Anda di halaman 1dari 23

Pengantar Digital

Branding
By: Liosa Theodora
KELOMPOK 4:
1. Liosa Theodora
2. Noor Astuti
3. Karina afelia
4. Ze fen len
5. Erwin Evandi
Pengertian Merek (Brand)

Merek merupakan suatu tanda yang menjadi pembeda antara produk dari
perusahaan satu dan perusahaan lainnya. Oleh karena berperan sebagai pembeda,
merek dalam satu klasifikasi/lini produk tidak boleh memiliki persamaan. Dalam
penggunaannya, terdapat berbagai jenis merek. Namun, merek yang umum
digunakan untuk bisnis adalah merek dagang. Merek atas barang atau biasa
disebut sebagai merek dagang, digunakan dengan cara ditempelkan pada barang
yang diperdagangkan oleh seseorang, beberapa orang, ataupun badan hukum.
Pengertian menurut The American Marketing Association
a. Brand adalah suatu nama, istilah, simbol, desain (rancangan), atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal pada barang
atau jasa dari penjual dan untuk membedakannya dari produk yang dihasilkan
pesaing.
B. Brand name terdiri atas kata-kata, huruf, dan/atau angka-angka yang dapat
diucapkan.
C. Brand mark adalah bagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
desain, warna, atau huruf tertentu.
D. Trademark atau merek dagang adalah brand yang dilindungi oleh undang-
undang karena sudah didaftarkan pada lembaga pemerintah terkait sehingga
perusahaan mempunyai hak tunggal untuk menggunakannya. Trademark terdiri
atas kata-kata, huruf, dan angka-angka yang dapat diucapkan, simbol, gambar,
.dan ikon (brandmark)
Fungsi Merek dalam Bisnis
Fungsi utama dari merek adalah sebagai pembeda dari produk sejenis yang
dibuat oleh perusahaan lain. Beberapa fungsi lain dari merek, di antaranya
sebagai berikut.
A. Sebagai tanda untuk mengidentifikasi perusahaan asal produk (an
indication of origin).
.B. Sebagai penghubung suatu produk dengan produsennya
.C. Sebagai penentu kualitas dari suatu produk
.D. Sebagai sarana promosi dalam dunia perdagangan
E. Untuk menggambarkan adanya jaminan kepribadian (individuality) dan
.reputasi atas suatu produk atau hasil usaha sewaktu diperdagangkan
Manfaat dan Tujuan Pemberian Merek
a. Manfaat Merek
Manfaat merek bagi perusahaan )1
A) Merek memudahkan produsen untuk mengelola pesanan dan meminimalkan
.timbulnya permasalahan
B) Merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi produk dari pemalsuan
.yang mungkin saja dilakukan oleh pesaing
C) Merek memberi peluang bagi produsen untuk mempertahankan kesetiaan
.konsumen terhadap produknya
D) Merek dapat membantu produsen dalam mengelompokkan pasar ke dalam
.segmen-segmen
E) Merek berkontribusi terhadap citra perusahaan yang dapat dibina dengan adanya
.nama yang baik
2) Manfaat merek bagi distributor
a) Memudahkan penanganan produk.
B) Mengidentifikasi pendistribusian produk.
C) Menstandarkan mutu produk.
D) Meningkatkan pembelian produk.

3) Manfaat merek bagi konsumen


a) Memudahkan untuk mengenali mutu atau kualitas dari suatu produk.
.B) Memudahkan konsumen dalam mengaitkan suatu produk dengan status atau nilai pretise tertentu

b. Tujuan pemberian merek


Merek digunakan untuk beberapa tujuan, antara lain sebagai
.Sebagai identitas atau pembeda )1
.Sebagai alat promosi dan daya tarik produk )2
.Untuk mengendalikan pasar )3
Untuk membina citra dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, dan prestise tertentu kepada )4
.konsumen
Pentingnya Merek

Sepeti yang telah diuraikan, merek dan brand merupakan dua hal yang
saling berhubungan sehingga sama-sama penting dalam bisnis. Merek
dibuat untuk kebutuhan identifikasi dan pembeda yang dilengkapi
dengan berbagai brand value agar membuatnya semakin berharga. Tidak
jarang ada konsumen yang rela membayar mahal untuk mendapatkan
pengalaman berbelanja produk yang bermerek. Hal tersebut biasanya
disebabkan adanya kepuasan dan daya tarik tersendiri saat menggunakan
produk dengan brand yang dikenal memiliki prestise tertentu.
Kriteria Merek
Brand atau merah merupakan salah satu atribut terpenting dari suatu produk karena
berguna dalam hal pemasaran khususnya untuk menambah nilai pada produk
.tersebut

