Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 26

ALFIAN ALI
DINDA TASYA G. P

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny.N


Dengan P2 A1 AH2 Post SC A/I Prolong
Pregnancy+Oligohydramnion+gagal induksi
Diruang VK
RSUD Nyi Ageng Serang

Postpartum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut
masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang
diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang
lamanya 6 minggu. Postpartum adalah masa 6 minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan
normal sebelum hamil (Bobak, 2020).

2

Sectio caesarea adalah suatu pembedahan untuk
melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen dan
uterus Ibu. Sectio caesarea merupakan tindakan medis
yang diperlukan untuk membantu persalinan yang tidak
bisa dilakukan secara normal akibat masalah kesehatan
Ibu atau kondisi janin (Ayuningtyas dkk., 2018).

3
TAHAPAN MASA NIFAS
 Purperium dini, waktu 0-24 jam postpartum
 Purperium intermedial, waktu 1-7 hari postpartum
 Remote purperium, waktu 1-6 minggu postpartum

4
INDIKASI
Indikasi sectio caesarea antara lain: ”riwayat sectio
caesarea sebelumnya, presentasi bokong, distosia,
fetal distress, preeklampsia berat, gawat janin,
panggul sempit, dan plasenta previa”.

5
PERAWATAN
LUKA POST SC
▫ Melakukan aktivitas fisik ringan
▫ Mengelola emosi dengan baik
▫ Merawat luka bekas operasi
▫ Beristirahat yang cukup
▫ Memenuhi asupan nutrisi ibu dan bayi

6
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny.N Dengan P2 A1 AH2 Post SC A/I Prolong
Pregnancy+Oligohydramnion+gagal induksi Diruang VK
RSUD Nyi Ageng Serang
ASKEP SEMINAR KELOMPOK MATERNITAS.docx
RINGKASAN JURNAL
Analisa jurnal oleh Retty Nirmala Santiasari, Lina Mahayati & Anggraini Dwita Sari (2021), dengan Judul Penelitian Tekhnik Non
Farmakologi Mobilisasi Dini Pada Nyeri Post Sc. Sectio caesarea adalah proses persalinan yang tidak melewati jalan lahir melainkan
proses buatan pegeluaran janin melalui tinndakan pembedahan abdomen. Proses pembedahan abdomen menimbulkan luka
dan memberikan dampak bagi ibu, dampak yang paling dirasakan adalah nyeri akut. Apabila nyeri pada ibu post section caesarea tidak
teratasi dapat menyebabkan berbagai masalah diantaranya terjadi limfopeni, leukositosis, takikardi, pernafasan menjadi
dangkal, memperlambat involusi uteri, dan mempersulit pemberian ASI.
Salah satu terapi nonfarmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri post SC adalah mobilisiasi dini.Mobilisasi
dini direkomendasikan pada ibu post SC karena selain dapat menurunkan nyeri juga dapat meningkatkan kemandirian pasien post SC
dan membantu proses pemulihan luka. Mobilisasi dini post SC adalah suatu kegiatan aktivitas ibu atau adanya aktivitas yang dilakukan
ibu segera setelah proses persalinan SC. Latihan mobilisasi bertujuan untuk membuat pasien
dapat berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran pada gerakan yang dilakukan dibandingkan pada rasa nyeri yang dialami. Menurut
penelitian Dirga hayu Inggrid (2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post
sectio caesarea.
9
LANJUTAN…

Dari hasil yang didapatkan setelah penulis memberikan intervensi mobilisasi dini pada masalah nyeri akut post SC
didapatkan pasien pertama dan kedua mengalami penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 2,
pasien dapat beraktifitas.Maka dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini dapat menurunkan skala nyeri
dan meningkatkan toleransi terhadap nyeri pada masalah nyeri akut post SC. Rencana asuhan keperawatan dalam
pemberian mobilisasi dini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu 6 jam perrtama pasien dianjurkan untuk relaksasi
napas dalam dan melakukan Gerakan abduksi dan adduksi pada kaki dan tangan. Pada 6-10 jam berikutnya pasien
dianjurkan untuk miring kanan dan miring kiri. Pada 24 jam berikutnya pasien dianjurkan untuk berlatih duduk, jika
tidak ada keluhan pasien dianjurkan untuk duduk di sisi tempat tidur, jika duduk disisi tempat tidur tidak ada
keluhan pasien dianjurkan untuk berlatih berdiri lalu berjalan

10
KESIMPULAN

“Sehingga pada kesimpulan penelitian ini bahwa mobilisasi dini dapat menurunkan skala nyeri
pada masalah nyeri akut post SC. Masalah nyeri akut post SC didapatkan pasien pertama dan
kedua mengalami penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 2, pasien dapat
beraktifitas. Maka dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini dapat menurunkan skala nyeri dan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri pada masalah nyeri akut post SC”

11
12

Anda mungkin juga menyukai