Anda di halaman 1dari 17

AHLUSSUNNAH

WALJAMA’AH AN-
NAHDLIYAH
FUNGSI DAN POSISI NAHDLATUL ULAMA (NU)
Kelompok 4 Kelas C Prodi Olahraga
 Mujikin
 Sokhibul
 Ahmad Musalim Rido
 Auliyatun Nisa
 Ma’ful Manan
Latar Belakang Masalah

 Jauh sebelum modernisme Islam datang hubungan antar ulama dilangsungkan dengan
silaturrahmi tradisional.

 Lompatan penting yang dilakukan para ulama dalam berorganisasi adalah dengan
terwujudnya kelompok diskusi tashwirul afkar disurabaya yang dipelopori oleh
KH.A.Wahab Hasbullah dan KH.Mas Mansur. Walaupun akhirnya dua pendiri kelompok
diskusi tersebut berpencar, Kiai Mansur masuk Muhammadiyyah, sedang Kiai Wahab
mendirikan Nahdlatul Ulama.
Rumusan Masalah

 Apa Pengertian Nahdlatul Ulama?

 Apa Fungsi dan Posisi NU sebagai jam’iyyah diniyah dalam Agama?

 Apa Fungsi dan Posisi NU dalam Organisasi sesuai dengan butir fungsi dan kepemimpinan
ulama (butir 7 khittah NU)?

 Apa Fungsi dan Posisi NU dalam Kehidupan Berbangsa sebagaimana yang telah tertuang
pada butir 8 dari Khittah NU?
Tujuan

 Mengetahui pengertian Nahdlatul Ulama dan alasan didirikannya Nahdlatul Ulama.

 Mengetahui dan memahami fungsi dan posisi NU sebagai jam’iyyah dalam Agama.

 Mengetahui dan memahami fungsi dan posisi NU dalam organisasi sesuai dengan butir
fungsi dan kepemimpinan ulama (butir 7 khittah NU).

 Mengetahui dan memahami fungsi dan posisi NU dalam kehidupan berbangsa


sebagaimana yang telah tertuang pada butir 8 dari khittah NU.
Manfaat

 Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pambaca dalam memahami tujuan
didirikannya Nahdlatul Ulama (NU), Fungsi dan posisi NU dalam agama, organisasi, serta
kehidupan berbangsa.
Metode

 Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi adalah metode pustaka,
metode deskriptif dalam menganilis data dan metode informal (naratif) dalam penyajian
hasil analisis.
PEMBAHASAN
 Pengertian Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama adalah oraganisasi Islam terbesar di Indonesia ( bahkan di Dunia) yang
didirikan oleh para ulama pesantren pada tanggal 16 Rajab 1344 H / 31 Januari 1926 M. Pendirinya
adalah Hadratus Syeikh KH Hasyim ‘Asyari, KH Abdul Wahab Hasbulloh, KH Bisyri Syamsuri, KH
Nawawi Sidogiri, KH Ridwan Abdulloh dan Ulama lainya.

Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyah Diniyah adalah wadah bagi para Ulama dan
Jama’ahnya dengan tujuan untuk memelihara, melestarikan,mengembangkan dan mengamalkan
ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah dengan menganut salah satu Madzhab empat masing-masing,
Imam Abu Hanifah An-Nu’man, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Malik bin Anas, Imam
Muhammad bin Idris Assyafi’i, serta bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat,
kemajuan bangsa dan ketinggian harkat dan martabat manusia.
Sebagaimana tercantum dalam Anggran Dasar Nahdlatul Ulama bab IV
pasal 5 disebutkan : Tujuan NU adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut
faham Ahlussunnah Waljama’ah dan menurut salah satu dari Mdzhab empat untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi
kemaslahatan dan kesejahteraan umat.

Nadhlatul Ulama dengan demikian merupakan gerakan keagamaan yang


bertujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang
bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tentram, adil dan
sejahtera.
 Posisi dan Fungsi Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang didirikan oleh para ulama


pengasuh pesantren yang sekian banyaknya dan sekian luas pengaruhnya, tentu
dimasukan untuk menempatkan posisi dan fungsi ulama sedemikian penting di
tengah-tengah masyarakat, abngsa dan Negara, khususnya di NU. Sehingga posisi
dan fungsi ulama tidak hanya seperti dalam kumpulan arisan saja. Kalau kita
menengok dalam rumusan Khittah NU, posisi dan fungsi ulama itu dijelaskan
sebagai berikut :
 Posisi dan Fungsi NU dalam Agama

Sebagaimana pada alinea kedua dari butir Mukaddimah Khittah NU disebutkan:

“ NU sebagai jam’iyyah diniyah merupakan wadah bagi para ulama dan pengikut-
pengikutnya yang didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 M, dengan tujuan untuk
memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan
Ahlussunah wal Jama’ah dan menganut salah satu madzhab empat, masing-masing Abu Hanifah
an-NU’man, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’I dan Imam Ahmad bin
Hanbal, serta untuk mempersatukan langkah para ulama dan pengikut-pengikutnya dalam
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan
bangsa dan ketinggian harkat dan martabat manusia “.

Juga pada alinea ketiga Mukaddimah Khittah ada kalimat:

“ NU dengan demikian merupakan gerakan keagamaan yang bertujuan untuk


membangun dan mengembangkan insane dan masyarakt yang bertakwa kepada Allah SWT,
cerdas, terampil, berakhlak mulia, tentram, adil dan sejahtera “.
 Posisi dan Fungsi NU dalam Organisasi

Sebagaimana yang disebutkan pada alinea pertama dari butir fungsi organisasi dan
kepemimpinan ulama (butir 7 Khittah NU): Dalam rangka melaksanakan ikhtiyar, Nahdlatul Ulama
membentuk organisasi yang mempunyai struktur tertentu, berfungsi sebagai alat untuk melakukan
koordinasi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan, baik tujuan yang bersifat keagamaan maupun
kemasyarakatan. Karena pada dasarya NU adalah jam’iyyah diniyah yang membawakan faham
keagamaan, maka ulama sebagai mata rantai pembawa fatwa keagamaan Islam Ahlussunnah wa
Jama’ah, selalu ditempatkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas dan pembimbing utama jalannya
organisasi.
 Posisi dan Fungsi NU dalam Kehidupan Berbangsa

Sebagaimana disebutkan pada alinea 1, 2, 3, 4, 5 butir NU dan kehidupan berbangsa (butir


8 Khittah NU): Sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
keseluruhan bangsa Indonesia, NU senantiasa menyatukan diri dengan perjuangan bangsa
Indonesia. NU secara sadar mengambil posisi yang aktif dalam proses perjuangan mencapai dan
mempertahankan kemerdekaan serta ikut aktf dalam penyusunan serta perumusan pancasila sebagai
dasar Negara.

Sebagai organisasi keagamaan, NU merupakan bagian tak terpisahkan dari umat Islam
Indonesia yang senantiasa berusaha memegang teguh prinsip persaudaraan (al-ukhuwah) dan
toleransi (at-tasamuh), kebersamaan dan hidup berdampingan baik dengan sesame umat Islam
maupun dengan sesame warga Negara yang mempunyai keyakinan atau agama lain untuk bersamas-
sama mewujuskan cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh dan dinamis.
Sebagai organisasi yang mempunyai tugas pendidikan, NU senantiasa berusaha
secara sadar untuk menciptakan warga Negara yang menyadari hak dan kewajibannya
terhadap bangsa dan Negara. NU sebagai jam’iyyah secara organisatoris tidak terikat
dengan organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan manapun. Setiap warga NU
adalah warga Negara yang mempunyai hak-hak politiknya, harus bertanggung jawab,
sehingga dengan demikian, dapat ditumbuhkan sikap hidup yang demokratis,
konstitusional, taat hokum, dan mampu mengembangkan mekanisme musyawarah dan
mufakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
PENUTUP
 Kesimpulan

Berdasarakan hasil metode analisis yang kami lakukan bahwa pembelajaran mata
kuliah Ahlussunnah Waljama’ah Annahdiyah di Universitas Ma’arif Nahdlatul ‘Ulama Kebumen
Prodi Olahraga merupakan bentuk manifestasi nyata dari sinergitas antara Pengurus Besar
Nahdlatul ‘Ulama dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah dan Lembaga
Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Kebumen. Pembelajaran pada mata kuliah ini akan
terwujudkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari mahasiswa Prodi
Olahraga Universitas Maarif Nahdlatul ‘Ulama Kabupaten Kebumen. Kesimpulan yang kami
dapatkan dari Posisi dan Fungsi NU adalah sebagaii berikut :
 1. Posisi dan fungsi Nahdlatul Ulama (NU) dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa NU
berposisi sebagai wadah para jam’iyah dan tokoh ulama dan kehidupan beragama

 2. Posisi dan fungsi Nahdlatul Ulama (NU) dalam keorganisasian berfungsi sebagai alat
untuk koordinasi demi tercapainya tujuan yang telah di tentukan, baik tujuan yang berupa
keagamaan maupun kemasyarakatan.

 3. Posisi dan fungsi Nahdlatul Ulama (NU) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu
menunujukan bahwa Keberadaan NU yang senantiasa menyatukan diri dengan perjuangan
bangsa, menempatkan NU dan segenap warganya senantiasa aktif mengambil bagian dalam
pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhai oleh Allah SWT.
 Saran

Setelah melakukan analisis mengenai Posisi dan Fungsi NU pada pembelajaran mata kuliah
Ahlussunnah Waljama’ah An-Nahdliyah kami sebagai penulis memberikan saran-saran sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai