Medikolegal
Medikolegal
Bandung, 26 Juli
2023
Alur Pelayanan Medikolegal di
RS
2
Tanggung Jawab Ganda Seorang Dokter
• Kedatangan korban ke dokter dalam rangka penyidikan adalah sebagai
”barang bukti”, sehingga hak dan kewajiban sebagai pasien berkurang, hasil
pemeriksaan dan pengobatan akan dituangkan kedalam Visum et Repertum.
• Jika korban datang sendiri, merupakan pasien biasa dengan hak dan kewajiban
sebagai pasien. Hasil pemeriksaan dan pengobatan akan dimasukan dalam
Rekam medik.
• Bila korban datang sendiri dan kemudian penyidik memerlukan Visum
et Repertum, ada dua kemungkinan :
1. Penyidik menghubungi Korban untuk menjelaskan kepentingan Visum et
Repertum, bila pasien setuju maka dokter dapat membuat Visum
berdasarkan Rekam Medis.
2. Dokter berdasarkan kepentingan banyak orang dan diminta secara legal
oleh penyidik dan sesuai dengan Undang - Undang dapat langsung
membuatkan Visum berdasarkan Rekam medik.
Landasan Hukum VeR:
a. Lembaran negara No. 350 Thn. 1937
b. KUHAP Pasal 179 kewajiban sebagai saksi ahli.
c. KUHAP Pasal 133 penyidik dapat meminta keteterangan ahli.
4
Visum et Repertum (VeR)
• Dibuat Berdasarkan permintaan tertulis dari pihak berwajib
yang digunakan untuk kepentingan peradilan.
• Permintaan Visum et Repertum menurut KUHAP pasal 133,
merupakan wewenang penyidik, permintaan tersebut harus
dibuat dalam bentuk surat resmi, menggunakan kertas
berkepala surat, bernomor dan bertanggal, diakhiri dengan
tandatangan, nama jelas, pangkat dan NRP.
5
ALAT BUKTI YA N G SAH
4. Adalah
Expertiseketerangan ahli kedokteran tentang barang bukti yang
berasal dari tubuh manusia.
7
• Visum et Repertum Sementara. HASIL PEMERIKSAAN SMENTARA
o Diterbitkan apabila Polisi meminta segera dalam rangka proses penahanan
pelaku, kesimpulan hanya berisi jenis kekerasan dan benda penyebab sedangkan
derajat luka dan sebab kematian tidak dicantumkan oleh karena belum dapat
ditentukan oleh dokter atau korban masih dalam perawatan.
o Visum et Repertum sementara dapat dibuat apabila Penyidik memerlukan untuk
menahan pelaku, mencari alat / barang bukti yang digunakan oleh pelaku.
o VeR Lanjutan adalah VeR yang dibuat apabila korban pindah rawat atau pindah
Rumah Sakit.
• Visum et Repertum Psikiatrikum.
o Yaitu keterangan dokter spesialis kedokteran jiwa yang berbentuk surat sebagai
hasil pemeriksaan kesehatan jiwa seseorang di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
kepentingan penegakan hukum. Pemeriksaan dilaksanakan paling lama 14 hari.
o Dasar hukum VeRP: Permenkes No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum.
• Kronologis terjadinya TP
CATATAN :
Pada pengetikan Visum et Repertum angka dan singkatan harus ditulis dengan huruf
11
Contoh
Form Visum et
Repertum
PEMBUATAN VeR
Anatomi VeR :
PROJUSTISIA
artinya dibuat secara khusus untuk
• PRO JUSTISIA. kepentingan peradilan. Oleh UU
• PENDAHULUAN. dinyatakan sbg surat resmi dan tidak
• PEMBERITAAN. perlu materai untuk menjadikannya
• KESIMPULAN. berkekuatan hukum.
• PENUTUP.
PENDAHULUAN
Berisi :
- Identitas dokter & instansinya
- Instansi peminta Ver serta identitas
yang diperiksa
- Tanggal & tempat pemeriksaan
- Objek pemeriksaan( korban ) sesuai
uraian identitas dalam SpV dari
penyidik
PEMERINTAH PROVINSI AERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN
Jl. Kyai Caringin No. 7 Telp. 3503003 Fax. 3503412
Jakarta Pusat 10510
Nomor : 00 /VER/IV/2019 Jakarta,
2019 April
Lampiran : -
Perihal : Pemeriksaan Visum et Repertum
a/n .
PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
Yang bertanda tangan di bawah ini saya,Boge Priyo Nugroho, Dokter, Spesialis Forensik pada Rumah
Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian
Negara Republik Indonesia Sektor Gambir dengan suratnya nomor : B / 171 / IV / 2019 / Reskrim,
tertanggal empat belas April tahun dua ribu lima belas, maka pada tanggal lima belas April tahun dua
ribu empat belas belas pukul dua puluh dua lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia bagian Barat
bertempat di Pusat Pelayanan Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Tarakana Jakarta telah melakukan
pemeriksaan seseorang, yang menurut surat tersebut adalah : -----------------------------------------------------
Nama :
Jenis kelamin
: Tempat tanggal lahir :
Warga Negara
:
Pekerjaan
:
Anatomi VeR PEMBERITAAN
berisi FAKTA, dari hasil apa yang
• PRO JUSTISIA. dilihat/diketahui pada saat
• PENDAHULUAN. pemeriksaan bersifat sebagai
• PEMBERITAAN. PENGGANTI BARANG BUKTI
• KESIMPULAN. pemeriksaannya harus sesuai standar,
• PENUTUP. diuraikan secara rinci dan objektif
KESIMPULAN
berisikan OPINI / PENDAPAT dokter
pemeriksa berdasarkan keilmuannya
2. Pada pembatas lubang hidung kanan dan kiri, terdapat luka terbuka, bentuk tdak
beraturan, batas tegas, dasar tulang dalam hidng, pada daerah seluas nol koma
lima sentimeter kali satu sentimeter. ------------------ ( bagian terpenting
III. PEMERIKSAAN
PENGGANTILABORATORIUM
BARANG BUKTI) :
1. Pemeriksaan NAPZA : .............
2. Pemeriksaan Laboratorium : .....................
• Jenis luka
• Penyebab luka : kekerasan tajam, kekerasan
tumpul, bakar, asam, basa atau senpi
• Perlu tindak medis lanjut dan atau perlu
perawatan
• Derajat luka
Bila memerlukan perawatan ditambahkan :
Orang tersebut memerlukan perawatan.
• PENUTU
P
www.themegallery.co
m
KESIMPULAN
VeR Seorang laki – laki berumur -/+ 12 thn, ditemukan luka
terbuka pada daerah kepala dan memar
pada lengan kanan atas akibat kekerasaan tumpul.
Selanjutnya ditemukan juga beberapa luka yang sudah mulai
menyembuh . Melihat sifat dan pola luka sesuai dengan kasus
penganiayaan anak
Luka tersebut menyebabkan penyakit dan halangan
pekerjaan sementara waktu
Bila memerlukan perawatan ditambahkan :
Orang tersebut memerlukan perawatan
selama 3 hari.
Langkah menentukan derajat
luka
• Jika memenuhi satu atau lebih kriteria diatas luka derajat dua.
• Pasal 351 KHUP ayat (4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak
kesehatan.
• Jika tidak perlu dirawat sesuai kriteria diatas luka derajat satu.
• Pasal 352 penganiyaan yang tidak menyebabkan sakit atau halangan
untuk menjalankan jabatan atau pekerjaan dipidana sebagai penganiyaan
ringan (penjara 3 bln/352 KUHP)
PEMERIKSAAN FISIK
20
Pemeriksaan Fisik
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Lakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh dengan ramah dan sopan.
2. Sebelum pemeriksaan fisik, cek apakah sudah dilakukan informed-consent
3. Dipastikan ada yang mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan
4. Pastikan peralatan dan bahan sudah disiapkan sebelum pemeriksaan
5. Selalu beritahu apa yang akan dilakukan dan minta persetujuan kepada pasien
sebelum dilakukan pemeriksaan.
6. Lakukan pemeriksaan keadaan umum, tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital.
7. Selain pemeriksaan fisik umum sebagaimana biasa, lakukan pencatatan khusus pada
rekam medis untuk kekerasan fisik dan seksual.
8. Perhatikan apakah ada luka lama dan baru yang sesuai urutan kejadian peristiwa
kekerasan yang dialami. Catat jenis, lokasi, bentuk, ukuran, dasar dan tepi luka.
21
PENULISAN LUKA
:
1. LOKASI
DITENTUKAN REGIO DAN KOORDINAT,
YAITU JRK DARI GRS TENGAH &
TITIK ANATOMIS.
PEMERIKSAAN
PERLUKAAN
TITIK ANATOMISNYA :
1. LENGAN : LIPAT SIKU, SIKU,
PERGELANGAN TANGAN
2.TUNGKAI : LIPAT PAHA,
LUTUT, LIPAT LUTUT, MATA KAKI
LUAR DAN DALAM
Deskripsi Luka Secara Umum
Luka adalah bukti penting dari suatu peristiwa kejahatan krn
dari luka ini kita dapat mengetahui banyak hal
mengenai peristiwa kejahatan yang terjadi pada
korban, seperti :
1. Memperkirakan alat / benda penyebab
2. Saat terjadinya perlukaan
3. Cara kejadian
Prinsip: mendeskripsikan luka harus sesuai dengan apa yang dilihat dan
ditemukan pada luka, dimana penulisannya didahului oleh lokasi luka
sesuai dengan daerah anatomis.
27
Jenis Luka
LUKA MEMAR
30
engertia
n
PERBUATAN CABUL
SEMUA PERBUATAN YG DILAKUKANUTKMENDAPATKAN
KENIKMATAN SEKSUAL DILUAR PERSETUBUHAN DAN TDK
DIKEHENDAKI KORBAN SEKALIGUS MENGANGGU
KEHORMATAN / SUSILA.
PERSETUBUHAN.
MASUKNYA ALAT KELAMIN PRIA
KE DALAM LIANG VAGINA DGN /
TANPA EYAKULASI
PELECEHAN SEKSUAL :
SEMUA PERLAKUAN SEKSUAL YG TDK DIINGINKAN &
MEMBUAT
SESEORANG MERASA TERHINA, TERTEKAN SERTA
DIRENDAHKAN MARTABATNYA.
PERKOSAAN :
PERSETUBUHAN DILUAR NIKAH DENGAN
PEMAKSAAN, KEKERASAAN & ATAU PER-ZINAH-AN :
ANCAMANAN. ADALAH PERSETUBUHAN YG
DILAKUKAN OLH PASANGAN
DIMANA
SALAH SATU / KEDUANYA
TLH TERIKAT
DLMPERKAWINAN.
( HANYA DPT DITUNTUT BILA
PEMERIKSAAN FORENSIK
KASUS KEJAHATAN
SEKSUAL
DITUJUKAN UNTUK
MENENTUKAN :
1. TANDA – TANDA
PERSETUBUHAN
2. PERKIRAAN UMUR
3. TANDA– TANDA KEKERASAN
4. TANDA – TANDA
KEMUNGKINAN
ADANYA KELAINAN
MENGGUMPULKAN SISA2
PSIKOLOGIS PERSETUBUHAN ( TRACE
EVIDENCE )
33
34
35
36
37
38
40
43
44
Diagram showing an acute tear of the hymen.
Reproduced with permission of J Lauridson, 2004. Redness or irritation of the hymen.
Redness or irritation of both labia and hymen
Hymenal injury along with anal redness and edema
1 day post-trauma
48
49
Diagram showing an old, healing injury to the
hymen. Reproduced with permission of J Lauridson, 2004
Robekan parsial
51
52
53
54
55
Pada pemeriksaan fisik umum sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------
a.Tinggi badan seratus lima puluh tiga sentimeter, berat badan tiga puluh empat kilogram.--------------
b.Tekanan darah seratus dua puluh enam per enam puluh tujuh milimeter air raksa,nadi delapan puluh
dua
kali permenit, frekuensi nafas dua puluh kali permenit.-------------------------------------------------------
c.Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh lainnya.-----------------------------------------
d.Pada pemeriksaan genitalia :---------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian luar :Tidak tampak tanda-tanda kekerasan.----------------------------------------------------
Selaput :
dara robekan sampai------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-Tampak dasar pada arah jam satu,dua dan sembilan sesuai arah putaran jarum jam tanpa
adanya kemerahan sekitar robekan.-------------------------------------------------------------------------------------
Bagian dalam : Tidak diperiksa.--------------------------------------------------------------------------------------
60
RAPE
KIT
Tahapan Pemeriksaan Yang dilakukan
NO
meliputi: Pemeriksaan Keterangan
1 Pemeriksaan umum • Perhatikan penampilan korban
(pada kasus kekerasan • Lakukan pemeriksaan terhadap keadaan
seksual lakukan pencatatan khusus) umum, kesadaran, dan tanda vital tubuh
lainnya.
• Perhatikan luka-luka yang sesuai dengan
jalannya peristiwa kekerasan seksual yang
dialami
• Catat dalam rekam medis
2 Dalam hal peristiwa kekerasan • Dapat menggunakan alat bantu rape kit
seksual belum lama terjadi dan
pakaian yang dikenakan korban
masih pakaian yang sama sewaktu
peristiwa terjadi, maka:
62
NO Pemeriksaan Keterangan
2 Dalam hal peristiwa • Bila di tubuh korban banyak menempel barang bukti (seperti
kekerasan seksual belum rumput, tanah, dll), korban dipersilahkan berdiri diatas selembar
lama terjadi dan pakaian kertas putih yang cukup besar (koran/kertas flipchart) kemudian
yang dikenakan korban baju dan rambut digeraikan sehingga barang-barang bukti yang
masih pakaian yang sama menempel pada tubuh pasien jatuh keatas kertas
sewaktu
peristiwa terjadi, maka:
65
NO Pemeriksaan Keterangan
5 Kuku jari tangan dipotong dan
dimasukkan ke dalam amplop terpisah
kanan dan kiri, amplop disegel dan
bubuhkan label identitas.
67
NO Pemeriksaan Keterangan
9 Rambut pubis disisir o Rambut lepas yang ditemukan (mungkin milik tersangka
pelaku)
dimasukkan ke dalam amplop.
68
NO Pemeriksaan Keterangan
10 Periksa adanya luka di daerah sekitar a. Microlesi yang tidak tampak dengan kasat mata dapat dilihat dengan
paha, vulva dan perineum; catat menyemprotkan cairan toluidin blue dan bilas dengan aquadest, erosi
jenisnya, lokasi, bentuk, dasar, tepi dan atau laserasi akan tampak berwarna biru.
sekitar luka.
69
NO Pemeriksaan Keterangan
70
TERIMA
KASIH
71