Anda di halaman 1dari 43

“ASUPAN GIZI DAN SKRINING GIZI AGAR LAYAK

HAMIL”

Fery T Sihotang,SKM,M.Kes
Praktisi Gizi Masyarakat
Ikatan Ahli Gizi Masyarakat Indonesia (IAGIKMI) Provinsi Jambi
LATAR BELAKANG

Kematian Ibu Kematian Bayi Baru Lahir


1-2 ibu meninggal setiap 1 jam 8 Bayi Baru Lahir meninggal
setiap 1 jam
tertinggi ke 2 di ASEAN

Kematian Bayi Baru Lahir


Pernikahan Anak pada ibu dibawah usia 20 tahun 3x lipat dibandingkan
No 2 tertinggi di ASEAN ibu usia 20-29 tahun (SDKI, 2017)

Stunting Kematian Bayi


1 dari 4 Anak mengalami stunting 13-14 Bayi meninggal setiap 1 jam
KEMATIAN IBU JAN-SEPT 2023
Penyebab Kematian Ibu
Jumlah
No Total Infeksi Kehamila
Wilayah
Kematian Eklamp Pendar masa Abortus Jantung
Gangguan Ganggua
n
COVID
Lain2
Ibu si ahan Metabolik n Darah 19
nifas Ektopik

1 KERINCI 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MERANGIN 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SAROLANGUN 3 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
4 BATANGHARI 7 2 1 0 0 0 0 0 0 0 4
5 MUARO JAMBI 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
TANJUNG JABUNG
6 5 1 3 0 0 0 0 0 0 0 1
TIMUR
TANJUNG JABUNG
7 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
BARAT
8 TEBO 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
9 BUNGO 4 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2
10 KOTA JAMBI 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
KOTA SUNGAI
11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
PENUH
TOTAL 32 8 8 1 0 0 0 1 0 0 14
LAHIR MATI, KEMATIAN NEONATAL & PENYEBAB KEMATIAN
Kematian Neonatal Penyebab Kematian Neonatal

Lahir BBLR/ Tetanus Kelainan


No Wilayah
Mati 0-7 hari 8-28 hari 0-28 hari Prematur Asfiksia Neonatru Infeksi Kongenit COVID19 Lain2
e m al

1 KERINCI 1 5 3 8 3 5 0 0 0 0 0
2 MERANGIN 4 14 1 15 2 9 0 0 0 0 4

3 SAROLANGUN 4 4 2 6 1 2 0 0 0 0 3

4 BATANGHARI 0 2 1 3 0 1 0 0 1 0 1
5 MUARO JAMBI 16 5 2 7 3 1 0 0 0 0 3
TANJUNG JABUNG
6 2 4 0 4 1 1 0 0 2 0 0
TIMUR
TANJUNG JABUNG
7 6 8 2 10 2 1 0 0 0 0 7
BARAT
8 TEBO 7 11 1 12 5 4 0 1 1 0 1
9 BUNGO 24 30 11 41 10 14 0 3 0 0 14
10 KOTA JAMBI 15 24 2 26 7 12 0 0 1 0 6
11 KOTA SUNGAI PENUH 0 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0
TOTAL 79 108 26 134 34 52 0 4 5 0 39
KEMATIAN BAYI POST NEONATAL (29 HARI S/D11 BULAN)
Kematian Bayi PostNeonatal (29 Hari sd 11 Bulan)
Jumlah
Kematian Bayi Tenggelam,
NO Wilayah PostNeonatal Kondisi Pneumo Demam
Kelainan Penyakit Cedera, COVI
(29 hari sd 11 Perinatal nia Diare Berdara PD3I Lain2
kongenital Saraf Kecelakaa D-19
bulan) h
n

1 KERINCI 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2
2 MERANGIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SAROLANGUN 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
4 BATANGHARI 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
5 MUARO JAMBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TANJUNG JABUNG
6 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
TIMUR
TANJUNG JABUNG
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BARAT
8 TEBO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 BUNGO 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
10 KOTA JAMBI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KOTA SUNGAI PENUH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8
Untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi, Kemenkes melaksanakan 4
Strategi Utama

STRATEGI PENYELAMATAN IBU DAN BAYI

1 2 3 4
Masa Sebelum Masa Kehamilan Masa Persalinan dan Masa Pasca
Hamil bayi baru lahir Persalinan
Edukasi gizi dan kesehatan Mencegah komplikasi dan Seluruh penolong persalinan Edukasi dan pelayanan esensial
reproduksi bagi remaja putri, melakukan deteksi dini & memiliki pengetahuan, bagi ibu nifas dan bayi serta
calon pengantin dan dan perawatan penyulit kehamilan keterampilan, dan peralatan yang tatalaksana pra rujukan dan
pasangan usia subur tentang dengan tepat. memadai untuk melaksanakan rujukan.
perencanan kehamilan sehat; persalinan yang bersih dan aman,
deteksi dini / skrining dan serta pelayanan komplikasi dan
pelayanan kesehatan kegawatdaruratan ibu dan bayi.

Pelayanan kesehatan primer dan rujukan

Pemenuhan hak dasar setiap perempuan dan anak

6
PROGRAM PRIORITAS UNTUK MENURUNKAN STUNTING & AKI AKB

Sasaran Program STUNTING Sasaran Program AKI AKB


Screening anemia Skrining layak hamil
1 1
Remaja Catin PUS
Putri Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2 2 Tatalaksana WUS Tidak Layak Hamil

3 Pemeriksaan kehamilan 3 Skrining kehamilan


Ibu
Ibu Hamil
4 Konsumsi tablet tambah darah (TTD) 4 Tindakan Prarujukan ibu hamil komplikasi medis
Hamil

5 Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK Bayi 5 Skrining bayi baru lahir

6 Pemantauan tumbuh kembang Ibu, Bayi 6 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)

7 ASI eksklusif 7 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)

Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi


8 8 Program Bantu Rujuk
baduta
Balita

9 Tatalaksana balita dengan masalah gizi 9 Audit Maternal Perinatal Surveilans Response

Gerakan masyarakat ibu, bayi sehat


10 Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi 10

Semua 11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita


2
PROGRAM PENURUNAN AKI AKB
Level Program Sasaran
Gerakan masyarakat sayangi ibu hamil
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Masyarakat 1 Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan informasi media
baru lahir
edukasi, Jambore kader.
Skrining layak hamil
2 Catin dan PUS Perempuan
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Catin dan PUS Perempuan
3
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)
Skrining kehamilan
4 Ibu hamil
Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan USG
FKTP Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis
5 Ibu hamil
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Skrining bayi baru lahir
6 Bayi baru lahir
Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
7 Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 gram – 2.500 baru lahir
gram
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
FKRTL 8 baru lahir
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram

Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi


Program Bantu Rujuk
9 baru lahir
Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat Tunggu Kelahiran

Dashboard AKI AKB


Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM) 8
Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting (1)

Permasalahan Kesehatan Indonesia


1 dari 3 Wanita Usia Subur mengalami Kurang Energi Kematian Ibu
Masalah kronis**
1 dari 3 Remaja mengalami Anemia**
Gizi 1 dari 4 WUS mengalami Anemia (22,7%)*
1 dari 3 Wanita Dewasa mengalami Obesitas**
Kematian Bayi
Ibu Rumah Tangga menempati urutan ke 2 tertinggi penderita
Penyakit HIV/AIDS****
Menular 0,4% perempuan menderita Tuberkulosis**
0.39% perempuan menderita Hepatitis** Stunting
36,8% perempuan > 18 tahun mengalami Hipertensi**
Penyakit
Tidak 1,78% perempuan menderita Diabetes Millitus**
Menular Gangguan pertumbuhan
1,6% perempuan mengalami penyakit jantung** dan Perkembangan Anak
~30% kasus Kehamilan 4 Terlalu (Terlalu Tua, Terlalu Muda,
Terlalu Dekat, & Terlalu banyak)* ~1.500.000
Lainnya
7% kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan*** ~350.000 Perceraian
Sumber: *Riskesdas 2013; **Riskesdas 2018; ***SDKI 2017; Laporan perkembangan HIV/AIDS 2021
Remaja

Masa Sebelum
Calon Pengantin
Hamil Skrining
Layak Hamil
Pasangan Usia
Masa Hamil
Subur

Permenkes No. 21 Persalinan


Skrining
Kehamilan
Tahun 2021 Masa Sesudah (ANC)
Melahirkan TUJUAN
1. menyiapkan kesehatan remaja, calon pengantin, dan/atau pasangan
usia subur pada masa sebelum hamil;
Pelayanan
2. menjamin kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang
Kontrasepsi
sehat dan berkualitas;
3. menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak
Pelayanan reproduksi;
Kesehatan 4. menjamin kualitas Pelayanan Kontrasepsi; dan
Seksual
5. mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir.
Pentingnya Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting (2)

Banyaknya calon pengantin dan


PUS Perempuan dengan
masalah kesehatan yang
berisiko jika hamil
Penting melakukan
perencanaan
kehamilan (skrining
layak hamil) sehingga
dapat menjalani
70% Catin akan hamil dalam kehamilan dan
1 tahun pertama setelah persalinan yang sehat
pernikahan
dan selamat serta
memperoleh bayi yang
sehat
Masyarakat menganggap
kehamilan kedua dan
seterusnya lebih mudah dan
tidak berisiko daripada kehamilan
pertama
Calon pengantin perlu perencanaan yang baik untuk layak hamil melalui enam kondisi
ideal hamil sehat
Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat

Ideal : 20-35 tahun


Usia ‒ Usia < 20 tahun : Tunda kehamilan
‒ Usia > 35 tahun : Dianjurkan tidak hamil lagi. (Jika belum mempunyai anak, boleh hamil dalam pengawasan).

Jumlah Anak Ideal : < 3 orang (Jika ≥ 3 orang: dianjurkan tidak hamil lagi)

Jarak Kehamilan Ideal : > 2 tahun (Jika < 2 tahun: tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun)

Ideal : IMT 18,5 – 24,9 (normal), LiLA > 23,5 cm


‒ IMT < 18,5 dan LiLA < 23,5 (KEK): tunda kehamilan
Indeks Masa Tubuh ‒ IMT > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan)
‒ IMT > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat /obesitas): Tunda kehamilan

Riwayat Kehamilan Ideal : Tidak ada Riwayat Kehamilan yang buruk sebelumnya. (Riwayat preeklamsia; sectio; dll)

Ideal: Tidak mempunyai masalah kesehatan


‒ Jika mempunyai masalah kesehatan: tunda kehamilan dan lakukan pengobatan sampai sembuh atau terkontrol dibawah
pengawasan.
Kondisi Kesehatan ‒ Kondisi yang diperhatikan: Kadar Hb, Penyakit menular (HIV, Sifilis, Hepatitis B, TB dll); Penyakit tidak menular (DM,
Hipertensi, Jantung, Auto imun, kanker, dll); Kesehatan Jiwa; Penyakit Genetik: Talasemia, Hemofilia

12
Pelayanan Kesehatan Reproduksi masa Sebelum Hamil
Dalam Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting

• Bimbingan perkawinan (KUA/Lembaga Agama)


KIE Kesehatan
Reproduksi • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)

Calon Pengantin
Layak Persiapan kehamilan sehat
Pemeriksaan
Tatalaksana
Kesehatan/
masalah
Skrining Layak Hamil Berisiko Tinggi kesehatan
Tidak • 4T: Terlalu Muda, Terlalu
Layak Tua, Terlalu Dekat, Terlalu
Banyak
• Masalah kesehatan
Berencana Hamil
Pelayanan KB
Pasangan Usia Tidak Berencana Hamil
Subur • Penyuluhan (Posyandu, K3 Perkantoran)
KIE Kesehatan • Aplikasi Kescatin (Buku Saku)
Reproduksi
• Konseling Individu /Pasangan (Puskesmas)
PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI CATIN DAN PUS

Tujuan
• untuk mengetahui status
kesehatan calon pengantin
dan PUS
• bila calon pengantin atau
PUS mempunyai masalah
kesehatan dapat
diobati/dikontrol
• mencegah penularan
penyakit kepada pasangan
• mempersiapkan kehidupan
rumah tangga yang sehat
• mempersiapkan kehamilan
dan menghasilkan
keturunan yang sehat dan • Hasil pemeriksaan merupakan rahasia medis
berkualitas • Apapun hasil pemeriksaan kesehatan pada calon pengantin tidak menghalangi pasangan
untuk melangsungkan pernikahan
PENTINGNYA SKRINING LAYAK HAMIL

1. Untuk Mendeteksi Faktor Risiko :


1. Risiko 4 T (Terlalu Muda Usia < 20 Tahun, Terlalu Tua Usia >35 Tahun, Terlalu Dekat Jarak Kehamilan <
2 Tahun Dan Terlalu Banyak Jumlah Anak > 3)
2. Masalah Kesehatan Seperti ALKI (Anemia, Lila <23,5 Cm, Penyakit Kronis, Infeksi), Masalah Organ
Reproduksi (Spt Gangguan Haid/Menstruasi ), Dan Masalah Kesehatan Jiwa
2. Bagi yang mempunyai risiko atau masalah kesehatan maka dapat dilakukan intervensi atau
tatalaksana lebih awal hingga risiko atau masalah kesehatannya sembuh atau terkontrol agar
dapat menjalani kehamilan yang sehat.
3. Sebelum faktor risiko dan masalah Kesehatan teratasi dipastikan menggunakan kontrasepsi untuk
menghindari kehamilan yang tidak
4. Petugas kesehatan dapat merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan atau ke
pelayanan rujukan jika diperlukan.
SASARAN SKRINING LAYAK HAMIL

• Pasangan Calon Pengantin :


• Calon pengantin (catin) adalah perempuan dan laki-laki yang akan
melangsungkan perkawinan
• Dilakukan idealnya 3 bulan sebelum pernikahan
• Pasangan Usia Subur :
• Adalah pasangan suami istri dimana istrinya berusia antara
15 -49 tahun,
• Dilakukan secara berkala 1 tahun sekali
KENAPA PERLU SKRINING GIZI SEBELUM HAMIL?
SKRINING GIZI LAYAK HAMIL

• Pasangan Calon Pengantin dan WUS :


• Calon pengantin (catin) adalah perempuan dan laki-
laki yang akan melangsungkan perkawinan
• Dilakukan idealnya 3 bulan sebelum pernikahan
• Skrining Gizi : BB,TB, IMT, LILA dan Tanda
Anemia
• Intervensi Gizi : Pemberian TTD 1 dosis
pencegahan: 1/minggu dan pengobatan 2/hari
STATUSGIZIPRAHAMILBERPENGARIHTEHADAPOUTPUTKEHAMILAN PANJANG LAHIR

Faktor Panjang Lahir


RR 95 % CI
Tinggi Badan Ibu < 150 cm 3,7a 2,2-4,5
IMT ibu Pra Hamil < 18,5 3,1a 1,5-3,7
Umur Ibu <20 th dan >35 th 1,1a 1,0-1,36
Paritas (≤ 2 kali) 1,2a 1,0-1,6
Pertambah BB Hml < 9,1 kg 2,3a 1,4-3,7
Jenis Kelamin (L=1) 1,2 0,9-1,5
Diare (≥1 kali/trimester) 1,9 0,6-2,7
Konsumsi energi (<100%AKG) 2,3 0,8-2,1
Konsumsi protein (<100%AKG) 2,2a 1,1-2,7
Konstanta 39.357
Sumber: Studi Kohor Tumbuh Kembang Anak, Balitbangkes, 2013
PROPORSI RISIKO KURANG ENERGY KRONIS
PADA WANITA USIA SUBUR, 2013 – 2018
46,6

38,5
36,3 2013 2018
33,5
30,1 30,6

23,3 23,
3 20,9 21,4 20,7
19,3
16, 17,3 17,6
7 13, 12, 13,6
5 11,3 10,7 11,1 11,8
3 8, 8,
5 6 6,5 5,2 6
4

Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak Hamil Tidak
hamil hamil hamil hamil hamil hamil hamil
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

Umur dalam tahun


PERTAMBAHAN BERAT BADAN (KG) SELAMA
HAMIL VS BERAT BADAN IBU SEBELUM HAMIL
12.0 10.7
11 . 0
10.0
9.0 10.0
8.0
7.0 8.2
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
4 8 12 16 20 24 28 32 36 37 38 39 40

BBPH < 45 BBPH ≥ 45 kg I O M 2009

Sumber: Studi Kohort Tumbuh Kembang Anak,


PERTAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA
KEHAMILAN DAN PANJANG LAHIR BAYI

Sumber: Studi kohor tumbuh kembang naka, Kemenkes, 2013


CAPAIAN INDIKATOR GIZI TERKAIT CATIN DAN BUMIL
TAHUN 2023
KONDISI KESEHATAN TERKAIT GIZI YANG PERLU DIWASPADAI
KONDISI KESEHATAN TERKAIT GIZI YANG PERLU DIWASPADAI
KONDISI KESEHATAN TERKAIT GIZI YANG PERLU DIWASPADAI
KONDISI KESEHATAN TERKAIT GIZI YANG PERLU DIWASPADAI
KONDISI KESEHATAN TERKAIT GIZI YANG PERLU DIWASPADAI
KONDISI KESEHATAN TERKAIT GIZI YANG PERLU DIWASPADAI
PENTINGNYA MENJAGA STATUS GIZI
PADA MASA PRAKONSEPSI
Pentingnya Gizi Masa
Prakonsepsi
Status gizi pada saat Fertilitas dipengaruhi Pada wanita obesitas
pra konsepsi bersifat oleh berat badan dan mungkin terdapat
mencapai kemampuan sindrom ovarium
kritikal pada awal optimal pada rentang polikistik (PCOS) yang
perkembangan janin IMT normal yaitu mengakibatkan
nantinya 20-25 kegagalan ovulasi
Janin paling rentan Terdapat bukti bahwa
terhadap defisiensi gizi gizi maternal yang
Pada wanita dengan
pada trimester pertama buruk memiliki
IMT <18 mungkin
kehamilan, seringkali konsekuensi yang
terjadi amenorea dan
sebelum wanita segera (misalnya BB
kegagalan ovulasi
menyadari lahir rendah) dan
kehamilannya jangka panjang

PPT 模板下载: www.homeppt.com/moban/ 行业 PPT 模板: www.homeppt.com/hangye/


节日 PPT 模板: www.homeppt.com/jieri/ PPT 素材下载: www.homeppt.com/sucai/
PPT 背景图片: www.homeppt.com/beijing/ PPT 图表下载: www.homeppt.com/tubiao/
优秀 PPT 下载: www.homeppt.com/xiazai/ PPT 教程: www.homeppt.com/powerpoint/
Word 教程: www.homeppt.com/word/ Excel 教程: www.homeppt.com/excel/
资料下载: www.homeppt.com/ziliao/ PPT 课件下载: www.homeppt.com/kejian/
范文下载: www.homeppt.com/fanwen/ 试卷下载: www.homeppt.com/shiti/
教案下载: www.homeppt.com/jiaoan/
字体下载: www.homeppt.com/ziti/
PENTINGNYA PENDEKATAN DAUR KEHIDUPAN
A LIFE CYCLE APPROACH

1. Kesehatan reproduksi merujuk pada periode yang dimulai sejak


remaja dalam usia yg sudah mempunyai potensi untuk hamil dan
berlanjut pada masa masa kehamilan dan menyusui dan masa
diantara kehamilanya .
2. Oleh karena saling keterkaitan antara status gizi ibu dan
pertumbuhan janin yang dikandungnya dan dengan status gizi dan
kesehatan anaknya setelah lahir
3. Daur kehidupan menjadi penting karena status gizi antar generasi
merupakan suatu kontinium dan meletakan gizi sebagai faktor
sentral untuk mempertahankan kesehatan ibu dan anak
ALUR PERJALANAN STATUS GIZI WANITA USIA REPRODUKTIF
SEBAGAI CALON IBU
PRINSIP GIZI SIAP HAMIL
KEBUTUHAN GIZI
PERSIAPAN GIZI PRA KONSEPSI

Anjuran diet untuk masa pra konsepsi :


a. 5 porsi buah dan sayuran setiap hari
b. Mengkonsumsi beragam jenis makanan yang
berbeda dari semua kelompok makanan
c. Batasi makanan yang mengandung terlalu banyak
lemak jenuh dan gula
(Webster-Gandy, 2014: 212)
Berat Badan yang ideal untuk Konsepsi
 Capai dan pertahankan berat badan ideal saat prakonsepsi
(IMT 18,5 – 24,9 kg/m2).
 Berat badan harus stabil selama 3 bula sebelum upaya konsepsi
 Kandungan lemak tubuh yang rendah yaitu < 22% berat badan dapat
mencegah ovulasi (rerata kandungan lemak pd wanita pasca puber adalah
28%)
 Obesitas (IMT > 30) dapat menghambat ovulasi karena berkaitan dg
perubahan pada aktivitas insulin dan efeknya terhadap aktivitas hormon
 Wanita yang obesitas dan kelebihan berat badan harus disarankan untuk
menurunkan berat badan sebelum konsepsi
 Berat badan terlalu rendah (IMT < 18,5) saat konsepsi dapat meningkatkan
risiko pelahiran prematur dan pelahiran bayi BBLR
• (Webster-Gandy, 2014: 214)
ZAT GIZI MASA PRA-KONSEPSI

1. Energi (Karbohidrat)

• Diperlukan karena sintesis jaringan baru memerlukan


energi
• Peningkatan ukuran tubuh menyebabkan peningkatan
laju metabolik dan kebutuhan energi untuk aktivitas
2. Protein
• Untuk sintesis jaringan baru
• Diperlukan untuk pertumbuhan , perkembangan tubuh,
pembentukan jaringan-jaringan baru dan pemeliharaan tubuh

3. Lemak
• Asam lemak tak jenuh diperlukan untuk membran
• Sintesis kolesterol meningkat untuk sintesis hormon seks
• Lemak berguna sebagai cadangan energi, pelarut vitamin A D E K,
pelumas persendian, pertumbuhan dan pencegahan peradangan
kulit
4. Vitamin B
• Kofaktor untuk reaksi metabolik dan proses sintesis
• Vitamin B1 (tiamin) bertindak sebagai kofaktor sejumlah reaksi
metabolik terutama metabolisme karbohidrat. Juga sebagai
konduksi saraf
• Vitamin B2 (riboflavin) bertindak sebagai koenzim flavoprotein,
peran kunci pada reaksi oksidasi-reduksi dalam jalur metabolik;
pelepasan energi
• Niasin berperan dalam metabolisme yang menghasilkan energi
• B6 (piridoksin) berperan dalam reaksi metabolik terutama
metabolisme asam amino, metabolisme lipid dan glikogen serta
sintesis neurotransmitter otak dan porfirin untuk sel darah
merah
5. Besi, tembaga, folat dan Vitamin B12

• Diperlukan untuk pertambahan massa sel darah untuk menunjang jaringan


ekstra
• Peningkatan kebutuhan zat besi pada masa menstruasi
• Folat penting dalam metabolisme asam amino. Berperan penting dalam sintesis
purin dan pirimidin untuk pembentukan DNA da RNA
• Vitamin B12 berperan untuk kofaktor metiltransferase, terkait erat dengan
metabolisme folat.. Berperan juga untuk sintesis metionin, mielinasi saraf, serta
metabolisme asam lemak
• Besi berperan untuk transpor oksigen dalam molekul hemoglobin, terdapat
pada mioglobin untuk menyediakan oksigen bagi otot, bagian dari sistem enzim
• Tembaga berperan dalam pemanfaatan besi, produksi ATP, sintesis
neurotransmitter, pembentukan kolagen, peran anti oksidan
6. Kalsium dan Vitamin D

• Kalsium Diperlukan untuk pertumbuhan rangka, sebagai


komponen utama tulang; memberi kepadatan dan kekuatan pada
tulang
• Ion kalsium dibutuhkan untuk pembekuan darah dan fungsi saraf
otot
• Vitamin D dengan aktivasi menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol
(kalsitriol), mengatur arbsorpsi kalsium dari saluran cerna, eksresi
kalsium dan mineralisasi tulang untuk menjamin homeostasis
kalsium dan fosfat
Rencanakan Kehamilan Sehat Bagi Catin & PUS
Untuk Mewujudkan Generasi Sehat Berkualitas

- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai