Anda di halaman 1dari 71

VISUM ET REPERTUM (VeR) SESUAI

DENGAN ASPEK MEDIKOLEGAL


DALAM PENANGANAN KASUS KTP/A

Bandung, 26 Juli
2023
Alur Pelayanan Medikolegal di
RS

2
Tanggung Jawab Ganda Seorang Dokter
• Kedatangan korban ke dokter dalam rangka penyidikan adalah sebagai
”barang bukti”, sehingga hak dan kewajiban sebagai pasien berkurang, hasil
pemeriksaan dan pengobatan akan dituangkan kedalam Visum et Repertum.
• Jika korban datang sendiri, merupakan pasien biasa dengan hak dan kewajiban
sebagai pasien. Hasil pemeriksaan dan pengobatan akan dimasukan dalam
Rekam medik.
• Bila korban datang sendiri dan kemudian penyidik memerlukan Visum
et Repertum, ada dua kemungkinan :
1. Penyidik menghubungi Korban untuk menjelaskan kepentingan Visum et
Repertum, bila pasien setuju maka dokter dapat membuat Visum
berdasarkan Rekam Medis.
2. Dokter berdasarkan kepentingan banyak orang dan diminta secara legal
oleh penyidik dan sesuai dengan Undang - Undang dapat langsung
membuatkan Visum berdasarkan Rekam medik.
Landasan Hukum VeR:
a. Lembaran negara No. 350 Thn. 1937
b. KUHAP Pasal 179 kewajiban sebagai saksi ahli.
c. KUHAP Pasal 133 penyidik dapat meminta keteterangan ahli.

Istilah Visum et Repertum tidak tercantum pada KUHAP, namun yang


ada adalah Keterangan Ahli,sesuai penjelasan pasal 186 KUHAP.
Berdasarkan hal tersebut Visum et Repertum merupakan keterangan
ahli baik untuk bagian pemberitaan maupun kesimpulan sehingga
secara keseluruhan Visum et Repertum menurut KUHAP merupakan
alat bukti sah. Keterangan ahli sendiri dapat tertulis atau lisan.

4
Visum et Repertum (VeR)
• Dibuat Berdasarkan permintaan tertulis dari pihak berwajib
yang digunakan untuk kepentingan peradilan.
• Permintaan Visum et Repertum menurut KUHAP pasal 133,
merupakan wewenang penyidik, permintaan tersebut harus
dibuat dalam bentuk surat resmi, menggunakan kertas
berkepala surat, bernomor dan bertanggal, diakhiri dengan
tandatangan, nama jelas, pangkat dan NRP.

5
ALAT BUKTI YA N G SAH

• Pasal 184 KUHAP :


1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
Jenis Visum et
Repertum
1. Visum Et Repertum Perlukaan
a. Visum et Repertum Sementara (Hasil
PemeriksaanSementara)
b. Visum et Repertum Definitif

2. Visum et Repertum Psikiatrikum

3. Visum et Repertum Jenazah


a. Visum et Repertum Pemeriksaan luar.
b. Visum et Repertum Luar dan Dalam.

4. Adalah
Expertiseketerangan ahli kedokteran tentang barang bukti yang
berasal dari tubuh manusia.
7
• Visum et Repertum Sementara. HASIL PEMERIKSAAN SMENTARA
o Diterbitkan apabila Polisi meminta segera dalam rangka proses penahanan
pelaku, kesimpulan hanya berisi jenis kekerasan dan benda penyebab sedangkan
derajat luka dan sebab kematian tidak dicantumkan oleh karena belum dapat
ditentukan oleh dokter atau korban masih dalam perawatan.
o Visum et Repertum sementara dapat dibuat apabila Penyidik memerlukan untuk
menahan pelaku, mencari alat / barang bukti yang digunakan oleh pelaku.
o VeR Lanjutan adalah VeR yang dibuat apabila korban pindah rawat atau pindah
Rumah Sakit.
• Visum et Repertum Psikiatrikum.
o Yaitu keterangan dokter spesialis kedokteran jiwa yang berbentuk surat sebagai
hasil pemeriksaan kesehatan jiwa seseorang di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
kepentingan penegakan hukum. Pemeriksaan dilaksanakan paling lama 14 hari.
o Dasar hukum VeRP: Permenkes No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum.

