Anda di halaman 1dari 14

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
DENGAN
PENEKANAN
STRATEGIS
KELOMPOK 1
NINING ARDILLA
NUR AZIZAH TASLIM HS
ANDI BATARI ANNISA MAKNUN
(Chen et al., 2022) mengemukakan bahwa prioritas utama perusahaan
adalah integritas teknologi digital ke dalam praktik bisnis yang ada dan
penerapan analisis dara besar (BDA) untuk pengambilan keputusan
strategis. Pengambilan keputusan mempunyai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang untuk setiap jenis keputusan.

Keputusan dengan tujuan jangka pendek adalah keputusan yang


dampaknya diperkirakan akan terjadi dalam waktu sekitar satu tahun
sejak tanggal keputusan tersebut. Keputusan dengan tujuan jangka
panjang diperkirakan akan mempengaruhi biaya dan pendapatan untuk
jangka waktu lebih dari satu tahun.
LIMA LANGKAH PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1 Menentukan lingkungan 4 Memilih dan menerapkan
bisnis dan strategi tindakan terbaik
kompetitif organisasi

2 Tentukan kriteria dan


5
identifikasi tindakan Evaluasi kinerja
alternative

3 Analisis biaya relevan dan


analisis strategis
Informasi Biaya yang
1 Relevan

ANALISIS 2 Penggerak Biaya Tingkat

BIAYA Batch

RELEVAN
Biaya Tetap dan
3 Penyusutan

Informasi Relevan Lainnya


4 Biaya Peluang
ANALISIS BIAYA
STRATEGIS
Informasi strategis membuat perhatian pembuat keputusan difokuskan penting pada Tujuan
strategis perusahaan. Keputusan manajemen biasanya melibatkan beberapa isu strategis.

Jual Sebelum
Keputusan Membuat, atau Sesudah Analisis
pesanan Menyewa, atau Pemrosesan Profitabilitas
Khusus Membeli Tambahan
Keputusan
BANYAK PRODUK
DAN SUMBER
DAYA TERBATAS
Analisis biaya relevan sebelumnya disederhadakan
dengan menggunakan satu produk dan mengasumsikan
sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua
permintaan. Analisis berubah secara signifikan dengan
dua atau lebih produk dan sumber daya yang terbatas.
MASALAH
PERILAKU DAN
IMPLEMENTASI
Pertimbangan Tujuan Strategis

Praktik Penetapan Harga Predator

Penggantian Biaya Variabel dengan


Biaya Tetap

Identifikasi yang Tepat atas Faktor-


Faktor yang Relevan
Review Artikel 1
Judul: Analysis of Practices To Increase The Workforce Agility and to Develop a Sustainable and Competitive Business
( Analisis praktik untuk meningkatkan ketangkasan tenaga kerja dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan
berdaya saing)
Penulis : Anca Liona Munteanu, Nicola Bibu, Marian Natase, Nicola Cristache, and Cosmin Matis
Tahun: 2020

Abstrak : Pada bagian ini memaparkan mengenai Latar Belakang Isu, Tujuan penelitian, Metodelogi dan Hasil Penelitian
Introduction :
• Tantangan dan peluang organisasi harus terus beradaptasi dengan kondisi atau lingkungan bisnis yang baru
• Perusahaan dapat memperoleh manfaat dengan mengadopsi berbagai langkah untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan
• Organisasi berkelanjutan adalah organisasi yang mematuhi kebijakan dan prinsip pembangunan berkelanjutan dan
menerapkannya untuk mengurangi efek negatif dan memperkuat efek positif
• Proses transformasi industri menjadi organisasi yang berkelanjutan dan sekaligus kompetitif adalah proses yang rumit dan
sulit
• Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam suatu organisasi
• Oleh karena itu sumber daya utama dalam pengembangan organisasi berkinerja tinggi, karyawan harus menjadi perhatian
utama dalam bisnis
• Lingkungan bisnis saat ini menjadi tidak pasti dan ambigu dengan berbagai peluang dan ancaman.
• Agility dapat menjadi solusi organisasi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan untuk memenuhi tantangan
• Tenga kerja yang tangkas adalah satu-satunya yang mampu menangani perubahan tak terduga dalam lingkungan bisnis
Tujuan Penelitian:
1. menyajikan tiga sumber daya terpenting dalam organisasi untuk pengambil keputusan
2. mengidentifikasi sejauh mana praktik-praktik spesifik telah diadopsi untuk meningkatkan ketangkasan tenaga kerja dalam
organisasi pengambil keputusan
Metode:
Pada penelitian ini menggunakan survei berdasarkan kuesioner. Dan untuk analisis data menggunakan SPSS dan dengan
sampel yaitu 60 perusahaan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: : tahap pendahuluan atau pra-survei, pemilihan
teknik, dan penyusunan kuesioner (tahap I); melakukan penelitian sebenarnya (tahap II); pengolahan data, analisis,
interpretasi data, serta penulisan dan komunikasi laporan (tahap III).
Hasil Penelitian:
 Pemeringkatan tiga kategori sumber daya paling penting dalam aktivitas organisasi:
1. Sumber daya manusia 31,7%
2. Sumber daya keuangan 30.0%
3. Sumber daya teknologi 18,3%
 Sejauh mana Praktik Khusus untuk Meningkatkan Kelincahan Tenaga Kerja dalam Organisasi Telah Diadopsi
Hasilnya menunjukkan rata-rata tingkat penerapan praktik manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan ketangkasan
tenaga kerja (45%) dan menempatkan sumber daya manusia pada peringkat pertama sebagai sumber daya terpenting
(31,7%)
Review Artikel 2
Judul: Responding to Digital Transformation by External Corporate Venturing: An Enterprising Family Identity and
Communication Patterns Perspective
Penulis : Reinhard Prügl and Dinah Isabel Spitzley
Tahun: 2020

