Etika Kebidanan Jabfung
Etika Kebidanan Jabfung
Purwokerto _ Banyumas
TUJUAN
Tujuan Pembelajaran materi ini adaah
agar menjadi Bidan yang berkarakter,
menjadi bidan yang cerdas intelektual,
cerdas emosi, dan cerdas spiritualnya,
hal ini bisa dicapai dengan menjadi
bidan yang S M A R T
POKOK BAHASAN
1.ETIKA
2 ETIKA
PROFESI
KEBIDANAN
BIDAN
3. KASUS
ETIKA
FILOSOFI KEBIDANAN
1. Hamil dan bersalin adalah suatu proses alamiah dan bukan penyakit
2. Perempuan mempunyai pribadi yang unik, mempunyai hak, kebutuhan dan
keinginan masing – masing
3. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan ksejahteraan ibu
danbayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dilaksanakan
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan
merupakan tanggungjawab bersama antara perempuan, keluarga dan
pemberi asuhan
5. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelematkan ibu dan bayi, yang
berfokus pada :
a. Pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik
b.Bimbingan, monitor, dan pendidikan berpusat pada perempuan
c. Asuhan berkesinambungan sesuai keinginan dan tidk otoriter serta
menghormati pilihan perempuan
6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan, kemitraan dengan perempuan
bersifat alami dan holistik
7. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya.
PARADIGMA KEBIDANAN
Suatu cara pandang bidan dalam memberikan
pelayanan, yang keberhasilannya dipengaruhi oleh
pengetahuan dan cara pandang bidan dalam
kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia
/ perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan
kebidanan dan keturunan.
KODE ETIK
ETIKA DAN KODE ETIK
PENDAHULUAN
ETIKA :
Berasal dari Yunani “ Ethos “ yaitu kebiasaan – kebiasaan
atau tingkah laku manusia adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap, dan cara berfikir.
ETHIS :
Ukuran tingkah laku manusia yang baik yakni tindakan
manusia yang tepat yang harus dilaksankan sesuai moral
pada umumnya.
KODE ETIK :
Norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi dalam
melaksanakan kegiatannya sehari – hari dalam hidupnya
dengan masyarakat.
KODE ETIK PROFESI
KONFLIK ETIK
Pertentangan antara dua prinsip moral profesional
Contoh : ditemukan down sindrome
B. NILAI – NILAI KEPUTUSAN ETIS
1. Nilai personal
a. Kejujuran
b. Kompeten
c. Etis
2. Budaya dan Agama
d. Mengenal budaya dan agama
e. Menfasilitasi Klien
3. Hubungan dan komunikasi, penting untuk mencegah dan mengatasi konflik,
menyampaikan kepedulian :
f. Komunikasi yang terbuka
g. Komunikasi verbal dan non verbal
h. Komunikasi secara tertulis
i. Pendokumentasian yang tepat
j. Kerja kolaboratif
k. Diskusi informal denga managemen, anggota tim multi disiplin
l. Konsultasi dengan komite terkait
C. PENGAMBILAN DAN KEPUTUSAN ETIS
Teori yang mendasari dalam pengambilan keputusan etik :
1. Utilitarianisme
• Tindakan dinilai berdasarkan kebahagiaan yang
diciptakan, keuntungan / kebaikan semakin dinilai
benar
• Aturan Utilitarianisme menilai suatu tindakan
menurut aturan moral, aturan yang baik ----
kebaikan, aturan benar ---- tindakan benar
2. Deontologi
• Memprioritaskan tugas dan kewajiban tanpa
mengindahkan konsekwensinya.
LANGKAH – LANGKAH PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIK
Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang
mempunyai tanggungjawab memberikan asuhan kebidanan :
pendampingan perempuan agar dalam menjalani proses
perubahan menjadi ibu dapat berlangsung aman, sehat, bayi
sehat, berkembang dengan baik.
Dalam PP IBI ( 1999 ) ciri – ciri dari keputusan yang etis
adalah :
1. Mempunyai pertimbangan apa yang benar dan yang salah
2. Sering menyangkut pilihan yang sukar
3. Tidak mungkin dielakkan
4. Dipengaruhi oleh norma – norma, situasi, iman, tabiat,
dan lingkungan sosial.
UPAYA PENINGKATAN PENGEMBANGAN DIRI DAPAT
DILAKUKAN MELALUI EVALUASI DIRI, PENGEMBANGAN
PRAKTEK PROFESIONAL DAN KODE ETIK
Bukan wewenang
Memberikan terapi/tindakan
2. Kecerobohan
3. Komunikasi buruk
Acuh tak
acuh; 7,5 Galak; 18,5
Menelantar
kan; 20,4
Kasar; 15,2
Miskin info;
38,4
PENDAPAT ANDA…...???
2. PASIEN RUJUKAN DARI BIDAN KE RS, DGN
DIAGNOSA :
INIKAH STANDAR…..
MANUSIA MEMPUNYAI KEPENTINGAN YANG SAMA TETAPI
KADANGKALA BERBEDA ANTARA SATU DENGAN YANG LAINNYA,
PERBEDAAN KEPENTINGAN DAPAT MENIMBULKAN
PERTENTANGAN,
AKIBATNYA: KEKACAUAN DALAM MASYARAKAT!
43