Anda di halaman 1dari 54

EVALUASI PROGRAM

PENDIDIKAN
BAHAN AJAR PERTEMUAN MINGGU
TERAKHIR

PPS UNIMED 1
Evaluasi Pembelajaran matematika
MK. Evaluasi Pembelajaran matematik Prodi
S2 Pendidikan Matematika
Prof. Dr. Pargaulan Siagian, MPd
Jl. Purwosari, No. 6 P. Brayan Bengkel Baru
Medan
pargaulansiagian19@gmail.com
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
MODEL DAN RANCANGAN EVALUASI PROGRAM
PENDIDIKAN (EPP)
A. Berbagai Model EPP
Model EPP adalah pendekatan, pola kerja, atau strategi.
Tujuan berbagai model sama, yaitu melakukan kegiatan
pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek
yang dievaluasi dan menyediakan bahan bagi pengambil
keputusan untuk menentukan tindak lanjut program.

Stephen Isaac (1986) membagi model EPP menjadi empat:


1. model berorientasi tujuan (goal oriented)
2. model berorientasi pada keputusan (decision oriented)
3. model berorientasi pada kegiatan dan orang-orang
yang menangani (transactional oriented)
4. model berorientasi pada pengaruh dan dampak
program (research oriented)

3
Kaufman dan Thomas membagi model EPP menjadi delapan:

1.Model berorientasi pada tujuan, goal oriented evaluation


model (Tyler)
2.Model lepas tujuan, goal free evaluation model (Scriven)
3.Model formatif-sumatif, formative-summative evaluation
model (Scriven)
4.Model deskripsi pertimbangan, countenance evaluation
model (Stake)
5.Model responsif, responsive evaluation model (Stake)
6.Model dari UCLA yaitu CSE, CSE-UCLA model
7.Model CIPP, CIPP evaluation model (Stufflebeam)
8.Model kesenjangan, discrepancy model (Malcom Provus)

4
1. Model Evaluasi Berorientasi pada Tujuan, Goal Oriented
Evaluation Model (Tyler)
Model EPP yang paling awal dikembangkan, Evaluasi dilakukan
terus-menerus secara berkesinam-bungan, untuk mengecek
sejauh mana tujuan peogram telah terlaksana

2. Model Evaluasi Lepas Tujuan, Goal Free Evaluation Model


(Michael Scriven)
Model ini hanya memperhatikan tujuan umum program, tidak
mementingkan tujuan khusus (tujuan komponen),
Perhatian evaluator tertuju pada penampilan komponen-
komponen program yang bersangkutan,
Penampilan program diidentifikasi baik yang positif (hal yang
diharapkan) dan yang negatif (hal yang tidak diharapkan).

5
3. Model Evaluasi Formatif-Sumatif, Formative-
Summative Evaluation Model (Michael Scriven)

Pada model ini, evaluator selalu melakukan


evaluasi formatif, yaitu evaluasi pada saat
program masih berjalan.
Tujuan evaluasi formatif ialah untuk mengetahui
sejauh mana program yang dirancang dapat
berlangsung, sekaligus mengidentifikasi
hambatan.
Evaluator juga melakakukan evaluasi sumatif,
yaitu evaluasi pada akhir program.
Tujuan evaluasi sumatif ialah untuk mengukur
ketercapaian program

6
4. Model Evaluasi Deskripsi Pertimbangan, Countenance
Evaluation Model (Stake)

Model ini menekankan pada dua operasi pokok, yaitu:


a. Deskripsi (description), berisi tujuan apa yang
diharapkan dari program dan pengamatan apa
yang terjadi;
b. Pertimbangan (judgment),
c. Ada tiga tahap evaluasi program, yaitu:
d. Anteseden (antecedents, context),
e. Transaksi (transaction, process),
f. Keluaran (output, outcomes)..

7
5. Model Evaluasi dari UCLA yaitu CSE, CSE-UCLA model
UCLA adalah singkatan dari University of California
Los Angeles, sedangkan CSE ialah Center for The Study
of Evaluation.
Model CSE-UCLA mempunyai lima tahap evaluasi,
yaitu: perencanaan, pengembangan, implementasi,
hasil, dan dampak.
Model ini disempurnakan oleh Fernandes menjadi
empat tahap, yaitu:
a. Needs Assesment (hal yang perlu dipertimbangkan,
kebutuhan, dan tujuan jangka jauh)
b. Program Planning (rencana disusun berdasarkan
analisis kebutuhan)
c. Formative Evaluation (keterlaksanaan program)
d. Summative Evaluation (hasil dan dampak dari
program).

8
6. Model Evaluasi CIPP, CIPP evaluation model (Stufflebeam)

Dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-kawan dari Ohio


State University
Merupakan model yang paling dikenal dan banyak diterapkan

CIPP adalah singkatan dari:


Context Evaluation : evaluasi thd. konteks
Input Evaluation : evaluasi thd. masukan
Process Evaluation : evaluasi thd. proses
Product Evaluation : evaluasi thd. hasil

Konteks, masukan, proses, dan hasil adalah sasaran evaluasi atau


komponen dari program.
CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang
dievaluasi sebagai suatu sistem.

9
7. Model Evaluasi Kesenjangan, Discrepancy Model (Malcolm Provus)
Model ini menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam
pelaksanaan program.
Program terdiri atas sejumlah komponen, kesenjangan terjadi antara
tujuan khusus komponen dengan realisasi pelaksanaan komponen.

Stephen Isaac (1986) memberikan empat model dan Kaufman serta


Thomas memberikan delapan model evaluasi program, berarti ada 11
model evaluasi program.
Model-model EPP dapat dibagi menjadi empat:
1) model yang menekankan pada komponen atau objek
sasaran,
2) model yang menekankan pada tahap atau langkah,
3) model yang menekankan pada gabungan antara komponen
atau objek sasaran dan langkah,
3) model yang menekankan pada kesenjangan.
Model kesenjangan berlaku bagi semua kegiatan evaluasi
program, yaitu mengukur perbedaan antara apa yang seharusnya dicapai
dengan apa yang sudah riil dicapai

10
B. Ketepatan Penentuan Model EPP
1. Makna Ketepatan Model
Ketepatan penentuan model EPP artinya antara jenis
program dengan jenis EPP ada harapan keeratan tautan.
Jenis program:

a. Program Pemrosesan
Program pemrosesan adalah program yang kegiatan
pokoknya mengubah bahan mentah (input) menjadi
bahan jadi sebagai hasil proses (output), seperti
pembelajaran dan pelatihan
Ciri khusus program pemrosesan ialah adanya sesuatu yang
semula berada dalam kondisi awal sebagai masukan,
sesudah digarap melalui transformasi (alat pemrosesan)
berubah menjadi suatu keluaran yang menjadi tujuan
program.

11
b. Program Layanan
Program layanan (service) adalah suatu kegiatan yang
bertujuan memenuhi kebutuhan pihat tertentu
sehingga merasa puas sesuai dengan tujuan program,
seperti program perpustakaan dan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Ciri khusus program layanan
ialah adanya “raja” yang dilayani.
c. Program umum
Program umum tidak memiliki ciri khusus sebagaimana
program pemrosesan atau program layanan, tetapi tetap
merupakan implementasi suatu kebijakan,
contohprogram Dies Natalis Universitas dan berbagai
jenis perlombakan siswa/mahasiswa.

12
2. Model untuk Program Pemrosesan
No Program Model EPP Keterangan

1 Pemrosesan Evaluasi Berorientasi Cocok


Tujuan
2 Pemrosesan Evaluasi Lepas Tujuan Cocok
3 Pemrosesan Evaluasi Formatif- Cocok
Sumatif
4 Pemrosesan Evaluasi Deskripsi Cocok
Pertimbangan
5 Pemrosesan Evaluasi CSE-UCLA Sangat cocok
6 Pemrosesan Evaluasi CIPP Sangat cocok
dan tepat
7 Pemrosesan Evaluasi Kesenjangan Cocok

13
3. Model untuk Program Layanan
No Program Model EPP Keterangan
1 Layanan Evaluasi Berorientasi Cocok
Tujuan
2 Layanan Evaluasi Lepas Tujuan Cocok
3 Layanan Evaluasi Formatif-Sumatif Cocok

4 Layanan Evaluasi Deskripsi Cocok


Pertimbangan
5 Layanan Evaluasi CSE-UCLA Sangat cocok
6 Layanan Evaluasi CIPP Cocok dan tepat
7 Layanan Evaluasi Kesenjangan Cocok
4. Model untuk Program Umum
Evaluasi terhadap program umum dilakukan terhadap komponen
program, yang secara rinci diuraikan menjadi indikator . Semua
model EPP cocok dipakai untuk program umum

14
C. Rancangan Evaluasi Program
1. Rancangan Evaluasi
Evaluasi program adalah penelitian dengan
kekhususan tertentu, evaluasi program juga
memerlukan proposal dan rancangan evaluasi.
Proposal adalah sebuah rencana kerja yang menggam-
barkan semua kegiatan yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan evaluasi, lengkap, rinci, disertai biaya
Rancangan evaluasi merupakan bagian dari proposal
evaluasi, jadi isinya lebih sempit.
Rancangan evaluasi merupakan peta perjalanan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh evaluator
dalam melakukan evaluasi

15
2. Rancangan Evaluasi Program Pemrosesan, Layanan,
dan Umum
a. Judul Evaluasi Program
b. Alasan Dilaksanakan Evaluasi Program
c. Tujuan Evaluasi Program
d. Pertanyaan Evaluasi
e. Metode Evaluasi
f. Prosedur Kerja dan Langkah-langkah
Kegiatan Evaluasi

16
Kompetensi
Menyusun rancangan evaluasi program
pendidikan dan pembelajaran yang hasilnya
dapat dipergunakan untuk memperbaiki
kualitas pendidikan dan pembelajaran
Indikator
• Menjelaskan perbedaan antara penelitian dan evaluasi
• Menjelaskan pentingnya evaluasi program pendidikan
pembelajaran
• Menyebutkan objek evaluasi pendidikan dan
pembelajaran
• Menjelaskan proses evaluasi pendidikan dan
pembelajaran
• Menjelaskan perbedaan berbagai desain aevaluasi
• Membuat desain evaluasi pendidikan dan pembelajaran
17
Tujuan memadai
Pembelajaran
Materi konsistensi
Metode
Media
PROGRAM Sarana/
Pra-Sarana
Mhs/Dosen memadai
EVALUASI dalam Waktu
konsistensi
PEMBELAJARAN
Hasil Belajar memadai

HASIL BELAJAR

Tes Non Penilaian


Objektif Uraian Tes Alternatif
PERBEDAAN PENELITIAN DAN EVALUASI
ASPEK PENELITIAN EVALUASI
GENERALISASI Dapat digeneralisasi (waktu, Pada umumnya tidak dapat
letak geografi) digeneralisasi (orang lain tidak
boleh tahu
TEKNIK Paham metodologi penelitian Paham metodologi penelitian
INVESTIGASI (sama)
KRITERIA Validitas internal dan eksternal Kredibilitas, ketelitian, ketepatan
AKTIVITAS fisibilitas
DISIPLIN ILMU Satu disiplin ilmu atau lebih Interdisipliner

PELAKSANAAN Dapat bekerja sendiri Kerja tim

PEMAKAI/ Semua yang berminat Kelompok tertentu


KLIEN
PERBEDAAN PENELITIAN DAN EVALUASI
(lanjutan)
ASPEK PENELITIAN EVALUASI
MASALAH Tergantung pada minat peneliti Tergantung pada klien

MOTIF Memenuhi rasa keingintahuan Mencari penyelesaian dalam


permasalahan suatu program

TUJUAN Mendapatkan kesimpulan Mendapatkan keputusan

PERANAN Menerangkan mengapa; untuk Menerangkan apa yang ada


PENJELAS pengembangan teori/ilmu

OTONOMI Lebih bebas Tidak bebas

OBJEK YANG Menguji kebenaran ilmiah Menilai keberhargaan/manfaat


DIGARAP
BEBERAPA ISTILAH DALAM EVALUASI
1. Klien: pihak yang meminta adanya evaluasi
2. Sponsor: pihak pemberi dana
3. Stakeholder: pihak yang berkepentingan dan
langsung dipengaruhi oleh hasil evaluasi
4. Partisipan: sumber informasi yang
berinteraksi dengan evaluator
5. Audien: mereka yang mempunyai perhatian
dan minat terhadap evaluasi dan
memperoleh hasilnya (sponsor, klien,
partisipan, stakeholder)
OBJEK YANG DIEVALUASI
• Hampir semua dapat menjadi objek evaluasi
• Di Perguruan Tinggi:
- Mahasiswa
- Dosen
- Sarana dan prasarana
- Lembaga
- Kurikulum, dll.
Contoh Objek Evaluasi
• Pelatihan, lokakarya, seminar
• Kurikulum
• Kegiatan ekstra kurikuler
• Kepuasan peserta pelatihan
• Program pengembangan staf
• Kesesuaian sistem evaluasi
• Pelayanan akademik
• Kinerja karyawan
• Kinerja guru/pelatih/dosen
• Keberhasil Prijek/Program Pendidikan
• Ujian Nasional
• Sistem seleksi mahasiswa baru; dll.
DEFINISI EVALUASI
1. Tyler: proses penentuan pada tahap mana tujuan
pendidikan telah tercapai/terealisasi; suatu proses
untuk melakukan penilaian terhadap perilaku atau
kinerja tertentu yang dirumuskan dalam tujuan.
2. Provus: membandingkan kinerja/performan
dengan standar
3. Stufflebeam: mendefinisikan, mengumpulkan, dan
menggunakan data untuk membuat keputusan
serta membandingkan ke beberapa standar untuk
menentukan kesenjangan yang ada (Model CIPP)
DEFINSI EVALUASI (lanjutan)
4. Hammond: menilai efektivitas program yang sedang
berjalan dibandingkan dengan tujuan
5. Personal Judgement: memfokuskan perhatian pada proses
pendidikan dengan menggunakan pertimbangan
perofesional
6. Stake: mendeskripsikan dan memberi pertimbangan pada
program pendidikan
7. Alkin: proses penentuan wilayah keputusan, memilih
informasi yang sesuai serta mengumpulkan dan
menganalisis informasi
8. Scarvia B. Andersen: evaluasi memiliki tujuan utama
mencari informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan suatu program.
PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI
1. Menetapkan objek evaluasi
2. Menetapkan tujuan evaluasi
3. Menetapkan perilaku yang akan dievaluasi
4. Mengembangkan instrumen
5. Mengumpulkan data
6. Menganalisis dan menginterpretasikan
penemuan evaluasi
7. Membuat rekomendasi
SYARAT EVALUATOR
1. Mampu dan dapat dipercaya
2. Memahami metodologi penel/evaluasi
3. Memahami objek yang akan dievaluasi
4. Mempunyai hubungan kemanusiaan yang
baik
5. Mempunyai integritas
6. Objektif
STANDAR PERTIMBANG
1. Utility: berguna dan praktis
2. Accuracy: memadai, tepat, dpt
dipertanggungjawabkan
3. Feseability: realistik, hati-hati, memenuhi
kebutuhan
4. Propriety: legal dan etis
MACAM-MACAM DESAIN EVALUASI

1. Fixed vs. Emergent


2. Formatif vs. Sumatif
3. Experiment vs. Naturalistic Inquiry
DESAIN FIXED VS EMERGENT
FIXED EMERGENT
Rancangan pasti dalam setiap aktivitas, Rancangan diselidiki dari pengamatan
tujuan, pertanyaan, instrumen, analisis program dan titik beratnya pada inquiry

Evaluator menggunakan tujuan akhir Evaluator merespon apa yang


program dikemukakan audien, dan memilih isu
terpenting untuk rancangan
Komunikasi antar evaluator dan audien Komunikasi antar evaluator dengan
direncanakan, cenderung formal, dan audien semi formal, dan on-going
selalu tertulis
Strategi pengumpulan datanya Strategi pengumpulan data berupa
menggunakan instrumen formal: observasi, studi kasus, bersifat kualitatif
kuesioner, tes, skala sikap
Draft rancangan ditentutakan pada awal Rancangan sering berubah dan
dengan stakeholder dan mengacu pada berkembang menyesuaiakan dengan
tujuan situasi, tidak tetap sampai proses evaluasi
selesai
DESAIN FORMATIF VS SUMATIF
FORMATIF SUMATIF
Titik berat pada bagian yang perlu Titik berat evaluasi pada keberhasilan
menurut staf program program.
Variabel dari sponsor dan pemberi
keputusan
Evaluator merupakan bagian dari program Evaluator dari luar
bekerjasama dengan staf program

Strategi pengumpulan informasi asal, Strategi pengumpulan informasi: waktu


dapat memberikan hasil dengan cepat lama dan informasi dapat berasal dari
dalam maupun luar program

Rancangan ditentukan sesuai dengan Rancangan lebih baik dengan emergent,


keperluan staf, dapat fixed atau emergent sekalipun dapat menggunakan dengan
yang dapat direvisi fixed
DESAIN EXPERIMENT VS NATURALISTIC INQUIRY
EXPERIMENT NATURALISTIC INQUIRY

Persiapan yang memadai dalam berbagai Pengamatan dilakukan pada saat itu juga
aspek, misal: instrumen, perlakuaan
(treatment), data kuantitatif
menggunakan statistik
Kriteria statistik mengacu pada hasil akhir Evaluator mendiskusikan evaluasidengan
program audien

Interaksi dengan audien direncanakan, Interaksi dengan audien secara kebetulan,


juga dalam pengumpulan data, pelaporan secara informal
hasil, dll
Strategi pengumpulan informasi spesifik Strategi pengumpulan informasi berupa
formal, instrumen berupa tes, kuesioner, observasi, studi kasus, pelaporan staf/
skala sikap. tim
Memenuhi validitas internal dan eksternal
Rancangan dcibicarakan dengan Rancangan dapat disesuaikan, bila
stakeholder utama diperlukan dapat di luar tujuan semula,
dan bersifat emergent.
1. Memahami sesuatu hal dalam
pembelajaran

2. Membuat keputusan

3. Memperbaiki mutu pembelajaran

33
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

Pengertian Evaluasi Program Pembelajaran

Tujuan Evaluasi Program Pembelajaran

Objek dari Evaluasi Program Pembelajaran

Langkah dalam Melakukan Evaluasi Program Pembelajaran

Menyusun Rencana Evaluasi Program Pembelajaran


MODEL

CIPP >>> Context, Input, Process, Product


Hammonds >>> MODEL KUBUS
TUJUAN dan PERAN EVALUASI

Evaluasi bertujuan merencanakan, memperoleh dan


menilai informasi suatu program, sebagai objek evaluasi
yang bermanfaat untuk memahami program, pengambilan
keputusan dan meningkatkan kualitas program

Selanjutnya hasil evaluasi dapat menjadi masukan bagi


para pengambil keputusan atau stakeholder;
apakah program perlu dilanjutkan, diperbaiki atau
dihentikan
OBJEK

KARATERISTIK PT
KEBIJAKAN
LAIN- PEMERINTA
LAIN PROSES H
PEMBELAJARAN

TREND INPUT  Perilaku MHS-DOSEN OUTPU KELUARG


BISNIS Sarana/Prasarana T•Prestasi
A
Dosen
 Waktu
Mahasiswa
Kurikulu Media •Nilai

m Metode •Kecakapan

KEBUDAYMahasisw
 Sumber Belajar KOMUNIT
a Sumberdaya AS
AAN Manajemen

AGAMA MEDIA
PROSES PERKULIAHAN MASA
th-6786
HAMMOND’S EVALUATION APPROACH
BEHAVIOR

Model CIPP
cognitive
pshychomotor
affective

organization
INSTRUCTION

content
method
facilities

st
fam iali
cost or

ity
Ed trat
pec
y
mi r
t ea t

un
n

l
ad che

i
nis
de

c. s

com
st u

th-6786 INSTITUTION
LANGKAH-LANGKAH

• Menentukan tujuan evaluasi


• Menyusun rencana evaluasi
• Mengembangkan instrumen
• Mengumpulkan data
• Menganalisis dan interpretasi data
• Laporan dan tindak lanjut
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh
INFORMASI tentang sesuatu, misal:

INFORMASI TENTANG MAHASISWA

1. Apakah mahasiswa sudah menguasai materi


matakuliah prasyarat ?
2. Bagaimana tingkat motivasi mahasiswa dalam
mengikuti matakuliah FISIKA?
3. Mengapa mahasiswa mengambil program studi
TERMODINAMIKA?
4. Bagaimana latar belakang sosial, ekonomi, dan
budaya mahasiswa yang mengambil program
FISIKA?

40
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI
tentang sesuatu, misal:
INFORMASI TENTANG DOSEN

1. Cara mengajar dosen


2. Penguasaan materi terhadap materi
3. Persiapan perkuliahan yang dilakukan dosen
4. Metode dan media instruksional yang
digunakan dosen dalam perkuliahan
5. Penilaian hasil belajar yang diterapkan dosen

41
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh
INFORMASI tentang sesuatu, misal:

INFORMASI TENTANG SARANA DAN PRASARANA

1. Apakah bahan dan peralatan untuk praktek


melukis sudah tersedia cukup?
2. Apakah luas ruang untuk pementasan tari
sudah memadai?
3. Apakah OHP selalu tersedia pada saat dosen
akan melaksanakan perkuliahan?

42
EVALUASI PEMBELAJARAN DIGUNAKAN UNTUK
MEMBUAT KEPUTUSAN

1. Bagaimana pendapat mahasiswa terhadap


jalannya perkuliahan selama satu semester?
2. Apakah perkuliahan dilaksanakan sesuai
dengan rencana?
3. Jika ada perubahan dalam materi perkuliahan,
mengapa hal itu terjadi?
4. Apakah team teaching berjalan dengan baik?

43
EVALUASI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

1. Dua puluh persen mahasiswa tidak lulus dalam


matakuliah ini. Apa penyebabnya?
2. Sebagian besar mahasiswa tidak antusias
mengikuti perkuliahan saya. Apa penyebabnya?
Bagaimana cara memperbaikinya?
3. Dan lain-lain.

44
Objek Evaluasi

Terdiri dari 3 KOMPONEN

1. Input
2. Proses
3. Output

45
Objek Evaluasi

Komponen input

 Mahasiswa
 Dosen
 Sarana perkuliahan
 Materi perkuliahan
 Kurikulum

46
Objek Evaluasi

Komponen proses

 Strategi perkuliahan
 Media instruksional
 Cara mengajar dosen
 Cara belajar mahasiswa

47
Objek Evaluasi

Komponen output

hasil belajar mahasiswa

48
Tahapan Evaluasi
 Formulasi tujuan, contoh:
 Bagaimana persepsi mahasiswa
terhadap kemampuan dosen dalam
melaksanakan pembelajaran ?
 Evaluasi ini bertujuan untuk
mengukur efektivitas metode diskusi
yang digunakan dalam perkuliahan.

49
Tahapan Evaluasi
Menentukan Pendekatan dalam
melakukan evaluasi (Internal vs
Eksternal)
Mengembangkan Instrumen
Evaluasi
Mengumpulkan Data
Analisis dan Interpretasi Data
Tindak Lanjut
50
Contoh (sebagian)
Rancangan Evaluasi
Variabel Indikator Metode Responden Waktu
Kualitas Kemuta-khiranReviu dokumen Sejawat Dosen Awal smt
Materi
Sistema- Reviu dokumen Sejawat Dosen Awal smt
tika

Mutu tugas/ Reviu dokumen Sejawat Tengah


latihan dan Observasi Dosen dan & akhir
mahasiswa smt
Mutu soal Analisis soal dan Sejawat Tengah
ujian hasil ujian Dosen dan & akhir
mahasiswa smt
51
Contoh (sebagian)
Rancangan Evaluasi
Variabel Indikator Metode Responden Waktu
Kualitas Tujuan Reviu dokumen Sejawat Dosen Awal smt
Kurikulum
Sistema- Reviu dokumen Sejawat Dosen Awal smt
tika
Awal smt
Strategi Reviu dokumen Administra-tor
Pengem- dan Wawancara
bangan

52
TUGAS INDIVIDU
1. LAKUKAN EVALUASI KOMPONEN YANG
BERPENGARUH TERHADAP OUTPUT
PENDIDIKAN (MINIMAL 2 KOMPONEN)
2. LAKUKAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN/
PELATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN
TERTERTU (PROGRAM DAN DISAIN TENTUKAN
SENDIRI)
HASILNYA AKAN DIPRESENTASIKAN BESOK
PAGI

53
MAJU SUKSES, DAN UNIMED JAYA
Mohon maaf atas kekurangan
Selamat Pagi
TERIMA KASIH

54

Anda mungkin juga menyukai