Anda di halaman 1dari 33

DASAR-DASAR

ILMU TANAH

UMMAT, 2022
SOIL
???
Pengertian tanah secara umum menurut beberapa
ahli :
Humphry Davy (1913), dalam bukunya Element Of
Agriculture Chemistry, tanah adlh laboratorium alam dimana
disediakan hara bagi tanaman

M. Isa Darmawijaya, tanah adlh akumulasi alam bebas


menduduki sebagian planet bumi yg mampu menumbuhkan
tumbh, & memiliki sifat sbg akibat pengaruh iklim & jasad
hidup yg mempengaruhi bahan induk selama jangka wkt
tertentu

Ahli Geomorfologi tanah: bagian dari permukaan bumi yg


ditandai oleh lapisan yg sejajar dengan permukaan sebagai
hasil modifikasi oleh proses-proses fisis, thermis, maupun
biologis yg bekerja di bawah berbagai kondisi & selama
periode tertentu
Tanah ?
Fertilitas tinggi
(perkembangan manusia)
Tanah

Kelestarian
Manusia

Daerah subur, perkembangan peradapan


relatif lebih cepat dan maju
Ruang Lingkup Dasar-dasar
Ilmu Tanah
Sifat2 tanah, penyebaran, genesis,
dan aplikasi terhadap kehidupan
manusia

Pemanfaatan

Jenis tanah, Sistem Pengairan,


Peta Jenis tanah
Bahan Penyusun Tanah
Tanah merupakan suatu benda alam yg tersusun dari
padatan (bahan mineral & bahan organik), cairan & gas,
yg menempati permukaan daratan, menempati ruang,
(Soil Survey Staff, 1999).

4 bahan utama
penyusun tanah:
•Bahan Mineral(45%)
•Bahan organik (5%)
•Air (20-30%)
•Udara (20-30%)
Bahan mineral:
berasal dari pelapukan batu-batuan (batuan
beku/batuan vulkanik, batuan
endapan/sedimen,& batuan metamorfosa)

Susunan mineral di dalam batuan yg


melapuk tidak sama Susunan mineral
dalam tanah tidak sama
Bahan Organik :
• merupakan sisa tumbuhan & hewan yg
sedang maupun telah mengalami pelapukan
oleh organisme tanah.

• Banyak terdapat dipermukaan tanah


lapisan atas (top soil)

• Tanah dg Kandungan BO>20% dan tebal>40cm


Tanah gambut

• Tanah dg kandungan BO<20% Tanah


Mineral
Udara
Menempati ruang pori-pori
makro antara agregat-agregat
tanah

Air
Menempati ruang pori-pori
mikro antara agregat-agregat
tanah

Banyaknya pori-pori di dalam


tanah ± 50% dari volume tanah,
sedang jumlah air & udara di
dalam tanah berubah-ubah.
Proses Pembentukan
Tanah
Batuan

Pelapukan
(fisik & kimiawi)

Perubahan komposisi &


menjadi lunak
(Regolith)

Tanah
Faktor-faktor Pembentukan
Tanah

Ilmu yang mempelajari


proses-proses pembentukan
tanah mulai dari bahan
induknya disebut
GENESA TANAH
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan tanah yaitu:

A. IKLIM

*Suhu
Pelapukan Bahan Organik
• Semakin tinggi suhu maka pelapukan
semakin cepat sehingga pembentukan tanah
juga semakin cepat
• setiap kenaikan suhu 100 C meningkatkan
kecepatan reaksi fisika kimia 2 kali lipat
Curah Hujan

• Curah hujan tinggi maka terjadi erosi


• Pencucian membentuk tanah lebih asam
(pH rendah)
• Indonesia bagian barat intensitas curah
hujan tinggi
B. ORGANISME
• Vegetasi (Makroflora) & Hewan (Makrofauna)
• Mikroorganisme Tanah

Vegetasi memiliki pengaruh yg paling besar


daripada hewan dan manusia bertempat
kedudukan tetap utk waktu yg lama

Mikroorganisme berperan dlm :


• Proses pelapukan
• Pembentukan humus
• Memperlancar peredaran unsur hara
Kandungan unsur kimia yg terdapat pada
tanaman juga sangat berpengaruh terhadap
sifat-sifat tanah.

