Anda di halaman 1dari 3

INTERAKSI SIMBOLIK

A. PENGERTIAN INTERAKSI SIMBOLIK

Interaksionisme simbolik adalah sebuah teori sosiologi yang

menekankan pada proses interaksi sosial dalam membentuk makna dan

identitas individu. Teori ini berangkat dari pemikiran Max Weber yang

menyatakan bahwa tindakan sosial yang dilakukan individu didorong oleh hasil

pemaknaan sosial terhadap lingkungan sosial. Teori ini juga dipengaruhi oleh

teori behaviorisme sosial yang memusatkan diri pada interaksi alami yang

terjadi antara individu dalam masyarakat dan masyarakat dengan individu.

B. KONSEP DALAM INTERAKSI SIMBOLIK

Teori interaksionisme simbolik memiliki tiga konsep penting, yaitu:

a. Pikiran (mind): adalah kemampuan menggunakan simbol yang

memiliki makna sosial sama. Dalam hal ini, tiap individu harus

mengembangkan pikiran mereka lewat interaksi dengan individu

lainnya.

b. Diri (self): adalah kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu

dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain. Teori

interaksionisme simbolik merupakan salah satu cabang teori sosiologi

yang mengemukakan mengenai diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya.

c. Masyarakat (society): adalah jejaring hubungan sosial yang diciptakan,

dibangun, serta dikonstruksikan oleh tiap individu di tengah

masyarakat. Tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang dipilih

NINING ARDILLA
A062231020
secara aktif dan sukarela oleh mereka sendiri, yang kemudian pada

akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di

tengah masyarakat.

C. ASUMSI DASAR DALAM INTERAKSI SIMBOLIK

Teori interaksionisme simbolik memiliki tujuh asumsi dasar, yaitu:

• Manusia bertindak terhadap orang lain berdasarkan makna yang diberikan

orang lain kepada mereka.

• Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia.

• Makna dimodifikasi lewat proses interpretatif.

• Individu-individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan

orang lain.

• Konsep diri memberikan sebuah motif penting untuk berperilaku.

• Orang serta kelompok-kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan

sosial.

• Struktur sosial dihasilkan lewat interaksi sosial.

D. CONTOH PENERAPAN INTERAKSI SIMBOLIK

Teori interaksionisme simbolik dapat diterapkan dalam berbagai bidang

kehidupan bermasyarakat, seperti:

• Pendidikan: teori ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana siswa

dan guru berinteraksi di dalam kelas, bagaimana mereka memberikan dan

menerima makna terhadap materi pelajaran, bagaimana mereka membentuk

NINING ARDILLA
A062231020
identitas diri sebagai pelajar atau pengajar, dan bagaimana mereka

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.

• Kesehatan: teori ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana pasien

dan dokter berinteraksi di dalam rumah sakit, bagaimana mereka

memberikan dan menerima makna terhadap penyakit, obat, atau tindakan

medis, bagaimana mereka membentuk identitas diri sebagai penderita atau

penyembuh, dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

lingkungan kesehatan.

• Media: teori ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana penonton dan

produsen media berinteraksi melalui media massa, bagaimana mereka

memberikan dan menerima makna terhadap pesan, gambar, atau suara yang

disampaikan media, bagaimana mereka membentuk identitas diri sebagai

konsumen atau produsen media, dan bagaimana mereka mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh lingkungan media.

NINING ARDILLA
A062231020

Anda mungkin juga menyukai