SURVEILANS JE DI INDONESIA

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI
PENDAHULUAN
• Japanese encephalitis (JE) adalah
penyakit infeksi virus yang menyerang
SSP yang disebabkan oleh virus JE
(flavivirus), ditularkan oleh nyamuk
culex sp.
• JE merupakan penyebab utama
ensefalitis viral di Asia dgn tingkat
kematian sebesar 20%-30%, sedangkan
40%-70% mengalami sequelae berat
termasuk paralisis dan keterbelakangan
mental
PENYEBARAN PENYAKIT JE
SEJARAH JE DI INDONESIA
• Tahun 1972 Van Peenen dkk berhasil mengisolasi virus JE
▫ Pada babi
▫ Nyamuk Culex tritaeniorhyncus
▫ Di Kapuk (Jakarta Barat)
PENELITIAN JE DI INDONESIA
NO TAHUN PENELITI HASIL
1 1981-1982 Litbangkes 118 kasus tersangka, 30 kasus (25,4%) positif JE

2 1990-1995 Namru, RSUP Sanglah 77 kasus tersangka, 40 kasus (51,95%) positif JE

3 2001-2005 Depkes, RSUD 313 kasus tersangka, 113 kasus (36,1% positif JE
Sanglah, KOICA
4 2002 Ditjen PPM&PL, WHO) Lokasi Jakarta, manado, Pontianak, Yogyakarta
Surabaya : 46 kasus tersangka, 3 kaasus (6,52%)
positif JE
5 2003-2005 Balibangkes, Ditjen Lokasi Kalbar, NTT,NTB,Papua, Sumbar,
PPM&PL, PATH Jatim : 1383 tersangka, 82 kasus (6%)
positif JE
CONFIRMED JE VEKTOR DI INDONESIA
CONFIRMED JE VEKTOR DI INDONESIA
SURVEILANS SENTINEL JE
• Kriteria : penderita Acute encephalitis syndrome (AES)
▫ Demam
▫ Perubahan status mental : confusion,
disorientasi,koma, kesulitan bicara, kejang (tidak
termasuk kejang demam sederhana)
▫ Peningkatan iritabilitas
▫ Somnolen
▫ Tingkah laku abnormal
▫ Pada semua golongan umur
LOKASI S3JE
No Provinsi Rumah Sakit

BALI 1 Bali RSUP Sanglah, seluruh RSUD Kab/Kota dan 14 RS. Swasta
BATAM KALBAR 2 Kalbar RSUD Soedarso
3 Sulut RSUP Kandouw
DIY SULUT
4 Sumut RSUP Pirngadi
5 Jateng RSUP dr.Kariadi

DKI
S3JE SUMUT
6 Maluku RSUP dr. M.Haulussy
7 NTT RSUP WZ.Johanes Kupang
8 Jabar RSUP. Hasan Sadikin
JABAR JATENG
9 DKI RSUPN. Cipto Mangunkusumo
NTT MALUKU 10 DIY RSUP. Dr. Sardjito
11 Batam RSUD Embung Fatimah
HASIL S3JE TAHUN 2014
55

45

35

25

15

Bali Kalbar Sulut Sumut Jateng Maluku NTT Bali Kalbar Sulut Sumut Jateng Maluku NTT
JML SAMPEL 55 5 7 2 4 0 0
POSITIF 6 1 1 0 0 0 0
NEGATIF 45 3 4 2 4 0 0
EQUIVOCAL 4 1 2 0 0 0 0
PERSENTASE POSITIF JE. TH 2014
22.5

17.5

12.5

7.5

2.5
Bali Kalbar Sulut Sumut Jateng Maluku TOTAL
Series1 10.90909 20 14.285714 0 0 0 10.958904
09090909 2857143 109589
HASIL S3JE TAHUN 2015
225

175

125

75

25

BALI KALBAR SULUT NTT DKI JABAR DIY BALI KALBAR SULUT NTT DKI JABAR DIY
JML SAMPEL 208 13 35 8 17 15 31
POSITIF 22 3 4 3 2 0 6
NEGATIF 158 6 24 2 10 10 13
EQUIVOCAL 27 4 7 3 5 5 12
PERSENTASE POSITIF JE TH.2015
37.5
32.5
27.5
22.5
17.5
12.5
7.5
2.5

BALI KALBAR SULUT NTT DKI JABAR DIY TOTAL

Series1 10.576923 23.07692 11.428571 37.5 11.764705 0 19.354838 12.232415
0769231 30769231 4285714 8823529 7096774 9021407
HASIL S3JE TAHUN 2016
275

225

175

125

75

25

BALI KALBAR SULUT NTT DKI JABAR DIY JATENG SUMUT NTB BATAM BALI KALBAR SULUT NTT DKI JABAR DIY JATENG SUMUT NTB BATAM

J 244 15 25 13 4 0 35 2 0 5 1
M
L

S
A
M
P
E
L
P 17 8 2 8 1 0 6 0 0 0 1
O
S
I
T
I
F
N 188 7 15 4 3 0 19 1 0 4 0
E
G
A
T
I
F
E 39 0 8 1 0 0 10 1 0 1 0
Q
U
I
V
O
C
A
L
PERSENTASE POSITIF JE TH.2016
110.0

90.0

70.0

50.0

30.0

10.0

BALI KALBAR SULUT NTT DKI JABAR DIY JATENG SUMUT NTB BATAM TOTAL

Series1 6.967213 53.3333 8 61.53846 25 0 17.14285 0 0 0 100 12.5

1147541 3333333 15384615 7142857
33 2
HASIL S3JE 2017 (sd. Oktober)
EQUIVOC
JUMLAH SAMPLE POSITIF IgM JE
AL
NEGATIF Keterangan
NO PROVINSI
1 BALI 133 Belum ada hasil, alat rusak
2 KALBAR 7 0 0 7
3 SULUT 7 0 0 7
4 NTT 7 1 0 6
5 DKI 12 0 0 12
6 JABAR 14 0 0 14
7 DIY 29 0 0 29
8 JATENG 11 1 0 10
9 SUMUT 0 0 0 0
10 NTB 3 0 0 3
11 KEPRI 2 0 0 2
TOTAL 225 2 0 90
UMUR PENDERITA JE
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016

4
1

> 15 ≤15 ≤15

≤ 15 >15 >15

6 36 42
STATUS JE DI SEARO
PELAKSANAAN SURVEILANS
JAPANESE ENCEPHALITIS
DI PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

Riwayat Surveilans
JAPANESE ENCEPHALITIS di Bali
• 1990 -1995 (RS Sanglah,Denpasar, Bali & NAMRU II) :
40 JE positif (51,95%)
• 2001 – 2005 ( Sanglah & KOICA) : 113 JE Positif
(36,1%)
• Periode tahun 2001 – 2005 Surveilans JE di Provinsi
Bali  Funding by IVI - Korea
Surveilans JE di RSUD
• Mengidentifikasi kasus AES dan melaporkan ke
dinas kesehatan kab/kota/ provinsi
• Mengambil spesimen serum kasus AES minimal
1cc dalam waktu minimal hari ke 5 demam
untuk pemeriksaan JE.
• Berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota untuk
mengirimkan specimen serum kasus AES ke
UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
Bali .
Definisi kasus AES :
• Keadaan seseorang pada semua golongan umur yang secara mendadak
menunjukkan gejala:
▫ Demam dan/ atau riwayat demam disertai
▫ Perubahan status mental, termasuk
 confusion (bingung),
 disorientasi,
 koma, atau
 kesulitan bicara, dan/atau
 adanya kejang (tidak termasuk kejang demam sederhana) disertai gejala awal
meningkatnya iritabilitas, somnolen (mengantuk), atau
 tingkah laku abnormal yang lebih menonjol dibandingkan dengan penyakit demam
lainnya.
▫ Dan/Atau kelemahan otot/ paralisis
Pelaksanaan Surveilans JE di Kabupaten/Kota
• Melakukan surveilans aktif ke rumah sakit untuk menemukan
kasus AES yang diintegrasikan dengan surveilans AFP
• Berkoordinasi dengan RSUD akan mengirimkan spesimen serum
kasus AES ke UPTD BLK Provinsi Bali.
• Mencatat dan melaporkan data kasus AES ke Provinsi (
pencegahan_bali@yahoo.com) ditembuskan ke Kemenkes cq
Ditjen PP dan PL melalui email sesuai dengan format yang
disepakati (arbo_depkes@yahoo.com), dimulai data bulan Juni 2014
• Mengupayakan dukungan teknis dan pembiayaan melalui APBD.
Kegiatan Pelaksanaan Surveilans JE di Bali
• Dalam pelaksanaan surveilans Japanese Encephalitis (JE), dilakukan
identifikasi terhadap kasus Acute Encephalitis Syndrome (AES).
• Rumah Sakit Daerah dan Puskesmas dalam pelaksanaan surveilans JE ini
apabila menemukan AES melakukan pengambilan spesimen berupa serum
dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu <24
jam (contact person DSO).
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaksanakan pengiriman sampel ke
UPTD BLK Provinsi Bali.
• Surveilans aktif ke RSUD dilaksanakan setiap minggu oleh Dinas
Kabupaten/Kota (DSO) untuk menemukan setiap kasus AES yang
kemungkinan tidak dilaporkan oleh RSUD. Pelaksanaan surveilans aktif ini
dilaksanakan terintegrasi dengan surveilans AFP dan Campak (CBMS).
• Pencatatan dan pelaporan surveilans kasus AES menggunakan formulir
laporan penderita AES/JE.
DISTRIBUSI KASUS JE DI BALI TAHUN 2014
Total : 6 kasus
DESA KASUS (+)

BULELEN
G BANGLI

JEMBRAN TABANAN
GIANYAR
A KARANGASEM

BADUNG KLUNGKUN
Distribusi : G
Kab. Jembrana : 3 ks DENPASA
Kab Tabanan : 2 ks R NUSA
Kab Karangasem : 1 ks PENIDA
DISTRIBUSI KASUS JE DI BALI TAHUN 2015
DESA KASUS (+) Total : 22 kasus

BULELEN BANGLI
G
JEMBRAN
KARANGASEM
A
GIANYAR
TABANAN
Distribusi :
Kab Buleleng : 8 ks
BADUNG
Kab Jembrana : 3 ks KLUNGKUN
G
Kab Badung : 4 ks
DENPASA
Kab Tabanan : 1 ks R
NUSA
Kab Bangli : 1 ks PENIDA
Karangasem : 2 ks
Klungkung : 1 ks
Kota Denpassar : 2 ks
DISTRIBUSI KASUS JE DI BALI S.D OKT. TAHUN 2016
Total : 17 kasus
BULELEN
G
BANGLI

JEMBRAN
A
GIANYAR KARANGASEM
TABANAN
DESA KASUS (+)

Distribusi : BADUNG KLUNGKUN

G
Kab Buleleng : 6 ks
DENPASA
Kab Jembrana :1 ks R NUSA
Kab Klungkung : 3 ks PENIDA
KabKarangasem : 2 ks
Kab. Tabanan : 2 ks
Kota Denpassar : 3 ks
JUMLAH SAMPEL AES BERDASARKAN KAB/KOTA PROVINSI BALI
TAHUN 2014

Jumlah total sampel: 55 sampel; positif: 6 ( 11 %)

14 13
Jumlah sampel
12 11 positif
10 equivocal
8
8
6 5
4 4 4
4 3 3 3
2 2
2 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
g a an g ar ... li ... sa
r
len an n un y g ng g
le br b a d ia
n
lun Ba an p a
Bu m Ta Ba G K Ka
r en
Je D
JUMLAH SAMPEL AES BERDASARKAN KAB/KOTA PROVINSI BALI
TAHUN 2015

Jumlah total sampel: 208 sampel; positif:

60
22 (10,6 %) Jumlah sampel
49
50 48 positif
40 equivocal 36

30 26

20
14
8 6 8 8 8 10
10 7
3 1 4 5 2 1 2
1 2 0 2 1 0 1 0
0
e ... b.
.. ab n g ar g ... gl
i
n ... p...
l T u n y n n a n
u m ad a
B Je B ia lu B ar D
e
G K K
 JUMLAH SAMPEL AES BERDASARKAN KAB/KOTA PROVINSI BALI
S/D OKTOBER TAHUN 2016
Jumlah total sampel: 243 sampel; positif: 17 (6,9 %), equivocal 35 (14,4
%), negatif 170 (69,9%) pending 18 (7,4%)
40
35
Jumlah sampel
positif
30
equivocal
25
20
15
10
5
0
g .. an g ar ... gl
i ... r
len b. n un y g n g sa
le m a d ia
n un Ba an p a
Bu Je Ta
b Ba l r en
G K Ka D
JUMLAH KASUS JE POSITIF BERDASARKAN GOL UMUR THN
2014
Kasus (+) = 6

6-15 thn 1-5 thn

50% 50%
JUMLAH KASUS JE POSITIF BERDASARKAN GOL UMUR THN 2015

Kasus (+) = 22
> 15 thn
9% < 1 thn
14%

6-15 thn
32%
1-5 thn
45%
JUMLAH KASUS JE POSITIF BERDASARKAN GOL
UMUR THN 2016
Kasus (+) = 17
6-15 thn
6%

< 1 thn
18%

1-5 thn
76%
UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR JE
• Non kimiawi
▫ PSN : Pengaturan saluran air got disekitar pemukiman dan tempat pemeliharaan hewan
(terutama babi)
▫ Pengaturan jarak tempat pemeliharaan hewan ternak dengan pemukiman penduduk.
▫ Penggunaan kelambu pada malam hari
▫ Penggunaan kawat kasa
▫ Bahan biologi : ikan pemangsa jentik, biolarvasida
• Kimiawi
▫ Fogging
▫ Kelambu berinsektisida
▫ Insektisida rumah tangga
KESIMPULAN
• 11,0-12,5 % Acute Encephalitis Syndrome di Indonesia disebabkan oleh infeksi virus
JE.
• 94,4 % penderita JE berumur < 15 tahun.
• Diperlukan sistem surveilans yang lebih baik untuk memperoleh beban penyakit yang
sesungguhnya.
▫ Menjadi surveilans rutin
▫ Penguatan jejaring laboratorium
• Untuk menurunkan kasus JE dibutuhkan upaya terpadu, antara lain:
▫ Pengendalian vektor
▫ Imunisasi
▫ Pengaturan pemukiman penduduk dengan lokasi peternakan
TERIMA KASIH