Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TOPIK KHUSUS KLINIS

HOME PARENTERAL NUTRITION

Dosen Pengampu : apt. Yelly Oktavia Sari, M.Pharm, Ph.D


Nama Mahasiswa : Jihan Shasika Rani
No BP : 2321012006

PROGRAM STUDI PASCASARJANA FAKULTAS FARMASI


UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen pada matakuliah Topik Khusus Klinis.
Makalah ini berisikan tentang Home Parenteral nutrition atau biasa disebut Nutrisi Parenteral
di Rumah.
Penulis menyadari banyak kekurangan terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini dan
untuk penulisan makalah selanjutnya.
Demikian penulisan makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, semoga bermanfaat
bagi pembaca dan bernilai ibadah. Penuli memohon maaf apabila ada kesalahan atas makalah
ini. Saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.

Padang, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Definisi Home Parenteral Nutrition ............................................................................ 3
2.2 Tujuan Home Parenteral Nutrition ............................................................................. 3
2.3 Manfaat Home Parenteral Nutrition ............................................................................ 4
2.4 Indikasi Parenteral Nutrition ...................................................................................... 4
2.5 Syarat Home Parenteral Nutrition .............................................................................. 6
2.6 Persiapan Home Parenteral Nutrition......................................................................... 6
2.7 Pemantauan Home Parenteral Nutrition ................................................................... 13
2.8 Managemen Home Parenteral Nutrition ................................................................... 15
2.9 Resiko Home Parenteral Nutrition ............................................................................ 16
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 17
3.2 Saran......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi secara intravena diluar dari tractus
gastrointestinal (tanpa melalui tractus gastrointestinal). Pemberian secara parenteral ditujukan
pada pasien dengan kondisi malnutrisi dan yang berisiko mengalami malnutrisi / tidak dapat
menerima makanan melalui saluran cerna. Selain itu, juga bagi pasien yang kebutuhan
nutrisinya tidak dapat tercukupi hanya dengan pemberian nutrisi melalui saluran cerna.

Metode pemberian nutrisi parenteral bisa melalui vena perifer dan vena central dengan
mempertimbangkan dari kondisi pasien seperti osmolaritas dan pH larutan nutrisi parenteral,
komposisi dan jumlah kalori larutan yang akan diberikan. Sebelum pemberian nutrisi, perlu
juga dilakukan perhitungan kalori dari karbohidrat, lipid, protein dan komponen mikronutrien
(vitamin dan elektrolit) serta cairan parenteral yang akan diberikan kepada pasien.

Penggunaan nutrisi parenteral untuk melengkapi makanan melalui selang yang dimasukkan
ke dalam lambung atau usus kecil (nutrisi enteral) dan yang lain menggunakannya sendiri.
Pasien yang sistem pencernaannya tidak dapat menyerap atau tidak dapat mentoleransi cukup
makanan yang dimakan melalui mulut menggunakan nutrisi parenteral. Bila digunakan di luar
rumah sakit, pemberian makanan melalui infus disebut nutrisi parenteral di rumah atau biasa
disebut home parenteral nutrition. Penggunaan nutrisi parenteral di rumah mungkin diperlukan
selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan atau dalam beberapa kasus seumur hidup.

Home parenteral nutrisi atau disingkat dengan HPN diperlukan untuk pasien dengan gagal
usus akut atau kronis yang keseimbangan nutrisi dan/atau air dan elektrolitnya tidak dapat
diperbaiki dengan pemberian makanan oral atau enteral dan yang dapat dilakukan di rumah.
Meskipun, HPN pertama kali dijelaskan pada tahun 1970 (melalui fistula arteri-vena), HPN
telah digunakan sebagai pengobatan melalui kateter sentral di Inggris sejak tahun 1980-an dan
jumlah pasiennya terus meningkat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari home parenteral nutrition?
2. Apa saja indikasi, tujuan dan manfaat home parenteral nutrition?
3. Bagaimana persiapan dan pelaksanaan home parenteral nutrition?

1
4. Bagaimana pemantauan dan managemen home parenteral nutrition?
5. Bagaimana resiko / komplikasi dari home parenteral nutrition?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi dari home parenteral nutrition
2. Mengetahui tujuan, manfaat, indikasi dan syarat home parenteral nutrition
3. Mengetahui persiapan dan pelaksanaan home parenteral nutrition
4. Mengetahui pemantauan dan managemen home parenteral nutrition
5. Mengetahui resiko / komplikasi dari home parenteral nutrition

