Anda di halaman 1dari 13

Patofisiologi Hipertensi

Jihan Shasika Rani


Hipertensi

 Hipertensi terjadi dipengaruh oleh keadaan tekanan darah.


 Tekanan darah dipengaruhi oleh volume dan tahanan perifer. Sehingga, apabila terjadi
peningkatan dari salah satu variabel tersebut secara tidak normal yang akan
memengaruhi tekanan darah tinggi maka disitulah akan timbul hipertensi.
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal 120 – 129 80 – 84
High Normal 130 – 139 85 – 89
Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99
Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120
Renin-Angiotensin-Aldosteron System /
RASS
• RASS adalah sistem hormon yang mengatur
tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan
resistensi vaskular sistemik. Sistem ini
terdiri dari tiga senyawa utama, yaitu renin,
angiotensin II, dan aldosterone

• Ketika tekanan darah menurun, ginjal akan


melepaskan enzim renin ke dalam aliran
darah. Renin akan memecah
angiotensinogen menjadi angiotensin I,
yang kemudian diubah menjadi angiotensin
II oleh enzim angiotensin converting
enzyme (ACE). Angiotensin II akan
menyebabkan pembuluh darah menyempit
dan meningkatkan tekanan darah. Selain itu,
angiotensin II juga merangsang pelepasan
aldosteron dari kelenjar adrenal, yang akan
menyebabkan ginjal menahan natrium dan
air, sehingga meningkatkan volume darah
dan tekanan darah
KOMPLIKASI HIPERTENSI
Penyakit Jantung
 Hipertensi yang tidak terkendali bisa berujung pada penyakit jantung, termasuk
penyakit jantung koroner, pembesaran pada organ jantung, hingga kondisi gagal jantung
 Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan
terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner.
 Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi
jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting (esensial) bagi kehidupan sel-sel jantung jadi
terganggu.
 Pada keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat meretakkan kerak (plak) di
pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah
sehingga terjadilah serangan jantung.
 Penderita tekanan darah tinggi berisiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner
Perjalanan penyakit kardiovaskuler
 Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak terkendali dapat mengubah struktur
miokard, pembuluh darah dan system konduksi jantung. Perubahan ini dapat
mengakibatkan Hipertrofi ventrikel kiri (HVK),
 Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) adalah suatu keadaan yang menggambarkan
pertambahan atau penebalan massa pada ventrikel (bilik) kiri jantung.
 Hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi pada hipertensi mula- mula merupakan
proses adaptasi fisiologis, akan tetapi dengan penambahan beban yang
berlangsung terus HVK akan menjadi proses patologis sehingga menurunkan
kemampuan jantung dan menurunkan cadangan pembuluh darah koroner dan
timbul gejala-gejala dan tanda-tanda gagal jantung.
 Dalam waktu yang lama, fungsi sistolik ventrikel kiri akan menurun.
Penurunan ini mengaktifkan system neurohormonal dan renin-angiontensin,
sehingga meretensi garam dan air dan meningkatkan vasokonstriksi perifer,
yang akhirnya malah memperburuk keadaan dan menyebabkan disfungsi sistolik.
 Peningkatan tekanan vena paru (pulmonary vena pressure) adalah kondisi di mana tekanan
darah di pembuluh darah arteri paru-paru meningkat secara spesifik. Peningkatan tekanan
ini dapat terjadi akibat perubahan pada sel yang melapisi arteri pulmonal, sehingga dinding
arteri pulmonal menjadi lebih tebal dan kaku, serta terbentuknya jaringan yang berlebih
 tekanan pengisian ventrikel (ventricular filling pressure) adalah tekanan yang terjadi saat
darah mengalir ke dalam ventrikel jantung selama diastolic
 Tekanan rata-rata atrium adalah tekanan rata-rata yang terjadi di atrium jantung selama
siklus jantung
 Distensibilitas paru adalah kemampuan paru-paru untuk meregang dan memperluas,
 Pada pasien hipertensi dapat timbul iskemia miokard yang bermanifestasi sebagai
nyeri dada / angina pektoris. Hal ini dikarenakan hipertensi menyebabkan
peningkatan tekanan di ventrikel kiri dan transmural, peningkatan beban kerja
yang mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri.
 Suplai oksigen yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan otot jantung yang
membesar akan menyebabkan nyeri dada. Hal ini diperparah jika terdapat
penyulit seperti aterosklerosis.
 Angina pektoris dapat timbul sebagai akibat dari kombinasi penyakit arteri
koronaria dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard karena penambahan
massanya.
Koartasi Aorta

• Koartasi aorta adalah kondisi medis yang terjadi akibat


penyempitan aorta, yaitu arteri terbesar yang membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh.

• Kondisi ini menyebabkan jantung harus memompa


lebih keras untuk memompa darah melalui aorta yang
menyempit, sehingga dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai