Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

Asuhan Keperawatan Pada Ny. A


Dengan Supraventrikular Takikardia
(SVT) diruangan ICCU RSUD
Bangil
DEPERTEMEN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

SEMINAR KASUS
Pendahuluan

Salah satu jenis takiaritmia yang berasal


dari supraventrikel atau
atrium dimana terjadi kelaian
irama jantung dengan
perubahan laju jantung yang
cepat berkisar 100-250x/menit.
PREVALENSI SVT

Menurut WHO 2018 diperkirakan sebanyak 17,9 juta


orang meninggal karna penyakit kardiovaskuler
31%
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A No. RM : 00447092
Usia : 23 tahun Tgl. Masuk : 06.10.2023
Jenis kelamin : perempuan Tgl. Pengkajian : 06.10.2023
Alamat : kebunrejo Sumber informas : suami
No. telepon : 082785630xxx Nama klg. dekat yg bisa dihubungi :
Status pernikahan : kawin : Tn. M
Agama : islam Status : kawin
Suku : jawa Alamat : kebonrejo
Pendidikan : SMK No. Telepon : 085755350xxx
Pekerjaan : tani Pendidikan : SLTA
Lama berkerja : - Pekerjaan : buruh pabrik
Diagnosa medis : SVT
DS : Diagnosa keperawatan :
Pasien mengatakan sesak mulai tadi Pola napas tidak efektif b.d.
ANALISA
malam Hambatan upaya napas d.d. Pola
napas abnormal
DATA
Do

TD : 114/67 mmhg
S :36
N : 54 x/m
RR : 28x/m
SPO2 : 93x/m
CRT : <2 dtk
k/u : lemas
Kes : Cm
- pernapasan cuping hidung
- suara vokal frimitus menurun
- frekuensi napas takipnea
- adanya suara pekak pada dada sebelah kiri
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN D.0005

01 02

PENGGUNAAN OTOT
BANTU MENURUN
FREKUENSI NAPAS
MEMBAIK
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan
keperawatn 1x24 jam
pasien diharapkan pola napas
membaik dengan kriteria hasil:
Intervensi keperawatan
Manajemen jalan napas 1.01011

Monitor pola napas Berika oksigen

Monitor bunyi napas tambahan Kolaborasi pemberian obat

Posisikan semifowler
Implementasi
Tindakan keperawatan D.0005

D.0005
Memonitor pola napas Melakukan pemberian obat

Memonitor bunyi nafas Pantoprasole 1x40 iv


tambahan.

Memposisikan semi fowler. Dobutamin 3-15 mog/kg/


min, shiring pam

Berikan oksigen NRBM 10 IVFD Ns 500 cc/ 24 jam


lliter/mnt
Evaluasi
S OAP

S A
Pasien mengatakan sudah tidak sesak Intervensi sesuai SIKI dx D.0005
lagi. Frekuensi napas takipnea

A B
O
-frekuensi napas takipnea + C D
- suara pekak pada paru -
- pernapasan cuping hidung –
-suara vokal fremitus – P
TD : 110/83 mmhg Masalah teratasi sebagian pasien di
SPO2 : 100% pindahkan diruangan rawat inap
S : 36,5 ◦C N : 80X/m
RR : 19X/m K/U : Cukup
Ds :
Klien mengatakan jantungnya
sering berdebar-debar
Diagnosa keperawatan :
ANALISA
Penurunan curah jantung b.d.
Do :
Perubahan irma jantung d.d. DATA
takikardia
- Klien tampak memegang dadanya
- adanya sianosis, bengkak dan
nyeri pada ekstrimitas
- s1 dan s2 iregurel
TD : 114/67 mmhg
S :36 ◦C
N : 54 x/m
RR : 28x/m
SPO2 : 93x/m
CRT : <2 dtk
k/u : lemas
Kesadaran : Composmentis
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN D.0008

01

Kekuatan nadi perifer


meningkat
PENGGUNAAN OTT
BANTU MENURUN

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL


Setelah dilakukan tindakan
keperawatn 1x24 jam pasien
diharapkan jantung mampu
memompa darah dengan kriteria
hasil :
Intervensi keperawatan
Perawatan jantung 1.02075

Monitor saturasi oksigen

Identifikasi tanda dan gejala Monitor keluhan nyeri dada.


penurunan curah jantung
Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
>94%

Monitor tekanan darah Monitor artimia


IMPLEMENTASI
TINDAKAN KEPERAWATAN

Mengidentifikasi tanda dan Melakukan pengkajian


gejala penurunan curah keluhan nyeri dada
jantung

Melakukan pengukuran Berikan oksigen NRBM 10


tekanan darah liter/m

Mengukur saturasi oksigen


Evaluasi
S OAP

S
A
Klien mengatakan jantungnya sudah
tidak berdebar lagi. Tetapi klien Intervensi sesuai SIKI. Masalah
mengatakan nyeri pada kaki. belum teratasi, kembali ke dx D.0008
A B -sianosi dan nyeri pada semua
ekstrimitas belum berkurang
-spo2 kurang dari kebutuhan tubuh
O
- sianosis dan nyeri pada semua C D
ekstrimitas dan wajah
-edema pada kaki sedikit berkurang P
- Klien tidak memegangi dada lagi Intervensi di lanjutkan
-TD : 114/67 mmhg Px pindah ke ruangan rawat inap
- N: 74X/m
- S: 36 ◦ C - rr: 28x/m
-SPO2 : 94% - K/U : cukup
Ds :
Pasien mengatakan lelah
dan suka terbangun di
malam hari
Diagnosa keperawatan :
ANALISA
Intoleransi aktivitas b.d.
Do :
Ketidakseimbangan suplai dan DATA
- konjungtiva anemis kebutuhan oksegen d.d. Mengeluh
- terdapat edema pada mata lelah
- perubahan pola istirahat kurang dari
kebutuhan tidur
- sianosis pada kedua tangan
- edema pada kakidan tangan
- pola aktifitas dan latihan di bantu
TD : 114/67 mmhg
S :36 ◦C
N : 54 x/m
RR : 28x/m
SPO2 : 93x/m
CRT : <2 dtk
k/u : lemas, pucat
Kesadaran: Composmentis (E4V5M6)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN D.0056

01 02

Keluhan Lelah menurun


Frekuensi nadi meningkat
PENGGUNAAN OTOT
BANTU MENURUN

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL


Setelah dilakukan tindakan
keperawatn 1x24 jam pasien
diharapkan kelelahan menurun
dengan kriteria hasil :
Intervensi keperawatan
manajemen energi 1.05178

Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang Ajarkan startegi untuk


mengakibatkan kelelahan mengurangi kelelahan

Monitor dan jam pola tidur


Implementasi
Tindakan keperawatan

Monitor pola tidur

Mengajarkan strategi untuk


mengurangi kelelahan
Evaluasi
S S OAP

Pasien mengatakan sudah tidak merasah


lelah tetapi masih suka terbangun dimalam
hari karna sesak sering kambuh tiba tiba

A
O Intervesi teratasi sebagian, Dx D.0056
- sianosis pada ekstrimitas
k/u : cukup -TD : 110/65 mmhg
- S : 36 ◦C A B - pola aktivitas masih dibantu
-saturasi oksigen masih kurang dari
Kesadaran : Composmentis (E4V5M6) kebutuhan tubuh
- RR : 25XN/M, -n : 65x/m – spo2 : 94 %
- konjungtiva berwarna merah mudah
C D
-edema pada mata sedikit berkurang
-pola istirahat dan kebutuhan tidur sedikit
sesuai P
-sianosis pada ektrimitas + Intervensi di lanjutkan. Pasien pindah
-pola aktivitas masih di bantu keruangan rawat inap
Thank you

Anda mungkin juga menyukai