Anda di halaman 1dari 8

JIHAN SHASIKA

RANI

SKOPOLAMIN
Pendahuluan

• Skopolamin (alkaloid tropan) ditemukan sekitar tahun 1881 oleh seorang ahli
kimia Jerman yang bernama Albert Ladenburg  mengisolasi skopolamin
dari tumbuhan Scopolia carniolica.
• Scopolia carniolica adalah tanaman yang berasal dari Austria, Cekoslowakia,
Hungaria, Italia, Polandia, Rumania, Ukraina.
• Tahun 1940-1960 dikombinasi dengan morfin untuk mendapatkan efek “tidur
senja” pada ibu yang akan melahirkan
• Tanaman ini merupakan sumber scopolamine, yang merupakan alkaloid yang
banyak digunakan dalam bidang kedokteran karena aktivitas
antikolinergiknya 2
Scopolamin dan Scopolia carniolica

3
Indikasi

• Skopolamin juga dikenal dengan hyosin hidrobromida


• Skopolamine biasa digunakan sebagai obat untuk mengatasi mual dan muntah
pasca operasi dan mabuk perjalanan.
• Skopolamine juga telah digunakan secara off-label untuk mengobati kondisi
lain, seperti kram perut, sedasi dan serangan asma

4
Mekanisme Kerja

• Mekanisme kerja skopolamin terutama terkait dengan penghambatan aksi neurotransmitter


asetilkolin di sistem saraf parasimpatetik.
• Efek Antiemetik: Skopolamin digunakan sebagai obat antiemetik (mencegah mual dan
muntah), terutama dalam kasus mabuk perjalanan dan muntah yang disebabkan oleh
pergerakan dengan menghambat aksi asetilkolin di pusat pengaturan muntah di otak
• Efek Antispasmodik: Skopolamin memiliki sifat antispasmodik, yang membantu
menghentikan atau mengurangi kontraksi yang tidak normal atau berlebihan di dalam saluran
pencernaan.
• Efek Lainnya: Skopolamin juga dapat menghasilkan efek samping seperti mengurangi
sekresi kelenjar ludah dan sebagai Bronkodilator bekerja dengan melebarkan saluran udara
5
Dosis

6
Sediaan

• Scopolamine memiliki berbagai bentuk sediaan, seperti koyo, obat


oral, dan parenteral

7
Thank you

Anda mungkin juga menyukai