Anda di halaman 1dari 89

ji l

In s
a t i u
M

Injil Matius 1
Injil Matius 2
Simbol Matius : Orang
• Diawali dengan
silsilah.
• Ada 2 silsilah dalam
Injil
Silsilah Menurut Matius
• Silsilah terbagi menjadi 3 kelompok besar masing-
masing terdiri dari 14 nama generasi. Dari Abraham
sampai ke Daud 14 generasi, dari Daud ke masa
pembuangan Babilon 14 generasi, dan dari
pembuangan Babilon ke Kristus 14 generasi
Yesus anak (huios) Daud,
keturunan Daud
Matius 1:1
•LAI-TB, Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak
Abraham.
•KJV, The book of the generation of Jesus Christ, the son
of David, the son of Abraham.
•TR, βιβλος γενεσεως ιησου χριστου υιου δαβιδ υιου
αβρααμ
Kata "anak" (son of) menggunakan kata Yunani "huios",
juga bisa bermakna "keturunan dari". Dipakai dalam
menulis silsilah yang menaik.

Injil Matius 5
• Kata menurunkan/ memperanakkan menggunakan kata
Yunani 'gennaô'. Dipakai dalam silsilah yang menurun
Matius 1:2-17, contoh :
Matius 1:2
• Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan
Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-
saudaranya,
• KJV, Abraham begat Isaac; and Isaac begat Jacob; and
Jacob begat Judas and his brethren;
• TR, αβρααμ εγεννησεν τον ισαακ ισαακ δε εγεννησεν τον
ιακωβ ιακωβ δε εγεννησεν τον ιουδαν και τους αδελφους
αυτου
Injil Matius 6
Matius – Seri I
1. Abraham 8. Adminadab
2. Ishak 9. Nahason
3. Yakub 10.Salmon
4. Yehuda 11.Boas
5. Peres 12.Obed
6. Hezron 13.Isai
7. Ram 14.Daud
Matius – Seri II
15.Solomo 22.Yotam
16.Rehabeam 23.Ahas
17.Abia 24.Hizkia
18.Asa 25.Manasye
19.Yosafat 26.Amon
20.Yoram 27.Yosia
21.Uzia 28.Yekhonya
Matius – Seri III
29.Yekhonya 36.Akhim
30.Sealtiel 37.Eliud
31.Zerubabel 38.Eleazar
32.Abihud 39.Matan
33.Elyakim 40.Yakub
34.Azor 41.Yusuf
35.Zadok 42.Yesus
Injil Matius 10
Silsilah Menurut Lukas
Silsilah menurut Injil Lukas adalah dari Yesus sampai ke
Adam, atau tepatnya sampai kepada Tuhan Allah Bapa.
Tentu silsilah ini adalah untuk menunjukkan sisi
kemanusiaan Yesus saja, sedangkan kalau dari sisi
Ketuhanan-Nya tentu tidak ada garis silsilah, sebab
Yesus (Allah Putera) langsung berasal dari Allah Bapa dan
sehakekat dengan-Nya.
• Silsilah dalam Lukas 3:23-38, adalah silsilah yang ditulis
menaik dengan kata sandang 'tou’
Lukas 3:23-24
• Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh
tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf.
• KJV, And Jesus himself began to be about thirty years of age, being
(as was supposed) the son of Joseph, which was the son of Heli,
Which was the son of Matthat, which was the son of Levi, which was
the son of Melchi, which was the son of Janna, which was the son of
Joseph,
• TR, και αυτος ην ο ιησους ωσει ετων τριακοντα αρχομενος ων ως
ενομιζετο υιος ιωσηφ του ηλι του ματθατ του λευι του μελχι του ιαννα
του ιωσηφ
Injil Matius 12
Injil Matius 13
Silsilah ini adalah rangkaian 11 x 7 generasi yaitu 3 x 7 (21
generasi) dari Yesus sampai ke pembuangan Babilon,
demikian pula 3 x 7 (21 generasi) dari pembuangan
Babilon ke masa raja Daud, 2 x 7 generasi (14 generasi)
dari Daud ke Abraham, dan 3 x 7 (21 generasi) dari
Abraham sampai ke penciptaan manusia pertama (Adam)
oleh Tuhan
Lukas I
• 1. Jesus • 11. Nahum
• 2. Yusuf (menurut • 12. Hesli
anggapan orang dari • 13. Nagge
Yusuf (seharusnya Maria) • 14. Mahath
• 3. Eli
• 15. Mathathias
• 4. Mathat
• 16. Semei
• 5. Levi
• 17. Joseph
• 6. Melchi
• 18. Juda
• 7. Janne
• 19. Joanna
• 8. Joseph
• 20. Reza
• 9. Mathathias
• 21. Zorobabel
• 10. Amos
Lukas II
• 22. Salathiel • 34. Simeon
• 23. Neri • 35. Judas
• 24. Melchi • 36. Joseph
• 25. Addi • 37. Jona
• 26. Cosan • 38. Eliakim
• 27. Helmadan • 39. Melea
• 28. Her • 40. Menna
• 29. Jesus • 41. Mathatha
• 30. Eliezer • 42. Nathan
• 31. Jorim
• 32. Mathat
• 33. Levi
Lukas III
• 43. David • 50. Aram
• 44. Jesse • 51. Esron
• 45. Obed • 52. Phares
• 46. Booz • 53. Judas
• 47. Salmon • 54. Jacob
• 48. Naasson • 55. Isaac
• 49. Aminadab • 56. Abraham
Lukas IV
• 57. Thare • 68. Lamech
• 58. Nachor • 69. Mathusale
• 59. Sarug • 70. Henoch
• 60. Ragau • 71. Jared
• 61. Phaleg • 72. Malaleel
• 62. Heber • 73. Cainan
• 63. Sale • 74. Henos
• 64. Cainan • 75. Seth
• 65. Arphaxad • 76. Adam
• 66. Sem • 77. God
• 67. Noah
Dari perbandingan
• Berbeda: Matius – Abraham; Lukas - Allah
• Silsilah dalam Lukas dimulai dari Adam lalu ke Daud.
Sementara Matius memulai dari Abraham hingga Daud.
Ketika keduanya sama-sama sampai ke Daud, terjadilah
perpisahan nama anak Daud yang disebutkan: Natan
(dari garis silsilah Maria) dan Salomo (dari garis Yusuf).
Mengapa berbeda?
• Kultur Timur tengah …. Budaya Patriakat. Lukas: Garis
Ibu dan Matius Garis Ayah
• Lukas tidak menujukan Injilnya kepada orang Yahudi
sementara Matius menuliskannya untuk orang Yahudi.
Karena itulah, Matius harus memakai silsilah yang resmi
(dari Abraham melalui Daud) sementara Lukas dari sisi
biologisnya (dari Adam melalui Daud). Juga,
perhatikanlah bahwa ketiga bab pertama dari Injil Lukas
menyebutkan Maria hingga 11 kali; karena itulah, silsilah
Yesus dimulai Lukas dari Maria.
• Perhatikanlah Lukas 3:23, "Ketika Yesus memulai
pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak
Eli," Pemakaian frase "menurut anggapan orang”
menunjukkan bahwa silsilah ini memang diurutkan dari
sisi Maria karena frase ini menunjukkan bahwa Yesus
bukanlah anak biologis dari Yusuf.
• Silsilah yang disajikan oleh Lukas itu adalah garis keturunan
Yesus yang ditulis melalui nama-nama kaum pria dalam
garis keturunan Maria (yang juga dari keturunan Daud).
Penulisan cara demikian adalah berkaitan dengan
cara/tradisi Yahudi. Karena menuliskan silsilah Yesus dari
garis ibu, Lukas menekankan bahwa Yesus adalah anak
kandung Maria.

• Sedangkan Matius menuliskan silsilah Yesus Kristus dari


garis Yusuf (ayah Yesus secara hukum). Dengan demikian
para penulis kitab Injil menegaskan bahwa Yesus berhak
menjadi Mesias baik secara hukum maupun secara biologis.

Injil Matius 23
Makna Silsilah
• Sejauh mana kita memahami warisan spiritual? Silsilah
itu sangat penting. Memperlihatkan akar dan membantu
kita memahami warisan spiritual.
• Silsilah Matius mulai dari Bapa Kaum Beriman, Abraham
dan sampai kepada Daud. Yesus, Sang Mesias adalah
keturunan langsung dari Abraham dan Daud. Ia
mewarisi tahta Daud.
• Saat Yakub memberkati anak-anaknya, ia meramalkan
bahwa Yehuda akan mewarisi janji rajawi yang
kepenuhannya nampak dalam daud (Kej 49:10). Berkat
ini adalah adalah sebuah bayangan dari berkat
pengurupan yang diterima Yesus. Yesus adalah
kepenuhan janji Allah, harapan bagi semua bangsa,
penyelamat dunia. Dalam Dia, kita semua diadopsi
dalam imamat rajawi dan menjadi bangsa yang kudus
sebagai putra-putri Allah yang hidup (lihat. 1 Pet 1:9).
• Lukas menekankan kemanusiaan Yesus yang nyata
dalam silsilahnya sampai kepada Adam.
• Yesus datang untuk menebus bukan hanya bangsa
terpilih Israel, tetapi seluruh umat manusia. Yesus lah
kepenuhan janji Allah.
• Apakah kita menyakini silsilah spiritual kita dan
menerima Allah sebagai Bapa kita dan Yesus sebagai
Tuhan dan Penyelamat?
• Lukas menyatakan bahwa Yesus memulai karya
pelayanannya pada usia 30 tahun.
• Kemana sebelumnya dan mengapa?
– Yesus bertanggung jawab dan setia pada keluarganya. Ia
bertanggung jawab untuk memperhatikan Maria setelah Yosef
meninggal.
– Yesus setia pada hal yang kecil, maka hal yang besar akan Dia
lakukan.
Penulis
• Secara tradisional: Matius, pemungut cukai, yang menulis
entah Injil atau koleksi kata-kata Tuhan dalam bahasa
Aram.
• Papias: Matius menyusun “perkataan-perkataan” dalam
bahasa Aram, dan seseorang menerjemahkannya sejauh
dia mampu.
• Masa kini: bukan Matius Rasul, bukan seorang dari ke-12
saksi mata, tetapi seorang Kristen Yahudi generasi kedua
atau ketiga. (13:52 – gambaran penulis dan metodenya)
• Seorang berbahasa Yunani yang paham bahasa Aram
atau Ibrani, atau keduanya.

Injil Matius 28
Tempat dan waktu penulisan
• Tahun 80 – 90 (85), sesudah Yerusalem hancur tahun
70 M (21:41; 27:25)
• Di kota Antiokia, di Syria

Injil Matius 29
Tujuan
• Apologetik. Matius menguatkan orang Yahudi-Kristen
dalam mempertahankan iman yang baru untuk melawan
serangan orang-orang sebangsa mereka. Matius mau
menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias sejati dan
menunjukkan kesalahan orang Yahudi yang menolak
Kristus
• Katekese. Matius ingin mendidik umat supaya
mendengarkan dan menghayati sabda dalam kehidupan
sehari-hari.
• Peneguhan. Ia menegaskan bahwa mereka yang mau
mengakui Yesus sebagai Mesias akan mewarisi KA.
Umat harus sadar bahwa mereka adalah pewaris sah
dari janji-janji Allah kepada Israel.
• Dorongan Misioner. Hal ini nampak sejak awal hingga
akhir Injil (2:1-12; 21:31-32). Umat diajak untuk
memperluas cakrawala misioner mereka untuk
memasukkan semua orang agar mereka bertobat
(28:19-20) (tugas misi)
Garis Besar Injil Matius
• GARIS BESAR INJIL MATIUS.docx

Injil Matius 32
Teologi Matius
1. Kristologi (pusat dari Teologi Matius)
2. Kerajaan Surga, yang selalu mewahyukan apa yang
Matius percayai tentang Allah sendiri
3. Sejarah keselamatan, Jejak konsep dan hermeunetik
dimana melalui hal itu Matius membaca dan
mengintepretasikan masa lalu, masa kini dan masa
depan.
4. Pemuridan. Konsekuensi menjadi Murid Yesus

Injil Matius 33
Kristologi
• Yesus adalah Mesias yang merupakan kepenuhan janji
PL, mewahyukan kehendak Allah dan memaklumkan
Kerajaan Surga melalui pelayanan publik sengsara, dan
kebangkitanNya, dan konsekuensinya, merajai atas
umat Allah yang baru.

Injil Matius 34
Kristologi: Mesias
Yesus adalah Mesias yang merupakan kepenuhan janji PL,
mewahyukan kehendak Allah dan memaklumkan Kerajaan Surga
melalui tugas dan pelayanan sampai mati di kayu salib dan bangkit
dari antara orang mati. Yesus juga adalah Raja Israel yang telah
dijanjikan, walaupun disalibkan. Menjadi Mesias adalah menjadi Raja
Israel (2:2; 21:5; 27:11, 28, 37, 42). Bagi Matius Yesus adalah Mesias
yang unggul. Penggunaan gelar mesias pada Yesus memperlihatkan
suatu pengakuan bahwa dalam Yesus janji pemulihan dan
keselamatan dalam PL sedang datang (bdk. 2:4; 26:63). Sebagai
Mesias, menurut eksegese tipologis Matius, Yesus adalah se-tipe
dengan Musa baru, Ia membawa Keluaran baru, ia itu seperti Israel
baru (1:18-2:23; 3:3). Selanjutnya, Ia merupakan kepenuhan kitab-
kitab Hukum dan Nabi-nabi dan telah menderita dan Hamba Yahwe
yang ditolak.
Injil Matius 35
Kristologi: Mesias
Bagi Matius istilah mesias secara hakiki membawa
beberapa konsep pra-eksistensi (2:4; 22:41-46). Tetapi
yang utama mesias adalah kepenuhan PL dalam pribadi
dan karya pelayanan Yesus (1:1-2:23; 5:17-48). Jadi,
menurut eksegese tipologis Matius, Yesus adalah se-tipe
dengan Musa baru, Ia membawa Keluaran baru, ia itu
seperti Israel baru (1:18-2:23; 3:3). Selanjutnya, Ia
merupakan kepenuhan kitab-kitab Hukum dan Nabi-nabi
dan telah menderita dan Hamba Yahwe yang ditolak.

Injil Matius 36
Kristologi: Mesias
• Sebagai Mesias Yesus digambarkan dalam beberapa titik hubung penting
dalam Injil sebagai “Anak Allah”. Dalam 3:17 Bapa memaklumkan secara
umum “inilah anakKu”, dan dalam 4:3,6 Iblis menyebut Yesus sebagai
Anak Allah. Yesus memiliki relasi khusus dengan Allah sebagai anak
pada ayah (11:27), selanjutnya lihat: 14:33; 16:16 (pengakuan Petrus),
17:5; 24:36; 26:63; 27:40,43, dan 27:54.
• Dengan banyaknya ayat yang mengacu pada “Anak Allah”, para ahli
sepakat bahwa “Anak Allah” adalah gelar yang paling penting dalam
matius. Ada pula yang berkata, ini adalah pusat teologi Matius.
• Dalam kata dan karya, Yesus memperlihatkan bahwa Dia adalah Anak
Allah.
• Sebagai Mesias, Yesus juga adalah Raja Israel yang telah dijanjikan,
walaupun disalibkan. Menjadi Mesias adalah menjadi Raja Israel (2:2;
21:5; 27:11, 28, 37, 42; bandingkan pula dengan penolakan hakiki dalam
2:2 dan 2:1-12.

Injil Matius 37
Kristologi: Guru dan Pengkotbah
• Bagi Matius, Yesus Mesias mewahyukan kehendak Allah. Yesus Mesias mengajar
dan mewahyukan kehendak Allah dalam karya di muka umum, akan tetapi
pengajaran dan wejanganNya secara luas diabaikan dan ditolak. Walau demikian
gelar Guru dan Pengkotbah itu adalah penting untuk memahami Yesus dalam Matius.
Adalah jelas bahwa gelar guru (Rabbi) tidaklah cukup untuk memahami sifat pribadi
Yesus dan Misi secara menyeluruh. Di satu sisi, Gelar “Guru” tidaklah dikatakan oleh
para muridNya (8:19; 9:11; 12:38; 17:24; 19;16; 22:16,24,36). Para murid tidak
pernah memanggilNya “guru”. Namun, di sisi lain Yesus menggambarkan dirinya
sebagai guru (10:24,25; 23:8; 26:18), dan pelayananya menurut Matius, berkisar
sekitar pengajaran kehendak Allah sebagaimana diwahyukan dalam era baru (3:15;
5:17-48; 11:27; 13:10-17; 28:3). Sebagai guru, Yesus akan menderita (10:24-25).
• Salah satu tugas mesianik adalah mewartakan Injil Kerajaan Allah (4:17,23; 9:35),
suatu pesan yang menuntut pertobatan dan ketaatan pada kehendak Allah (4:17).
Secara menarik, sebagai pengkotbah Injil, Yesus itu segaris dengan nabi-nabi Israel
yang ditolak (5:10-12; 23:34-39; 24:14) dan Yohanes Pembaptis (3:1-2; 14:1-13).

Injil Matius 38
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
Yesus Mesias memaklumkan Kerajaan Surga. Hal ini
nampak dalam 3 moment/tahap: dalam karya publik-Nya,
sengsaraNya, dan kebangkitaNya yang memperlihatkan
Dia dibenarkan. Setiap moment ini sangat penting untuk
garis sejarah Matius dan setiap moment berhubungan
dengan pemakluman Kerajaan.