Abstrak : Latar belakang isu, sampel penelitian dan hasil penelitian


Introduction :
 Salah satu tantangan paling penting bagi perusahaan yang sudah mapan adalah memahami dan merespons inovasi
 Tantangan yang ada saat ini adalah transformasi digital, yang merupakan inti dari aktivitas kewirausahaan perusahaan
karena melibatkan transformasi mendasar dalam penciptaan nilai Perusahaan
 ECV adalah aktivitas ventura perusahaan yang melibatkan penciptaan organisasi bisnis baru yang berlokasi di luar domain
organisasi yang ada
 ECV umumnya dipandang positif dan bermanfaat bagi keberhasilan perusahaan karena memungkinkan pembelajaran
organisasi
 Masih belum jelas mengapa beberapa perusahaan cenderung menghindari ECV
 Penelitian ini akan fokus pada pengaruh keluarga wirausaha terhadap prioritas strategis dalam bisnis melalui identifikasi
keluarga dengan perusahaan
Research Question :Bagaimana pola komunikasi keluarga terkait dengan prioritas strategis ECV, dan bagaimana hubungan
keluarga dengan prioritas strategis ECV? identifikasi dengan perusahaan fokus mempengaruhi hubungan itu?
Teori dan Hipotesis :
Transformasi Digital sebagai Kegiatan ECV
 ransformasi digital melibatkan proses kewirausahaan di pasar dan perusahaan yang terkait dengan teknologi digital. Ini mengubah model bisnis
perusahaan, produk, dan struktur organisasi
 Meskipun ECV semakin menjadi keharusan strategis untuk penciptaan nilai dalam konteks transformasi digital, ECV kurang mendapat perhatian
dalam literatur kewirausahaan perusahaan dan bisnis keluarga secara umum
 Perusahaan keluarga memiliki identitas unik yang dibentuk oleh keyakinan dan nilai-nilai keluarga wirausaha
 Transformasi digital pada akhirnya merupakan topik yang berorientasi masa depan di perusahaan. Oleh karena itu, generasi peneruslah, bukan
generasi sekarang, yang harus mengambil keputusan mengenai transformasi digital di masa depan. Hal ini menjadikan pemahaman terhadap
sikap generasi mendatang terhadap transformasi digital menjadi penting.
Pola Komunikasi Keluarga dan priortitas strategis ECV
Teori pola komunikasi keluarga menjelaskan fungsi komunikasi keluarga melalui pembangunan hubungan (Fitzpatrick dan Ritchie, 1994).
Menurutnya, keluarga mempunyai model kerja internal (skema) komunikasi keluarga. Setiap keluarga mempunyai keyakinan, sikap, dan filosofi
tersendiri mengenai kehidupan berkeluarga. Kehidupan keluarga ditandai dengan perilaku komunikasi tertentu, yang pada gilirannya mempengaruhi
perhatian dan persepsi terhadap topik di perusahaan (Fitzpatrick dan Ritchie, 1994; Koerner dan Fitzpatrick, 1997). Teori pola komunikasi keluarga
menggabungkan dua dimensi mendasar dari perilaku komunikatif: konformitas dan orientasi percakapan (Fitzpatrick, 2004).
 Orientasi konformitas mengacu pada 'sejauh mana keluarga menciptakan iklim yang menekankan homogenitas sikap, nilai, dan keyakinan
(Fitzpatrick, 2004, hal. 173).
 Orientasi percakapan didefinisikan sebagai 'sejauh mana keluarga menciptakan iklim di mana semua anggota keluarga didorong untuk
berpartisipasi secara bebas dalam komunikasi mengenai beragam topik' (Fitzpatrick, 2004, hal. 173).
Pengaruh mediasi indentifikasi keluarga dengan perusahaan
 Dalam keluarga wirausaha, kuat/lemahnya identifikasi keluarga dengan perusahaan bergantung pada integrasi aspek spesifik keluarga
(misalnya, pola komunikasi keluarga) ke dalam bisnis
 Secara khusus, identifikasi keluarga mengarah pada norma dan makna bersama dan karenanya merupakan alat ampuh yang membatasi
pengambilan keputusan pribadi untuk menjaga kebaikan bersama keluarga dan bisnis, termasuk aspek-aspek seperti reputasi keluarga dan
bisniS
Hipotesis
Hipotesis 1: Anggota generasi berikutnya dari keluarga wirausaha yang merasakan orientasi konformitas tinggi dalam komunikasi keluarga
menunjukkan prioritas strategis ECV yang rendah.
Hipotesis 2: Anggota generasi berikutnya dari keluarga wirausaha yang merasakan orientasi percakapan yang tinggi dalam komunikasi keluarga
menunjukkan prioritas strategis ECV yang tinggi.
Hipotesis 3: Identifikasi keluarga dengan perusahaan memediasi hubungan antara orientasi konformitas dalam komunikasi keluarga dan prioritas
strategis ECV.
Hipotesis 4: Identifikasi keluarga dengan perusahaan memediasi hubungan antara orientasi percakapan dalam komunikasi keluarga dan prioritas
strategis ECV.
Metode:
 Data survei dari anggota keluarga wirausaha generasi berikutnya dikumpulkan dari bulan April hingga September 2017.
 Pengambilan sampel secara acak
 Sampel akhir untuk analisis terdiri dari 254 catatan data lengkap tentang anggota keluarga generasi berikutnya dari keluarga wirausaha
 Sampel terfokus pada generasi penerus keluarga wirausaha yang merupakan kelompok pemangku kepentingan di keluarga dan perusahaan
masing-masing
 Pengujian Hipotesis dengan menggunakan SEM
Hasil:
 Orientasi kesesuaian tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prioritas strategis ECV.Oleh karena itu, Hipotesis 1
tidak didukung. Selain itu, orientasi percakapan tidak berpengaruh signifikan terhadap prioritas strategis ECV. Oleh karena itu
hipotesis 2 juga tidak didukung.
 hipotesis 3. Identifikasi keluarga dengan perusahaan sepenuhnya memediasi hubungan antara pola komunikasi keluarga tentang
orientasi konformitas dan prioritas strategis ECV.
 Hipotesis 4. Identifikasi keluarga dengan perusahaan sepenuhnya memediasi hubungan antara pola komunikasi keluarga dari
orientasi percakapan dan prioritas strategis ECV.
Artikel 3
Judul: IT Investment and Financial Performance Volatility: The Moderating Role of Industry Environment and IT Strategy Emphasis
Penulis: Wahyu Agus Winarno dan Slamin
Tahun: 2022

