Anda di halaman 1dari 63

BANTUAN HIDUP DASAR

• Jika pada suatu keadaan ditemukan korban dengan


penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan
nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak
ada nadi, maka penolong harus segera melakukan
tindakan yang dinamakan dengan istilah BANTUAN
HIDUP DASAR (BLS).
• Hal ini dapat diberikan oleh tenaga medis terlatih,
termasuk teknisi darurat medis, paramedis, dan oleh
awam yang telah menerima pelatihan BLS.
• BLS umumnya digunakan dalam pengaturan pra-
rumah sakit, dan dapat diberikan tanpa peralatan
medis.
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan
kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan
yang mengancam nyawa dikenal sebagai “Bantuan
Hidup” (Life Support). Bila usaha bantuan hidup ini
tanpa memakai cairan intravena atau obat maka
dikenal sebagai Bantuan Hidup Dasar (Basic Life
Support).
INDIKASI BHD

1. Henti Nafas

Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara
pernapasan dari korban / pasien. Henti napas dapat terjadi pada keadaan :

Tenggelam
Stroke
Obstruksi jalan napas
Epiglotitis
Overdosis obat-obatan
Tersengat listrik
Infark miokard
Tersambar petir
Koma akibat berbagai macam kasus
INDIKASI BHD

2. Henti Jantung

Pada saat terjadi henti jantung secara langsung


akan terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini
akan dengan cepat menyebabkan otak dan
organ vital kekurangan oksigen.
Korban membutuhkan PERTOLONGAN PERTAMA yang terlatih......

PENOLONG PERTAMA harus memiliki BHD yang baik....


RINGKASA
N
D – Danger
R – Response
A - Airway
B – Breathing
C – Compressions

December 8,
2023
OBSTRUKSI JALAN NAPAS

Melalui penilaian jalan napas, dapat dinilai adanya sumbatan jalan napas yang
bersifat total ataupun sebagian. Sumbatan jalan napas dapat disebabkan oleh :
Lidah jatuh ke belakang
Pada korban yang tidak sadar, pangkal lidah jatuh ke belakang dapat menutup
jalan napas (kerongkongan). Lidah yang jatuh ke belakang dapat terlihat pada
saat pemeriksaan dan terdengar suara ngorok (snoring) atau bahkan tidak
dirasakan adanya hembusan napas.
Cairan
Lendir dan darah merupakan cairan yang paling sering menutupi jalan napas
pada penderita kecelakaan. Pada korban yang nyaris tenggelam, air dapat
menjadi penyebab sumbatan jalan napas.
Benda asing padat
Sumbatan jalan napas secara total paling sering disebabkan oleh adanya benda
asing padat. Tidak adanya hembusan napas yang dirasakan dapat menjadi
salah satu tanda adanya sumbatan ini.
PENANGANAN OBSTRUKSI
(SUMBATAN) JALAN NAPAS
FBAO DENGAN HEIMLICH MANEUVER

Sumbatan jalan napas total akibat benda asing dapat diatasi dengan Perasat Heimlich
yaitu : Hentakan perut dengan letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga
kanan/kiri dengan pusar.
PRIMARY SURVEY

A - Airway

• B - Breathing • C – Circulation
CHECK RESPONSE

Shake shoulders gently


Ask “Are you all right?”
If he responds
• Leave as you find him.
• Find out what is wrong.
• Reassess regularly.
SHOUT FOR HELP

Approach safely
Check response
Shout for help
OPEN AIRWAY

Approach safely
Check response
Shout for help
Open airway
AIRWAY OPENING BY
NECK EXTENSION

Campbell
PEMBEBASAN JALAN NAPAS

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan membebaskan jalan


napas pada sumbatan jalan napas akibat lidah jatuh ke belakang adalah sebagai
berikut :
Head Tilt (ekstensi kepala)
Dengan menekan kepala (dahi) ke bawah maka jalan napas akan berada
dalam posisi yang lurus dan terbuka.
Chin Lift (angkat dagu)
Mengangkat dagu menggunakan jari dengan maksud lidah yang menyumbat
jalan napas dapat terangkat sehingga jalan napas terbuka. Jika dilakukan dengan
benar cara ini tidak akan banyak menimbulkan gerakan pada tulang leher.
Jaw Thrust (mendorong rahang)
Mendorong rahang korban ke arah depan dengan maksud yang sama dengan chin
lift. Rahang diangkat ke atas oleh jari tengah di sudut rahang, dorongan di dagu
dilakukan dengan menggunakan ibu jari, dan jari telunjuk sebagai penyeimbang
di rahang.
PENANGANAN OBSTRUKSI JALAN NAPAS
ATAS
Triple Airway Manuver

Head-tilt & Chin lift Jaw-thrust


OROPHARYNGEAL AIRWAY (GUEDEL)
OROPHARYNGEAL AIRWAY (GUEDEL)
Nasopharyngeal Airway
Nasopharyngeal Airway
CHECK BREATHING

Approach safely
Check response
Shout for help
Open airway
Check breathing
ASSESSMENT OF BREATHING

LOOK for : cyanosis, altered level of consciousness,


tracheal tug, use of accessory respiratory muscles,
altered respiratory pattern, altered respiratory rate
quality and depth of breath, oxygen saturation
LISTEN FOR : dyspnea, inability to talk, noisy
breathing, dulness to percussion, auscultation of
breath sound
FEEL for : symmetry and extent of chest movement,
position of trachea, crepitus, abdominal distention
AGONAL BREATHING

Occurs shortly after the heart stops


in up to 40% of cardiac arrests

Described as barely, heavy, noisy or gasping


breathing

Recognise as a sign of cardiac arrest


Erroneous information can result in withholding
CPR from cardiac arrest victim
CAUSES OF INADEQUATE BREATHING OR
OXYGENATION
Depressed respiratory drive :
 central nervous system depression
Decreased respiratory effort :
 muscle weakness,
 nerve/spinal cord damage,
 chest wall abnormality
Pulmonary disorder :
 pneumothoraks,
 hematothoraks,
 aspiration ,
 chronic obstuctive pulmonary disease (COPD)
 asthma, pulmonary embolus,
 lung contusion,
 acute lung injury,
 pulmonary edema
BREATHING DIAGNOSTIC

Breathing normal  monitoring


Breathing inadequate  oxygen therapy
Breathing (apneu)  ventilation support
Management of breathing

BREATHING NORMAL
Why monitoring?
Continuum process (shock)
Management of breathing

BREATHING INADEQUATE
Hyperventilation : Oxygen therapy
Hypoventilation : Ventilation support
Apneu : ventilation support
RESPIRATORY FAILURE
Type 1 : hipoxemia respiratory failure
 PaO2 < 50

Type 2 : Hypercapnea respiratory failure


 PaCO2 > 50
Type 3 : hipoxemia and hypercapnea respiratory failure (mixing)
OXYGEN THERAPY
TERAPI OKSIGEN ADALAH...
 Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan
konsentrasi tekanan yang lebih tinggi dibanding
yang kita hirup pada lingkungan.
 Udara yang kita hirup mengandung sekitar 21%
oksigen
 Jantung bergantung pada oksigen untuk bisa
menjalankan fungsinya memompa darah ke seluruh
tubuh, demikian pula organ lain.
ALVEOLAR GASES
TUJUAN TERAPI OKSIGEN
Efek langsung dari pemberian fraksi oksigen
inspirasi ( FIO2 )
Mengatasi hipoksemia dengan peningkatan
tekanan oksigen alveoli
Menurunkan usaha pernafasan untuk
mempertahankan tekanan oksigen alveoli
Menurunkan kerja jantung untuk
mempertahankan tekanan oksigen arteri
TUJUAN TERAPI OKSIGEN

Meningkatkan kadar oksigen udara napas 


kadar oksigen yang ada di paru-paru menjadi
tinggi  tekanan pastial oksigen dialveolus
meningkat  oksigen yang berdifusi melalui
dinding alveolus lebih banyak  kadar oksigen
yang terangkut melalui peredaran darah cukup
dan persediaan oksigen di jaringan sel dapat
terpenuhi  mencegah terjadinya hipoksia.
TERAPI OKSIGEN

FLOW FRACTION
DELIVERY
CANULA 1 Liter 24 %
2 Liter 28 %
3 Liter 32 %
4 Liter 36 %
Simple mask 6-10 liter 40-60%
Mask rebreathing 6-10 liter 40-60%
Mask Non rebreathing 8-15 liter -- 90%
Venturi
Jackson rees 6-10 liter 100%
BVM 10-15 liter 100%
Mechanical ventilator On demand
NASAL CANNULA FLOW RATES

1 liters/min. =24%
2 liters/min. = 28%
3 liters/min. = 32%
4 liters/min. = 36%

38
CPR

Approach safely
Check response
Shout for help
Open airway
Check
Check breathing
breathing
CPR
CHEST COMPRESSIONS

• Place the heel of one hand in the


centre of the chest
• Place other hand on top
• Interlock fingers
• Compress the chest
– Rate at least 100 -120 min-1
– Depth at least 5-6 cm
– Equal compression : relaxation
• When possible change CPR
operator every 2 min
External Cardiac Compression

1. vertically downward 5 - 6cm


2. Push hard push fast
3. At least 100 – 120 x/min.
Cardiac Compression
RESCUE BREATHS

Pinch the nose


Take a normal breath
Place lips over mouth
Blow until the chest rises
Take about 1 second
Allow chest to fall
Repeat
CONTINUE CPR

30 2
DEFIBRILLATION

Minimizing intervals between chest


compressions and delivering a shock, improves
chances of shock success and improved patient
survival.
AUTOMATED EXTERNAL
DEFIBRILLATOR (AED)

Some AEDs will


automatically switch
themselves on when
the lid is opened
ATTACH PADS TO CASUALTY’S
BARE CHEST
PADDLE POSITIONS – DEFIBRILLATION
OR CARDIOVERSION
Electrode Position
ANALYSING RHYTHM
DO NOT TOUCH VICTIM
SHOCK INDICATED

Stand clear
Deliver shock
SHOCK DELIVERED
FOLLOW AED INSTRUCTIONS

30 2
NO SHOCK ADVISED
FOLLOW AED INSTRUCTIONS

30 2
IF VICTIM STARTS TO BREATHE
NORMALLY PLACE IN RECOVERY
POSITION
CONTINUE RESUSCITATION UNTIL
 Qualified help arrives and takes over

 The victim starts breathing normally

 Rescuer becomes exhausted


WHEN CAN I STOP CPR?
The victim starts breathing normally
Trained help arrives
Too exhausted to continue
Unsafe scene
Physician directed (do not resuscitate orders)
Cardiac arrest of longer than 30 minutes
WHY CPR MAY FAIL
Delay in starting
Improper procedures (ex. Forget to pinch nose)
No ACLS follow-up and delay in defibrillation
 Only 15% who receive CPR live to go home
 Improper techniques
Terminal disease or unmanageable disease (massive heart attack)
INJURIES RELATED TO
CPR
Rib fractures

Laceration related to the tip of the


sternum
Liver, lung, spleen
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai