PENGERTIAN INDIVIDU Kata Individu berasal dari kata “Individere” (bhsa Yunani) yang berarti tidak dapat dipisahkan antara aspek jasmani dan rohani. dalam bahasa latin dikenal pula “Individum” , yang mempunyai makna sesuatu (manusia) yang tidak terbagi. Wilhelm Wundt (2000): individu merupakan suatu kesatuan yang berkegiatan secara keseluruhan. Contohnya: ketika sdg melakukan pengamatan seluruh fisik mental kita bekerja. Dalam perkembangannya, dengan segala kelebihan yg dimilikinya, manusia mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya panca inderanya sudah berfungsi dgn baik. Secara psikologis, semua manusia memiliki hasrat utk memenuhi segala kebutuhannya ini adl sifat yg sangat manusiawi. Kebutuhan yang dirasakan manusia (felt need) bisa dibagi menjadi dua: 1. Kebutuhan primer/internal/innate needs: kebutuhan yg datang dari dlm diri manusia yg biasanya bersifat biologis. Ex:lapar, haus, dorongan seksual dll. 2. Kebutuhan sekunder/eksternal/aquired need: kebutuhan dari luar sbg reaksi thd lingkungan sosial budaya, biasanya bersifat psikologis. Ex: rumah mewah, baju bermerk, dll. Meskipun pd dasarnya manusia mampu memenuhi segala kebutuhannya, namun manusia ttp memiliki keterbatasan atau kemampuan.Utk itulah kita tetap memerlukan keberadaan “orang lain”. Oleh karena itu manusia disebut juga sebagai mahluk sosial. “Orang lain” diperlukan utk membantu memenuhi kebutuhan fisik sekaligus psikologis. Dalam perkembangan, individu akan tumbuh dan berkembang dengan kepribadian yang khas yang merupakan hasil perpaduan antara aspek fisik- biologis dan mental-psikologis yang dimilikinya. Kepribadian: perbedaan karakteristik yg plg dlm pd diri manusia (inner psycological characetristik) mns yg menggambarkan ciri unik dr masing-masing individu. faktor yg mempengaruhi kepribadian: keluarga, lingkungan, dan warisan/biologis/genetis. UNSUR KEPRIBADIAN 1. id: aspek biologis dlm diri manusia yg hrs segera dipenuhi. 2. Super ego: aspek psikologis dlm diri manusia berisi norma-norma. 3. Ego: penengah antara id dan super ego. Bekerja dg prinsip realitas. Dlm perkembangannya bisa didominasi id atau super ego. Kepribadian merupakan ciri manusia sebagai individu. Sementara sbg makhluk sosial, manusia dicirikan sebagai makhluk yang selalu ingin berkelompok. Ex: berkeluarga, bermasyarakat, berorganisasi, dll. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang dikenal individu. Keluarga merupakan dasar individu dalam memperoleh pendidikan, sikap, beremosi, bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat. Sebagai tempat pertama individu melakukan sosialisasi, di dalam keluarga terdapat beberapa proses yang biasanya dilalui yaitu significant other dan play stage. significant other: adalah bagaimana individu mengenal dirinya sendiri dari orang lain, misalnya seorang anak akan tahu namanya ketika ayahnya memanggil dirinya berulang-ulang atau cap anak nakal, anak pintar, lucu, tampan dll yang disematkan orang-orang sekitar/anggota keluarga kepadanya. play stage adalah bagaimana seorang individu/anak mulai mengambil peran orang lain dalam bergaul, contohnya seorang anak yang bermain berpura- pura menjadi ayah, dokter, polisi dengan berbagai peran pura-puranya. Konsep keluarga sebagai anggota masyarakat. Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, hubungan yang berlangsung lama untuk menciptakan anak dan membesarkan anak-anaknya. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak- anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia. Menurut Bailon dan Moglaya keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Kesimpulan : Terdiri dari dua orang individu atau lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau terpisah tetaap memperhatikan satu sama lain. Berinteraksi satu sama lain, masing-masing mempunyai peran sosial. Mempunyai tujuan meciptakan dan mempertahankan budaya. Meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota. Tipe keluarga Keluarga tradisional Keluarga inti : suami, istri, dan anak Keluarga besar : keluarga inti ditambah keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah misalnya : kakek,paman Keluarga Dyad: suami istri tanpa anak Single parent : satu ortu dengn anak disebabkan karena kematian atau perceraian Singgle adult: hanya satu orang dewasa Keluarga usila : suami istri yang telah lanjut usia Keluarga non-tradisioanl Commune family : keluarga tanpa pertaalian darah hidup serumah Orangtua tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup serumah