Wa0042.
Wa0042.
Negara
SESUAI PP NO. 16 TAHUN 2021 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN
UU NO. 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Klasifikasi BGN BGN Lainnya terdiri atas :
Bangunan Gedung pendidikan
Bangunan Gedung pendidikan dan pelatihan
Bangunan Gedung pelayanan kesehatan
BGN dikelompokkan menjadi :
Bangunan Gedung parkir
Bangunan Gedung kantor
Bangunan Gedung perdagangan
rumah negara Bangunan Gedung peribadatan
BGN lainnya
Pasal 128 PP no 16 Tahun 2021
• Bangunan Gedung kantor dan • BGN dgn standar khusus, dalam perencanan
• Bangunan Gedung kantor dan BGN Lainnya dengan jumlah dan pelaksanaan memerlukan penyelesaian atau
BGN Lainnya dengan jumlah lantai > 2 lantai teknologi khusus
lantai s.d 2 lantai • Bangunan Gedung kantor dan • BGN dgn tingkat kerahasiaan tinggi untuk
• Bangunan Gedung kantor dan BGN Lainnya dengan luas kepentingan nasional
BGN Lainnya dengan luas s.d 500 lebih dari 500 m2 • BGN yang penyelenggaraannya dapat
m2 • Rumah negara tipe a dan tipe membahayakan masyarakat disekitarnya
• Rumah negara tipe c, d, dan e b • BGN dengan risiko bahaya tinggi
Standar jumlah lantai BGN ditetapkan paling banyak 8 lantai yang dihitung dari ruang yang
dibangun di atas permukaan tanah terendah. Apabila BGN dirancang memiliki basemen, jumlah
basemen paling banyak 3 lapis
5
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara
Keterangan
Pelaksanaan
konstruksi Pasca
Persiapan Perencanaan Pemanfaatan Pembongkaran
fisik Konstruksi
Pengawasan
teknis
Pembangunan KI Pelestarian KT
7
Standar Teknis Bangunan Gedung Negara
TAHAP PENGAWASAN TAHAP
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELESTRARIAN
KONSTRUKSI PASCAKONSTRUKSI
TAHAP
Pembangunan PELAKSANAAN
• Peninjauan pembongkaran
KONSTRUKSI
TAHAP • Pelaksanaan pembongkaran
TAHAP • Pengawasan pembongkaran
PERENCANAAN
• Pelaksanaan konstruksi PEMANFAATAN • Pasca pembongkaran
TEKNIS
s.d serah terima (PHO) • Penghapusan asset barang
• Konsepsi pekerjaan; dan milik negara
• Pelaksanaan • Pengelolaan BGN
perancangan;
• Pemeliharaan dan
• Pra rancangan; pemeliharaan
pekerjaan konstruksi perawatan BGN
• Pengembangan
• Pemeriksaan berkala
rancangan; dan s.d serah terima akhir
(FHO) pekerjaan. BGN Pasal 125 PP no 16 Tahun 2021
• Rancangan detail
8
Pasal 172 – 184 PP no 16 Tahun 2021
Pendanaan Penyelenggaraan
BGN
Pendanaan Penyelenggaraan BGN terdiri atas:
a. Pendanaan Pembangunan BGN
b. Pendanaan Pemanfaatan BGN
c. Pendanaan Pembongkaran BGN
Pendanaan Meliputi :
• komponen biaya pembangunan BGN
Pembangunan BGN • biaya standar dan biaya nonstandar
• standar harga satuan tertinggi (SHST)
• biaya pekerjaan lain yang menyertai atau melengkapi
• biaya pembangunan dalam rangka Perawatan
10
Komponen Biaya Pembangunan
1 2
PELAKSANAAN
PERENCANAAN TEKNIS
KONSTRUKSI
• Tahap konsepsi perancangan : 15%
• Tahap pra rancangan : 20% • Pelaksanaan konstruksi s.d serah terima pekerjaan pertama (Provisional
• Tahap pengembangan rancangan : 25% Hand Over/PHO) : 95%
• Tahap rancangan detail (gambar detail, RKS & RAB) : 20% • Masa pemeliharaan konstruksi s.d serah terima akhir (Final Hand
• Tahap pelelangan konstruksi : 5% Over/FHO) : 5%
• Tahap pengawasan berkala : 15%
3 4
PENGAWASAN TEKNIS PENGELOLAAN
KEGIATAN
• Persiapan/lelang PRC: 5%
• reviu rencana teknis s.d serah terima dok. perencanaan : 10% • Biaya operasional unsur pengguna anggaran : 65%
• Lelang jasa pelaks. konstruksi fisik : 5% • Biaya operasional unsur pengelola teknis : 35%
• Pengawasan teknis (berdasarkan prestasi pek. konstruksi fisik s.d serah
terima pertama (PHO) pekerjaan konstruksi : 70%
• pemeliharaan s.d serah terima akhir (FHO) pekerjaan konstruksi : 10%
12
Tahap Persiapan Permbangunan BGN dengan kontrak tahun jamak
harus mendapat persetujuan sesuai dengan peraturan
Pasal 137 PP no 16 Tahun 2021
perundangan terkait dengan kontrak tahun jamak.
13
Tahap Perencanaan
Teknis
Pasal 140 – 148 PP no 16 Tahun 2021
14
Tahap Pelaksanaan
Konstruksi
Pasal 149-152 PP no 16 Tahun 2021
15
Tahap Pengawasan
Konstruksi
Pasal 153 – 154 PP no 16 Tahun 2021
Pengawasan dilakukan oleh Manajemen Konstruksi untuk
BGN dengan kriteria:
Dilakukan oleh :
• klasifikasi tidak sederhana dengan ketentuan jumlah
╸ penyedia jasa manajemen konstruksi, atau lantai di atas 4 (empat) lantai dan dengan luas bangunan
minimal 5000 m2 (lima ribu meter persegi) untuk
╸ Penyedia jasa pengawasan konstruksi. pembangunan baru, perluasan, dan/atau lanjutan
pembangunan Bangunan
• BGN klasifikasi Bangunan khusus
Pengawasan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa
manajemen konstruksi meliputi: • melibatkan >1 penyedia jasa perencanaan
• pengawasan pada tahap perencanaan teknis maupunpelaksana konstruksi, dan/atau
• pengawasan persiapan konstruksi • yang dilaksanakan
• pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan
serah terima pertama (Provisional hand over) pekerjaan • lebih dari satu tahun anggaran (multiyears project)
• pengawasan tahap Pemeliharaan pekerjaan konstruksi
sampai dengan serah terima akhir (final hand over)
pekerjaan
16
Tahap Pasca Konstruksi
Pasal 155 PP no 16 Tahun 2021
17
Tahap Pemanfaatan BGN dimanfaatkan setelah mendapat SLF dan harus
dikelola Pengelola BGN (sebagai pengguna barang)
Pasal 156 – 161 PP no 16 Tahun 2021
18
Tahap Pembongkaran Penghapusan Aset BMN
• sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 162 – 169 PP no 16 Tahun 2021
di bidang pengelolaan barang milik negara/daerah.
Meliputi :
1. Persiapan Pembongkaran
2. Pelaksanaan Pembongkaran
3. Penghapusan Aset BMN
Persiapan Pembongkaran
• permohonan dan persetujuan pemusnahan BMN Pelaksanaan Pembongkaran
berupa BGN (diajukan kepada Menteri Keuangan oleh • mengikuti standar Pembongkaran Bangunan Gedung
K/L); (Permen PUPR Nomor 18 Tahun 2021) tentang
• penyusunan rencana pendanaan (perhitungan nilai Standar Pembongkaran Bangunan Gedung)
sisa BGN);
• penyusunan RTB (disusun oleh penyedia jasa
pekerjaan konstruksi Pembongkaran); dan
• pengadaan penyedia jasa pekerjaan konstruksi
Pembongkaran Bangunan Gedung.
19
Penyelenggara BGN Penyedia Jasa Perencana
Pasal 170 – 171 PP no 16 Tahun 2021
Penyedia Jasa Pelaksana
Penyelenggara Pembangunan BGN terdiri atas:
Konstruksi
a. pengguna anggaran (K/L & OPD)
b. Penyedia Jasa Konstruksi.
Penyedia Jasa
Pemeliharaan dan
Perawatan
Penyedia Pengawasan
Konstruksi
Manajemen
Konstruksi
Pengelolaan Teknis
Pengelolaan Teknis
Pasal 124 ayat 7,8 dan 9 PP no 16 Tahun 2021
22
Tugas Pengelola Teknis
23
Prosedur Pengelolaan Teknis
Dibiayai APBN/perolehan yang sah yang akan menjadi BMN Dibiayai APBN/perolehan yang sah yang akan menjadi BMN
dilaksanakan pimpinan instansi atau kepala satker K/L di tingkat Pusat dilaksanakan pimpinan instansi atau kepala satker K/L di tingkat Pusat
dengan lokasi pembangunan di DKI Jakarta & Perwakilan di Luar dengan lokasi pembangunandi luar DKI Jakarta
Negeri • K/L mengajukan permintaan bantuan tenaga pengelola teknis secara
• kementerian/lembaga mengajukan permintaan bantuan tenaga tertulis kepada Menteri (Direktur BPB) & Kepala OPD pelaksana tugas
pengelola teknis secara tertulis kepada Menteri (Direktur BPB) dekonsentrasi Kementerian kepada Pemerintah Daerah Provinsi
• Menteri (Direktur BPB) & Kepala OPD pelaksana tugas dekonsentrasi
• Menteri (Direktur BPB) menugaskan Pengelola Teknis dalam
Kementerian kepada Pemerintah Daerah Provinsi menugaskan
kewenangannya sesuai klasifikasi dan kualifikasi
Pengelola Teknis dalam kewenangannya sesuai klasifikasi dan kualifikasi
Dibiayai APBN/perolehan yang sah yang akan menjadi BMN Dibiayai APBD/perolehan yang sah yang akan menjadi BMD
dilaksanakan KPA K/L di daerah dengan lokasi pembangunan di luar
DKI Jakarta
• kementerian/lembaga mengajukan permintaan bantuan tenaga • Kepala OPD yang melaksanakan pembangunan BGN mengajukan
pengelola teknis secara tertulis kepada Kepala OPD pelaksana permintaan bantuan tenaga pengelola teknis secara tertulis kepada
tugas dekonsentrasi Kementerian kepada Pemerintah Daerah Kepala Dinas Teknis
Provinsi • Kepala Dinas Teknis menugaskan Pengelola Teknis sesuai
• Kepala OPD pelaksana tugas dekonsentrasi Kementerian kepada kewenangannya sesuai klasifikasi dan kualifikasi
Pemerintah Daerah Provinsi menugaskan Pengelola Teknis sesuai
kewenangannya sesuai klasifikasi dan kualifikasi
25
Terima
Kasih
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PUPR
26