Hasil pemeriksaan tidak boleh diberikan tanpa ada


surat permintaan VeR secara tertulis dari
Kepolisian 8
Yang berhak meminta Visum et
Repertum:
1. Penyidik, Kepolisian Negara Republik Indonesia

2. POM TNI/ Provost Angkatan, khusus


menyangkut tindak pidana menyangkut personel
TNI

3. Hakim (khususnya untuk VER Psikiatrikum) dan


Hakim Pengadilan Agama
9
• Kepala surat ( Kop surat ),
tanggal
• Nomor surat , peruntukan
surat dan tujuan dari
permohonan pembuatan SPV
• Identitas yang akan diperiksa

• Kronologis terjadinya TP

• Ditanda tangani oleh penyidik


(aipda) atau a.n
Kapolres/Kapolsek
• Stempel / cap  sesuai / tidak
dg kop surat
www.themegallery.co
m
Bentuk Umum Visum et
Pembukaan
Repertum : / digunakan untuk kepentingan “Keadilan”. Dalam UU Perpajakan
• Berupa tulisan “Projustitia”. Bukan hanya untuk bebas meterai, tapi mempunyai arti yang lebih luhur,
bahwa Visum et Repertum dibuat
Tahun 1984 meterai hanya untuk perkara perdata – sedangkan perkara pidana bebas meterai.
Pendahuluan berisi :
1. Waktu tempat pemeriksaan
2. Identitas Dokter, pemohon, pengantar (label)
3. Identitas barang bukti / korban / pelaku
Hasil Pemeriksaan
• Berisi hal-hal yang ditemukan dan dilihat oleh dokter yang sifatnya diskripsi (obyektif) terhadap barang
bukti dan hasil laboratorium /pemeriksaan lain.
Kesimpulan
• Memuat pendapat dokter tentang sebab/akibat dari hal-hal yang ditemukan.
Penutup
• Berisi penegasan bahwa Visum et Repertum ini dibuat berdasarkan sumpah jabatan dan UU
berlaku
yang serta dibuat dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.

CATATAN :
Pada pengetikan Visum et Repertum angka dan singkatan harus ditulis dengan huruf

11
Contoh
Form Visum et
Repertum
PEMBUATAN VeR
Anatomi VeR :
PROJUSTISIA
artinya dibuat secara khusus untuk
• PRO JUSTISIA. kepentingan peradilan. Oleh UU
• PENDAHULUAN. dinyatakan sbg surat resmi dan tidak
• PEMBERITAAN. perlu materai untuk menjadikannya
• KESIMPULAN. berkekuatan hukum.
• PENUTUP.
PENDAHULUAN
Berisi :
- Identitas dokter & instansinya
- Instansi peminta Ver serta identitas
yang diperiksa
- Tanggal & tempat pemeriksaan
- Objek pemeriksaan( korban ) sesuai
uraian identitas dalam SpV dari
penyidik
PEMERINTAH PROVINSI AERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN
Jl. Kyai Caringin No. 7 Telp. 3503003 Fax. 3503412
Jakarta Pusat 10510
Nomor : 00 /VER/IV/2019 Jakarta,
2019 April
Lampiran : -
Perihal : Pemeriksaan Visum et Repertum
a/n .
PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
Yang bertanda tangan di bawah ini saya,Boge Priyo Nugroho, Dokter, Spesialis Forensik pada Rumah
Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian
Negara Republik Indonesia Sektor Gambir dengan suratnya nomor : B / 171 / IV / 2019 / Reskrim,
tertanggal empat belas April tahun dua ribu lima belas, maka pada tanggal lima belas April tahun dua
ribu empat belas belas pukul dua puluh dua lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia bagian Barat
bertempat di Pusat Pelayanan Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Tarakana Jakarta telah melakukan
pemeriksaan seseorang, yang menurut surat tersebut adalah : -----------------------------------------------------
Nama :
Jenis kelamin
: Tempat tanggal lahir :
Warga Negara
:
Pekerjaan
:
Anatomi VeR PEMBERITAAN
berisi FAKTA, dari hasil apa yang
• PRO JUSTISIA. dilihat/diketahui pada saat
• PENDAHULUAN. pemeriksaan bersifat sebagai
• PEMBERITAAN. PENGGANTI BARANG BUKTI
• KESIMPULAN. pemeriksaannya harus sesuai standar,
• PENUTUP. diuraikan secara rinci dan objektif