Kriteria dalam Pemberian Merek .1


a. Merek Berdasarkan kepemilikan
Manufacturer brand )1
Manufacturer brand adalah merek yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
perusahaan yang memproduksi produk, baik berupa barang maupun jasa.
Contohnya, merek So Klin yang merupakan produk kebersihan dari PT Wings
.Surya
Private brand )2
Private brand adalah merek yang dimiliki oleh distributor, penyalur, atau pedagang
dari suatu produk. Contohnya, minimarket Alfamart yang menjual kopi dengan
nama ‘Heritage Coffe

b. Merek berdasarkan penggunaannya


Merek dagang )1
Merek jasa )2
Merek kolektif )3

c. Merk berdasarkan tingkat kemsyuhuran/ dikenal


Digolongkan menjadi tiga macam brand, yaitu
Normal mark )1
well-known mark )2
Famous mark )3
2. Kriteria dalam memilih merek
a. Mudah diingat (memorable)
1) suatu brand harus mempunyai elemen yang mudah dikenali, diingat, dan diucapkan
hal tersebut akan mendukung tingkat ekuitas brand agar mencapai tingkat yang paling
tinggi dan brand awareness pasar. Contohnya, merek indomi yang sederhana dan
mudah diingat

brand yang digunakan harus menarik dan unik sehingga akan terus diingat oleh )2
konsumen dan mampu membuat mereka penasaran untuk membeli produk dari
merek tersebut
b. Mempunyai makna (meaningful)
1) Suatu brand tentunya harus memiliki kredibilitas dan daya sugestif. Artinya, brand semestinya mempunyai makna atau deskripsi
dari produk yang terkait. Makna atau deskripsi dari suatu brand diharapkan mampu memengaruhi konsumen untuk membeli produk
tersebut.

2) Deskripsi makna yang terkandung pada suatu produk dapat berupa hal-hal berikut.
A) Informasi umum tentang penggolongan atau kategori dan isi dari produk yang dijual.
.B) Informasi mengenai komposisi penting yang terkandung dalam produk dan manfaatnya

c. Menarik dan lucu


Kriteria lain yang dapat dipertimbangkan untuk menarik perhatian konsumen adalah variasi elemen brand yang unik, lucu,
imajinatif, dan kaya akan visualisasi. Hal yang ditonjolkan atau diperlihatkan adalah desain brand yang menarik dan lucu.
.Contohnya, merek Sang Pisang

D. Fleksibel
Suatu brand harus bersifat fleksibel supaya mudah diperbarui dan disesuaikan dengan konteks, baik pada waktu maupun tempat
tertentu. Artinya, suatu brand tetap bisa dimengerti dan diterima oleh konsumen di setiap daerah atau budaya lain, bahkan
memungkinkan untuk tetap relevan pada waktu mendatang. Dengan demikian, hindari penggunaan nama brand yang terlalu
.sulit untuk diterjemahkan atau diartikan. Hal tersebut dapat menjadi penghambat suatu produk untuk memasuki pasar baru
e. Legal
Suatu brand harus bersifat aman, baik secara hukum maupun persaingan. Dengan kata lain, suatu merek harus legal atau sah
secara hukum dan undang-undang yang berlaku.

3. Tahapan Perkembangan Merek


Sebuah merek biasanya mengalami beberapa fase atau tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.
A. Produk yang tidak memiliki merek (unbranded goods)
Pada tahap ini, suatu produk diproduksi dan dikelola hanya sebagai komoditas sehingga merek hampir tidak diperlukan.
Kondisi tersebut sangat mendukung apabila permintaan (demand) lebih banyak dibandingkan dengan pasokan (supply)
yang biasanya terjadi dalam situasi perekonomian monopolistik. Contoh produk yang tidak memiliki merek adalah obat
.generik

b. Merek yang dipakai sebagai referensi (brand as reference)


Pada tahap ini sudah terjadi persaingan merek, meskipun tingkatannya belum begitu ketat. Persaingan ini merangsang
produsen untuk membuat diferensiasi produk yang dihasilkan. Tujuannya adalah agar produk memiliki perbedaan
.apabila dibandingkan dengan produk dari perusahaan lain

C. Merek sebagai personality


Pada tahap ini, diferensiasi antarmerek berdasarkan atribut fungsi menjadi semakin sulit dilakukan karena hampir sebagian
perusahaan melakukan kegiatan yang sama. Untuk membedakan produk yang dihasilkan dari produk pesaing,
perusahaan melakukan tambahan berbagai nilai personality pada masing- masing merek. Contohnya, produk sabun
.mandi kesehatan dan sabun mandi untuk bayi
d. Merek sebagai simbol (icon)
Pada tahap ini, merek menjadi milik pelanggan. Pelanggan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai merek yang
digunakan. Pada umumnya, merek yang masuk pada tahap ini sudah bersifat internasional sehingga pelanggan yang
menggunakan merek ini dapat menunjukkan jatinya dirinya. Contohnya, produk jeans dari Levi’s.

E. Merek sebagai sebuah perusahaan


Merek pada tahap ini memiliki peran kompleks karena berfungsi sebagai identitas yang bersifat interaktif sehingga pelanggan
dapat dengan mudah menghubungi perusahaan dari merek yang bersangkutan. Hal tersebut karena pada tahap ini, merek
merupakan wakil perusahaan atau dengan kata lain, semua direksi dan karyawan memiliki persepsi yang sam terkait
}.merek yang dimilikinya

f. Merek sebagai kebijakan moral


Merek yang berada pada tahap ini dapat dikatakan telah berhasil membangun atau mengembangkan produk dengan baik. Saat
ini, hanya ada beberapa perusahaan yang telah berada pada tahap ini, yaitu perusahaan yang telah mengoperasikan
kegiatannya secara transparan, mulai dari bahan baku yang digunakan, proses produksi dan operasionalnya, sampai
.produk dan pelayanan purna-jualnya kepada pelanggan
Branding
Sebelum mengenal digital branding, tentu Anda harus memahami apa itu branding. Branding
didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka
membangun, membesarkan, dan mempertahankan sebuah merek. Dengan demikian, branding bukan
hanya perlu dilakukan oleh perusahaan baru, melainkan seluruh perusahaan yang ingin mereknya
terus berkibar di pasaran. Selain fungsi dari sisi produsen atau perusahaan yang disebutkan
.sebelumnya, branding juga memiliki fungsi bagi konsumen, di antaranya sebagai berikut

Fungsi Branding bagi Konsumen .1


a. Praktis (pratical)
b. Indentifikasi
c. Optimasi (optimization)
d. Garansi (guarantee)
e. Karakterisasi (characterization)
f. Etika (ethical)
g. Hedonistik (hedonistic)
.h. Kesinambungan (continuity)
2. Elemen-elemen dalam Branding
a. Nama merek
b. Logo
c. Tampilan visual
d. Maskot
e. Suara
f. Kata-kata

3. Jenis-jenis Branding
a. Product branding
b. Personal branding
c. Corporate branding
d. Destination and cultural branding

4. Tingkatan Brand Awareness


a. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
b. Brand recognition (mengenali merek)
c. Brand recall (mengingat kembali merek)
d. Top of mind Awareness
Digital Branding
Seperti yang sudah dijelaskan, branding adalah upaya yang dilakukan pebisnis untuk membuat
usahanya dikenal oleh publik dan membedakan dirinya dari kompetitor. Branding biasanya
ditampilkan dalam bentuk kalimat, desain, atau ide yang mudah dikenal dan diingat oleh publik.
Sementara itu, digital branding adalah upaya membangun nama dan image sebuah brand atau
produk di dunia digital.

Digital branding merupakan strategi pemasaran untuk mengenalkan produk melalui identitas
atau merek yang dilakukan secara online. Sementara itu, online branding atau biasa disebut
internet branding adalah teknik manajemen bisnis yang menggunakan world wide web
(WWW) sebagai media untuk memosisikan sebuah brand di pasaran
1. Platform Digital Branding
a. Website
b. Blog
c. Brand messaging
d. Media sosial
e. SEO dan SEM