Abstrak: Latar belakang isu, sampel penelitian dan hasil penelitian


Introduction:
 Persaingan bisnis di era revolusi industri 4.0 yang semakin ketat membuat kinerja perusahaan mengalami fluktuasi tanpa sebab yang jelas.
 Risiko suatu perusahaan, seperti tingginya volatilitas kinerja keuangan dan penurunan kinerja pasar, dapat dihilangkan atau diminimalkan dengan
menciptakan strategi kompetitif
 Peningkatan kapabilitas perusahaan berdasarkan sumber daya dan kompetensi selalu dikaitkan dengan Resource-based Theory (RBT)
 Teknologi informasi (TI) sebagai salah satu sumber daya perusahaan merupakan kunci utama bagi organisasi untuk menciptakan keunggulan
kompetitif dan mengurangi volatilitas kinerja di masa depan.
 Era digitalisasi telah mendisrupsi banyak perusahaan mapan sehingga membuat investor harus lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya pada
suatu perusahaan. Perusahaan dengan volatilitas kinerja keuangan yang tinggi menjadi terancam dalam memperoleh jaminan keuntungan dalam
jangka panjang.
Hipotesis :
Hipotesis 1: Terdapat hubungan antara jeda waktu investasi TI dan volatilitas kinerja keuangan perusahaan.
Hipotesis 2: a. Efek jeda waktu dari investasi TI akan berdampak yang lebih kuat pada volatilitas kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi lingkungan
yang dinamis
b. Efek jeda waktu dari investasi TI lebih kuat berdampak pada volatilitas kinerja keuangan perusahaan ketika menetapkan strategi penekanan strategis
ganda dibandingkan dengan penekanan strategis tunggal

Anda mungkin juga menyukai