Anda di halaman 1dari 24

Asuhan keperawatan

DENGAN
HARGA DIRI RENDAH
PENGERTIAN

Harga diri rendah adalah tidak berharga, tidak berarti,


dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
(Keliat, 2006)
Harga diri dapat terjadi secara situasional(trauma) atau
kronis (kritik diri yang telah berlangsung lama) dapat
diekspresikan secara langsung atau tidak langsung (stuart
& sundeen, 2006)
ETIOLOGI
Faktor predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu :
1. Perkembangan individu yang meliputi :
Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak dicintai kemudian
dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal pula untuk mencintai
orang lain.
Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang – orang tuanya atau
orang tua yang penting/ dekat dengan individu yang bersangkutan.
Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna, orang tua atau orang
terdekat sering mengkritik serta merevidasikan individu.
Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan merasa rendah diri.
2) Ideal diri
Individu selalu dituntut untuk berhasil.
Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah
Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti:
Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga
merasa malu dan rendah diri.
Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan psikologis
atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan, aniaya fisik,
kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon terhadap trauma pada
umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan kopingnya adalah represi
dan denial.
Tanda dan Gejala
 1. Mengkritik diri sendiri dan orang lain
 2. Penurunan produktivitas
 3. Destruktif yang diarahkan pada orang lain
 4. Gangguan dalam berhubungan
 5. Rasa diri penting yang berlebihan
 6. Perasaan tidak mampu dan rasa bersalah
 7. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan
 8. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
 9. Ketegangan peran yang dirasakan
 10. Pandangan hidup yang pesimis dan bertentangan
lanjutan

 11. Keluhan fisik dan khawatir


 12. Penolakan terhadap kemampuan personal
 13. Destruktif terhadap diri sendiri dan pengurangan diri
 14. Menarik diri secara sosial dan dari realitas
 15. Penyalahgunaan zat
Proses Terjadinya Masalah

Individuyang kurang mengerti akan arti dan tujuan hidup akan


gagal menerima tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain
stressoryang mempengaruhi harga diri rendah dan ideal diri
adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan
orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat
Harga diri rendah dapat terjadi karena adanya kegagalan atau
berduka disfungsional dan individu yang mengalami gangguan ini
mempunyai koping yang tidak konstruktif atau kopingnya
maladaptive.
Resiko yang dapat terjadi pada individu dengan gangguan harga
diri rendah adalah isolasi sosial: menarik diri karena adanya
perasaan malu kalau kekurangannya diketahui oleh orang lain.
( Stuart dan Sundeen, 1991 )
Rentang Respon

Harga diri rendah merupakan komponen Episode Depresi Mayor,


dimana aktifitas merupakan bentuk hukuman atau punishment (Stuart
& Laraia, 2005). Depresi adalah emosi normal manusia, tapi secara
klinis dapat bermakna patologik apabila mengganggu perilaku
sehari-hari, menjadi pervasive dan mucul bersama penyakit lain.
Menurut NANDA (2005) tanda dan gejala yang dimunculkan
sebagai perilaku telah dipertahankan dalam waktu yang lama atau
kronik yang meliputi mengatakan hal yang negative tentang diri
sendiri dalam waktu lama dan terus menerus, mengekspresikan sikap
malu/minder/rasa bersalah, kontak mata kurang/tidak ada, selalu
mengatakan ketidakmampuan/kesulitan untuk mencoba sesuatu,
bergantung pada orang lain, tidak asertif, pasif dan hipoaktif,
bimbang dan ragu-ragu serta menolak umpan balik positif dan
membesarkan umpan balik negative mengenai dirinya.
Mekanisme koping jangka pendek yang biasa dilakukan klien harga diri rendah
adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis, misalnya
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus menerus. Kegiatan
mengganti identitas sementara, misalnya ikut kelompok social, keagamaan dan
politik. Kegiatan yang memberi dukungan sementara, seperti mengikuti suatu
kompetisi atau kontes popularitas. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas
sementara, seperti penyalahgunaan obat-obatan.
Mekanisme koping jangka panjang, antara lain adalah menutup identitas, dimana
klien terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-orang yang
berarti tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri. identitas
negative, dimana asumsi yang bertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat.
disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan
orang lain. terjadinya gangguan konsep diri harga diri rendah juga dipengaruhi
beberapa factor predisposisi seperti factor biologis, psikologis, social dan cultural.
Factor biologis biasanya karena ada kondisi sakit fisik secara yang dapat
mempengaruhi kerja hormon secara umum, yang dapat pula berdampak pada
keseimbangan neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat
mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien depresi kecenderungan
harga diri rendah semakin besar karena klien lebih dikuasai oleh pikiran-pikiran
negative dan tidak berdaya.
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada kasus harga diri rendah
adalah :
 1. System Limbic yaitu pusat emosi, dilihat dari emosi pada klien dengan harga
diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa tidak berguna
atau gagal terus menerus.
2. Thalamus, system pintu gerbang atau menyaring fungsi
untuk mengatur arus informasi sensori yang berhubungan
dengan perasaan untuk mencegah berlebihan di korteks.
Kemungkinan pada klien dengan harga diri rendah apabila ada
kerusakan pada thalamus ini maka arus informasi sensori yang
masuk tidak dapat dicegah atau dipilah sehingga menjadi
berlebihan yang mengakibatkan perasaan negative yang ada
selalu mendominasi pikiran dari klien.
Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang dapat dikaji :


• Perasaandrai diri sendiri malu pada diri sendiri akibat
penyakit dan akbat tindakan penyakit. Misalnya : malu dan
sedih karena rambut menjadi botak karena pengobatan
kanker.
• Rasa bersalah terhadap diri sendiri merendahkan martabat.
Misalnya : saya memang bodoh dan tidak tahu apa2.
• Gangguan hubungan sosial. Misalnya : menarik dir, percaya
diri kurang, mencedrai diri sendiri.
• Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
Intervensi generalis pada pasien
.
 Tindakan keperawatan :
 Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, prose
teradinya masalah, tanda dan gejala dan akibat.
 Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif
 Membantu mengembangkan kembali harga diri positif
melalui kegiatan positif.
Asuhan keperawatan

I. Pengkajian
a. Faktor predisposisi
b. Faktor presipitasi
c. Tanda dan gejala
d. Mekanisme koping pada gangguan konsep diri
e. Sumber koping
 2. Diagnosa keperawatan
• Harga diri rendah
• Isolasi sosial
• Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
• Resiko bunuh diri
Intervensi

Tindakan Keperawatan
SP 1 Pasien:
 BHSP
 Mendiskusikan aspek positif yang dimiliki pasien
 membantu pasien menilai kemampuan yang dapat
digunakan
 Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang
akan dilatih
 Melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun
jadwal pelaksanaannya
SP 2
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
 Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan
kemampuan pasien
 Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian
SP 1 Keluarga
 BHSP Keluarga
 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
 Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejalan HDR
yang dialami pasien

SP 2
 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan
HDR
 Melatih keluarga melakukan cara merawat pasien dengan HDR
 SP 3
 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah
termasuk minum obat (termasuk discharge planning)
 Menjelaskna follow up pasien setelah pulang
Evaluasi

 Klien
- Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
- Memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan
- Melaksanakan kemampuan yang telah dipilih
- Melakukan kegiatan sesuai jadwal
 Keluarga
- Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala HDR
- Menyebutkan cara merawat pasien HDR
- Mampu mempraktikkan cara merawat pasien
- Melakukan follow up sesuai rujukan

Anda mungkin juga menyukai