Hipertensi terjadi dipengaruh oleh keadaan tekanan darah.
Tekanan darah dipengaruhi oleh volume dan tahanan perifer. Sehingga, apabila terjadi peningkatan dari salah satu variabel tersebut secara tidak normal yang akan memengaruhi tekanan darah tinggi maka disitulah akan timbul hipertensi. KLASIFIKASI TEKANAN DARAH Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Optimal <120 <80 Normal 120 – 129 80 – 84 High Normal 130 – 139 85 – 89 Hipertensi Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99 Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109 Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119 Grade 4 (sangat berat) >210 >120 Renin-Angiotensin-Aldosteron System / RASS • RASS adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan resistensi vaskular sistemik. Sistem ini terdiri dari tiga senyawa utama, yaitu renin, angiotensin II, dan aldosterone
• Ketika tekanan darah menurun, ginjal akan
melepaskan enzim renin ke dalam aliran darah. Renin akan memecah angiotensinogen menjadi angiotensin I, yang kemudian diubah menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensin converting enzyme (ACE). Angiotensin II akan menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, angiotensin II juga merangsang pelepasan aldosteron dari kelenjar adrenal, yang akan menyebabkan ginjal menahan natrium dan air, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan darah KOMPLIKASI HIPERTENSI Penyakit Jantung Hipertensi yang tidak terkendali bisa berujung pada penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner, pembesaran pada organ jantung, hingga kondisi gagal jantung Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak) yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner. Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting (esensial) bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu. Pada keadaan tertentu, tekanan darah tinggi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbat aliran darah sehingga terjadilah serangan jantung. Penderita tekanan darah tinggi berisiko dua kali lipat menderita penyakit jantung koroner Perjalanan penyakit kardiovaskuler Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak terkendali dapat mengubah struktur miokard, pembuluh darah dan system konduksi jantung. Perubahan ini dapat mengakibatkan Hipertrofi ventrikel kiri (HVK), Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) adalah suatu keadaan yang menggambarkan pertambahan atau penebalan massa pada ventrikel (bilik) kiri jantung. Hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi pada hipertensi mula- mula merupakan proses adaptasi fisiologis, akan tetapi dengan penambahan beban yang berlangsung terus HVK akan menjadi proses patologis sehingga menurunkan kemampuan jantung dan menurunkan cadangan pembuluh darah koroner dan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda gagal jantung. Dalam waktu yang lama, fungsi sistolik ventrikel kiri akan menurun. Penurunan ini mengaktifkan system neurohormonal dan renin-angiontensin, sehingga meretensi garam dan air dan meningkatkan vasokonstriksi perifer, yang akhirnya malah memperburuk keadaan dan menyebabkan disfungsi sistolik. Peningkatan tekanan vena paru (pulmonary vena pressure) adalah kondisi di mana tekanan darah di pembuluh darah arteri paru-paru meningkat secara spesifik. Peningkatan tekanan ini dapat terjadi akibat perubahan pada sel yang melapisi arteri pulmonal, sehingga dinding arteri pulmonal menjadi lebih tebal dan kaku, serta terbentuknya jaringan yang berlebih tekanan pengisian ventrikel (ventricular filling pressure) adalah tekanan yang terjadi saat darah mengalir ke dalam ventrikel jantung selama diastolic Tekanan rata-rata atrium adalah tekanan rata-rata yang terjadi di atrium jantung selama siklus jantung Distensibilitas paru adalah kemampuan paru-paru untuk meregang dan memperluas, Pada pasien hipertensi dapat timbul iskemia miokard yang bermanifestasi sebagai nyeri dada / angina pektoris. Hal ini dikarenakan hipertensi menyebabkan peningkatan tekanan di ventrikel kiri dan transmural, peningkatan beban kerja yang mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri. Suplai oksigen yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan otot jantung yang membesar akan menyebabkan nyeri dada. Hal ini diperparah jika terdapat penyulit seperti aterosklerosis. Angina pektoris dapat timbul sebagai akibat dari kombinasi penyakit arteri koronaria dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard karena penambahan massanya. Koartasi Aorta
• Koartasi aorta adalah kondisi medis yang terjadi akibat
penyempitan aorta, yaitu arteri terbesar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
• Kondisi ini menyebabkan jantung harus memompa
lebih keras untuk memompa darah melalui aorta yang menyempit, sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Terima kasih