Teknik Identifikasi Asam Nukleat
Teknik Identifikasi Asam Nukleat
IDENTIFIKASI ASAM
Dosenpengampu: Venny Patricia s.pd,m.kes
NUKLEAT Kelompok 9:
Azrul Rasyid Kamal
Latifah
Linda Yuliantisari
Siti Nurus sya'adah
ANALISIS ASAM NUKLEAT
SECARA KUANTITATIF
MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER
adalah cara termudah dan akurat untuk menentukan konsentrasi
DNA, karena basa nitrogen dapat menyerap sinar UV, semakin
tinggi konsentrasi
DNA atau RNA dalam larutan, maka sinar UV akan semakin
menyerap.
P E R A L ATA N
spektrofotometer yang dilengkapi dengan lampu UV
kuvet (tabung kaca atau plastik) transparan UV
(tergantung jenis intsrumen yang digunakan)
RUMUS MENGUKUR
KONSENTRASI ASAM Keterangan:
NUKLEAT Å260 = Nilai absorbansi pada λ 260 nm
33 = larutan dengan nilai absorbansi 1,0
sebanding dengan 33 μg untai tunggal
Keterangan: DNA
Å260 = Nilai absorbansi pada λ 260 nm [ssRNA] = Å260 x 40 x faktor
50 = larutan dengan nilai absorbansi 1,0 pengenceran
PERALATAN sebanding dengan 50 μg untai ganda DNA Keterangan:
Å260 = Nilai absorbansi pada λ 260 nm
YANG DI GUNAKAN per mL.
40 = larutan dengan nilai absorbansi 1,0
UNTUK M ETODE sebanding dengan 40 μg RNA per mL
ABSORBANSI
ELEKTROFORESIS GEL
AGAROSE
• yaitu metode langkah pengujian sampel DNA secara kualitatif
• suatu teknik pemisahan molekul seluler berdasarkan atas ukurannya, dengan
menggunakan medan listrik yang dialirkan pada suatu medium yang
mengandung sampel yang akan dipisahkan.
• Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada
pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul
yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, misalnya gel
agarose, kemudian dialiri arus listrik dari satu kutub ke kutub yang
berlawanan muatannya, maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub
negatif ke kutub positif
FA K TO R K E C E PATA N LA J U
MIGRASI
• arus listrik (semakin besar arus listrik yang digunakan maka laju migrasi akan semakin
cepat)
• ukuran molekul ( semakin kecil ukuran suatu molekul maka laju migrasinya akan semakin
• cepat)
• bentuk molekul ( molekul yang memiliki rasio axial tinggi memiliki laju migrasi yang lebih
lama daripada molekul berbentuk spherical)
• konsentrasi gel (semakin rendah konsentrasi gel maka laju migrasi semakin cepat karena
gesekan molekulnya berkurang)
• adanya pewarna etidium bromida di gel dapat menyebabkan pengurangan kecepatan laju
migrasi
• komposisi larutan buffer ( larutan buffer berkekuatan ion tinggi akan meningkatkan panas
sehingga aliran listrik dan laju migrasi molekul pun meningkat)
PERSENTASE AGAROSE
Persentase agarose yang digunakan tergantung dari ukuran
fragmen yang akan diperiksa. Konsentrasi gel agarose dilihat
dari persentase agarose terhadap volume buffer (w/v),
normalnya konsentrasi gel agarose berada pada range 0,2% -
3%.
Gel agarose biasa digunakan untuk memisahkan molekul
DNA yang berukuran 100 bp hingga 20 kbp di dalam medan
magnet secara tidak langsung. Semakin rendah konsentrasi
gel agarose, maka semakin cepat migrasi fragmen DNA. Jadi,
jika tujuan kita adalah untuk memisahkan fragmen DNA
berukuran besar, maka perlu dibuat gel agarose dengan
konsentrasi rendah. Sebaliknya, jika fragmen DNA yang
hendak dipisahkan berukuran kecil, maka perlu dibuat gel
agarose dengan konsentrasi tinggi
ALAT
TUJUAN ELEKTROFORESIS BAHAN
GEL AGAROSE seperangkat alat elektroforesis
power supply
pada hasil isolasi asam mikropipet 0,5-1-0 beserta tipnya
nukleat : untuk identigfikasi kertas parafilm
kemurnian dan perkiraan UV transilluminator isolat atau DNA/RNA produk
konsentrasi DNA atau RNA kaca mata UV PCR
pada prodek PCR : untuk gelas kimia 250 ml DNA maker
identifikasi produk PCR gelas ukur 100 ml larutan buffer TAE 50 x
amplikon labu ukur 100 ml aquadest
labu erlenmeyer 50 ml etidium bromida
pipet volume 10 ml
pipet ukur loading dye 6x (0,25%
bal , kompor listrik, sarung tangan, bromophenol blue; 0,25%
selotip xylene cyalol; 15% ficoll tipe
4000; EDTA 120 mM)
Gen hasil elektroforesis difiksasi dengan larutan asam asetat 10% (b/v) sebanyak dua (2)
kali masing-masing selama 10 menit.
Gel dicuci tiga (3) kali dengan aqua dan masing-masing selama 2 menit, kemudian
direndam
dalam larutan pewarna (AgNO3 0,1% b/v), formaldehid 0,5% (v/v) selama 30 menit.
Setelah gel dicuci kembali dengan aquades sebanyak 2 kali, gel direndam dalam larutan
developing (Na2CO3 3% (b/v), formaldehid 0,5% (v/v), Natrium tiosulfat 0,002 mg/mL)
pada temperature 4oC sampai pita-pita DNA muncul.
Tahap akhir dari pewarnaan adalah fiksasi dengan menggunakan asam asetat 10% (b/v)
dan pencucian kembali dengan aqua dest .
Gel kemudian dikeringkan di antara 2 plastik selofan
Thank you