Homoseksual : individu sejenis hidup bersama Fungsi Penerus Generasi Tujuan pertama perkawinan adalah terpenuhinya kebutuhan biologis (seksual) dan lahirnya anak sebagi akibat hubungan biologis (seksual) suami dan istri. Dalam hal ini, keluarga sebagi “penerus generasi” tanpa keluarga tidak ada generasi berikutnya. Fungsi ini disebut juga sebagai “fungsi seksual reproduksi”. Fungsi Budaya dan Sistem Nilai Budaya Dikatakan sebagai sumber budaya karena keluarga adalah pusat interaksi sosial pertama suami dan istri kemudian ditambah anak yang lahir dari hubungan suami istri. Karena interaksi tersebut berlangsung lama dan terus menerus, maka terbentuklah sistem nilai budaya yang bersifat normatif dalam lingkungan keluarga yang menjadi pedoman hidup bermasyarakat. Fungsi Pendidikan Budaya dan sistem nilai budaya mula-mula tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga sebagai unit masyarakat kecil. Kemudian berkembang kelingkungan masyarakat luas. Perkembangan tersebut melalui proses yang lama, dari tingkat alamiah sampai ke tingkat penerapan ilmu pengetahuan dilingkungan keluarga. Proses perkembangan budaya seperti ini disebut pendidikan keluarga. Keberhasilan membina pendidikan keluarga menjadi cermin keberhasilan membina pendidikan masyarakat. Fungsi pendidikan keluarga ini disebut juga “fungsi sosial edukasi”. Fungsi psikologis memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga, memberi perhatian diantra keluarga, memberi kedewasaan kepribadian anggota keluarga, memberi identitas keluarga Fungsi sosialisasi Membina sosialisasi pada anak, membentuk norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing, meneruskan nilai-nilai budaya Fungsi ekonomi Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa mendatang Fungsi Pemeliharaan Melindungi keluarga dari gangguan udara, penyakit dan bahaya. Fungsi keagamaan Menjalani, mendalami, serta mengamalkan ajaran agama. Bentuk-bentuk keluarga
Keluarga Patrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak
ayah. Ayah memiliki status yang lebih tinggi, peran dan otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga. Dalam pengembangan dan pemeliharaan budaya keluarga, laki-laki mempunyai peran lebih besar dlm menentukan putusan akhir. Antara lain dianut oleh masyarakat Sumatra bagian Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi. Keluarga Patrilineal Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ayah. Ayah memiliki status yang lebih tinggi, peran dan otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga. Dalam pengembangan dan pemeliharaan budaya keluarga, laki-laki mempunyai peran lebih besar dlm menentukan putusan akhir. Antara lain dianut oleh masyarakat Sumatra bagian Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi. Keluarga Parental (bilateral) Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan ayah dan ibu. Kedua garis keturunan ayah dan ibu dianggap sama. Ayah dan ibu mempunyai status dan peran serta otoritas yang sama dalam keluarga. Di anut oleh masyarakat Jawa. Peran dan fungsi anggota keluarga Ayah Kepala dalam membimbing keluarga Mencari nafkah\bekerja keras menghidupi keluarga. Melindungi anggota keluarga Memberi contoh berbuat baik kepada keluarga dan lingkungan hidupnya Kemampuan menciptakan norma moral bagi kehidupan keluarganya Ibu Melahirkan anak Dengan tulus menyusui dan mengasuh anak Dengan penuh pengorbanan memelihara dan mendidik anak Anak Berbakti kepada ke dua orang tua Menjaga nama baik keluarga KONSEP MASYARAKAT Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Menurut linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup bekerja sama sehingga dapat mengorganisasi dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Menurut Prof. D.R. Koentjoroningrat masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Suatu Masyarakat akan disebut community bilamana memiliki unsur-unsur dan syarat- syarat sebagai berikut : Berisi kelompok manusia. Menepati suatu wilayah. Mengenal pembagian kerja ke dalam spesialisasi dengan fungsi-fungsi yang saling tergantung. Memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama yang mengatur kegiatan mereka. Para warganya sadar akan kesatuan dan kewargaan mereka dalam community. Masyarakat dan Kebudayaan Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia di masyarakat. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya saat berhubungan dengan orang lain. Bagan Kepribadian dan Kebudayaan Robert Sutherland (Introductory Sociology, 1961) :