• Jenia cemara (ex. Pinus) memiliki kandungan


kation-kation logam seperti Ca, Mg dan K yang
rendah→ tanah masam
• Jati → banyak mengandung basa-basa
C. Bahan Induk
• Bahan pemula tanah yang tersusun dari
bahan organik dan mineral.
• Berasal dari batuan atau bahan tanah
yang diendapkan dari tempat lain akibat
translokasi oleh air dan angin
Pengaruh bahan induk (BI) terhadap
pembentukan tanah ditentukan oleh:

Sifat Bahan Induk


Batuan dapat dibedakan atas sifat kristalin :
beku, sedimen, malihan

Tekstur Bahan Induk (Kasar, sedang dan halus)


BI yg mengandung kuarsa berukuran pasir
umumnya menghasilkan tanah yg memiliki tekstur
yg berpasir meskipun telah terjadi pelapukan
Komposisi mineral
Menentukan sifat fisika dan kimia tanah
Ex: komposisi mineral batuan masam didominasi
oleh silika dan feldspar tanah bersifat masam

Kemantapan
•Mantap, ex: granit
Perkembangan tanah selalu didahului proses
pelapukan

•Tidak mantap, ex: aluvial


Pembentukan tanah tidak didahului oleh proses
pelapukan
D. Topografi
• Pola permukaan bumi yang disebabkan
oleh perbedaan tinggi antara suatu
tempat dengan tempat yang lain.
• Perbedaan tinggi atau bentuk wilayah
suatu daerah termasuk didalamnya
perbedaan kecuraman dan bentuk
lereng.
Topografi mempengaruhi proses
pembentukan tanah dengan cara:
• Mempengaruhi jumlah air hujan yang
meresap atau ditahan masa tanah
• Mempengaruhi besarnya erosi
• Mempengaruhi dalam mengarahkan gerakan
air serta bahan yang terlarut di dalamnya
• Daerah yang datar atau cekung dimana air
tidak mudah hilang membentuk warna tanah
kelabu atau banyak mengandung karatan
Di daerah yang berlereng curam
kadang-kadang terjadi terus
menerus erosi permukaan sehingga
terbentuk tanah dangkal.

Pada kaki lereng sering


ditemukan tanah dengan profil
dalam akibat penimbunan bahan
bahan yang dihanyutkan dari
lereng atas tersebut
Tekstur tanah di lereng bagian
bawah halus
Drainase tanah di lereng bagian
bawah lebih jelek
E. Waktu

• Tanah muda
pembentukan horizon A dan C
sifat masih didominasi oleh sifat bahan
induknya
jenis tanah yang termasuk dalam tanah
muda yaitu Entisol (alluvial dan regosol)
•Tanah dewasa
Tanah muda dapat berubah menjadi tanah
dewasa yaitu dg pembentukan horizon B atau
ada penambahan bahan tertentu dalam
jumlah sedikit dari lapisan atas.
Padap tingkat ini tanah mempunyai
kemampuan berproduksi tertinggi, karena
unsur hara di dalam tanah cukup tersedia
akibat pelapukan mineral dan pencucian unsur
hara belum lanjut.

•Yang termasuk jenis tanah ini


Inseptisol (Latosol coklat), andosol,
vertisol, mollisol
Tanah tua
proses pembentukan tanah lebih lanjut
pelapukan mineral dan pencucian basa basa
semakin meningkat sehingga tinggal mineral
mineral yang sukar lapuk di dalam tanah dan
tanah menjadi kurus dan masam

Jenis tanah tua : Ultisol (podsolik


merah kuning) dan oksisol (laterit)
Mohr (1944), membedakan 5 phase pembentukan
tanah:

1) Tahap permulaan, BI msh blm mengalami


pelapukan, baik scr fisik maupun kimia
2)Tahap Juvenil, proses pelapukan sudah mulai
berjalan
3)Tahap Viril, proses pelapukan dalam saat optimum
4)Tahap Senil, proses pelapukan berlangsung lanjut
sehingga tdk begitu hebat lagi dan kecepatannya
mulai menurun
5)Tahap Terakhir, proses pelapukan sudah berakhir

Anda mungkin juga menyukai