Injil Matius 39
Dalam karya publikNya, Yesus mengantisipasi pemakluman
kerajaan (4:17), akan tetapi kerajaan mulai menampakkan
kehadirannya secara khusus melalui perbuatan ajaib yang
Yesus lakukan. Jadi, mujizat hebat yang Yesus lakukan
adalah bukti dari pemakluman kerajaan (11:2-6; 12:28).
Sebagai anak Daud Yesus adalah penyembuh (9:32-34;
12:24). Matius juga menghubungkan karya ajaib Yesus
dengan pelayanannya sebagai hamba dan pengorbanan
penebusan dosa (8:16-17; 12:15-21; 27:51-53). Pengajaran
dan kotbah Yesus pun adalah bagian integral dari permulaan
pemakluman kerajaan surga saat Yesus mengajarkan “etika
era baru”, atau “etika kerajaan”. Pengajaran-pengajaran ini
adalah bagian integral dari fajar kerajaan.
Injil Matius 40
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
Dalam sengsaraNya, Yesus memenuhi tahap kedua dari pemakluman
kerajaan surga. Bagi Matius Yesus adalah Dia yang mengampuni dosa
(9:6), Anak Manusia yang akan menebus banyak dosa dengan pengorbanan
diriNya (20:28). Hal ini memperlihatkan adanya hubungan yang integral
antara kematian Yesus, pengampunan dosa dan Kerajaan Allah. Dan pada
perjamuan terakhir Matius kembali membuat hubungan yang mirip dengan di
atas: darah Yesus, pengampunan, antsipasi pemenuhan kerajaan (26:29).
Beberapa hal yang memperlihatkan bahwa Kerajaan Allah sdg dimaklumkan
melalui sengsara Yesus dan penolakan kepadanya: pertama, hubungan
kematian Yesus dengan kebangkitan orang kudus (27:51-53) -> kebangkitan
umum; kedua, pengakuan kepala pasukan (27:54) suatu tanda permulaan
penyelamatan bangsa lain yang nampak pada akhir zaman (universalisme;
bdk> 2:1-12; 4:12-17; 8:5-13, 28-34; 12:38-42; 15:21-28; 21:33-46; 22:1-14;
24:14; 28:16-20).
Injil Matius 41
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
Dan Matius mempererat hubungan antara kematian yesus,
kebangkitan orang kudus, dan pengakuan kepala pasukan
dengan menambahkan “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya
yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat
gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia
ini adalah Anak Allah."(27:54). Akhirnya, hubungan tema 26:64
dengan realisasi sebagaian dalam 28:16-20 memperlihatkan hal
itu pula. Jadi Matius memperlihatkan bahwa kematian Yesus
adalah tahap penting dari pemakluman Kerajaan.

Injil Matius 42
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
• Dalam kebangkitanNya, Yesus dibenarkan, dan ini pun adalah
fase pemakluman kerajaan. Narasi kebangkitan Matius (27:62-
28:20) memberi indikasi bahwa kebangkitan Yesus sebagai
pemakluman suatu zaman baru dalam sejarah. Bahasa yang
diskriptif 28:2-4, dimana dilaporkan terjadi gempa bumi,
malaikat turun dan ketakutan penjaga, berakar dalam spekulasi
eskatologis Yahudi. Ungkapan yang dipakai seperti saat akhir
zaman.
• Orientasi eskatologis Matius secara khusus nampak dalam
28:16-20: perintah agung. Kita lihat ada reorientasi besar-
besaran dalam sejarah, mewahyukan bahwa zaman baru telah
terbit sebagai akibat kebangkitan Yesus.
Injil Matius 43
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
• Pertama, walau sebelum kebangkitan Bapa telah
memberikan kuasa pribadi kepada Yesus (5:17-48; 7:29;
21:23, 24, 27) dan kuasa atas orang sakit dan setan
(9:6, 8; 10:1), namun kuasa itu diberikan secara penuh
setelah kebangkitan (28:18: “segala kuasa …). Secara
kristologis, Yesus telah bergerak dari seseorang yang
bertindak dengan kuasa terbatas sekitar Palestina, ke
seseorang yang memiliki kuasa universal .

Injil Matius 44
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
• Kedua, sebagaimana dalam Markus dan Lukas, melalui
keseluruhan Injil Matius Yesus dibenarkan ketika
berhadapan dengan para lawanNya. Yesus dibenarkan
sebagai utusan khusus Allah (12:1-8). Selanjutnya,
kebangkitan Yesus adalah pembenaran AnakNya yang
unik dan terakhir setelah kemenanganNya atas para
lawanNya.

Injil Matius 45
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
• Ketiga, Tekanan berat Matius atas universalisme sampai
pada kepenuhannya dalam perintah Yesus kepada
seluruh muridNya di dunia (28:19). Umat Yesus adalah
mereka dari segala bangsa, semua golongan sosail dan
kedua gender. Apa yang sebelumnya dilarang (10:5-6
janganlah pergi ke bangsa lain ..) sekarang adalah
perintah utama, yang sebelumnya dikecualikan (8:5-13;
15:21-28) sekarang adalah fokus. Dan dalam
kesinambungan dengan zaman lama, zaman baru tidak
menghilangkan Israel dari rencana keselamatan Allah.
Dengan demikian, matius melihat kebangkitan Yesus
adalah suatu pemakluman zaman baru.
Injil Matius 46
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
• Akhirnya, tidaklah berlebihan Perintah Agung
memimpikan pembentukkan umat Allah yang baru,
didirikan atas para murid Yesus. Umat Allah yang baru
ini disebut “Gereja”. Umat Allah ini muncul sebagai hasil
dari kebangkitan Yesus. Jadi, babak akhir Matius
memperlihatkan bahwa sekarang Yesus dibenarkan
Allah sebagai Mesias, dilengkapi dengan segala kuasa,
dan mengutus para murid untuk memuridkan dunia.

Injil Matius 47
Kristologi: Pemaklum Kerajaan
• Walau 3 fase pemakluman kerajaan sebagaimana
digambarkan di atas hanya aspek-aspek yang berbeda
(dipisahkan secara kronologis) dari karya Yesus,
masing-masing aspek memperlihatkan pemakluman
kerajaan. Secara umum, melalui Yesus Allah telah
memaklumkan kerajaan surga; secara khusus, Allah
melakukan hal ini melalui karya publik Yesus,
sengsaranya dan klimaksnya pada kebangkitan Yesus.
• Akan tetapi apakah kerajaan surga itu?

Injil Matius 48
Kerajaan Surga
Secara umum dikatakan Kerajaan Surga adalah kekuasaan
Allah melalui YK atas seluruh umat manusia, dan mereka
yang bertobat dan percaya pada Yesus masuk dalam
kekuasaan Allah pada masa kini. Pengalaman kekuasaan
Allah yang berdaulat membawa bersamanya kebenaran
dan kegembiraan sebaik harapan kepenuhan masa depan
dalam kemulian saat parousia Anak Manusia. Dan
konsekuensi yang tak terhindarkan dari keyakinan ini
bahwa Kerajaan Surga yang telah datang melalui Yesus
Mesias adalah pengadilan melawan mereka yang
menjawab Yesus Mesias secara tidak tepat.

Injil Matius 49
• Bagi Matius Kerajaan Surga adalah baik masa kini dan
masa depan. Pengajaran ttg Kerajaan Surga ini
mengarahkan sejumlah besar ahli untuk berbicara
tentang “escatology yang dikukuhkan” dalam
pengajaran-pengajaran Yesus dan pengarang injil.
• Kerajaan ini telah dikukuhkan dalam tiga tahap, yaitu
(pelayanan publik, sengsara dan kebangkitan). Dan
kepenuhan kerajaan ini pada akhirnya terjadi di masa
depan.

Injil Matius 50
Pada aspek masa kini Kerajaan:
1. Memperlihatkan dengan sendirinya dalam kekuatan dan
kekuasaan Allah
2. Berlawanan dengan kekuatan kosmik dan sekutu
manusiawinya
3. Menuntut tanggungjawab, perilaku yang benar
4. Masa kini untuk orang Yahudi, termasuk mereka yang
tidak mungkin atau tersisihkan, dan pada masa depan
akan menjadi universal.
5. Memperingatkan pengadilan pada mereka yang
menjawab dengan tidak pantas dan tepat.
Injil Matius 51
Pada aspek masa depan:
1. Akan membawa pada kepenuhan saat parousia Anak
manusia
2. Akan mulai dengan suatu pengadilan oleh Allah
3. Bercirikan persetujuan Allah yang terakhir ttg umat
manusia

Walau sungguh penting kerajaan surga dalam teologi


Matius, hanya ada sedikit diskusi diantara para ahli atas
nuansa khusus pandangan Matius akan kerajaan.

Injil Matius 52
Sejarah Keselamatan
• Ini adalah ekspresi dari para ahli untuk menggambarkan
cara Allah bertindak pada masa lalu, kini, dan
mendatang dalam menebus umat manusia dari dosa
dan memanggil mereka menjadi milikNya.
• DKL, sejarah keselamatan menunjuk pada
perkembangan tujuan keselamatan Allah dalam sejarah.

Injil Matius 53
Sejarah Keselamatan
Tahap-tahap sejarah keselamatan:
1. Masa harapan pewahyuan dan janji
2. Masa transisi dengan Yoh Pembaptis
3. Masa pemakluman Kerajaan Surga Mesias
4. Masa keputusan/penentuan Israel
5. Masa semua bangsa
6. Masa pemenuhan.

Injil Matius 54
Sejarah Keselamatan:
Masa Harapan Wahyu dan Janji
• Dalam perspektif Matius, masa lalu, khususnya periode
Abraham ke Daud sampai kelahiran Yesus Mesias (1:1-
17) adalah masa keselamatan Allah tetapi lebih khusus
lagi masa antisipasi janji.
• Periode Abraham dan selanjutnya menunjuk pada
prafigur dan penantian janji-janji pemakluman kerajaan
melalui Putra Allah. Jadi, kepenuhan PL dalam
pelayanan Yesus adalah suatu indikasi bahwa masa lalu
adalah masa janji dan antisipasi (1:23; 2:6, 15, 18, 23;
4:12-16; 12:15-21; 13:35). Masa lalu ini adalah saat
dimana pewahyuan dikhususkan hanya bagi satu
bangsa, yaitu Israel.
Injil Matius 55
Sejarah Keselamatan: Masa Transisi
dengan Yohanes Pembaptis
Walau para ahli telah berdebat apakah 11:11-12
mengimplikasikan bahwa pelayanan Yohanes adalah sebelum
pemakluman kerjaan atau setelah pemakluman, dikatakan
bahwa adalah adil kalau dikatakan bahwa Yoh Pembaptis
adalah nabi transisi dari antisiasi pemakluman. Jadi, adalah
Yoh yang pertama kali yang memaklumkan fajar kerajaan dan
panggilan pada kebenaran kerajaan (3:2; 21:28-32), yang
pertama kali memaklumkan akhir nasionalisme (3:7-10), yang
menunjuk pada Kerajaan Mesias (3:11-12) dan yang bersama
Yesus, “memenuhi semua kebenaran (3:15).

Injil Matius 56
Yesus sendiri menunjuk status transisi Yohanes Pembaptis
dengan menyatakan Aku berkata kepadamu:
“Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar
dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam
Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya” (Mat 11:11).
Yohanes menandai titik perubahan yang pasti dalam
rencana penebusan Allah.

Injil Matius 57
Sejarah Keselamatan
Masa Pemakluman Kerajaan Surga Mesias dan
Pewahyuannya tentang standar etis

Walau di satu sisi Yesus adalah Dia yang melaluiNya kerajaan surga
datang dan tahap sejarah ini harus dilihat sebagai pusat sejarah
dalam skema Matius, di sisi lain adalah Yesus yang menerima RK
(3:16), yang menjadi objek serangan setan melawan fajar kerajaan
surga (4:1-11; 11:12); yang tidak hanya memaklumkan fajar kerajaan
(4:17) tetapi Dia juga yang mengaktifkan kekuasaan kerajaan (4:23;
9:14-17, 35; 11:2-6; 12:28, 43-45), yang mewahyukan kehendak Allah
yang radikal (5:1-7:29; 11:25-27; 13:10-17; 8:1-9:1; 23:1-25:46); yang
berdasarkan pewahyuan kehendak Allah, membangun suatu umat
Allah di sekitarNya (4:18-22; 5:3-12; 6:9-13; 7:15-23; 12:46-50; 16:17-
19; 18:1-19:1); yang memaklumkan misi dunia (8:5-13; 10:18; 13:31-
33; 15:21-28; 21:33-46; 22:1-14; 24:14; 28:16-20). Secara paling
khusus, adalah Yesus yang memaklumkan kerajaan surga
melalui pelayanan publik, sengsara dan kebangkitanNya).
Injil Matius 58
Sejarah Keselamatan
Dua point selanjutnya dalam sejarah keselamatan, “masa
penentuan Israel” dan “masa semua bangsa”, bukanlah
periode yang terpisah bagi pandangan Matius tentang
sejarah keselamatan. Melainkan, aspek yang melengkapi
pemakluman kerajaan surga, yang satu menekankan
dilema Isral dan yang lain dilema bangsa-bangsa lain.

