Anda di halaman 1dari 18

DEWAN PENDIDIKAN

KOTA BEKASI

PEMBINAAN PERAN
DAN FUNGSI KOMITE
SEKOLAH
Dr. H. Andi Sopandi, M.Si
Ketua 1 Dewan Pendidikan Kota Bekasi
Latar Belakang
Latar Belakang Kegiatan Pembinaan Komite Sekolah
(Berangkat hasil temuan dan diskusi dengan Kepala
Sekolah, Komite, Diskdik):
1. Temuan komite sekolah yang belum mengetahui
Fungsi dan Peran Komite Sekolah
2. Peran Komite Sekolah yang belum Optimal
3. Periodisasi Kepengurusan Komite yang belum
sesuai dengan peraturan yang berlaku. (Masa Bakti)
4. Mekanisme Rekruitment belum sesuai dengan
Permendikbud Nomor 75 tahun 2016..
FAKTA KOMITE SEKOLAH
1. Sebagian Daerah, Sosialisasi Tentang Peran Komite Sekolah
Kepada Masyarakat Belum Efektif
2. Beberapa Sekolah, Komite Sekolah Hanya Berperan
Sebagai ‘Alat Kelengkapan’ Sekolah (Termasuk
Seragam+OutingClass+Wisuda)
3. Komite Sekolah Hanya Difungsikan Sebagai Pengumpul
Dana Untuk Membiayai Program Sekolah
4. Tugas Pokok Dan Fungsi Komite Sekolah Belum
Dilaksanakan Secara Optimal
5. Beberapa Sekolah, Komposisi Keanggotaan Laki-laki Dan
Perempuan Dalam Organisasi Komite Sekolah Belum
Berimbang
6. Keanggotaan Komite Sekolah Sesuai Keinginan Pihak
Sekolah
DASAR HUKUM
 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Pendidikan

 Permendikbud No 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah,


Pasal 9 Ayat 1 tentang Koordinasi dan Konsultasi Komite
Sekolah dengan Dewan Pendidikan.

“Komite Sekolah Dalam melaksanakan fungsi dan Tugas Melalui


Koordinasi dan konsultasi dengan dewan Pendidikan Provinsi/Kab/Kota,
dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota dan pemangku kepentingan
lainnya”
Maksud dan
1. Tujuan
Adanya Persamaan Persepsi tentang Penerapan Permendikbud
no 75 tahun 2016 seluruh stakeholder Pendidikan di Kota Bekasi
2. Adanya Peningkatan dan Pemberdayaan Komite Sekolah
3. Peranan Dewan Pendidikan dalam Pembinaan Komite Sekolah
(Pasal 9 Ayat 1 Pemendikbud 75 tahun 2016)
4. Sosialisasi Pembentukan Komite Sekolah Tingkat Kecamatan
dan Forum Musyawarah Komite Sekolah Kota Bekasi

Output:
Terbentuknya Komite Sekolah Tingkat Kecamatan dan Forum Musyawarah
Komite Sekolah Kota Bekasi
KRITERIA PENGURUS
KOMITE SEKOLAH
1. Orangtua wali Siswa yang masih aktif (50%);
2. Tokoh masyarakat (30%), meliputi: (a) memiliki Pekerjaan dan
perilaku hidup yang Menjadi Panutan Bagi Masyarakat Setempat;
(b) Anggota/pengurus organisasi atau kelompok masyarakat peduli
Pendidikan, tidak termasuk anggota/pengurus organisasi profesi
Pendidikan dan pengurus partai politik.
3. Ppakar Pendidikan (20%), meliputi Pensiunan Tenaga Pendidik;
dan/atau orang yang memiliki pengalaman di Bidang Pendidikan.
4. Anggota Komite Sekolah paling sedikit 5 (Lima) Orang) dan Paling
Banyak 15 Orang

Permendikbu Nomor 75 Tahun 2016 Pasal 4 (1) dan(2)


LARANGAN MENJADI
PENGURUS KOMITE SEKOLAH
Anggota Komite Sekolah tidak dapat berasal dari Unsur:
1. Pendidik/Tenaga Kependidikan dari Sekolah yang
Bersangkutan
2. Penyelenggaran Sekolah Yang Bersangkutan
3. Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan
4. Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan
5. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
6. Pejabat Pemerintah/Pemerintah Yang Membidangi
Pendidikan

Permendikbu Nomor 75 Tahun 2016 Pasal 4 Ayat (3


Lebih Lanjut Baca Pasal 12)
LARANGAN KOMITE SEKOLAH
Komite Sekolah baik Perseorangan Maupun Kolektif dilarang:
1. Menjual Buku Pelajaran, Bahan Ajar, Perlengkapan Bahan Ajar,
Pakaian Seragam, atau bahan pakaian seragam di Sekolah
2. Melakukan Pungutan dari peserta Didik atau Orangtua/Wali.
3. Mencederai Integritas Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik secara
Langsung atau Tidak Langsung
4. Menciderai Integritas Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru Secara
Langsung Atau Tidak Langsung
5. Melaksanakan Kegiatan Lain yang Mencederai Integrasi Sekolah baik
Secara Langsung Atau Tidak Langsung
6. Mengambil atau Menyisati Keuntungan Ekonomi dari Pelaksanaan
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Komite Sekolah.
7. Memanfaatkan Asset Sekolah untuk Kepentingan Pribadi atau
Kelompok
8. Melakukan Kegiatan Politik Praktis di Sekolah dan/atau
9. Mengambil Keputusan atau Tindakan Melebihi Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Komite Sekolah
PERAN DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH
No. Peran Komite Sekolah Fungsi Komite Sekolah
1. Pemberi pertimbangan 1.1 Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi
(advisory) kepada satuan pendidikan mengenai: (1) kebijakan dan program
pendidikan, (2) RAPBS, (3) kriteria kinerja satuan pendidikan,
(4) kriteria tenaga kependidikan, (5) kriteria fasilitas
pendidikan, dan (6) hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.

2. Pendukung (supporting) 2.1. Mendorong orangtua dan masyarakat untuk berpartisipasi


dalam pendidikan.
2.2 Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan
2.3. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

3. Pengontrol (controlling) 3.1. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan,


program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan
4. Mediator 4.1. Melakukan kerjasama dengan masyarakat
4.2 Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan
berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat
Fungsi Komite Sekolah
Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut:
1. Membantu sekolah mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (sesuai
dengan UU Sisdiknas Pasal 36 Ayat 2);
2. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggara- an
pendidikan yang bermutu;
3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia
industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;
4. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendi-
dikan yang diajukan oleh masyarakat;
5. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai:
a. kebijakan dan program pendidikan;
b. Rencana Anggaran Pendidikan dan belanja Sekolah (RAPbS);
c. kriteria kinerja satuan pendidikan;
d. kriteria tenaga kependidikan;
e. kriteria fasilitas pendidikan; dan
f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;
6. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung
peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan;
7. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan;
8. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan
keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
beri tanda cek (√)
Indikator kinerja komite Sekolah jika menjawab
”ya”

A. Fungsi Komie Sekolah memberikan Pertimbangan:


1. Perencanaan Sekolah
a. Membantu sekolah melakukan identifikasi sumberdaya pendidikan dalam masyarakat

b. memberikan masukan untuk penyusunan RPS


c. memberikan masukan untuk penyusunan RKAS
d. berpartisipasi aktif dalam rapat penyusunan RKAS
e. memberikan pertimbangan dalam penyusunan RKAS dan RPS
f. Ikut mengesahkan RKAS bersama kepala sekolah
2. Pelaksanaan Program (kurikulum, PBM, Penilaian)
a. memberikan masukan terhadap proses pengelolaan (manajemen) pendidikan di sekolah

b. memberikan masukan terhadap proses pembelajaran kepada sekolah


3. Pengelolaan Sumberdaya Pendidikan
a. Membantu mengidentifikasi potensi sumberdaya pendidikan
b. memberikan pertimbangan tentang tenaga pendidikan yang diperbantukan di sekolah

c. memberikan pertimbangan tentang sarana dan prasarana yang diperbantukan di sekolah

d. memberikan pertimbangan tentang penggunaan anggaran yang digunakan di sekolah


b. Fungs Komite Sebagai Pendukung
1. Pengelolaan Sumberdaya
a. memantau kondisi ketenagaan di sekolah
b. memobilisasi guru sukarelawan untuk menanggulangi kekurangan guru di sekolah

c. memobilisai tenaga non guru (administrasi, guru ekstrakurikuler, dll) untuk mengisi
kekurangan di sekolah
2. Pengelolaan sarana dan prasarana
a. memantau kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah

b. memobilisasi bantuan sarana dan prasarana di sekolah


c. mengkoordinasi dukungan sarana dan prasarana sekolah
d. mengevalasi pelaksanaan dukungan sarana dan prasarana sekolah

3. Pengelolaan anggaran
a. memantau kondisi anggaran pendidikan di sekolah
b. memobilisasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah

c. mengkoordinasikan dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah

d. mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah


C. Fungsi Pengontrol:
1. mengontrol perencanaan pendidikan
a. mengontrol proses pengambilan keputusan di sekolah
b. mengontrol kualitas kebijakan pendidikan
c. mengontrol proses perencanaan pendidikan di sekolah
d. mengawasi kualitas perencanaan sekolah
e. mengawasi kualitas program sekolah
2. mengontrol pelaksanaan program sekolah
a. memantau organisasi sekolah
b. memantau penjadwalan program sekolah
c. memantau alokasi anggaran pelaksanaan program sekolah
d. memantau penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan program sekolah
e. memantau partisipasi stakeholder pendidikan dalam pelaksanaan program
sekolah
3. memantau keluaran/hasil (out put) pendidikan
a. memantau hasil ujian akhir
b. memantau angka partisipasi sekolah
c. memantau angka mengulang di sekolah
d. memantau angka bertahan di sekolah
D. Fungsi Sebagai Penghubung
1. Perencanaan
a. menjadi perantara/penghubung antara sekolah dengan masyarakat,
sekolah dengan sekolah lain, sekolah dengan dinas pendidikan, sekolah
dengan lembaga-lembaga di luar sekolah
b. Mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan
c. membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah
2. Pelaksanaan Program
a. mensosialisasikan kebijakan dan program sekolah kepada masyarakat
b. memfasilitasi berbagai masukan kebijakan program terhadap sekolah
c. menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program
sekolah
d. mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap
sekolah
3. Pengelolaan sumberdaya pendidikan
a. Mengidentifikasi kondisi sumberdaya di sekolah
b. Mengidentifikasi sumberdaya masyarakat
c. memobilisasi bantuan masyarakat untuk pendidikan
d. mengkoordinasikan bantuan masyarakat
Pembentukan Komite Sekolah
(1) Anggota Komite Sekolah dipilih secara akuntabel dan demokratis melalui
rapat orangtua/wali siswa.
(2) Susunan kepengurusan Komite Sekolah terdiri atas ketua, sekretaris, dan
bendahara yang dipilih dari dan oleh anggota secara musyawarah mufakat
dan/atau melalui pemungutan suara.
(3) Pengurus Komite Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh kepala Sekolah.
(4) Ketua Komite Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diutamakan
berasal dari unsur orangtua/wali siswa aktif.
(5) Sekolah yang memiliki siswa kurang dari 200 (dua ratus) orang dapat
membentuk Komite Sekolah gabungan dengan Sekolah lain yang sejenis.
(6) Pembentukan Komite Sekolah gabungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) difasilitasi oleh dinas pendidikan sesuai kewenangannya.
(7) Pengurus Komite Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
boleh merangkap menjadi pengurus pada Komite Sekolah lainnya.
Kelengkapan Komite Sekolah
(1) Anggota Komite Sekolah ditetapkan oleh kepala Sekolah yang
bersangkutan.
(2) Penetapan Komite Sekolah gabungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (6) ditetapkan oleh kepala Sekolah yang memiliki jumlah peserta didik
paling banyak.
(3) Komite Sekolah yang telah ditetapkan oleh kepala Sekolah harus menyusun
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD dan ART).
(4) AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit memuat
hal sebagai berikut:
a. nama dan tempat kedudukan;
b. dasar, tujuan dan kegiatan;
c. keanggotaan dan kepengurusan;
d. hak dan kewajiban anggota dan pengurus;
e. keuangan;
f. mekanisme kerja dan rapat-rapat;
g. perubahan AD dan ART; dan
h. pembubaran organisasi.
Kunjungan Kerja
Rapat Kerja DPKB Kuningan/Cirebon/ Pra-Pelaksanaan
Purwakarta

Pembentuan Komite
Pembinaan/5 Zona Rapat K3S dan MKKS
Tingkat Kecamatan

Pembentukan Forum
Musyawarah Komite Sekolah Seminar Pendidikan
Tingkat Kota Bekasi (Oktober 2023)
(Minggu 1 September 2023
KESIMPULAN
 Peran komite Sekolah mencerminkan 4 (Empat) fungsi pokok:
Advisory, Supporting, Controlling, mediating
 Komite Sekolah secara rutin mengadakan pertemuan dan ada
notulen hasil rapat
 Perlu ada sosialisasi tentang Peran komite Sekolah kepada
masyarakat
 Peran komite Sekolah dapat ditingkatkan melalui pengembangan
program yang baik, penguatan struktur kepengurusan, serta
pemilihan pengurus dan komposisi anggota sesuai dengan
ketentuan
 Ada keseimbangan gender dalam kepengurusan komite Sekolah

Anda mungkin juga menyukai