KESIMPULAN
berisikan OPINI / PENDAPAT dokter
pemeriksa berdasarkan keilmuannya

PENUTUP SUMPAH JABATAN “Demikianlah telah saya


uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan
pengetahuan saya yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah
jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP)”
I. RIWAYAT KEJADIAN :

1. Pengantar korban ( bibi korban ) mengatakan bahwa korban sering dipukuli,


disiksa dan diancam oleh pelaku yang diakui sebagai ibu tiri korban ....dst
II. HASIL PEMERIKSAAN :
1. Kesadaran sadar penuh, Keadaan umum tampak hiperaktif, nadi seratus kali per
menit, laju napas dua puluh empat kali per menit, dan suhu tubuh tiga puluh
enam koma lima derajat selsius, berat badan sepuluh kilogram, tinggi badan
delapan puluh lima sentimeter.

2. Pada pembatas lubang hidung kanan dan kiri, terdapat luka terbuka, bentuk tdak
beraturan, batas tegas, dasar tulang dalam hidng, pada daerah seluas nol koma
lima sentimeter kali satu sentimeter. ------------------ ( bagian terpenting 
III. PEMERIKSAAN
PENGGANTILABORATORIUM
BARANG BUKTI) :
1. Pemeriksaan NAPZA : .............
2. Pemeriksaan Laboratorium : .....................

IV. KESIMPULAN : OPINI / PENDAPAT DOKTER PEMERIKSA. -------------------------------------


Pada pemeriksaan anak perempuan berusia ....................
PENUTUP.
KESIMPULAN
V.E.R
Isi Kesimpulan Ver perlukaan memuat
• Identitas
:

• Jenis luka
• Penyebab luka : kekerasan tajam, kekerasan
tumpul, bakar, asam, basa atau senpi
• Perlu tindak medis lanjut dan atau perlu
perawatan
• Derajat luka
Bila memerlukan perawatan ditambahkan :
Orang tersebut memerlukan perawatan.
• PENUTU
P
www.themegallery.co
m
KESIMPULAN
VeR Seorang laki – laki berumur -/+ 12 thn, ditemukan luka
terbuka pada daerah kepala dan memar
pada lengan kanan atas akibat kekerasaan tumpul.
Selanjutnya ditemukan juga beberapa luka yang sudah mulai
menyembuh . Melihat sifat dan pola luka sesuai dengan kasus
penganiayaan anak
Luka tersebut menyebabkan penyakit dan halangan
pekerjaan sementara waktu
Bila memerlukan perawatan ditambahkan :
Orang tersebut memerlukan perawatan
selama 3 hari.
Langkah menentukan derajat
luka
• Jika memenuhi satu atau lebih kriteria diatas  luka derajat dua.
• Pasal 351 KHUP ayat (4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak
kesehatan.

• Jika tidak perlu dirawat sesuai kriteria diatas  luka derajat satu.
• Pasal 352 penganiyaan yang tidak menyebabkan sakit atau halangan
untuk menjalankan jabatan atau pekerjaan dipidana sebagai penganiyaan
ringan (penjara 3 bln/352 KUHP)
PEMERIKSAAN FISIK

20
Pemeriksaan Fisik
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Lakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh dengan ramah dan sopan.
2. Sebelum pemeriksaan fisik, cek apakah sudah dilakukan informed-consent
3. Dipastikan ada yang mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan
4. Pastikan peralatan dan bahan sudah disiapkan sebelum pemeriksaan
5. Selalu beritahu apa yang akan dilakukan dan minta persetujuan kepada pasien
sebelum dilakukan pemeriksaan.
6. Lakukan pemeriksaan keadaan umum, tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital.
7. Selain pemeriksaan fisik umum sebagaimana biasa, lakukan pencatatan khusus pada
rekam medis untuk kekerasan fisik dan seksual.
8. Perhatikan apakah ada luka lama dan baru yang sesuai urutan kejadian peristiwa
kekerasan yang dialami. Catat jenis, lokasi, bentuk, ukuran, dasar dan tepi luka.
21
PENULISAN LUKA
:

1.LOKASI : Ditentukan secara regional


2.DISKRIPSI LUKA :
Ditentukan gambaran luka -bukan jenis
luka (V.Laceratum,V.Scissum dll)
3.UKURAN – UKURAN LUKA :
Kekerasan tumpul  Diukur jarak
terpanjang dan
terlebar.
Kekerasan tajam  dirapatkan dulu , ukur
hanya panjangnya.
4.LAIN – LAIN YG DITEMUKAN PADA
LUKA :
Kotoran, jaringan
www.themegallery.com
yg keluar dari lubang luka
PEMERIKSAAN
LUKA

1. LOKASI
DITENTUKAN REGIO DAN KOORDINAT,
YAITU JRK DARI GRS TENGAH &
TITIK ANATOMIS.
PEMERIKSAAN
PERLUKAAN

ORDINAT & ABSIS :

. . JARAK DARI GPD / GPB

JARAK DARI TITIK ANATOMIS


.
LUKA LUKA PADA ANGGOTA GERAK.