Manfaat utama dari digital branding adalah kemudahan, baik bagi produsen maupun konsumen.
Kemudahan bagi produsen adalah dalam hal menyampaikan atau memasarkan produknya melalui
komunikasi online sehingga lebih mudah dan cepat dikenali. Sementara itu, kemudahan bagi
konsumen adalah dalam hal mendapatkan informasi terkait produk yang dibutuhkan. Meskipun
terkesan mirip, branding dan promosi merupakan dua hal yang berbeda. Digital branding tidak
sekadar bertujuan mengenalkan nama dan produk. Lebih dari itu, digital branding juga merupakan
.upaya dalam membangun branding equity (ekuitas merek)
Target audience
Target ku adalah segmen pasar yang berinteraksi langsung dengan merek. Contohnya, sekelompok orang
yang diperkirakan paling mungkin untuk tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

B. Brand promsie
Brand promise adalah hal-hal yang dijanjikan oleh produsen/ perusahaan atas merek yang dibeli .a
kosumen. Dengan kata lain, konsumen akan mendapatkan manfaat yang sesuai dengan
penawarannya. Dengan memenuhi janji tersebut, tercipta kepercayaan atau hubungan emosional
.yang kuat antara merek dan konsumen

C. Visi dan misi merek


Visi dan misi merek mencakup sesuatu yang dicita-citakan suatu merek dalam jangka panjang, baik .b
secara moneter maupun nonmoneter. Visi dan misi merek juga terdiri atas berbagai sarana untuk
.mencapai tujuan tersebut
D . Arsitektur merek
Arsitektur merek adalah susunan/hierarki antara merek dan submerek di suatu perusahaan. Arsitektur merek dilakukan dengan
menggunakan strategi penggabungan (merger), yaitu menyatukan beberapa brand atau sub-brand menjadi sebuah brand baru.

E. Pemosisian merek
Pemosisian merek adalah upaya penempatan brand dalam benak konsumen melalui perencanaan, pembuatan struktur brand, dan
pemeliharaan hubungan baik dengan konsumen. Penentuan posisi membantu pelanggan mengaitkan emosi, sifat, perasaan, dan
.sentimen antara merek dan penawarannya

f. Pesan merek
Pesan merek adalah pesan yang dikomunikasikan kepada konsumen melalui penawaran, baik secara verbal maupun nonverbal, yang
.menggambarkan keunggulan merek dan perbedaannya dari yang lain

G. Asosiasi merek
.Asosiasi merek adalah aspek yang dapat dikenali, seperti gambar dan simbol yang dikaitkan dengan merek atau nilai guna merek

h. Kesadaran kompetitif
Kesadaran kompetitif mengacu pada pengetahuan tentang strategi merek yang dilakukan oleh pesaing dan melakukan upaya untuk
.menciptakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka (pesaing)
Ada beberapa pilihan dalam menentukan strategi merek perusahaan, yaitu sebagai berikut.
A. Strategi perluasan lini produk (product line extension strategy) Product line extension strategy atau
strategi perluasan lini produk dilakukan dengan membuat produk baru atau tambahan di lini yang
.sama

b. Strategi perluasan merek (brand extension strategy) Brand extension strategy atau strategi perluasan
merek merupakan cara yang ditujukan untuk mengusai pasar. Perusahaan atau produsen
memanfaatkan merek yang sudah ada dan sukses di pasaran untuk digunakan kembali pada produk
baru di lini yang berbeda. Dengan menggunakan brand atau merek yang sudah ada, diharapkan proses
.pengenalan produk ke pasaran akan lebih mudah dilakukan

C. Strategi banyak merek (multibrand strategy)


Multibrand strategy diterapkan dengan menciptakan banyak merek atau brand dalam satu lini produk.
Alasan digunakannya strategi ini adalah perusahaan tidak ingin kinerja atau penjualan merek yang
.sudah ada menjadi terganggu
d. Strategi merek bersama (co-branding strategy)
Co-branding strategy atau strategi merek bersama dipakai dengan tujuan untuk
mendapatkan kekuatan dari merek-merek tersebut. Biasanya, strategi ini dipakai oleh
perusahaan besar yang telah mempunyai merek dengan daya tarik kuat atau terkenal.
Dengan demikian, produk yang dihasilkan akan memiliki kedudukan kuat di pasaran
karena berasal dari dua merek yang salah satu atau keduanya sudah dikenal konsumen.
Contohnya kolaborasi antara sepatu Aerostreet dan permen Nano-Nano yang
membuahkan produk baru berupa sepatu dengan corak khas merek Nano-Nano.
SEKIAN PERSENTASI DARI KELOMPOK
KAMI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai