Anda di halaman 1dari 19

HERNIA

Pembimbing:
dr. Sya h a r u d i n , S p B
D i s u s u n Oleh:
F a n i s a Tr i a R a n i 1 1 0 2 0 1 5 0 6 9
HERNIA
suatu keadaan keluarnya jaringan
organ tubuh dari suatu ruangan
melalui suatu celah atau lubang
keluar di bawah kulit atau menuju
ke rongga lain,
75 % dari hernia abdomen
merupakan hernia ingunalis,
dimana pria > wanita dengan
perbandingan 7 : 1.
Dapat berupa kongenital ataupun
aquisita (didapat)
Etiologi Hernia

Naiknya
Prosessus tekanan Lemahnya
vaginalis intra otot-otot
persisten abdominal dinding
secara abdomen
berulang
Klasifikasi Hernia

Hernia Eksterna :
1. Hernia Inguinalis Lateralis.
2. Hernia Inguinalis Medialis.
3. Hernia Femoralis.
4. Hernia umbilikalis.
Hernia Interna :
1. Hernia diafragmatika
2. Hernia Foramen Winslowi
3. Hernia Ligament cooper’s
4. Hernia Obturatoria
Klasifikasi Hernia

terjadinya sifatnya

1. Hernia Kongenital 1. Hernia Reponibel


2. Hernia Didapat (Acquired) 2. Hernia Ireponibel
 Akreta : perlengketan isi kantong
pada peritonium kantong hernia.
 Inkaserata: yaitu bila isi hernia
terjepit oleh cincin hernia
 Strangulata : asupan darah ke
jaringan tersebut berkurang
PATOFISIOLOGI HERNIA
Hernia Inguinalis
ANAMNESIS

 Umumnya datang dengan turun berok, atau adanya benjolan


yang bervariasi ukurannya, dapat hilang saat berbaring, dan
ti mbul saat adanya tahanan
• Tanyakan pekerjaan/aktivitas yang memengaruhi terjadinya
hernia/penyakit2 kronis
• Hernia besar dan terjepit  nyeri
• Hernia inkarserata  nyeri disertai mual muntah, affl atus, dan
ti dak bisa BAB
PEMERIKSAAN FISIK

• INSPEKSI
• PALPASI
• PERKUSI
• AUSKULTASI

ZIEMAN TEST FINGER TEST


PEMERIKSAAN PENUNJANG

CEK LAB : diff count, elektrolit, ureum, kreatinin


Tes urinalisis
USG Abdomen
CT-Scan  untuk melihat adanya hernia obturator
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Hidrokel testis/funikulokel.
Limfadenopati inguinal
Testis ektopik
Lipoma
KOMPLIKASI

 Hernia inkarserasi :
 · Hernia yang membesar mengakibatkan nyeri dan tegang
 · Tidak dapat direposisi
 · Adanya mual ,muntah dan gejala obstruksi usus.
 Hernia strangulasi :
 · Gejala yang sama disertai adanya infeksi sistemik
 · Adanya gangguan sistemik pada usus.
TATALAKSANA

1. Konservatif
a. Reposisi
i. Mengembalikan isi hernia ke dalam c av um peritonii/abdomen
ii. Dilakukan secara bimanual pada hernia reponibel
iii. Jika dalam 6 jam tidak ada perbaikan atau reposisi gagal  operasi
2. Operasi
a. Dilkaukan pada hernia reponibel, irreponibel, stragulasi, inkaserata
b. Tujuannya utk reposisi, m e n u t u p pintu hernia,
menc egah residif dengan menguatk an dinding
abdomen
c. Waktu operasi
i. E lek tif  hernia reponibel
ii. 2x24 jam  hernia irrep onib el
iii. Operasi sege ra  ink aserata
TATALAKSANA
 Pengobatan operatif merupakan satu–satunya pengobatan hernia inguinalis
yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan
 Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.
 Saat ini sering digunakan prolene mesh (mersilen mesh) untuk menutup atau
memperkuat dinding belakang canalis inguinalis.
HERNIOPLASTY
 Bassini : Menjahit conjoint tendon
dengan ligament inguinal untuk
memperkuat dinding belakang kanalis
inguinalis. Funiculus spermaticus
tetap berada di kanalis inguinalis.
 Halstedt : Jahitan seperti bassini tetapi
funiculus spermaticus berada diatas
aponeurosis MOE dibawah kulit.
 Fergusson : Conjoint tendon dijahitkan
pada lig. Inguinal diatas funiculus
spermaticus, kecuali pada daerah
annulus eksternus dimana tempat
funiculus keluar menuju skrotum.
OPERASI DENGAN
PROLENE MESH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai