Anda di halaman 1dari 118

MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN & ENERGI

BERBASIS INTEGRATED ECOFARMING MA-11

Oleh : Dr. Ir. H. Nugroho Widiasmadi M.Eng.


No Hp 081 22654 915 – 024 7475416

anugrahbangsa.com (klik “desamandiri)


AMANAT PROKLAMASI
(dalam Preambule UUD 45)
MERDEKA – BERSATU - BERDAULAT - ADIL -
PETA PEGGUASAAN AS & ASING
ATAS TAMBANG EMAS -TEMBAGA – ALMUNIIUM – NIKEL - BATUBARA ,
(URANIUM ?) dll
PENDAPATAN
PERKAPITA 2012
Indonesia ternyata belum bisa melepaskan
diri dari ketergantungan terhadap produk
impor. Bahkan 29 komoditas pangan masuk
dalam deretan impor rutin setiap bulan
Indonesia dari negara lain.

Dalam kurun waktu Januari-Agustus 2013,


Indonesia kembali mencatatkan impor bahan
pangan yang seharusnya bisa dihasilkan dari
lahan pertanian di tanah air, misalnya saja
beras, kentang, jagung yang lazim ditemui di
Indonesia.

Sayangnya, permintaan domestik tak


sebanding dengan produksi sehingga
pemerintah terpaksa membuka keran impor
supaya tidak terjadi kelangkaan bahan
pangan yang dapat mengerek harga jual di
pasaran.

Berikut daftar 29 komoditas sembako yang


diimpor dari berbagai negara dengan nilai
total mencapai US$ 6,16 miliar dan volume
12,25 miliar kg, antara lain :
29 Komoditas Pangan Dalam Deretan Impor
1. Beras 6. Gula Pasir
Nilai impor sampai Agustus : US$ 156,332 juta Nilai impor sampai Agustus : US$ 31,11 juta
Volume impor sampai Agustus: 302,71 juta kg Volume impor sampai Agustus: 52,45 juta kg
Negara asal : Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Negara asal : Thailand, Malaysia, Australia, Korea
Myanmar, dan lainnya. Selatan, Selandia Baru dan lainnya
2. Jagung 7. Gula Tebu
Nilai impor sampai Agustus : US$ 544,189 juta Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,16 miliar
Volume impor sampai Agustus: 1,80 miliar kg Volume impor sampai Agustus: 2,21 miliar kg
Negara asal : India, Argentina, Brazil, Thailand, Negara asal : Thailand, Brazil, Australia, El
Paraguay dan lainnya Savador, Afrika Selatan dan lainnya
3. Kedelai 8. Daging Sejenis Lembu
Nilai impor sampai Agustus : US$ 735,437 juta Nilai impor sampai Agustus : US$ 121,14 juta
Volume impor sampai Agustus: 1,19 miliar kg Volume impor sampai Agustus: 25,21 juta kg
Negara asal : Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Negara asal : Australia, Selandia Baru, Amerika
Paraguay, Kanada dan lainnya Serikat, Singapura
4. Biji Gandum dan Mesin 9. Jenis Lembu
Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,66 miliar Nilai impor sampai Agustus : US$ 192,56 juta
Volume impor sampai Agustus: 4,43 miliar kg Volume impor sampai Agustus: 72,54 juta kg
Negara asal : Australia, Kanada, India, Amerika Negara asal : Australia
Serikat, Singapura dan lainnya 10. Daging Ayam
5. Tepung Terigu Nilai impor sampai Agustus : US$ 30,26 ribu
Nilai impor sampai Agustus : US$ 45,29 juta Volume impor sampai Agustus: 10,83 ribu kg
Volume impor sampai Agustus: 104,21 juta kg Negara asal : Malaysia
Negara asal : Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang
dan lainnya
10. Daging Ayam 16. Bawang Putih
Nilai impor sampai Agustus : US$ 30,26 ribu Nilai impor sampai Agustus : US$ 272,47 juta
Volume impor sampai Agustus: 10,83 ribu kg Volume impor sampai Agustus: 332,88 juta kg
Negara asal : Malaysia Negara asal : Cina, India, Vietnam
11. Garam 17. Kelapa
Nilai impor sampai Agustus : US$ 59,51 juta Nilai impor sampai Agustus : US$ 698,49 ribu
Volume impor sampai Agustus: 1,29 miliar kg Volume impor sampai Agustus: 672,70 ribu kg
Negara asal : Aust, India, Selandia Baru, Jerman, dll Negara asal : Thailand, Indonesia, Filipina,
12. Mentega Singapura, Vietnam
Nilai impor sampai Agustus : US$ 60,09 juta 18. Kelapa Sawit
Volume impor sampai Agustus: 13,51 juta kg Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,87 juta
Negara asal : Selandia Baru, Belgia, Australia, Volume impor sampai Agustus: 3,25 juta kg
Perancis, Belanda dll Negara asal : Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island
13. Minyak Goreng
Nilai impor sampai Agustus : US$ 45,55 juta 19. Lada
Volume impor sampai Agustus: 48,01 juta kg Nilai impor sampai Agustus : US$ 2,38 juta
Negara asal : Malaysia, India, Vietnam, Thailand, dll Volume impor sampai Agustus: 224,76 ribu kg
14. Susu Negara asal : Vietnam, Malaysia, Indonesia,
Nilai impor sampai Agustus : US$ 530,47 juta Belanda, Amerika Serikat dan lainnya
Volume impor sampai Agustus: 139,68 juta kg 20. Teh
Negara asal : Selandia Baru, USA, Australia, Belgia, Nilai impor sampai Agustus : US$ 20,66 juta
Jerman dll Volume impor sampai Agustus: 14,58 juta kg
15. Bawang Merah Negara asal : Vietnam, Kenya, India, Iran, Srilanka
Nilai impor sampai Agustus : US$ 32,00 juta dan lainnya
Volume impor sampai Agustus: 70,95 juta kg
Negara asal : India, Thailand, Viet, Filipina, Cina dll
21. Kopi 26. Cabai (awet sementara)
Nilai impor sampai Agustus : US$ 33,71 juta Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,56 juta
Volume impor sampai Agustus: 14,03 juta kg Volume impor sampai Agustus: 1,64 juta kg
Negara asal : Vietnam, Brazil, Indonesia, Italia, Negara asal : Thailand, Cina, Malaysia
Amerika Serikat dan lainnya 27. Tembakau
22. Cengkeh Nilai impor sampai Agustus : US$ 371,09 juta
Nilai impor sampai Agustus : US$ 2,79 juta Volume impor sampai Agustus: 72,98 juta kg
Volume impor sampai Agustus: 262,30 ribu kg Negara asal : Cina, Turki, Brazil, Amerika Serikat,
Negara asal : Madagaskar, Mauritius, Singapura, Brazil, Filipina dan lainnya
Comoros 28. Ubi Kayu
23. Kakao Nilai impor sampai Agustus : US$ 38,38 ribu
Nilai impor sampai Agustus : US$ 48,52 juta Volume impor sampai Agustus: 100,80 ribu kg
Volume impor sampai Agustus: 19,51 juta kg Negara asal : Thailand
Negara asal : Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, 29. Kentang
Kamerun, Ekuador dan lainnya Nilai impor sampai Agustus : US$ 18,18 juta
24. Cabai (segar) Volume impor sampai Agustus: 27,39 juta kg
Nilai impor sampai Agustus : US$ 360,08 ribu Negara asal : Australia, Kanada, Mesir, Cina,
Volume impor sampai Agustus: 281,93 ribu kg Inggris.
Negara asal : Vietnam, India
25. Cabai (kering-tumbuk)
Nilai impor sampai Agustus : US$ 15,00 juta
Volume impor sampai Agustus: 12,26 juta kg
Negara asal : India, Cina, Jerman, Malaysia, Spanyol
dan lainnya
KEMISKINAN PETANI & PERTANIAN DIMULAI SEJAK ERA 1990
(AKIBAT REVOLUSI HIJAU)
ANAK PETANI SUDAH TIDAK TERTARIK PADA PROFESI BAPAKNYA SEBAGAI PETANI
BAPAKNYA TIDAK RELA ANAKNYA MENJADI PETANI
AKIBATNYA TAHUN 2020 TERJADI LOOS FARMER GENERATION
INDONESIA MENJADI IMPORTIR PERMANEN
100 % DIKENDALIKAN ASING
2020 TANAH PERTANIAN RUSAK TAMBANG HABIS
..................................................
GAME OVER
AMANAT PROKLAMASI
SUDAHKAH KITA

MERDEKA ? – BERSATU ? - BERDAULAT ? - ADIL ? –


MAKMUR ?
UNTUK SELAMATKANA BANGSA
TIDAK DENGAN PROGRAM NORMATIF & PENCITRAAN

HARUS ADA KERJA KERAS


HARUS ADA INOVASI REVOLUSIONER
HARUS ADA
LOMPATAN PANJANG
ALFAAFA JAVANA

Pemulia Alfaafa Pertama di Indonesia Dr Nugroho Widiasmadi 1998 dikebun


Pemuliaan Tlatar Boyolali, dan juga sebagai Penemu Mikroba Rizobium Alfaafa
sebagai Bakteri Utama dalam Industri Biofertilizer MA-11 sebagai perombak semua
bahan organik untuk : Pakan, Pupuk, Energi Terbarukan & Perbaikan Lingkungan
Bintil yang terdapat pada akar alfalfa
tentunya mempunyai peranan yang
khas terhadap proses fiksasi nitrogen.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa
bakteroid merupakan tempat utama
berlangsungnya proses fiksasi nitrogen.
Peranan bakteroid dalam fiksasi
nitrogen adalah ditemukannya enzim
nitrogenase dalam ekstrak bakteroid
kasar. Kegiatan yang cukup tinggi dalam
memfiksasi nitrogen hingga mencapai
maksimum sampai 13  mol N2
/menit/mg protein merupakan suatu
bukti kehebatan MA-11
Tabel : Microbra MA-11 hasil Uji Lab UGM
NAMA BAKTERI JUMLAH
Bakteria Selulolitik 15 x 106 cfu/ml
Bakteria Proteolitik 1,2 x 106 cfu/ml
Bakteria Amilolitik 1,31 x 106 cfu/ml
Bakteria Penambat N2 0,19 x 106 cfu/ml
Total Plate Count 169 x 106 cfu/ml

Tabel : Microbra MA-11 hasil Uji Lab Badan Lit.Bang Kempan.


Nomor Produk 801/PHD/03/2013

Nomor Uji Mutu 1326/PHD/03/2013

Total Bakteri 1,01 10 9 CFU/ml


Bakteri Penambat N2 9,47 10 5 CFU/ml
Bankteri Proteotik 7,68 10 7 CFU/ml
Analisis
Mikrobiologi
Untuk menentukan
Kualitas & Kuantitas
MA-11
Di Laboratorium
Mikrobiologi
ANSA SCHOOL
SEMARANG
Tim Ahli Microbakter Alfaafa MA-11 dari ANSA
diketuai Dr. Nugroho Widiasmadi
LAPISAN LIGNIN
Faktor pembatas dari limbah pertanian
sebagai pakan adalah protein yang
rendah dan sudah terjadi lignifikasi lanjut
sehingga selulosa terikat oleh lignin.
Lignifikasi meningkat sejalan dengan
meningkatnya umur tanaman. Selulosa
dan
hemiselulosa merupakan karbohihrat
struktural penyusun utama dinding sel
tanaman, dan sering berikatan dengan
lignin dalam bentuk kristal lignoselulosa.
Lignoselulosa merupakan komponen
utama tanaman dan terdapat pada
dinding sel. Lignoselulosa terdiri dari
selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Selulosa merupakan penyusun dinding sel
tanaman yang sukar didegradasi karena
monomer glukosanya dihubungkan
dengan ikatan B-(1.4).

Kecernaan limbah pertanian yang rendah disebabkan keberadaan lignin yang bertindak sebagai
penghalang proses perombakan polisakarida dinding sel oleh mikroba rumen. Dengan inovasi MA-11
dimana telah melibatkan bakteri Alfaafa sehingga perombakan polisakarida lebih mudah dan akhirnya
kandungan protein dapat meningkat sehingga mampu memenuhi kecukupan nutrisi untuk produksi
ternak
REVOLUSI & LOMPATAN PANJANG
BIDANG PERTANIAN & LINGKUNGAN
DENGAN INOVASI MICROBAKTER ALFAAFA MA-11

1 BULAN
TANAH
GEMBUR

1. Tanah mati (Ph 3) menjadi tanah hidup (Ph 5,5 - 6) dalam


waktu 1 bulan (masa tanam pertama) indikasi lain tanah
menjadi gembur ( 0,4 s/d 0,6 m)
2. Hasil langsung meningkat 6 s/d 12 Ton/ Ha pada masa
tanam pertama
3. Pelaksanaan hemat karena tanpa harus menutup sistem
irigasi (bloking) dan tidak perlu menetralkan air
4. Tidak menjadi sasaran hama / jamur / virus karena tanah
dan akar sehat
5 Kegemburan tanah menjadikan lahan sebagai Kawasan
Resapan sebagai konservasi air
REVOLUSI & LOMPATAN PANJANG
BIDANG PETERNAKAN & PERIKANAN
DENGAN INOVASI MICROBAKTER ALFAAFA MA-11

PBH
2 kg/ Ha

SUSU
30 lt/ hari

1. Biaya Pakan hanya Rp 500 s/d Rp 1000,-/ kg (hemat lebih dari 200 % dari pakan pabrik
2. PBH sapi Potong 1,5 s/d 2 kg/ Hari , Susu 20 s/d 35 lt/ hari
3. Bulu lebih mengkilat dan halus, muka bersih, mulut tidak bau
4. Kandang sehat tidak bau
5. Tidak perlu ngarit
6. Mampu dijadikan “Bang Pakan” disimpan sampai 1 tahun lebih
7. Untuk perikanan menjadikan kolam sehat (tidak bau dan kematian 0 %)
REVOLUSI & LOMPATAN PANJANG
BIDANG ENERGI BERSIH TERBARUKAN
DENGAN INOVASI MICROBAKTER ALFAAFA MA-11

5 hari
Limbah
Pertanian
Menjadi
Bioetanol
(Oktan
107)

1. Biaya Bioetanol MA-11 adalah Rp 0 ,- karena sebagai bonus dari pembuatan pakan
(Superfeed) dengan MA-11
2. Proses fermentasi Pakan 4 hari +proses destilasi 1 hari jadi Bioetanl =dihasilkan hanya
dalam 5 hari
3. Bioetanol MA-11 adalah energi terbarukan paling bersih di dunia (Zeo Emisi) dengan
nilai oktan paling tingi 107 (Pertamax Plus nilai oktan 98, Premium nilai oktan 86)
4. Bioetanol juga dapat diturunkan kadarnya untuk kepentingan : rumah tangga , farmasi
atau industri akanan
Untuk selamatkan bumi , tanah, air dan udara
maka kami mengusulkan adanya Gerakan Cepat
secara Nasional dengan menerapkan inovasi
MA-11:

Pemuda Bertani
Gerakan ini akan mendidik minimal 2 Pemuda
ditingkat Desa dari seluruh pelosok negeri
dengan konsep Integrated Ecofarming berbasis
MA-11 , dengan tujuan :
1. Penguasaan Integrated Ecofarming (apapun
resources desa akan dirombak menjadi pakan,
pupuk dan energi dengan cepat)
2. Membuat Demplot (percontohan) Integrated
Ecofarming berdasar kesesuaian lahan.
3. Sebagai agen perubahan nyata ditingkat desa
(dari desa miskin menjadi desa makmur)
4. Menciptakan lapangan Kerja &
Memakmurkan Desa secara cepat dalam
waktu kurang dari 3 tahun
5. Menghindari Loos Farming Generation
KEMAMPUAN MA-11
UNTUK PEROMBAK (DECOMPOSER)
BAHAN
PAKAN
PROSES PEMBUATAN PAKAN SAPI ATAU KAMBING
(RUMINANSIA)
Dimulai dari penyiapan bahan material baik dari limbah tahu, ampas beer dll
sebagai sumber proten nabati serta limbah pertanian seperti jerami, daun jati,
enceng gondok, gedebok pisang sebagai sumber serat kasar. Untuk melengkapi gizi
pakan juga digunakan bekatul atau ampas singkong sebagai sumber karbohidrat.
Kandungan air semua material maksimal 10 % atau lebih kering agar mudah
dirombak oleh bakteri MA-11. Setelah dikeringkan dengan dijemur masing-masing
material yang berserat kasar perlu dicacah atau dicoper agar permukaan material
lebih luas.
Masing masing material kemudian disemprot merata dengan formulasi standar,
penyemprotan dijaga jangan sampai terlalu banyak cairan, yang penting cukup
membasahi permukaan materi pakan. dan kemudian disimpan 2 s/d 5 hari dalam
karung atau terpal dalam situasi tanpa oksigen (unaerob) dan tidak tembus sinar
matahari.
Kemudian setalah itu dibuka dan akan tercium aroma segar seperti tape kemudian
semua bahan dicampur sesuai ukuran peruntukannya (lihat tabel : Prosentase
Kebutuhan Nutrisi Pakan) . Pemberian mineral / garam dan vitamin bisa
ditambahkan pada pakan yang telah difermentasi tersebut. Fermentasi pakan yang
berhasil akan dapat tahan sampai satu tahun lebih.
SUPERFEEED MA-11 UNTUK RUMINANSIA
PROSES PEMBUATAN PAKAN IKAN ATAU UNGGAS
Dimulai dari penyiapan bahan material baik dari limbah ikan sebagai sumber protein hewani
dan kalsium serta limbah atau daun turi, enceng gondok, alfaafa sebagai sumber protein
nabati. Untuk melengkapi gizi pakan juga digunakan bekatul atau ampas singkong sebagi
sumber karbohidrat.

Kandungan air semua material maksimal 10 % atau kering agar mudah dirombak oleh bakteri
MA-11. Setelah dikeringkan atau dijemur masing-masing material ditepungkan agar lembut
kemudian dicampur sesuai ukuran peruntukannya , sambil diaduk maka proses
penyemprotan dengan formulasi standar dilakukan merata kesemua permukaan material
pakan tersebut. Ukuran penyemprotan yang tepat ditandai dengan cara : ambil adonan yang
sudah disemprot merata tersebut satu genggam lalu diremas (dikepal) sampai padat, ukuran
yang baik jika tidak keluar airnya saat diremas dan jika kepalan tangan tersebut dibuka maka
adonan pakan tersebut tidak pecah atau rontok.

Kemudian campuran pakan tersebut disimpan selama 2 s/d 5 hari dalam tempat tong plastik
atau karung kedap udara (unaerob) dan sinar matahari tidak masuk. Setelah itu dibuka dan
akan tercium aroma segar kemudian dapat langsung disebar untuk pakan ayam atau ikan.
Selain itu pakan fermentasi tersebut juga bisa dibuat pelet baik yang dapat terapung atau
tenggelam sesuai kebutuhan dan jenis ikannya. Pemberian mineral / garam dan vitamin bisa
ditambahkan pada pakan yang telah difermentasi tersebut. Fermentasi pakan yang berhasil
akan dapat tahan sampai satu tahun lebih.
SUPERFEEED MA-11 UNTUK UNGGAS & IKAN
ANALISIS KENAIKAN PROTEIN DALAM PROSES DEKOMPOSISI
Juli – Agustus 2012
Oleh : Pusat Studi pangan dan Gizi Univ. Gadjah Mada Yogyakarta
KANDUNGAN PROTEIN (%)
AMATAN INTERFAL JAM KE : JERAMI ENCENG GONDOK AMPAS TEH JANGGEL JAGUNG AMPAS TAHU AMPAS TELA AMPAS ALFAAFA

1 4 0,8 2,2 5 2 9 4 15
2 8 0,9 2,3 5,2 2,1 9,1 4,2 15,2
3 12 1,6 2,6 5,5 2,2 9,3 4,2 15,6
4 16 1,8 2,9 5,8 2,7 9,9 4,4 16,8
5 20 2,6 3,3 6 2,9 10,3 5,2 17,3
6 24 3,5 3,5 6,5 3,3 10,4 5,7 18,6
7 28 3,7 3,8 6,9 3,6 10,6 6 19,7
8 32 3,8 4 7,3 4 10,9 6,3 20,2
9 36 4 4,6 7,9 4,6 11,3 6,9 21
10 40 4,2 4,9 8,7 5 11,6 7,4 22,8
11 44 4,2 5,3 9,4 5,7 11,9 7,8 23,7
12 48 4,6 5,8 10,2 6 12,6 8,2 24,6
13 52 4,8 6,2 10,8 6,8 12,9 8,7 25,7
14 56 4,9 6,8 11,4 7,2 13,4 9,4 26,8
15 60 5 7,2 11,8 7,6 14,5 9,8 27
16 64 5,1 7,5 12 8,2 15,6 10 28,3
17 68 5,2 7,9 12,4 8,8 15,8 10,5 29,3
18 72 5,4 8,4 12,9 9,4 16,4 10,8 30,3
19 76 5,8 8,8 13,2 9,8 16,8 11,3 32
20 80 6,2 9,2 13,7 10,2 17,4 11,6 33
21 84 6,6 9,3 14,3 10,7 17,8 12,6 35
22 88 6,8 9,5 14,9 11,4 18,3 12,9 38
23 92 7 9,7 15,3 11,9 18,8 13,8 40
24 96 7,5 9,9 15,8 12,5 19 14,4 42
25 100 7,8 10 16,2 12,8 19,6 14,9 42,6
26 104 8 10,05 17,5 13,2 20,2 15,4 43
27 108 8,05 10,1 18 13,25 20,6 15,9 44
28 112 8,1 10,15 18,6 13,4 20,9 16,3 43,6
29 116 8,1 10,2 19 14,1 21 16,8 43,8
30 120 8,1 10,25 19 14,2 21,2 17 44
31 124 8,13 10,3 19,2 14,25 21,4 17,2 44,2
32 128 8,14 10,45 19,5 14,27 21,6 17,3 44,5
33 132 8,14 10,5 19,53 14,28 21,65 17,5 44,6
34 136 8,15 10,6 19,6 14,28 21,9 17,8 45
35 140 8,15 10,6 19,6 14,28 22 18 45
36 144 8,15 10,6 19,6 14,28 22 18 45
KENAIKAN 7,35 8,4 14,6 12,28 13 14 30
GRAFIK KENAIKAN PROTEIN KASAR (%)
50
JERAMI
45 JANGGEL JAGUNG
ENCENG GONDOK
40 AMPAS TELO
AMPAS TEH
35 AMPAS TAHU
ALFAAFA
PRROSENTASE (%)

30

25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

PEROMBAKAN PEMECAHAN RANTAI POLIMER MENJADI MONOMER PROSES PEMECAHAN BERHENTI


DIDINDING (INDIKASI PENINGKATAN KADAR PROTEIN) PUNCAK KANDUNGAN PROTEIN
LIGNIN (NILAI STABIL )
Tebel : Hasil Uji Bahan Pakan Fermentasi MA-11 oleh :

LIMBAH
Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak (BPMPT) PERTANIAN
No LHP FR 02.004./437.B/08/2012

MATERI UJI Ampas Enceng Jerami Ampas METODE


Teh Gondok Kopi
Air % 34,39 40,69 10,86 24,17 SNI 01-2891- 1991 Butir 51
Abu % 6,20 19,80 23,60 4,70 AOAC 2005 942 -05
Protein Kasar % 22,52 9,50 7,01 17,58 AOAC 2005- 2001-11
Lemak Kasar % 6,76 5,27 1,69 1,85 AOAC 2005- 2003 -06
Serat Kasar % 26,06 29,02 24,50 16,64 SNI 01-2891-1992 butir 11
Ca % 0,86 0,89 0,14 0,86 AOAC 2005-968 08
P % 0,48 0,78 0,11 0,34 AOAC 2005 -965 17
Sumber : Dr. Nugroho Widiasmadi 2012
Tebel : Hasil Uji Bahan Pakan Fermentasi MA-11
oleh Lab. PKBM ANSA School 2012
KOMPOSISI JANGGEL AMPAS TELA AMPAS TAHU AMPAS JERAMI
JAGUNG ALFALFA
Pra Pasca Pra Pasca (%) Pra Pasca Pra Pasca Pra Pasca
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
(%) (%)
(%)
Protein 2 13 4 18 9 22 20 45 3 9
Karbohidrat 75 75
Serat Kasar 29,2 16,6 18-35 12 25,4 19.9 8 5 33 22
Lemak 5,6 1,1 0,8 - 2,3 3,8 9,9 7,5 4,5 1,2 1,1
Abu 4,4 1,2 9 25,1 23
Air 20 51,7
Kalsium 0,6
Phosphor 0,4
Asam Amino 0,8
Methionim 1,3
Energi 3420 2830 3539 3927
Methabolis kkal/kg kkal/ kkal/kg kkal/kg
kg
Amilose % 17-20
Sumber : Dr. Nugroho Widiasmadi 2012
DATA PENGAMATAN PEFORMA TERNAK DENGAN INOVASI MA-11
15 Juli s/d 25 Oktober 2012
KONDISI PRA PERLAKUAN PASCA PERLAUAN INDIKASI
Adaptasi pakan sapi potong Tidak membutuhkan Mudah perlakuan
Adaptasi pakan sapi perah Membutuhkan 3 s/d 5 hari Perlakukan khusus
Sisa pakan (rapen) 10 s/d 15 % 1-2 % Semakin optimal
Volume kotoran 15-25 kg/ ekor/ hari 5- 10 kg/ ekor/ hari Semakin maksimal
Bau Limbah kotoran sampai radius 20 m radius 5 meter tidak bau Semakin sehat
Lalat Populasi lalat 20-30 /m2 Pupulasi lalat 2-5 ekor / m2 Semakin sehat
Kwalitas Daging Belum ada pengamatan Belum ada pengamatan -
Nafsu Makan Tidak ada gairah menjelang Nafsu meningkat menjelang Nafsu makan meningkat
makan makan (terlihat dari pola gerak
dan suara melenguh keras)

Masa Ruminasi Kurang tenang/ gelisah Lebih tenang/ tidak gelisah Semakin sehat
Performa Bulu kumal, kaku Bulu mengkilat, halus Semakin bersih
mata, hidung dan mulut sering mata, hidung dan mulut tidak /
dikerumuni lalat sedikit sekali lalat

Biaya Pakan Rp 2.500,- s./d Rp 3.500,-/ kg Rp 500,- s/d Rp 1000,-/kg Semakin hemat

Tenaga Hujauan (ngarit) Tiap hari s/d 3 hari sekali 5 s/d 10 hari sekali Semakin efisien

Ketersediaan Pakan Kesulitan pada Kemarau Sepanjang Musim Semakin aman

Produksi susu 10 s/d 12 liter/ hari/ ekor 20 s/d 25 liter/ hari/ ekor Semakin produktif

PBBH sapi 0,5 s/d 1 kg/ hari/ ekor 1 s/d 1,5 kg/ hari/ ekor Semakin produktif

PBBH domba 0,05 s/d 0,1 kg/ hari/ ekor 0,2 s/d 0,3 kg/ hari/ ekor Semakin produktif

Kwalitas Susu Standar lebih kental, harum dan gurih Semakin kwalitas
DATA KENAIKAN VOLUME SUSU SAPI PERAH
15 Agustus s/d 25 Oktober 2012

HARI KE PRODUKSI SUSU (LITER/EKOR) HARI KE PRODUKSI SUSU (LITER/EKOR)


A B C A B C
1 11 8 10 34 25 23 20
2 11 8 10 35 25 22 20
3 11 8 9 36 24 22 20
4 11 8 10 37 24 22 19
5 11 8 10 38 25 20 19
6 11 8 10 39 25 20 20
7 12 8 9 40 25 20 21
8 12 8 9 41 26 21 21
9 10 7 8 42 26 22 20
10 9 6 8 43 25 22 20
11 8 6 9 44 24 21 21
12 7 7 9 45 23 20 22
13 7 7 10 46 23 20 22
14 8 9 10 47 24 20 21
15 10 11 10 48 25 19 22
16 11 11 11 49 25 19 22
17 12 12 12 50 24 20 22
18 12 12 12 51 24 21 21
19 14 14 12 52 25 21 20
20 16 15 14 53 25 21 21
21 18 16 16 54 23 23 22
22 18 16 16 55 24 22 22
23 19 16 16 56 23 23 22
24 19 17 17 57 23 22 21
25 19 18 17 58 23 22 22
26 20 19 18 59 24 22 21
27 20 19 20 60 24 23 21
28 22 20 20 61 25 23 20
29 24 22 19 62 24 22 22
30 24 22 20 63 24 21 22
31 23 22 19 64 25 21 22
32 23 24 19 65 25 22 21
33 25 23 20 66 25 22 22
GRAFIK KEASAMAN TANAH
7

5
Ph Tanah

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Hari Ke :
GRAFIK KENAIKAN PRODUKSI SUSU SAPI
30
Sapi C
Sapi A
25
Sapi B
20

15
LITER

10

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65

FASE
AWAL PENYESUAIAN NAIK STABIL
25.0
GRAFIK KENAIKAN RATA RATA SUSU SAPI

20.0

ZONE PASCA PERLAKUAN MA-11


15.0
LLITER

10.0 ZONE PRA PERLAKUAN MA-11

5.0

0.0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65

FASE
AWAL PENYESUAIAN NAIK STABIL
DATA PENINGKATAN BERAT BADAN HARIAN (PBBH) DOMBA
15 Juli s/d 25 September 2012
HARI KE BOBOT (KG/EKOR) HARI KE BOBOT (KG/EKOR)
A B C A B C
1 15,5 12,3 17 34 22,8 18,7 20,9
2 15,5 12,3 17 35 23 18,9 21,1
3 15,5 12,4 17,1 36 23,3 19,2 21,2
4 15,3 12,3 17,1 37 23,5 19,5 21,4
5 15,3 12,2 17,2 38 23,8 19,8 21,6
6 15 12,2 17,2 39 24,2 20,2 21,8
7 15,1 12,4 17,3 40 24,3 20,5 21,8
8 15,4 12,6 17,3 41 24,6 20,7 21,9
9 15,7 12,8 17,5 42 24,8 21,1 22
10 16 12,9 17,5 43 25,2 21,5 22,2
11 16,2 13 17,7 44 25,3 21,8 22,3
12 16,4 13,3 17,9 45 25,4 22,2 22,3
13 16,5 13,3 18 46 25,4 22,6 22,4
14 16,7 13,6 18,1 47 25,5 22,9 22,5
15 16,9 13,6 18,2 48 25,6 23,3 22,7
16 17 13,8 18,3 49 25,6 23,6 22,9
17 17,4 13,9 18,4 50 25,7 23,9 23,2
18 17,7 14 18,5 51 25,8 24,2 23,4
19 17,9 14,2 18,6 52 25,7 24,4 23,5
20 18,2 14,4 18,8 53 25,7 24,6 23,6
21 18,5 14,7 19 54 25,8 24,6 23,8
22 18,8 14,9 19,2 55 25,8 24,5 23,8
23 19,2 15,2 19,4 56 25,9 24,5 24,1
24 19,5 15,5 19,6 57 25,9 24,6 24,3
25 19,8 15,8 19,7 58 26 24,7 24,4
26 20,3 16,2 19,8 59 26 24,7 24,5
27 20,7 16,5 19,9 60 26 24,7 24,7
28 20,9 16,8 20,2 61 25,9 24,8 24,9
29 21,3 17,2 20,3 62 25,9 24,8 25
30 21,5 17,4 20,4 63 26 24,7 25,1
31 21,8 17,8 20,5 64 26 24,7 25,2
32 22,2 18,1 20,6 65 25,9 24,8 25,2
33 22,5 18,4 20,8 66 26 24,8 25,2
GRAFIK KENAIKAN PBBH DOMBA
30 Domba C
Domba B
25
Domba A

20
BOBOT (KG)

15

10

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65

FASE
AWAL PENYESUAIAN NAIK STABIL
30.0

GRAFIK KENAIKAN RATA-RATA PBBH DOMBA


25.0 Perlakuan Pakan Fermentasi MA-11
Tanpa Perlakuan Pakan Fermentasi MA-11

20.0

15.0
KG

10.0

5.0

0.0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65

FASE
AWAL PENYESUAIAN NAIK STABIL
Table : Prosentasi Kebutuhan Nutrisi Pakan Ruminansia (PT AADP 2011)

KAMBINGP KAMBING SAPI SAPI KUDA


PROKSI SUMBER LIMBAH OTONG SUSU POTONG SUSU

PROTEIN Jerami padi, Ampas Alfaafa 25 % 30 % 25 % 30 % 40 %


+ SERAT , Enceng gondok,
Jerami jagung, Janggel
Jagung Kulit Kopi ,
Kulit Kacang Kulit
Cacao, Ampas Teh
SERAT Pelepah pisang, Jerami 15 % 10 % 15 % 15 % 10 %
tebu, Rumput gajah
Daun Jati, Daun mede
PROTEIN Ampas tahu, Ampas beer 25 % 35 % 25 % 35 % 10 %
Ampas Kecap,
Bungkil kacang
KARBO Katul , Ampas Singkong 35 % 25 % 35 % 20 % 40%
JUMLAH 100 % 100 % 100 % 100% 100 %
Table : Prosentasi Kebutuhan Nutrisi Pakan Ikan & Unggas (PT AADP 2011)

LELE/ BANDENG AYAM BEBEK PUYUH


PATIN/
PROKSI SUMBER LIMBAH BELUT/
GURAMI
PROTEIN Tepung ikan, Telur Busuk 40 % 40 % 30 % 30 % 30 %
HEWANI Tepung Ayam
+ CAL
PROTEIN Ampas Alfaafa, Daun Turi 20 % 20 % 20 % 15 % 15 %
NABATI + Daun
SERAT Kedelai/ kacang Tanah/
Lamtorogung/ Pete
PROTEIN B ekatul, Ampas tahu 40 % 40 % 50 % 55 % 55 %
NABATI + Ampas beeR,
KARBO Ampas Kecap Bungkil
kacang, Ampas singkong
JUMLAH 100 % 100 % 100 % 100% 100 %
Tabel : Biaya Pakan Sapi Perah Per Kilogram
(Sumber PT AADP 2011)
MATERI % KEBUTUHAN HARGA/ KG BIAYA
MA -11 5 cc Rp 50.000,- Rp 200,-
Hijauan 15 % 150 gram Rp 500,- Rp 75,-
Tebon (daun & batang 30 % 300 gram Rp 1.000,- Rp 300,-
jagung)

Ampas tahu 35 % 350 gram Rp 1.500,- Rp 525,-


Bekatul 20 % 200 gram Rp 1.500,- Rp 300,-
Mineral 5 gram Rp 2.500,- Rp 25,-
Gula 5 Gram Rp 7.500,- Rp 50,-
Garam 5 Gram Rp 2.500,- Rp 25,-

TOTAL 100% 1000Gram Rp 1.500,-


Tabel : Biaya Pakan Ikan Per Kilogram (Sumber
PT AADP 2011)
MATERI % KEBUTUHAN HARGA/ KG BIAYA
MA -11 5 cc Rp 50.000,- Rp 200,-
Protein & Kalsium 30 % 300 gram Rp 2.000,- Rp 600,-
Proyein Nabati 20 % 200 gram Rp 500,- Rp 100,-
Bekatul 50 % 500 gram Rp 1.500,- Rp 750,-
Mineral 5 gram Rp 2.500,- Rp 25,-
Gula 5 Gram Rp 7.500,- Rp 50,-
Garam 5 Gram Rp 2.500,- Rp 25,-
TOTAL 100% 1000Gram Rp 1.750,-
Tabel : Biaya Pakan Ayam Per Kilogram
(Sumber PT AADP 2011)
MATERI % KEBUTUHAN HARGA/ KG BIAYA
MA -11 5 cc Rp 50.000,- Rp 200,-
Protein & Kalsium 40 % 400 gram Rp 2.000,- Rp 800,-
Proyein Nabati 20 % 200 gram Rp 500,- Rp 100,-
Bekatul 40 % 400 gram Rp 1.500,- Rp 650,-
Mineral 5 gram Rp 2.500,- Rp 25,-
Gula 5 Gram Rp 7.500,- Rp 50,-
Garam 5 Gram Rp 2.500,- Rp 25,-
TOTAL 100% 1000Gram Rp 1.850,-
FERMENTASI PAKAN
DARI LIMBAH
KELAPA SAWIT
KEMAMPUAN MA-11
UNTUK PEROMBAK (DECOMPOSER)
BAHAN
PUPUK & PESTISIDA
PEMBUATAN SUPER BOKASHI MA-11
Dimulai dari pengumpulan kotaran hewan (kohe) dari
ayam, lembu, kambing dll atau limbah pertanian
(jerami dll) kemudian diperlukan pengeringan
mencapai 10 % kadar air. Selanjutnya disemprot
dengan formulasi standar MA-11 secara merata.

Selanjutnya disimpann dalam tempat tertutup rapat


tanpa oksigen seperti dengan terpal atau plastik tebal.
Pembuatan Super Bokashi MA-11 bisa dilakukan di
tengah sawah atau kebun asal proses fermentasi
dalam kondisi anaerob.
PENERAPAN SUPER BOKASHI MA-11
Sebagai pupuk dasar dan usaha perbaikan tanah baik untuk sawah , kebun atau
untuk kolam ikan (kolam tanah atau kolam terpal).

Usaha pertama adalah pengolahan tanah dengan melakukan pekerjaan membajak


tanah baik dengan manual atau tenaga hewan maupun menggunakan traktor. Tanah
dibalik sedalam minimal 40 cm baik itu sebagai sawah/ kebun atau tanah dasar
kolam ikan tawar atau tambak dibiarkan selama 3 hari agar semua permukaan tanah
kena sinar matahari, sehingga semua jamur, virus bakteri patogen yang merugikan
akan mati

Kemudian disebar Super Bokashi MA-11 minimal 5 ton/ Ha merata kemudian


diratakan dengan tanah baik secara manual atau menggunakan traktor .

Kemudian baru direndam dengan air sedalam 30 cm dari permukaan air dan
dibiarkan 5 s/d 7 hari. Diharapkan selama perendaman akan tumbuh berbagai
planton dan cacing tanah. Baru kemudian tanah diolah sesuai peruntukannya seperti
untuk padi, palawija, kolam ikan atau mina padi.
PEMBUATAN BIO FARM MA-11

Dimulai dari pengumpulan urine hewan (uhe) seperti unire


kambing, sapi atau kelinci. Sistem penampungan dari kandang
perlu dilengkapi sistem drainase untuk mengalirkan urine
menuju ke penampungan untuk proses fermentasi urine.
Saat proses pengaliran dan penampungan perlu dijaga
kemurnian urine, artinya selama pengaliran dan menampung
urine jangan sampai tercampur bahan lain seperti air hujan,
kotoran dari luar.
Setelah terkumpul cukup banyak kemudian baru dicampur
merata dengan MA-11 dengan perbandingan = 100 liter urine
+ 1 liter MA-11 + 1 kg gula pasir
Selanjutnya disimpan dalam tempat tertutup rapat tanpa
oksigen seperti dengan tong atau jrigen plastik selama 7 hari.
PENERAPAN BIO URINE MA-11
Sebagai pupuk cair sekaligus juga sebagai pestisida organik,
Penggunaannya masih perlu pengenceran lagi dengan air
untuk menurunkan konsentrasi kandungan urine sehingga
tidak akan membakar daun atau melayukan tumbuhan,
pengencerannya dengan ukuran sebagi berikut :

BIO URINE TANAMAN SEMPROT


MA-11

300 cc / lt air Padi, Kedelai, Tebu, Jagung, Bibit Sawit , Jati 10 hari 1 kali
Sengon, Jabon s/d usia 1 tahun

200 cc / lt air Brambang, Bawang, Strobery. Lombok, 7 hari 1 kali


Semangka, Melon

150 cc/ lt air Wortel, Kentang 5 hari 1 kali


100 cc/ lt air Kobis, Sawi, Prei, Sledri 5 hari 1 kali
HASIL PENARAPAN PUPUK
SUPERBOKASHI & BIOFARM MA-11
1. KEBUTUHAN PUPUK PERTAMA HANYA 5 TON/ HA
2. PROSES PEMBUATAN PUPUK HANYA 2 HARI
3. BIAYA OLAH TANAH + PUPUK HANYA 3.5-5 JUTA / HA
4. PERBAIKAN TANAH SAWAH DARI KONDISI JENUH KIMIA (MENDEM) KEMBALI
MENJADI TANAH SEHAT HANYA DALAM 1 BULAN
5. PENGGEMBURAN TANAH SAWAH SEDALAM 0,5 M HANYA 1 BULAN
6. APLIKASI IRIGASI SAWAH SECARA TERBUKA (OPEN IRIGATION), TIDAK PERLU
SISTEM BLOKIR
7. USIA PANEN LEBIH CEPAT, HANYA 95 S/D 100 HARI (NORMAL 110 HARI)
8. HASIL PANEN PERTAMA LANGSUNG MENINGKAT YAITU 12 -15 TON/HA
9. KWALITAS PADI TIDAK TERCEMAR BAHAN KIMIA (ORGANIK 100 %)
10.TANAH MANJADI LEBIH LENTUR & GEMBUR PADA TANAM KEDUA
11.BERBAGAI SATWA AIR (PLANTON , BELUT DLL) AKAN MUNCUL PADA TANAM
KEDUA
12.TANAM KEDUA PUPUK SUPERBOKASHI BERKURANG MENJADI 3 TON/ HA
13.TANAM KETIGA DST JUMLAH PUPUK HANYA 2 TON/HA
BERAS ORGANIK PARAMETER ANALYSYS SATUAN BATAS
DETEKSI
ORGANOPHOSPOT PADI METHUK PADI PADI
TERBAIK NASIONAL PULEN
MA-11
ORGANIK
LAIN
NON
ORGANI

15 Ton/ Ha
K
E –Coli 0 0 0,83 Cfu/g
S. Aureus 0 0 0,278 Cfu/g
Hasil Uji Lab Pusat Pangan & Gizi Agst 2012 Salmonela Negatif Negatif 1,3 %
Universitas Gadjah Mada Air 10,32 18,32 16,8 %
Abu 0,51 0,31 0,52 %
Lemak 0,5 0,75 0,84 %
Protein 8,50 4,50 7,3 %
Pati 61,83 71,83 73,7 %
Total Gula 0,207 0,907 1,62 %
Serat Kasar 1,86 2,38 1,73 Ppb
Diazinon Tidak terdeteksi 2,53 3,94 ppb 3,84
Parathion Tidak terdeteksi 0,32 0,94 ppb 0,82
Ethion Tidak terdeteksi 1,78 2,84 ppb 2,76
Profenofhos Tidak terdeteksi Tidak 1,3 ppb 0,80
terdeteksi
Malathion Tidak terdeteksi Tidak 1,83 ppb 0,50
terdeteksi
Chlorpyrifos Tidak terdeteksi Tidak 0,24 ppb 0,33
terdeteksi
Benzenhexzchlor (BHC) Tidak terdeteksi 1,22 1,48 ppb 1,55
Heptacjlor Tidak terdeteksi 0,23 1,83 ppb 0,67
Aldrin Tidak terdeteksi 0,29 0,934 ppb 0,76
Heptachlor propoxide Tidak terdeteksi 1,22 ppb 1,45
Endosulfan Tidak terdeteksi Tidak 1,63 ppb 0,97
terdeteksi
THE BEST ASIA OF RICE p.p-DDT Tidak terdeteksi Tidak 0,43 ppb 0,50
Beras Sehat ASIA masuk 3 besar Dieldrin Tidak terdeteksi
terdeteksi
Tidak 1,26 ppb 0,87
Hasil uji IRRI Filiphina Emdrim Tidak terdeteksi
terdeteksi
4.23 9,94 ppb 8,30
November 2012 Methoxychlor Tidak terdeteksi 3,2 7,63 ppb 5,30
KERJASAMA DENGAN BADAN TENAGA ATOM UNTUK MENGEMBANGKAN
KEDELAI VARIETAS MUTIARA DENGAN INOVASI MA-11
MENGHASILKAN BENIH KEDELAI SUPER UNGGUL 3,5 Ton / Ha
(diamter 0,2 lebih besar dari kedelai produksi USA)
Testimoni & Amatan : Akar dan Daun lebih panjang dan lebat tgl 10
Feb 2014
Testimoni & Amatan : Texture Tanah lebih halus , PH kemb ali
nor mal 6 s/d 6,5 (sebelumnya Ph 4 s/d 5,5 ) tgl 10 Feb 2014
KONDISI PADI USIA 15 HARI

Pupuk Kimia Pupuk MA-11


KEMAMPUAN MA-11
UNTUK PEROMBAK (DECOMPOSER)
BAHAN
ENERGI BERSIH
Hasil sampingan proses pembuatan
fermentasi pakan dengan MA-11
yaitu berupa cairan bioetanol dari
hasil penguraian glukosa yang
berasal dari karbohidrat dalam
singkong, sorgum, jerami, kulit cacao
dll.
Bahkan dari limbah pertanian juga
bisa diciptakan Bioetanol atau energi
bersih bebas emisi dengan
decomposer MA-11 seperti tetes
tebu, urine ternak dll.

Bioetanol merupakan energi


terbarukan
Energi terbarukan energi yang berasal dari
"proses alam yang berkelanjutan", seperti
tenaga surya , tenaga angin, , arus air, proses
biologi (biomassa) dan panas bumi.

Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada


tahun 1970-an, sebagai upaya untuk
mengimbangi pengembangan energi berbahan
bakar NUKLIR & FOSIL.

Definisi paling umum adalah sumber energi


yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali
secara alami, dan prosesnya berkelanjutan.
Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir
dan fosil tidak termasuk di dalamnya.
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah
pasti juga merupakan energi berkelanjutan, karena
senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang
relatif sangat panjang sehingga tidak perlu
khawatir atau antisipasi akan kehabisan
sumbernya.

Para pengusung energi non-nuklir tidak


memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi
berkelanjutan karena persediaan uranium-235 di
alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun.

Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa


nuklir termasuk energi berkelanjutan jika
digunakan sebagai bahan bakar di Reaktor Pembiak
Cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) karena cadangan
bahan bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga
ribuan kali lipat.
Tumbuhan biasanya menggunakan fotosintesis untuk
menyimpan tenaga surya, udara, dan CO2. Bahan bakar bio
(biofuel) adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa -
organisme atau produk dari metabolisme hewan, seperti
kotoran dari sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah
satu sumber energi terbaharui.
Biasanya biomass dibakar untuk melepas Energi Kimia yang
tersimpan di dalamnya, pengecualian ketika biofuel
digunakan untuk bahan bakar fuel cell (misal direct
methanol fuel cell & direct ethanol fuel cell )
Biomassa dapat digunakan langsung
sebagai bahan bakar atau untuk
memproduksi bahan bakar jenis lain
seperti biodiesel, bioetanol, atau
biogas tergantung sumbernya.

Biomassa berbentuk Bioetanol,


Biodisel & Biogas dapat dibakar
dalam mesin pembakaran dalam
atau pendidih secara langsung
dengan kondisi tertentu.
Ada tiga bentuk penggunaan biomassa, yaitu secara padat,
cair, dan gas . Dan secara umum ada dua metode dalam
memproduksi biomassa, yaitu dengan menumbuhkan
organisme penghasil biomassa dan menggunakan bahan sisa
hasil industri pengolahan makhluk hidup.
Bahan bakar bio cair biasanya berbentuk bioalkohol seperti
metanol yang dapat dibuat dari berbagai limbah pertanian
dengan bantuan Bakteri MA-11 yang dapat berlangsung
cepat (2 hari)
Berbagai bahan organik, secara biologis dengan fermentasi MA-11 ,
maupun secara fisiko-kimia dengan gasifikasi, dapat melepaskan gas
yang mudah terbakar.
Biogas dapat dengan mudah dihasilkan dari berbagai limbah dari
industri yang ada saat ini, seperti produksi kertas, produksi gula,
limbah ternak dan sebagainya. Berbagai aliran limbah harus
diencerkan dengan air dan dibiarkan secara alami berfermentasi,
menghasilkan gas metana. Residu dari aktivitas fermentasi ini adalah
pupuk yang kaya nitrogen, karbon, dan mineral.
Maksud inovasi ini adalah agar petani
memahami nilai tambah suatu inovasi
fermentasi pakan dengan MA-11 berupa
bahan bakar ramah lingkungan dan
bebas emisi baik untuk keperluan energi
rumah tangga atau transportasi.

Sehingga petani lebih bergairah lagi


dalam mengembangkan pakan organik
dan sekaligus menghasilkan produk
sampingan energi bersih terbarukan
sehingga meningkatkan perekonomian
pedesaan untuk mewujudkan
masyarakat mandiri pangan dan energi.
Peran MA-11 adalah mempercepat proses fermentasi singkong
menjadi 1 hari serta mengoptimalkan kandungan etnol dalam proses
fermentasi. Karena semua elemen baik dari amilum dan selulosa
dalam semua bagian matrial singkong
diubah menjadi alkohol oleh bakteri yang ada dalam MA—11 dalam
waktu singkat.
Glukosa (gula sederhana) dibuat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis
6 CO2 + 6 H2O + cahaya matahari → C6H12O6 + 6 O2
Dalam fermentasi etanol, glukosa akan dipecah menjadi etanol dan Karbon dioksida

C6H12O6 → 2 CH3CH2OH+ 2 CO2 + panas


Ketika etanol dibakar (reaksi dengan oksigen) maka akan dihasilkan karbon dioksida, air, dan panas:

CH3CH2OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O + panas


Setelah reaksi pembakaran digandakan (karena didapatkan 2 molekul etanol dari tiap molekul
glukosa]], dan ditambahkan 3 reaksi bersamaan, maka jumlah atom di sebelah kiri akan sama dengan
jumlah atom di sebelah kanan pada persamaan tersebut, maka reaksi bersih dari produksi dan
konsumsi etanol hanya berupa:

cahaya → panas
Panas yang dihasilkan dari pembakaran etanol digunakan untuk menggerakkan piston pada mesin.
Dapat dikatakan bahwa cahaya matahari digunakan untuk menjalankan mesinnya.
Bukan hanya glukosa saja yang dapat difermentasi.
Gula lainnya seperti Fruktosa juga dapat digunakan untuk
fermentasi.
3 macam gula lainnya juga dapat difermentasi dengan
memecahnya melalui hidrolisi menjadi molekul-molekul glukosa
atau fruktosa.
Amilum (Singkong dll) & Selulosa (Jerami dll) adalah
molekul yang terdiri dari ikatan-ikatan glukosa.
Sukrosa (atau gula tebu) merupakan molekul glukosa yang
berikatan dengan molekul fruktosa.
Energi untuk membuat fruktosa berasal dari metabolisme glukosa
yang diperoleh dari fotosintesis (yang membutuhkan sinar
matahari).
Maka dari itu, sinar matahari juga menyediakan energi yang
dihasilkan oleh fermentasi dari molekul-molekul ini.
Etanol juga dapat diproduksi dari Etena (etilena). Dengan
penambahan air ke dalam etena maka akan mengubah
etena menjadi etanol:
C2H4 + H2O → CH3CH2OH
Ketika etanol dibakar di atmosfer (bukan di oksigen murni),
maka akan ada reaksi kimia yang lain yang menghasilkan 4
komponen kimia lainnya, termasuk dengan gas nitrogen (N2
PROSES PRODUKSI
Secara umum, produksi BIOETHANOL dapat dilakukan degan usaha produksi
PAKAN & PUPUK dengan bantuan perombak MA-11 .
Proses ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu:

PERSIAPAN BAHAN BAKU


Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik
yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal tebu atau yang
menghasilkan tepung seperti jagung, singkong dan gandum disamping bahan
lainnya. Pembuatan bioetanol melibatkan proses fermentasi dengan MA-11 yang
menghasilkan etanol dan limbah organik. Selama proses pengolahan limbah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan, tidak ada dampak lingkungan yang akan
tercemari.
 Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan susunan
tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baik
 Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses pemecahan menjadi
gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi (Saccharification) dengan
penambahan air, enzyme serta panas (enzim hidrolisis).
TAHAP LIQUEFACTION
memerlukan penanganan sebagai berikut :
1. Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi bubur
2. Pengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim
3. Penambahan enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat
4. Pemanasan bubur hingga kisaran 80 sd 90 C, dimana tepung-tepung yang bebas
akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan kenaikan
suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan struktur tepung secara
kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses Liquefaction selesai ditandai
dengan parameter dimana bubur yang diproses menjadi lebih cair seperti sup.

TAHAP SAKARIFIKASI
(pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai
berikut :
1. Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
2. Pengaturan pH optimum enzim
3. Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
4. Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 C sampai proses
sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula sederhana yang
dihasilkan)
FERMENTASI
1. Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula
sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya
melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar
dapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan
menghasilkan etanol dan CO2.
2. Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan
pada suhu optimum kisaran 27°C s/d 32° C, dan membutuhkan ketelitian
agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu keseluruhan
rangkaian proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi haruslah
dilakukan pada kondisi bebas kontaminan.
3. Selanjutnya kolaborasi bakteri dalam MA-11 akan menghasilkan ethanol
sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut
dengan cairan beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak
aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi.
4. Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun sebelum
destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari
terjadinya clogging selama proses distilasi.
DESTILASI
Distilasi dilakukan untuk memisahkan
etanol dari beer (sebagian besar adalah
air dan etanol). Titik didih etanol murni
adalah 78 C sedangkan air adalah 100 C
(Kondisi standar).
Dengan memanaskan larutan pada suhu
rentang 78 - 100 C akan mengakibatkan
sebagian besar etanol menguap, dan
melalui unit kondensasi akan bisa
dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 %
volume.
Semakin murni etanol, semakin bagus
untuk mesin. Harga jualnya pun lebih
tinggi.
KEUNGGULAN BIOETANOL MA-11
Dalam riset terpadu ini peneliti telah melakukan simulasi terhadap
campuran pemakaian Bioetanol dalam kendaraan, sebagai bahan
bakar substitusi BBM pada motor berbahan bakar bensin ;
digunakan dalam bentuk neat 100% (B100) atau diblending dengan
premium (EXX).

1. Motor atau mobil yang menggunakan bahan bakar campuran


bioetanol kerja mesinnya lebih bagus. Bisa membuat kendaraan
sanggup menempuh jarak lebih jauh. Syaratnya, bioetanol yang
digunakan sebagai campuran harus murni 99,5%. Artinya, nyaris
tak tercampur zat lain. Dilakukan uji coba pada dua buah motor.
Satu motor diisi 1 liter bensin campur bioetanol, motor yang
satunya diisi 1 liter bensin murni. Motor dengan bensin campur
bioetanol meampu menempuh jarak 49 km, motor bensin
murni 38 km.
2. Gas buang bioetanol lebih sedikit polusinya. Itu karena gas
buang bioetanol melepas karbondioksida lebih banyak dari
pada karbonmonoksida. Karbondioksida adalah zat yang
diperlukan tumbuhan untuk memasak makanan. Sebaliknya,
gas buang bensin banyak mengandung karbonmonoksida yang
merugikan kesehatan makhluk hidup.
3. Pencampuran bioetanol juga bisa menghemat penggunaan bensin. Dalam
setahun, kita bisa menghemat bensin sebanyak 1,5 juta kiloliter. Kalau
diuangkan, itu setara dengan Rp 8.170.000.000.000,00.
4. Bila campuran Bioetanol 20% pada mobil maka pada kecepatan 30 km per
jam, konsumsi bahan bakar 20% lebih irit dari pada dengan Premium. Jika
kecepatan 80 km per jam, konsumsi bahan bakar 50% lebih irit.
Pembakaran makin efisien karena etanol lebih cepat terbakar ketimbang
Premium. Bilangan oktan bioetanol lebih tinggi daripada Premium. Nilai
oktan Premium 87-88; sedangkan Bioetanol 117. Bila kedua bahan itu
dicampur akan meningkatkan nilai oktan.
5. Makin tinggi bilangan oktan, bahan bakar
makin tahan untuk tidak terbakar sendiri
sehingga menghasilkan kestabilan proses
pembakaran untuk memperoleh daya yang
lebih stabil. Contoh penambahan 3%
bioetanol mendongkrak nilai oktan 0,87.
Kadar 5% etanol meningkatkan 92 oktan
menjadi 94 oktan. Campuran tersebut
mampu menurunkan emisi
karbonmonoksida menjadi hanya 1,35%.
Bandingkan bila kendaraan memanfaatkan
premium, emisi senyawa karsinogenik alias
penyebab kanker itu 4,51%. Nah, ketika
kadar bioetanol ditingkatkan, emisi itu
makin turun.
6. Prosentase Hitungan Oktan misalnya pada
campuran 1 : 9, di mana 10% etanol
ditambahkan ke 90% premium. Ambil 10
ml etanol dengan 90 ml premium menjadi 1
liter bensol (bensin - etanol), maka angka
oktan menjadi 10% X 117 + 90% X 88 = 90,9
atau mendekati pertamax.
7. Pencampuran antara premium
dengan etanol bisa dilakukan
dengan rasio yang berbeda sesuai
kebutuhan oktan yang anda
inginkan. Hanya saja diperlukan
kehati-hatian untuk kendaraan
berumur di bawah tahun 2000.
Etanol memiliki sifat melarutkan
karet, sehingga mengancam
kekuatan seal (sil) klep.
8. Bila Premium ( Rp. 6.500,- angka
oktan 88) ditambah Bioetanol 5 %
( Rp. 1.000,- angka oktan 117 ),
maka akan didapat BBM yang
setingkat Pertamax+ yang
harganya Rp. 9.600,- dengan angka
oktan 99, atau secara ekonomis
lebih murah Rp.7.500,-
APLIKASI MA-11 :
MINA PADI ANTI KIKUS
TANAMAN KERAS
TABULAPOT
HIDROPONIK
MinaPadi
Anti Tikus
Dengan Inovasi
Microbachter Alfaafa MA-11

Oleh : Dr. Nugroho Widiasmadi


Penerapan Super Bokashi MA-11 :
Sebagai pupuk dasar dan usaha perbaikan
tanah baik untuk sawah dan kolam ikan
baik kolam tanah atau kolam terpal atau
mina padi yaitu gabungan awah dan kolam
ikan.
PEMBUATAN SUPER BOKASHI MA-11
Dimulai dari pengumpulan kotaran hewan (kohe) dari ayam,
lembu, kambing dll atau limbah pertanian (jerami dll) kemudian
diperlukan pengeringan mencapai 10 % kadar air. Selanjutnya
disemprot dengan formulasi standar MA-11 secara merata.
Selanjutnya disimpan dalam tempat tertutup rapat tanpa oksigen
seperti dengan terpal atau plastik tebal. Pembuatan Super Bokashi
MA-11 bisa dilakukan di tengah sawah atau kebun asal proses
fermentasi dalam kondisi anaerob.
PEMBUATAN BIOFARM MA-11
Dimulai dari pengumpulan urine hewan (uhe) seperti unire
kambing, sapi atau kelinci. Sistem penampungan dari kandang
perlu dilengkapi sistem drainase untuk mengalirkan urine menuju
ke penampungan untuk proses fermentasi urine. Saat proses
pengaliran & penampungan perlu dijaga kemurnian urine, artinya
selama pengaliran & menampung urine jangan sampai tercampur
bahan lain seperti air hujan, kotoran dari luar. Setelah terkumpul
cukup banyak kemudian baru dicampur merata dengan MA-11
dengan perbandingan = 100 lt urine : 1 lt MA-11 Selanjutnya
disimpan dalam tempat tertutup rapat tanpa oksigen seperti
dengan tong atau jrigen plastik selama 7 hari.
TATA CARA PENGOLAHAN SAWAH
1. Disebar Super Bokashi MA-11 minimal 5 ton/ Ha
(untuk tanam pertama) merata kemudian
disatukan dengan pekerjaan pengolahan tanah
baik secara manual atau menggunakan traktor.
Tanah dibalik sedalam minimal 40 cm baik itu
sebagai sawah/ kebun atau tanah dasar kolam
ikan tawar atau tambak dibiarkan selama 3 hari
agar semua permukaan tanah kena sinar
matahari, sehingga semua jamur, virus bakteri
patogen yang merugikan akan mati
2. Kemudian direndam dengan air sedalam 30 cm
dari permukaan air dan dibiarkan 5 s/d 7 hari.
Diharapkan selama perendaman akan tumbuh
berbagai planton dan cacing tanah. Baru
kemudian tanah diolah sesuai peruntukannya
seperti untuk padi, palawija, kolam ikan atau
mina padi.
3. Kondisi tanah sawah setelah satu bulan penerapan Super
Bokashi MA-11 akan mencapai kegemburan sampai
sedalam 0,5 s/d 1 meter dan tingkat keasamanan 6,5 s/d 7
(netral) sehingga perkembangan dan pertumbuhan planton
dan cacing tanah sangat cepat dan banyak. Kemudian baru
ditanam benih padi yang telah disemai sebelumnya.

4. Perawatan rutin adalah dengan menyemprot Biofarm MA-


11 setiap minggu sekali mulai dari pangkal batang sampai
ujung daun. Biofarm MA-11 berfungsi sebagai pupuk daun
dan pestisida organik.

5. Kondisi tanah yang sehat dan kaya akan planton ini bisa
mendukung kehidupan mahkluk lainnya seperti ikan,
belut , kepiting , udang dll. Sehingga akan mendukung
dikembangkannya pola “mina tani” atau “mina padi”
sebagai multi usaha dalam bidang pertanian yang
menguntungkan, dimana petani akan panen ikan dan padi
dalam satu usaha terintegrasi. Selain itu lingkungan sawah
akan menjadi semakin sehat dan baik. Sistem mina padi
juga akan berfungsi sebagai penahan serangan tikus,
karena kolam yang melingkari sawah akan berfungsi
sebagai penahan masuknya tikus ke sawah.
Sistem pemeliharaan mina padi konsep ini adalah ikan
dipelihara bersama 30 hari dan benih ikan mencapai ukuran
30-40 ekor/kg dari waktu tanam hingga penyiangan pertama
atau kedua.
Tujuan sistim mina padi adalah untuk:

1. Mendukung peningkatan produksivitas lahan.


2. Meningkatan pendapatan petani/pembudidaya.
3. Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan
4. Membuat lingkungan lebih sehat
Persyaratan
Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air dan
tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm dan tingginya 40-50 cm.
Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapidengan saringan (kawat, bambu dan
lainnya).
Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan sawah,
yaitu 2-3 %. Dalam kemalir adalah 20-30 cm. Berbagai bentuk kemalir adalah sebagai
berikut:
Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan ketentuan 10 (sepuluh) unsur
paket teknologi MA-11, yaitu:
1. Bersamaan dengan penyebaran Superbokhasi MA-11 dilakaukan
pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang,
pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan
permukaan tanah.
2. Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman
dan diatur secara bergiliran.
3. Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap
genangan.
4. Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi kehidupan
ikan dengan Biofar MA-11.
5. Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x 22
cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang.
6. Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.
7. Pergiliran varietas padi yang ditanam.
8. Panen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen,
perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.
9. Penggunaan Superbokashi dan Biofarm MA-11sebagai pelengkap cair atau
zat pengatur tumbuh.
PENANAMAN IKAN
Jenis ikan yang paling umum dipelihara adalah ikan nila/ mas.
Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah penanaman padi.
Padat penebaran ikan adalah :
1. ukuran (2-3) cm sebanyak 2-3 ekor/m2
2. ukuran (3-5) cm sebanyak 1-2 ekor/m2
3. Pemberian makanan selain pakan alami planton yang hidup di
sawah juga tambahan dapat berupa Superfeed MA-11 sebanyak 2-4
kg/ha/hari.
PRODUKSI
Produksi ikan yang dapat dicapai setelah 30-40 hari pada
masa pemeliharaan adalah:
1. Benih (2-3) cm dengan derajat kelangsungan hidup (RS)
50-65 % ukuran yang dicapai (3-5) cm.
2. Benih (3-5) cm, SR nya 60-70 % dan ukuran yang dicapai
(5-8) cm.
Survival rate atau biasa dikenal dengan SR dalam perikanan
budidaya merupakan indeks kelulushidupan suatu jenis
ikan dalam suatu proses budidaya dari mulai awal ikan
ditebar hingga ikan dipanen. nilai SR ini dihitung dalam
bentuk angka persentase, mulai dari 0 – 100 %.
Rumusnya yaitu : SR = jumlah ikan yang ditebar x 100 %
jumlah ikan yang dipanen
SR ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
dalam kegiatan budidaya ikan. jika ikan yang hidup saat
panen banyak dan yang mati hanya sedikit tentu nila SR
akan tinggi, namun sebaliknya jika jumlah ikan yang mati
banyak sehingga jumlah ikan yang masih hidup saat
dilakukan pemanenan tinggal sedikit tentu nilai SR ini akan
rendah
P h n Keras
Dengan Inovasi
Microbachter Alfaafa MA-11

Oleh : Dr. Nugroho Widiasmadi


Selain untuk tanaman
palawija atau semusim maka
penerapan Super Bokashi dan
Biofarm MA-11 sukses untuk
Sawit, Jati, Sengon, Jabon,
Karet, Kopi, Cokat, Durian,
Ace, Klengkeng, Mangga,
Jambu.
PENANAMAN BIBIT
1. Membuat lubang tanam 75 x 75 x 60 cm atau ukuran lubang disesuaikan jenis
tanaman kerasnya, tanah galian yang atas (30 cm) dipisah dengan tanah galian
yang di bawah. Lubang tanam dijemur dibawah sinar matahari minimal 2 minggu
sebelum tanam. Jarak antar lubang tanam 3 x 3 atau 6 x 6 meter atau disesuaikan
jenis tanaman kerasnya.
1. Bibit yang digunakan telah berumur 1 s/d 6 bulan (tinggi tanaman 25 s/d 50 cm
dan diameter batang ± 1 cm atau menyesuaikan jenis tanamannya ) satu minggu
sebelum bibit ditanam, semprot daun tanaman dan medianya dengan larutan
MA-11 (1 lt MA-11 + 50 liter air )
2. Masukkan tanah bagian bawah terlebih dahulu ke lubang tanam, kemudian
tanah bagian atas dicampur dengan Super Bokashi MA-11 sebanyak 10 kg.
Masukkan tanah bagian atas tersebut bersamaan dengan penanaman bibit, lalu
dikocori air secara rutin.
PEMUPUKAN TANAMAN

Aplikasi pada umur 2 bulan s/ d 1 tahun


1. Larutkan MA-11 (1lt MA-11 : 25 liter air ), siram pada daerah
perakaran tanaman sebanyak 2,5 liter per tanaman. Lakukan
aplikasi ini setiap 1 bulan sekali.
2. Aplikasi setiap sebulan Biofarm MA-11 semprot merata pada
permukaan tanah , pangkal batang sampai permukaan bawah daun
paling atas dari tanaman.

Aplikasi pada umur 1 s/d 2 tahun.


3. Larutkan MA-11 (1lt MA-11 : 25 liter air ), siram pada daerah
perakaran tanaman sebanyak 2,5 liter per tanaman. Lakukan
aplikasi ini setiap 3 minggu sekali.
4. Aplikasi setiap 3 minggu sekali dengan menggunakan Biofarm MA-
11 semprot merata pada permukaan tanah , pangkal batang sampai
permukaan bawah daun paling atas dari tanaman.
Aplikasi pada umur diatas 1 atau 2 tahun.
1. Gali lubang bentuk melingkari pohon
dengan jari-jari sejarak daun terluar,
ukuran lubang lebar 0,5 meter dan
dalam 0,5 isi dengan Super Bokashi
MA-11 lalu tutup dengan tanah dan
dikocori air secara kontinyu. Lakukan
tiap dua tahun sekali. Agar mudah dan
ekonomis maka pembuatan Super
Bokashi MA-11 untuk pemupukan
tahunan bisa dilakukan dengan bahan
dasar dedaunan dari tanaman tersebut
yang gugur seperti jati, sengon dll.
2. Aplikasi setiap 2 s/d 4 minggu sekali
Biofarm MA-11, semprot merata pada
permukaan tanah , pangkal batang
sampai permukaan bawah daun paling
atas dari tanaman.
Tabulap t
Dengan Inovasi
Microbachter Alfaafa MA-11
Oleh : Dr. Nugroho Widiasmadi
PEMBUATAN TABULAPOT DARI BENIH
1. Siapkan tanah gembur sebagai media tanam, kemudian
dijemur dibawah sinar matahari selam 3 s/d 5 hari,
pastikan semua material tanah kena sinar matahari
secara merata dengan dibolik-balik tiap 2 hari sekali .
2. Pembuatan Super Bokashi MA-11 sebagai pupuk dasar :
dengan mengumpulkan kotaran hewan (kohe) kemudian
dikeringkan sampai 10 % , setelah itu disemprot dengan
formulasi standar MA-11 (2 tutup /40 cc MA-11 + 2
sendok gula pasir + 1 liter air ersih) secara merata.
Selanjutnya disimpann dalam tempat tertutup rapat
tanpa oksigen menggunakan terpal atau plastik tebal
selama 3 hari. Pembuatan Super Bokashi MA-11 bisa
dilakukan di tengah sawah atau kebun asal proses
fermentasi dalam kondisi anaerob.
3. Pembuatan Bio Urine MA-11 sebagai pupuk daun dan
pestisida organik : dengan mengumpulkan urine hewan
(uhe) kambing, sapi , kelinci dll. Setelah terkumpul cukup
banyak kemudian baru dicampur merata dengan MA-11
dengan perbandingan = 20 liter urine : 1 liter MA-11
Selanjutnya disimpan dalam tempat tertutup rapat tanpa
oksigen seperti dengan tong atau jrigen plastik selama 7
hari.
4. Campurkan secara merata antara media tanam yang telah
dijemur dengan Super Bokhasi MA-11 dengan perbandingan
1 : 1 masukkan ke dalam pot dan dikocori dengan air dan
djaga kelembapannya sampai 7 hari.
5. Buat lobang pada tanah pot dengan ukuran sesuai polibag
dari benih tanamannya.
6. Setelah benih berusia 1 s/d 2 bulan semprot secara rutin
pada tanah , daun dan calon bunga dengan Bio Uirne MA-11
secara rutin tiap 10 s/d 15 hari sekali.
PERLAKUAN TABULAPOT DEWASA
Tabulapot yang sudah dewasa perlu ditingkatkan hasilnya
baik jumlah panen, ukuran, rasa dan warna buah dengan
cara :
Cara I : Sistem Galian
1. Pastikan distribusi sebaran perakaran dari
tanaman buah yang sudah ada.
2. Gali tanah melingkar sesuai diameter pot dan
merapat penuh pada sisi dalam pot dengan lebar
10 s/d 20 cm dan sedalam 2/3 kedalaman pot,
hal ini untuk menghindari kerusakan akar akibat
penggalian.
3. Masukkan Super Bokashi MA-11 pada lubang
melingkar tersebut dan kocori dengan air
kemudian ditutup dengan tanah hasil galian
tersebut. Jaga agar media tanam tetap dalam
kondisi lembab sampai 15 hari.
4. Setelah tanaman tumbuh baik atau sekitar 1 s/d
2 bulan setelah pemberian Super Bokashi MA-11
, kemudian semprot secara rutin pada tanah ,
daun dan calon bunga dengan Bio Uirne MA-11
secara rutin tiap 10 s/d 15 hari sekali.
Cara II : Sistem Injeksi
1. Pastikan distribusi sebaran perakaran dari tanaman buah sudah
yang ada.
2. Buat lubang injeksi “biohole” dengan hand-bor diameter 2 s/d 3 cm
menyebar merata ke semua arah dengan kedalaman 2/3 dari
kedalam pot, hal ini untuk menghindari kerusakan akar akibat
penggalian. Untuk tabulapot berdiameter 80 s/d 100 cm maka
biohole dibuat sekitar 4 s/d 8 buah.
3. Masukkan / injeksi Bio Urine MA-11 tanpa diencerkan pada
“biohole” dan proses injeksi dilakuan sampai pada titik jenuh
infiltrasi. lakukan injeksi secara merata pada semua lubang dan
setelah terinjeksi secara merata lalu kocori tanah dengan air dan
dijaga kelembapannya sepajang hari.
4. Proses Injeksi dilakukan tiap 7 hari sekai selama satu bulan.
5. Setelah tanaman tumbuh baik atau sekitar 2 bulan setelah proses
injeksi, kemudian semprot secara rutin pada tanah , daun dan calon
bunga dengan Bio Uirne MA-11 secara rutin tiap 10 s/d 15 hari
sekali.
HIDROPONIK
Dengan Inovasi
Microbachter Alfaafa MA-11

Oleh : Dr. Nugroho Widiasmadi


Inovasi MA-11 sangat tepat untuk
pengembangan hidroponik , karena akan
memberika produk yang sehat . Bahasan
ini berisi informasi cara menanam
hidroponik dengan inovasi MA-11 yang
sederhana dan dapat dilakukan di rumah
anda. Hidroponik merupakan cara atau
teknik bercocok tanam dengan
menggunakan media tanam non tanah
atau selain tanah. Media tanaman
hidroponik dapat berupa sekam bakar,
cocopeat, pasir kerikil rockwool dan lan-
lain. Cara menanam hidroponik dapat
dilakukan dimana saja contohnya di
halaman rumah anda, wadahnya pun bisa
menggunakan apa saja pot, drum bekas,
kaleng bekas cat atau bahkan botol
mineral bekas.
Cara menanam hidroponik sebenarnya sangat cocok untuk diterapkan
di daerah perkotaan atau daerah urban, karena banyak manfaatnya
diantaranya hemat tempat dan ramah lingkungan. Contoh tanaman
hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam dengan cara menanam
hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun seperti sawi,
kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi dan lain sebangainya.
Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik adalah
media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik dalam hal
ini menggunakan BIOFARM yang diolah dari Bio Uirne MA-11 .
Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di
serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang
tanaman hidroponik.
TAHAPAN CARA MENANAM HIDROPONIK
1. Penyemaian Benih
Sebelum disemai benih perlu direndam dalam cairan MA-11 dengan ukuran
formulasi dasar selama 3 jam. Kemudian setelah direndam kemudian disemai benih
pada tray atau wadah semai, gunakan benih yang tingkat germinasinya diatas 80%.
Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat
praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril. Jika benih telah cukup
umur pindahan ke media tanam

Gambar : Teknik
Wick Hidroponik
Sederhana
2. PENYIAPAN
MEDIA TANAM
Gunakan media
tanam yang poros
bisa campuran
sekam bakar dan
pasir kerikil, atau
campuran rockwool
dan pasir kerikil.
Tempatkan media
tanam pada wadah
yang diinginkan
seperti pot atau
kaleng bekas.
3. PEMBERIAN BIOFARM SEBAGAI NUTRISI
Gunakan nutrisi Biofarm MA-11 hidroponik yang tepat, pemberian nutrisi dalam
cara menanam hidroponik sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Anda bisa
meracik sendiri formulais dasar MA-11 atau membeli nutrisi Biofarm MA-11
hidroponik yanag sudah siap pakai. Pemberian nutrisi bisa dengan cara siram
manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih praktis anda bisa mencoba cara
menanam hidroponik dengan sistem sumbu atau wick silahkan cek pada gambar.
Sumbu (bisa dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi
ke seluruh bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik hidroponik
sederhana.
PERAWATAN
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya
tidak berbeda jauh dengan perawatan pada
penanaman sistem konvensional seperti
pemangkasan, pembersihan gulma dll. Untuk
mencegah hama maka dapat digunakan Bio Urine
MA-11.
Sekian Terimakasih
Mohon maaf atas kekurangannya

Anda mungkin juga menyukai