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Home Parenteral Nutrition

Home parenteral nutrition (HPN) adalah pemberian nutrisi melalui jalur intravena
secara mandiri di rumah. HPN dapat diberikan kepada pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya melalui jalur enteral (melalui mulut atau saluran cerna). Nutrisi parenteral
di rumah diartikan sebagai nutrisi parenteral yang diberikan di luar rumah sakit, baik di rumah
maupun di panti jompo.
Nutrisi parenteral di rumah merupakan bagian integral dari penatalaksanaan orang
dewasa dan anak-anak di mana makanan dan cairan tidak dapat diserap secara normal atau jika
pemberian makanan oral/enteral tidak memungkinkan atau mencukupi. Nutrisi parenteral di
rumah dianggap sebagai pilihan yang valid untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang
kondisinya memerlukan nutrisi parenteral jangka panjang. Nutrisi HPN juga dapat diberikan
sebagai nutrisi paliatif kepada pasien pada fase akhir penyakit stadium akhir.

2.2 Tujuan Home Parenteral Nutrition


Tubuh manusia perlu mendapat asupan nutrisi dan cairan penting setiap hari dan
biasanya pasien mendapatkan nutrisi dan cairan tersebut dari makanan yang dikonsumsinya.
Nutrisi parenteral diperlukan jika makanan dan cairan tidak dapat diserap secara normal atau
jika dikonsumsi secara oral/ pemberian makanan enteral tidak mungkin atau tidak cukup.
Tujuan dari HPN secara umum adalah kelangsungan hidup hingga dewasa dengan
pertumbuhan dan perkembangan psikososial sebaik mungkin. (Espghan, 2018)
HPN memiliki tujuan khusus antara lain:
1. Mencegah atau mengobati kekurangan gizi dan/atau dehidrasi,
2. Membantu pasien agar siap menjalani operasi,
3. Mengurangi diare/muntah, nyeri perut akibat pemberian makanan oral/ enteral
4. Meningkatkan kualitas hidup.

3
2.3 Manfaat HPN Home Parenteral Nutrition

Nutrisi parenteral di rumah memungkinkan pasien dengan penyakit kronis atau akut untuk
mengatur kebutuhan mereka akan asupan nutrisi tambahan di luar rumah sakit. Bagi pasien
tertentu, hal ini dapat berarti:
• Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk kehidupan keluarga
• Kemampuan bekerja
• Kemampuan untuk bepergian
• Meningkatkan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari
• Kualitas hidup yang lebih baik
Nutrisi parenteral di rumah juga dapat meningkatkan tolerabilitas dan keberhasilan terapi
(misalnya dalam pengobatan kanker) dan mendukung pemeliharaan status gizi dan berat badan
untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, nutrisi parenteral di rumah memungkinkan lebih
hemat biaya dibandingkan dengan perawatan nutrisi parenteral di rumah sakit

2.4 Indikasi Home Parenteral Nutrition

HPN harus diberikan kepada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya
melalui jalur oral dan/atau enteral dan dapat ditangani dengan aman di luar rumah sakit. HPN
harus diresepkan sebagai terapi utama dan terapi penyelamat nyawa untuk pasien. Indikasi
pasien yang dapat diresepkan HPN:

 Pasien dengan malabsorpsi berat


 Pasien dengan penyakit Crohn  Penyakit Crohn adalah penyakit radang usus yang
dapat menyebabkan nyeri, penyempitan usus, dan gejala lain yang mempengaruhi
asupan makanan serta pencernaan dan penyerapannya.
 Pasien dengan sindrom usus pendek  Dalam kondisi ini, yang bisa terjadi sejak lahir
atau akibat operasi yang mengangkat sebagian besar usus kecil, sehingga tidak
memiliki kemampuan usus untuk menyerap nutrisi yang dimakan.
 Pasien dengan kanker  Kanker saluran pencernaan dapat menyebabkan penyumbatan
usus sehingga menghambat asupan makanan yang cukup. Perawatan kanker, seperti
kemoterapi, dapat menyebabkan tubuh kurang menyerap nutrisi.
 Fungsi usus tidak normal  Hal ini menyebabkan makanan yang dimakan mengalami
kesulitan bergerak melalui usus, sehingga menimbulkan berbagai gejala yang

4
menghalangi asupan makanan yang cukup. Fungsi usus yang tidak normal dapat terjadi
karena perlengketan bedah atau kelainan pada motilitas usus. Hal ini mungkin
disebabkan oleh enteritis radiasi, kelainan neurologis, dan banyak kondisi lainnya
 Penyakit usus iskemik  Hal ini dapat menyebabkan kesulitan akibat berkurangnya
aliran darah ke usus.

Alasan untuk memulai PN termasuk usus yang pendek, bocor (berlubang), tersumbat atau
tidak berfungsi, atau penyakit mukosa usus kecil yang luas. Kadang-kadang hal ini disebabkan
oleh tidak adanya akses enteral atau setelah nutrisi enteral tidak berhasil. Pertimbangan untuk
menghentikan HPN mungkin terjadi ketika asupan oral/enteral telah dilanjutkan, masalah telah
teratasi (misalnya obstruksi atau fistula enterokutaneus), atau usus telah rusak. Nutrisi
parenteral jangka panjang, yang tentunya sebagian besar merupakan nutrisi parenteral di rumah
yang diindikasikan untuk kegagalan saluran pencernaan yang berkepanjangan atau dengan kata
lain didedikasikan untuk pasien dengan kegagalan usus kronis yang menghambat penyerapan
nutrisi yang cukup untuk menopang kehidupan.

Kegagalan usus

Kegagalan usus didefinisikan sebagai penurunan fungsi usus di bawah batas minimum
yang diperlukan untuk penyerapan makronutrien dan/atau air dan elektrolit, sehingga
suplementasi intravena diperlukan untuk menjaga kesehatan dan/atau pertumbuhan. Kondisi
patofisiologi a yang dapat menyebabkan kegagalan usus kronis:

 Usus pendek
 Fistula usus
 Dismotilitas usus
 Obstruksi mekanis akibat perlengketan, atau kanker, misalnya.
 Penyakit mukosa usus halus yang luas

Kondisi Yang Memungkinkan Pasien untuk Mendapatkan Nutrisi Parenteral di Rumah


1. Pasien memiliki penyakit kronis yang membutuhkan nutrisi parenteral dalam jangka
panjang, seperti penyakit Crohn, kanker, atau sindrom usus pendek
2. Pasien sudah stabil dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit
3. Pasien mampu mengikuti instruksi dan menjaga kebersihan alat dan dirinya sendiri

5
4. Pasien memiliki dukungan keluarga atau perawat yang bisa membantu proses
pemberian nutrisi parenteral di rumah
5. Jika pasien memenuhi kriteria di atas, dokter akan memberikan resep dan petunjuk
tentang cara pemberian nutrisi parenteral di rumah.
6. Pasien juga akan mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan, seperti tabung infus, pompa,
kantong nutrisi, jarum, dan alkohol.

2.5 Syarat Home Parenteral Nutrition


• Memiliki indikasi medis,
• Mendapatkan persetujuan dari dokter dan tim kesehatan, mendapatkan edukasi dan
pelatihan,
• Memiliki peralatan dan bahan nutrisi yang sesuai,
• Memiliki dukungan keluarga atau orang lain,
• Melakukan pemantauan rutin, dan
• Menjaga kebersihan dan sterilisasi alat dan bahan HPN

2.6 Persiapan Home Parenteral Nutrition

Gambar 1. Persiapan sebelum memulai Home Parenteral Nutrition

Seorang pasien yang memerlukan HPN atau keluarga atau pengasuhnya harus banyak
belajar sebelum/selagi pasien berada di rumah dengan PN. Perlu mempelajari prinsip-prinsip
asepsis, anatomi dasar usus dan pembuluh darah serta komplikasi PN, dan penyakit yang
mendasarinya, serta mempelajari keterampilan mencuci tangan, teknik steril, mengganti
balutan, membilas selang dan mengelola pompa. Untuk melakukan hal ini secara pribadi,
pengasuh ataupun pasien harus sehat secara fisik (untuk mengangkat pompa dan tas), dengan
ketangkasan tangan dan penglihatan yang baik. Selain itu, perlu dimotivasi secara psikologis

6
dan mengelola PN di lingkungan rumah yang sesuai dan terpenting perlu belajar bagaimana
menyesuaikan diri dengan aktivitas gaya hidup seperti mandi, mandi, berenang, berolahraga,
dan bepergian. Selain PN, juga harus mengatasi penanganan luka/stoma, nyeri kronis, dan
banyak pengobatan (misalnya analgesik, penghambat pompa proton, obat antidiare dan
antimuntah).
Seorang pasien yang diperkirakan memerlukan PN selama >3 bulan dapat diperbolehkan
pulang ke rumah segera setelah kondisi klinisnya stabil, selama:
 Terdapat lingkungan yang aman (misalnya air mengalir, listrik yang dapat diandalkan)
 Setidaknya satu orang tua/pengasuh telah dilatih oleh perawat/tim nutrisi khusus, dan
 Tersedia dukungan sosial yang sesuai

Perawatan di rumah

Pasien yang menjalani HPN perlu mendapatkan perawatan di rumah dari tenaga medis
terlatih. Perawatan di rumah meliputi:

 Pemasangan dan perawatan akses intravena


 Persiapan dan pemberian nutrisi
 Pemantauan kondisi pasien

Sebelum memulai HPN, pasien perlu menjalani evaluasi medis yang menyeluruh, termasuk
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi. Pasien juga perlu
mendapatkan pelatihan dari tenaga medis terlatih tentang cara memasang dan merawat akses
intravena, cara menyiapkan dan memberikan nutrisi, serta cara mengelola komplikasi yang
mungkin terjadi.