Injil Matius 59
Sejarah Keselamatan: Masa
Keputusan/penentuan Israel - 1
Adalah jelas bahwa Injil Matius tidak lagi membedakan
manusia berdasarkan garis etnik, sebagaimana Yahudi VS
bangsa lain, tetapi juga jelas bahwa penulis Injil dan
mungkin komunitas awal kristennya berjuang dengan
tempat Israel dalam sejarah keselamatan.
Pendekatan Matius adalah untuk memperlihatkan bahwa
umat Allah sejati itu adalah mereka yang percaya dan
taat pada Yesus (12:46-50), mereka yang benar
menurut standar Yesus yang baru (7:21-23).

60
• Dengan menegaskan hal itu, Injil Matius mewahyukan
posisi Israel yang istimewa sebagai suatu bangsa
telah diserahkan. Ini tidak mengatakan bahwa semua
Yahudi dihukum (anti-semit), tetapi bahwa orang Yahudi
non-mesianik dihukum. Selanjutnya dikatakan bahwa
posisi Israel yang istimewa telah dibatalkan dan
sekarang semua bangsa memiliki hak istimewa
seperti Israel pada masa lalu.

Injil Matius 61
Sejarah Keselamatan: Masa
Keputusan/penentuan Israel - 2
Bukti bahwa Matius memperlihatkan hak istimewa Israel ini
mulai diambil nampak dalam pelayanan Yesus (10:13-15;
11:20-24) tetapi tidak sepenuhnya diambil sampai
kehancuran Yerusalem .

Injil Matius 62
• Bagi Matius, kehancuran Yerusalem adalah bukti
yang sangat jelas dan penting akan hukuman Allah
pada yudaisme yang tidak percaya dan para
pemimpinnya. Kehancuran Israel menggarisbawahi
runtuhnya kekuasaan yang berpusat di Yerusalem, dan
tentunya menekankan hukuman pada para pemimpin
dan kaum elit yahudi. Periode dari Yesus sampai
kehancuran, dilihat sebagai suatu generasi penentuan
yang menganggap Yesus sebagai Mesias.

Injil Matius 63
Sejarah Keselamatan: Masa
Keputusan/penentuan Israel - 3
Tiga bukti yang menyimpulkan bahwa kehancuran
Yerusalem sebagai suatu akhir misi Isreal:

1.Matius menekankan bahwa sifat eksklusif misi Yohanes


Pembaptis, Yesus, dan Kaum 12 kepada Israel (10:5;
11:16-19, 20-24; 15:24) memperlihatkan waktu masa lalu,
dan masa Yohanes Pembaptis, Yesus, dan Kaum 12 ,
adalah suatu masa misi yang diarahkan hampir secara
eksklusif pada Isreal.

Injil Matius 64
2. Adalah Matius yang menggarisbawahi pentingnya
kehancuran Yerusalem dalam sejarah keselamatan.
Struktur dari bab-bab terakhir Injil Matius menggambarkan
perhatian pada kehancuran Yerusalem sebagai hukuman
oleh Allah pada orang-orang Yahudi yang tidak percaya
dan para pemimpinnya (21:1-25:46; khususnya 23:34-39;
24:1-2, 34). Sekilas kita bisa melihat hal ini dalam dua
perumpamaan: 21:33-46 dan 22:1-14. Sebelumnya
pengalihan hak istimewa ditegaskan (21:43) dan
kemudian pengalihan keisitimewaan, disimbolkan dengan
kehancuran kota, dan terlihat kemudian diikuti oleh misi
universal (22:7-10).

Injil Matius 65
Sejarah Keselamatan: Masa
Keputusan/penentuan Israel - 4
3. Misi kepada orang-orang kafir dan segala bangsa
digambarkan sebagai sesuatu yang menentukan, tetapi
di masa depan. Misi kepada semua bangsa adalah
sungguh masa depan bagi kaum 12 (10:18), sejak hal
itu diasosiasikan dengan peristiwa akhir zaman (24:14),
dan hanya kemudian Yesus akan memerintahkan
dalam permulaan perintahnya (28:16-20).

Injil Matius 66
• Sangat menarik bahwa Matius tidak memberikan indikasi
bahwa misi kepada semua bangsa akan mengambil
peran sentral sebelum masa yang dihubungkan dengan
kehancuran Yerusalem. Sementara Yesus
memerintahkan tuga misi sesudah kebangkitanNya,
gambaran peristiwa antara kebangkitan dan kehancuran
tidak memperlihatkan jejak-jejak pentingnya misi kepada
para bangsa. Malah, tampaknya adalah masa
penentuan Israel menurut Yesus.

Injil Matius 67
Sejarah Keselamatan: Masa Semua
Bangsa
Garisnya tidak digambarkan dengan jelas: sebagaimana
dalam janji Abraham (Kej 12:1-3) dan dalam episode
selanjutnya dalam PL (Mat 1:1-17), jadi dalam pelayanan
Yesus kadang-kadang ada penerimaan bangsa-bangsa
kafir dalam berkat perjanjian (mungkin 2:1-12; 8:5-13;
15:21-28). Selanjutnya kesengsaraan sendiri menimbulkan
jawaban iman yang penting dalam bagian bangsa kafir
(27:54). Dan dalam perintah agung Yesus memerintahkan
misi kepada para bangsa (28:16-20).

Injil Matius 68
• Walau demikian, bahkan perintah itu diberi daya dorong
khusus oleh kehancuran Yerusalem, peristiwa yang
merubah fokus dari penentuan Israel ke misi universal
(21:33-22:14). Sebagaimana lazimnya bagi yudaime
pada masa Yesus yang menghubungkan kepenuhan
janji Abraham akan keselamatan universal pada akhir
zaman, tidaklah mengherankan bahwa Injil Matius
membuat koneksi yang sama.

Injil Matius 69
Sejarah Keselamatan: Masa Semua
Bangsa
Dalam setiap penilaian, dengan program Yesus yang
menekankan karakter non-etnik subjek masa depan
kerajaan surga, pemakluman kerajaan surga dalam Yesus
mendorong keputusan baik atas orang Yahusi maupun
bangsa lain.
Dalam cahaya kemungkinan Injil Matius asli palestina dan
masa yang dibutuhkan Gereja awal untuk menyatu dengan
bangsa laib, tidaklah mengherankan Injil Matius yang
ambivalen menggambarkan dengan hormat pada masa
misi para bangsa dan tempat Israel dalam Periode Allah
yang baru dari sejarah.

Injil Matius 70
Sejarah Keselamatan:
Masa Kepenuhan
Seperti halnya bersama para penulis kristen perdana, akhir
sejarah berpusat pada kembalinya Yesus (kadang-kadang
sebagai Anak Manusia), pengadilan terakhir dan
keselamatan mulia dimana umat Allah akan mewarisinya.
Bagi Matius, Yesus, Anak Manusia, akan kembali dan
membawa semua sejarah biasa pada suatu akhir (25:31-
46). Akhir ini, membawa dengannya pengadilan universal
dan abadi (8:11-12; 13:43; 16:27-28; 19:27-30; 24:37-
25:46)

Injil Matius 71
Pengadlan ini berdasarkan atas karya manusia (16:27-28)
dan bahwa orang itu berhubungan dengan Yesus (10:32-
33; 25:31-46). Keselamatan yang digambarkan dalam
Matius bercirikan meja perjamuan tanpa akhir dengan
Bapa dan Putera (8:11-12; 26:29), kemuliaan umat baru
Allah (13:43) dan pemerintahan kaum 12 (19:27-30).

Injil Matius 72
Pemuridan:
Hidup dalam Kasih dan Kebenaran
• Tidak ada buku dalam KS yang menekankan segi etika
(kecuali mungkin Keluaran dan Ulangan)
• Pandangan Mat tentang pemuridan adalah ketaaatan yang
radikal pada pengajaran Yesus, yang disimpulkan dalam
istilah “kebenaran” (5:17-20) dan “kasih” (22:37-40).
• Murid adalah mereka yang secara radikal menyesuaikan hidup
mereka dengan ajaran Yesus. Walaupun demikian janganlah
dianggap bahwa Yesus mengharapkan kesempurnaan; dan hal
itu nampak dalam Matius, ketika beberapa kali murid gagal.
Atas kegagalan mereka, para murid ditegur Yesus. Teguran
Yesus adalah petunjuk/sarana bagi perbaikan di kemudian
hari; Yesus memulihkan murid yang bertobat (lih 14:15-21).
• Pentingnya pemuridan bisa dilihat dalam perintah akhir
Yesus: “Pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu
…”. Murid sejati didefiniskan sebagai seseorang yang
dibaptis dan taat pada semua ajaran Yesus (28:19-20).
• Esensi pemuridan bagi Matius adalah untuk
membentuk umat Allah yang baru yang
menyesuaikan diri mereka sepenuhnya pada
tuntutan etis yang dituntut oleh Yesus.
• Bagi Matius, ortopraxis itu sepenting ortodoxi. Menjadi
murid adalah sejajar dengan menjadi kristen dan
menjadi orang yang dibenarkan Allah.

Injil Matius 74
Who? Dipanggil Oleh Yesus
• Murid adalah orang yang dipanggil Yesus. Berbeda
dengan Yudaisme, para murid yang mencari guru yang
sesuai dengan diri mereka. Di sini Yesus sendiri yang
mencari pengikutnya. Panggilan Yesus ini
digambarkan Matius dengan cara yang otoritatif (4:18-
22; 9:9-13). Ia memanggil murid-muridnya untuk
semakin komit (11:28-30; 15:13; 19:21).
• Karena menjadi pengikut Yesus berarti juga “penganut”
Yesus, baik Yesus sebagai pribadi maupun sebagai
guru, Yesus berbicara dengan keras tentang pengikut
yang dangkal (8:18-22; 19:16-22).

Injil Matius 75
Karakteristik mereka yang
dipanggil
• Mereka menjalankan iman akan Yesus, entah karena
mereka mengimani Yesus sebagai mesias atau karena
kemampuan Yesus dalam membuat mujizat (8:10, 13,
23-27; 9:2, 22, 28-29; 13:58; 15:28; 17:20; 21:21-22, 32)
• Mereka mencari, menerima, dan memberikan
pengampunan atas dosa-dosa

Injil Matius 76
• Mereka mendapatkan keistimewaan untuk menerima
pewahyuan Yesus berkenaan dengan pemakluman
Kerajaan Surga (11:25-27; 13:1-5; 16:12, 17-21; 17:1-
13, 22-23, 20:17-19; 26:2)
• Mereka yang dipanggil Yesus ditugaskan dalam
berbagai hal, termasuk penginjilan (4:18-22; 10:5-8;
28:16-20), melayani sesama (20:24-28; 23:11), dan
mengajar (5:19; 13:51-52; 23:8-10; 28:20)

Injil Matius 77
Who? Yang berkomitmen secara
radikal
• Murid Yesus ditandai dengan komitmen yang radikal
pada tuntutan Yesus. Setiap saat, tuntutan Yesus
menantang pola hidup seseorang dan dipanggil untuk
meninggalkan polanya sendiri masuk dalam pola
ketaatan pada Yesus.
• Bagi Matius, tidak ada prioritas yang lebih tinggi dalam
hidup daripada taat pada Yesus, komit pada
kebenaranNya dan komit pada Kerajaan (6:25-34; 8:21-
22; 10:21-22). Sering kali hal ini membawa penolakan
(5:10-12) dan “kesepian” (7:13-14).