Sebelum Prosedur

Nutrisi parenteral diberikan melalui tabung tipis dan fleksibel (kateter) yang dimasukkan
ke dalam vena. Dua pilihan kateter utama untuk memberikan nutrisi parenteral adalah:

 Kateter terowongan, seperti kateter Hickman, memiliki segmen tabung di luar kulit
dan bagian lain yang dibuat terowongan di bawah kulit sebelum memasuki vena.
 Kateter yang ditanamkan dimasukkan sepenuhnya di bawah kulit dan perlu diakses
dengan jarum untuk memasukkan nutrisi parenteral.

7
Selama Prosedur

Prosedur pemasangan kateter biasanya dilakukan setelah Anda menerima obat penenang
atau anestesi berat. Kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar yang menuju ke
jantung. Nutrisi parenteral melalui vena besar ini dapat mengantarkan nutrisi dengan cepat dan
menurunkan risiko infeksi kateter.

Setelah prosedur

Tim Nutrisi Parenteral pasien akan melakukan pengujian laboratorium untuk memantau
respons pasien terhadap nutrisi parenteral serta mengevaluasi keseimbangan cairan secara
berkala, lokasi kateter, dan kemampuan pasien untuk beralih ke pemberian makanan melalui
selang atau pemberian makanan oral normal.

Langkah-langkah untuk melakukan nutrisi parenteral di rumah


• Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah melakukan prosedur.
• Siapkan tempat yang bersih dan nyaman untuk melakukan prosedur, seperti meja atau
kursi.
• Periksa tanggal kadaluarsa dan kondisi kantong nutrisi sebelum digunakan.
• Jangan gunakan kantong nutrisi yang bocor, berubah warna, atau mengandung endapan.
• Hubungkan kantong nutrisi dengan tabung infus dan pompa sesuai dengan petunjuk
dokter atau perawat.
• Bersihkan area kulit tempat jarum akan dimasukkan dengan alkohol.
• Masukkan jarum ke dalam pembuluh darah dengan hati-hati dan pastikan tidak ada
udara yang masuk ke dalam tabung infus.
• Nyalakan pompa dan atur kecepatan aliran nutrisi sesuai dengan resep dokter.
• Pastikan tidak ada kebocoran atau penyumbatan pada tabung infus.
• Pantau kondisi pasien selama proses pemberian nutrisi parenteral.
• Jika ada gejala seperti demam, menggigil, nyeri, bengkak, kemerahan, atau gatal di
sekitar jarum, segera hentikan proses dan hubungi dokter atau perawat.
• Setelah proses selesai, matikan pompa dan lepaskan jarum dari pembuluh darah.
• Tutup luka bekas jarum dengan plester steril dan buang jarum, tabung infus, dan
kantong nutrisi yang sudah digunakan ke tempat sampah medis.
• Nutrisi parenteral di rumah membutuhkan keterampilan, kedisiplinan, dan kerjasama
antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan.

8
• Pasien harus rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan
dan kebutuhan nutrisi.
• Pasien juga harus menjaga pola hidup sehat, seperti berhenti merokok, menghindari
alkohol, dan mengonsumsi makanan sehat jika masih bisa makan melalui mulut.
• Nutrisi parenteral di rumah bisa membantu pasien untuk tetap mendapatkan zat gizi
yang dibutuhkan tanpa harus tinggal di rumah sakit

Lama nya pasien menjalani nutrisi parenteral di rumah


Hal ini bisa bersifat jangka pendek atau panjang, atau bahkan seumur hidup tergantung
pada kondisi spesifiknya. Nutrisi parenteral di rumah dapat menunjang kehidupan pasien
dengan Sindrom Usus Pendek, yang dapat meninggal karena kekurangan gizi atau dehidrasi.

Peregerakan Pasien yang mendapatkan nutrisi parenteral di rumah


Nutrisi parenteral harus diberikan sesuai dosis yang disarankan oleh profesional
kesehatan. Jika pasien yang menjalani nutrisi parenteral di rumah aktif dan bergerak, Pasien
mempunyai kemungkinan untuk membawa tas nutrisi parenteral bersamanya di dalam kantong
atau ransel. Dalam kasus seperti ini, dosis nutrisi parenteral ditangani dengan pompa bergerak
yang juga dapat dimasukkan ke dalam kantong atau ransel. Memungkinkan, untuk bepergian
dengan pasien nutrisi parenteral di rumah. Namun, pasien harus mendiskusikan perjalanannya
dengan tim profesional kesehatan nutrisi parenteral di rumah dengan nutrisi parenteral di
rumah.

Gambar 2. Penampakan pasien anak dengan perlengkapan Home Parenteral nutrition

9
Keamanan Home Parenteral Nutrition
Standar keamanan internasional, yang disetujui oleh pihak berwenang, digunakan
untuk membuat kantong nutrisi parenteral dan untuk perangkat yang digunakan untuk
memasukkan nutrisi parenteral di rumah. Sejumlah elemen berkontribusi untuk memastikan
pemberian nutrisi parenteral di rumah yang aman, seperti prosedur perawatan akses
kateter/vena yang terus ditingkatkan; standar produksi yang tinggi; dan aturan ketat mengenai
formulasi kantong nutrisi parenteral di rumah. Misalnya, sambungan yang aman antara masing-
masing komponen dibuat dengan menggunakan Luer-Lock, sebuah sistem standar pada alat
kelengkapan cairan skala kecil untuk membuat sambungan bebas kebocoran antara dua bagian.
Akan ada prosedur untuk penyambungan dan pemutusan PN; ini dirancang untuk
meminimalkan risiko infeksi.
Untuk membuat terapi nutrisi parenteral di rumah semudah dan seaman mungkin, dapat
menggunakan: Yang disebut kantong individu pasien gabungan yang terkandung dalam satu
kantong, dan berisi semua komponen nutrisi (asam amino, karbohidrat, lipid, elektrolit, dan
vitamin) yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Hanya dengan menggunakan satu jalur
infus, pasien akan menerima semua yang dibutuhkan tubuhnya sehari-hari dalam hal nutrisi.
Kantong nutrisi terhubung ke akses vena melalui perangkat administrasi. Kecepatan pemberian
nutrisi parenteral harus disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien. Infus dapat diberikan
melalui pompa atau gravitasi. Pompa akan memungkinkan kontrol lebih besar terhadap
panjang dan waktu infus. Aturan dan prosedur aseptik yang ketat harus dipatuhi sebelum
menangani akses vena sentral. Kegagalan untuk mematuhi peraturan ini dapat menyebabkan
komplikasi serius (termasuk infeksi aliran darah).

Penyimpanan kantong nutrisi parenteral


Tas multi-ruang yang diproduksi secara industri: dapat disimpan dalam kotak kardus
pada suhu kamar dalam keadaan tidak tercampur hingga dua tahun sedangkan kantong nutrisi
parenteral individu pasien gabungan: kantong tersebut harus disimpan di lemari es dan
digunakan sesuai tanggal validitas yang tertera pada label kantong. Kantong-kantong ini perlu
disimpan pada suhu antara 2°C dan 8°C. Disarankan agar kantong dibawa pada suhu kamar
sebelum diinfuskan.

Teknik Pemberian
Nutrisi parenteral diberikan melalui akses intravena, yaitu kateter yang dimasukkan ke
dalam vena sentral. Akses intravena yang paling umum digunakan untuk HPN adalah kateter
10
vena sentral jangka panjang (CVC). CVC dapat dipasang di vena jugularis, vena subclavia,
atau vena femoralis.

Jenis akses vena yang akan dipasang


Nutrisi Parenteral di rumah sebaiknya diberikan langsung ke pembuluh darah yang lebih
besar. Ada beberapa jenis jalur akses ke jenis pembuluh darah yang lebih besar (vena sentral).
 Kateter vena sentral yang tidak ditanamkan
Dengan kateter vena sentral yang tidak ditanamkan seperti kateter garis Jugular,
subklavia, dan PICC (Peripheral Inserted Central Venous Catheters), kateter plastik
tipis dimasukkan dan diteruskan melalui pembuluh darah melalui tusukan hingga vena
di lengan atau leher hingga mencapai posisi dekat dengan area jantung. Kateter non-
implant ini juga memiliki waktu pemakaian yang terbatas.
 Pemasangan kateter vena sentral
Kateter vena sentral yang ditanamkan melalui prosedur operasi kecil dengan anestesi
lokal. Kateter seperti jenis Hickman atau Broviacs atau kateter port dipasang di bawah
kulit. Hal ini direkomendasikan bagi pasien yang menerima terapi nutrisi dalam jangka
waktu lama atau di rumah, karena kateter vena sentral non-implant memiliki waktu
penggunaan yang terbatas.

CVAD dan Pompa Infus


Pemilihan CVAD dan lokasi pintu keluar harus dilakukan oleh HPN NST termasuk
profesional tertentu (misalnya ahli anestesi, ahli radiologi atau ahli bedah) yang bertanggung
jawab untuk memasang CVAD yang berpengalaman, serta oleh pasien.. Lokasi keluar CVAD
harus mudah divisualisasikan dan dapat diakses oleh pasien yang melakukan perawatan
mandiri.

 HPN Jangka Panjang (>6 bulan)


CVAD terowongan atau CVAD implan total harus digunakan untuk HPN jangka panjang.
Akses ke vena cava bagian atas harus menjadi pilihan pertama untuk penempatan CVAD,
melalui vena jugularis interna atau vena subklavia. mbosis vena berkurang dengan
penyisipan CVAD sisi kanan dan kiri

 HPN jangka pendek (<6 bulan)

11
Kateter vena sentral (PICC) yang dipasang secara perifer dapat digunakan jika durasi HPN
diperkirakan kurang dari enam bulan

HPN harus diberikan menggunakan pompa infus. infus adalah perangkat medis yang
mengalirkan cairan, seperti nutrisi dan obatobatan, ke dalam tubuh pasien dalam jumlah yang
terkendali. Penggunaan pompa infus elektronik (rawat jalan) dengan perangkat pengiriman
yang kompatibel dianggap sebagai praktik yang baik. Sangat disarankan untuk menggunakan
perangkat ini untuk mengelola dan memantau pengiriman HPN. Kain kasa steril atau balutan
steril, transparan, dan semipermeabel harus digunakan untuk menutupi tempat keluarnya
CVAD. Jika balutan transparan digunakan pada lokasi keluar CVAD yang disalurkan atau
ditanamkan, balutan tersebut dapat diganti tidak lebih dari sekali seminggu (kecuali balutan
tersebut kotor atau longgar

Risiko kontaminasi harus diminimalkan dengan menggosok konektor hub (konektor


tanpa jarum) dengan antiseptik yang sesuai (preparat klorheksidin beralkohol atau alkohol
70%) dan mengaksesnya hanya dengan perangkat steril. Risiko terbesar kontaminasi CVAD
setelah pemasangan adalah konektor tanpa kabel, dengan kepatuhan terhadap desinfeksi
serendah 10%, namun teknik optimal atau waktu desinfeksi tidak diidentifikasi dan scrubbing
dengan klorheksidin-alkohol selama 15 detik. Jika HPN diberikan melalui port intravena,
jarum yang mengakses port harus diganti setidaknya sekali seminggu. Lokasi CVAD atau
CVAD tidak boleh terendam air tanpa pelindung, memperbolehkan mandi jika tindakan
pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya organisme ke dalam
kateter (misalnya jika kateter dan perangkat penghubung dilindungi dengan penutup kedap air
selama mandi

Rekomendasi cairan dan nutrisi


Pasien harus menjalani rejimen yang stabil sebelum memulai PN di rumah. Larutan PN
harus digabungkan sesuai dengan kebutuhan makro dan mikronutrien masing-masing pasien.
Penggunaan satu tas mungkin disarankan. Nutrisi parenteral yang diberikan melalui CVC
terdiri dari tiga komponen, yaitu:

 Glukosa sebagai sumber energi utama,


 Asam amino sebagai sumber protein
 Lipid sebagai sumber energi dan asam lemak esensial

12
Campuran nutrisi
Nutrisi dapat dibuat dalam kantong tunggal, kantong ruang ganda atau kantong tiga
dalam satu/all-in-one (AIO) (ini berisi kompartemen terpisah untuk emulsi lipid/glukosa/asam
amino yang akan dibuka dan dicampur sebelum infus). Vitamin dapat ditambahkan sebelum
infus di rumah, jika kompatibilitas dan stabilitasnya sesuai. Campuran siap pakai yang tersedia
secara komersial atau campuran yang disesuaikan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing pasien dapat digunakan untuk HPN. Campuran HPN yang disesuaikan dan disesuaikan
dapat dibuat baik dengan peracikan individual atau dengan kantong multi-ruang komnersial
yang siap pakai dan disesuaikan, sesuai dengan instruksi pabrik dan menggunakan teknik
pencampuran aseptik, sebaiknya dalam lemari aliran laminar.

Langkah-langkah penting untuk persiapan dan pengiriman bahan tambahan PN


 Stabilitas campuran All in One/AIO yang disesuaikan harus didokumentasikan untuk
masing masing campuran berdasarkan pemeriksaan dengan metode laboratorium yang
sesuai.
 Pencampuran obat ke dalam campuran AIO harus dihindari, kecuali tersedia data
farmasi spesifik untuk mendokumentasikan kompatibilitas dan stabilitas AIO.
 Campuran AIO harus diberi label untuk masing-masing pasien yang menunjukkan
komposisi (dosis) masing-masing komponen sesuai standar, tanggal, nama pasien dan
indikasi penanganan seperti penyimpanan, campuran tambahan yang akan dibuat,
kecepatan infus.

2.7 Pemantauan HPN


Pasien yang menerima HPN harus dipantau secara berkala, untuk meninjau indikasi,
kemanjuran dan risiko pengobatan. Tujuan pemantauan adalah untuk mengamankan dan
meningkatkan kualitas hidup pasien yang menggunakan HPN dengan menilai keefektifan
nutrisi dari HPN, mencegah dan mengobati komplikasi terkait HPN secara tepat waktu dan
mengukur kualitas hidup dan kualitas layanan HPN. Setelah keluar dari rumah sakit, Tim
Profesional Kesehatan HPN melakukan kontak dengan pasien dan perawat secara teratur,
awalnya setiap beberapa hari, kemudian setiap minggu dan akhirnya setiap bulan seiring
dengan semakin percaya diri pasien.

13
Pemantauan komplikasi dapat dipertimbangkan setiap tahun/ bergantian, termasuk:
 Deteksi penyakit hati dengan USG
 Kepadatan tulang, vitamin D dan komposisi tubuh
 Pemindaian perfusi paru radionuklir untuk mencari emboli paru
 Rontgen dada untuk menilai posisi garis tengah yang tepat

Pemantauan pasien HPN juga melibatkan dokter umum. Profesional kesehatan harus
meninjau indikasi, rute, risiko, manfaat dan tujuan dukungan nutrisi secara berkala. HPN
jangka panjang, pasien dan perawat harus dilatih dalam melakukan pemantauan mandiri
terhadap status nutrisi, keseimbangan cairan, dan kateter infus, serta mengenali tanda dan
gejala awal komplikasi dan merespons perubahan buruk pada kesehatan mereka.

Pemantauan harus mencakup efikasi nutrisi, toleransi PN, manajemen pasien/pengasuh


terhadap kateter infus, kualitas hidup dan kualitas layanan. Pada pasien yang stabil secara klinis
dengan HPN jangka panjang, berat badan, dan status hidrasi, keseimbangan energi dan cairan
serta biokimia (hemoglobin, feritin, albumin, protein C-reaktif, elektrolit, analisis gas darah
vena, fungsi ginjal, hati fungsi dan glukosa) harus diukur sesuai jadwal (misalnya setiap tiga
sampai enam bulan) selain itu, metabolisme tulang dan kepadatan mineral harus dievaluasi
setiap tahun (misalnya DXA pada maks setiap 18 bulan).
Tabel Parameter pemantauan Home Parenteral Nutrition
Parameter Frekuensi Keterangan
Kondisi Umum Setiap hari jika tidak stabil, dua kali pasien dan/atau
seminggu hingga seminggu sekali jika pengasuhnya
stabil
Suhu Tubuh Setiap hari jika tidak stabil, dua kali Perawat di rumah
seminggu hingga seminggu sekali jika
stabil
Berat Badan Setiap hari jika tidak stabil, dua kali Perawat di rumah
seminggu hingga seminggu sekali jika
stabil
Indeks Masa Tubuh Bulanan Perawat di rumah
Keseimbangan Cairan Frekuensi dan jenis parameter akan Perawat di rumah
bergantung pada etiologi

14
Hitung darah lengkap Frekuensi dan jenis parameter akan Di rumah
bergantung pada etiologi
Elektrolit serum dan urin Mingguan atau bulanan, lalu setiap tiga Verifikasi pada setiap
sampai empat bulan sekali stabil kunjungan
Albumin serum dan Bulanan, lalu setiap tiga hingga empat Verifikasi pada setiap
prealbumin bulan jika stabil kunjungan
Tes fungsi hati serum Bulanan, lalu setiap tiga hingga empat Verifikasi pada setiap
bulan jika stabil kunjungan
USG hati Tahunan Di rumah sakit
Serum Folat, vitamin Setiap enam hingga dua belas bulan Dosis di rumah atau di
B12, A dan E rumah sakit
besi feritin serum, Setiap tiga hingga enam bulan Dosis di rumah atau di
rumah sakit
Densitometri tulang Setiap dua belas hingga delapan belas Di rumah sakit
(DEXA) bulan

2.8 Managemen HPN


Prasyarat lokal dan personel untuk HPN
Penatalaksanaan PN di lingkungan perawatan di rumah berbeda dengan pasien yang
dirawat di rumah sakit karena terdapat pergeseran tanggung jawab utama dari profesional
kesehatan ke pasien dan pemberi layanan. Tujuan umum dalam proses pelatihannya adalah
promosi kemandirian dengan infus, pemantauan HPN (mandiri), mencegah komplikasi dan
meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup.
Program pelatihan HPN formal yang bersifat individual untuk pasien dan/atau
pengasuh dan/atau perawat perawatan di rumah harus dilakukan, termasuk perawatan kateter,
penggunaan pompa dan pencegahan, mengenali dan menangani komplikasi. Pelatihan HPN
dapat dilakukan di ruang rawat inap atau di rumah pasien dan mungkin memakan waktu
beberapa hari hingga berminggu-minggu tergantung pada keterampilan pasien, durasi HPN,
dan kondisi yang mendasarinya. Berbagai intervensi pendidikan dapat dilakukan termasuk
konseling, handout tertulis, pembelajaran dengan bantuan komputer dan presentasi interaktif
(kaset video, CD/DVD dan pendidikan internet).

15
Persyaratan Tim Profesional HPN/ NST
NST yang telah berpengalaman dan terlatih terdiri dari para ahli di bidang penyediaan
HPN. Hal ini mencakup dokter, perawat spesialis (termasuk perawatan kateter, luka dan
stoma), ahli gizi, apoteker, psikolog, serta praktisi yang memiliki keahlian dalam penempatan
CVC. Ahli bedah dengan keahlian dalam bidang kegagalan usus juga harus tersedia untuk
konsultasi terstruktur. Banyak pasien HPN mengalami kurangnya perhatian terhadap masalah
psikososial mereka sebagai suatu hal yang tidak dapat diatasi

2.9 Resiko Home Parenteral Nutrition

Infeksi kateter adalah komplikasi nutrisi parenteral yang umum dan serius. Komplikasi
potensial jangka pendek lainnya dari nutrisi parenteral termasuk pembekuan darah,
ketidakseimbangan cairan dan mineral, dan masalah metabolisme gula darah. Komplikasi
jangka panjang mungkin mencakup terlalu banyak atau terlalu sedikit elemen, seperti zat besi
atau seng, dan perkembangan penyakit hati. Pemantauan yang cermat terhadap formula nutrisi
parenteral dapat membantu mencegah atau mengobati komplikasi ini. Berikut adalah
komplikasi yang dapat terjadi akibat HPN adalah:

 Infeksi
 Trombosis
 Sindrom hiperosmolar
 Resistensi insulin
 Gangguan elektrolit

Tanda-tanda dugaan komplikasi harus segera dilaporkan ke profesional kesehatan: demam,


yyeri atau rasa terbakar di bahu, dada, punggung, lengan atau kaki, detak jantung berdebar
kencang atau tidak teratur, tanda-tanda infeksi di lokasi kateter (nyeri, kemerahan, drainase
atau rasa terbakar, suara bising yang berasal dari kateter, kateter terjatuh, pecah, retak, bocor,
atau mengalami kerusakan lainnya, dingin, batuk, mengi, atau sesak napas, muntah dan diare.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 HPN adalah terapi nutrisi yang efektif untuk pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya melalui jalur enteral dan diberikan perawatan yang intensif di
rumah.
 HPN biasanya diberikan melalui kateter vena sentral yang dimasukkan melalui dada
atau leher. dan memerlukan peralatan khusus, bahan nutrisi, dan tenaga kesehatan yang
terlatih untuk memantau kondisi pasien.
 HPN bertujuan mengatur kebutuhan asupan nutrisi tambahan di luar rumah sakit,
memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kemampuan untuk
bekerja, kemampuan untuk bepergian dan peningkatan kemandirian dalam kehidupan
sehari-hari
 Manfaat dari HPN adalah dapat memperbaiki status gizi, kualitas hidup, dan harapan
hidup pasien yang membutuhkan dukungan nutrisi jangka panjang dan tidak dapat
mengkonsumsi makanan secara oral atau enteral
 Indikasi untuk HPN adalah gangguan saluran pencernaan yang menyebabkan
malabsorpsi atau malnutrisi berat, seperti penyakit Crohn, obstruksi usus, sindrom sisa
usus pendek, fistula enterokutan, atau kanker
 Risiko dari HPN adalah infeksi kateter, trombosis vena, komplikasi metabolik,
gangguan fungsi hati, dan masalah psikososial.

3.2 Saran
 Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap para pembaca dapat memahami
materi yang dibahas dalam makalah ini serta member manfaat bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN). Home Parenteral Nutrition:
Guidelines for Practice. 2022
BAPEN. Home Parenteral Nutrition (HPN).2016
ESPGHAN guidelines on pediatric parenteral nutrition: Home parenteral nutrition. Clin Nutr.
2018 Jun 18. pii: S0261-5614(18)31173-7
PIRONI, Loris, et al. ESPEN practical guideline: Home parenteral nutrition. Clinical Nutrition,
2023, 42.3: 411-430.

18

Anda mungkin juga menyukai