Injil Matius 78
Ada “biaya” yang harus dibayarkan agar menjadi murid
yang hidup dalam kebenaran, mungkin pekerjaan (9:9),
keluarga (10:34-39), jaminan ekonomi (19:16-30),
kesenangan fisik (8:18-22; 23:34-36) dan penerimaan
sosial (10:24-25). Akhirnya, “harga” yang paling nyata
mengikuti Yesus adalah diri mereka sendiri yang harus
dipersembahkan pada Tuhan (16:24-28). Hal-hal yang
lainnya adalah konsekuensi dari hal itu. Penyangkalan diri
adalah yang paling utama!

Injil Matius 79
Who? Yang berkomitmen etis.
• Murid-murid Yesus mempunyai komitmen etis pada
ajaran-ajaran Yesus. Yesus menggunakan sejumlah
gambaran dan hal-hal tertentu tentang tingkah laku yang
tepat dalam hal: kerendahan hati (5:3; 16:24-27; 18:1-5);
pembawa damai (5;9; 38-42; 17:24-27; dll), kejujuran
(5:33-37); sikap terhadap ekonomi dan materi (6:19-35),
ketaatan tanpa ketakutan (10:26-32); ketabahan dan
keteguhan (24:36-25:46).
• Keluhuran hidup dalam Matius, bisa dikategorikan dalam
2 tema pokok: kasih dan kebenaran.

Injil Matius 80
Kasih
• Kasih Allah itu tanpa batas, tanpa membedakan suku
bangsa. Semua dirangkul dalam kasih Allah. Karena
KasihNya, Allah berbelas kasih pada manusia dan memberi
pengampunan atas dosa-dosa yang melawan Dia.
• Kasih Allah ini harus menjadi paradigma bagi
keberadaan manusia yang sejati. Murid Yesus harus
memiliki kasih Allah. Yesus menyatakannya dalam perintah
kasih (22:37-40) dan menyimpulkan dimensi etis hidup
dalam “the golden rule” (7:12).

Injil Matius 81
• Konsekuensinya, pengadilan terakhir Allah itu
berdasarkan apakah manusia telah mencintai, telah
berbelas kasih pada mereka yang membutuhkan atau
tidak (25:31-46), dan apakah mereka telah mengampuni
sesama atau tidak (18:23-35).
• Jadi, kasih Allah harus nampak nyata dalam hidup para
murid dengan mengasihi sesama secara tulus dan
nyata.

Injil Matius 82
Kebenaran
• Kebenaran adalah tuntutan untuk masuk dalam
Kerajaan Surga. Kebenaran kristiani adalah kebenaran
yang didasarkan pada kehendak Allah sebagaimana
yang diwahyukan oleh Yesus. (5:17-20). Kebenaran
adalah suatu keutamaan yang Yesus puji (5:6, 10).
Perbuatan benar yang dilakukan para murid (dalam
ketaatan pada kehendak ALlah), janganlah dilakukan
supaya dilihat orang (6:1-18). Kebenaran itu harus
dilakukan di sini dan sekarang! (6:33).

Injil Matius 83
Who? Penerima Janji Allah
• Para murid adalah mereka yang menerima janji Allah
yang sangat kaya. Mereka yang mengikuti Yesus dalam
pemuridan akan mendapatkan berkat kelimpahan
sebagai mana yang Allah janjikan sekarang dan nanti.
• Pada masa kini, mereka mendapatkan kelimpahan
(6:33; 19:29), ketenangan jiwa (11:29), penyertaan terus
menerus dari Yesus (28:20).
• Pada masa mendatang, para murid akan mengalami
bukti janji Allah (6:1; 10:40-42; 16:27; 20:1-16),
kehidupan kekal (19:29), dan hadir dalam perjamuan
persaudaraan dengan Bapa dan Putera (26:27-29)

Injil Matius 84
CIRI-CIRI INJIL MATIUS –
Sumber: Pengantar Alkitab Full Life

1. Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-


Yahudiannya.
2. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan
dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena
hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah
mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang
baru bertobat.
3. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam
keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus
– (a) selama pelayanan-Nya di Galilea dan
– (b) mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).

1. Khotbah di Bukit (Bab 5-7; Mat 5:1-7:29);


2. pengarahan bagi orang yang diutus untuk berkeliling
memberitakan Kerajaan itu (Bab 10; Mat 10:1-42);
3. perumpamaan tentang Kerajaan Allah (Bab 13; Mat 13:1-30);
4. sifat seorang murid sejati (Bab 18; Mat 18:1-35)
5. ajaran di Bukit Zaitun mengenai akhir zaman (Bab 24-25;
Mat 24:1-25:46).
4. Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam
kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih
banyak daripada kitab lain di PB.
5. Kerajaan Sorga\\Kerajaan Allah disebutkan dua kali
lebih banyak daripada kitab lain di PB.

Injil Matius 87
6. Matius menekankan
– standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (5-7;5:1-7:29);
– kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan
kematian; dan
– kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang
mutlak pada akhir zaman.
7. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan
gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus
di kemudian hari (16:18; 18:17).
Makna Rohani Injil Matius
• Kita yang membaca Injil Matius dibimbing untuk
berjumpa dengan Yesus sebagai Mesias yang telah
ditunggu oleh orang Israel. Kita didorong utnuk
menerima Yesus dan menjadi anggota Gereja, Israel
baru, mengingat melalui jalan ini kita mewarisi Kerajaan
Surga.
• Injil Matius sering disebut Injil untuk katekis, sebutan ini
muncul karena Injil ini menyediakan bahan yang
melimpah dan teratur untuk pengajaran atau
pendalaman iman bagi orang yang telah melalui tahap
katekumen dan mau menghayati anugrah pembaptisan
dalam Gereja.
Injil Matius 89

Anda mungkin juga menyukai