UTK ANGGOTA GERAK ATAS


& BAWAH TDK MENGGUNAKAN
GPD/GPB - TAPI MENGGUNAKAN
SISI-2 DARI ANGGOTA GERAK
YAITU :
* SISI DEPAN &SISI BELAKANG
* SISI DALAM & SISI LUAR

TITIK ANATOMISNYA :
1. LENGAN : LIPAT SIKU, SIKU,
PERGELANGAN TANGAN
2.TUNGKAI : LIPAT PAHA,
LUTUT, LIPAT LUTUT, MATA KAKI
LUAR DAN DALAM
Deskripsi Luka Secara Umum
Luka adalah bukti penting dari suatu peristiwa kejahatan krn
dari luka ini kita dapat mengetahui banyak hal
mengenai peristiwa kejahatan yang terjadi pada
korban, seperti :
1. Memperkirakan alat / benda penyebab
2. Saat terjadinya perlukaan
3. Cara kejadian

Prinsip: mendeskripsikan luka harus sesuai dengan apa yang dilihat dan
ditemukan pada luka, dimana penulisannya didahului oleh lokasi luka
sesuai dengan daerah anatomis.
27
Jenis Luka
LUKA MEMAR

a. Dalam pencatatatan deskripsi luka memar berikut


urutannya:
b. Lokasi dan koordinat
c. Bentuk : bulat /bentuk tertentu/tidak beraturan
d. Batas : tegas /tdk tegas
e. Warna
f. Bengkak / tdk bengkak
g. Nyeri tekan / Tidak ( korban hidup)
h. Ukuran

PERUBAHAN WARNA PADA MEMAR : Contoh deskripsi memar:


Pada kelopak atas dan bawah mata kanan…sentimeter dari
1. Kemerahan I hari garis pertengahan depan,…sentimeter di bawah
2. Merah kebiruan ( ungu ) 2-3 hari alais/diatas sudut luar/dalam mata terdapat memar
3. Biru – kehitaman 4-5 hari berwarna ungu kemerahan, disertai pembengkakan ( nyeri
4. Kehijuan 1 minggu tekan atau tidak), (ukuran luka panjang x lebar)
5. Kuning 1 – 2 minggu ….sentimeter kali….sentimeter
6. Normal 2 minggu
KESIMPULAN
VeR

Pada (pemeriksaan) seorang perempuan berusia


tiga puluh dua tahun ini, ditemukan memar
pada kelopak mata kanan akibat kekerasaan
tumpul. Selanjutnya tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan pada bagian tubuh lainnya.
PEMERIKSAAN
SEKSUAL

30
engertia
n
PERBUATAN CABUL
SEMUA PERBUATAN YG DILAKUKANUTKMENDAPATKAN
KENIKMATAN SEKSUAL DILUAR PERSETUBUHAN DAN TDK
DIKEHENDAKI KORBAN SEKALIGUS MENGANGGU
KEHORMATAN / SUSILA.

PERSETUBUHAN.
MASUKNYA ALAT KELAMIN PRIA
KE DALAM LIANG VAGINA DGN /
TANPA EYAKULASI
PELECEHAN SEKSUAL :
SEMUA PERLAKUAN SEKSUAL YG TDK DIINGINKAN &
MEMBUAT
SESEORANG MERASA TERHINA, TERTEKAN SERTA
DIRENDAHKAN MARTABATNYA.

PERKOSAAN :
PERSETUBUHAN DILUAR NIKAH DENGAN
PEMAKSAAN, KEKERASAAN & ATAU PER-ZINAH-AN :
ANCAMANAN. ADALAH PERSETUBUHAN YG
DILAKUKAN OLH PASANGAN
DIMANA
SALAH SATU / KEDUANYA
TLH TERIKAT
DLMPERKAWINAN.
( HANYA DPT DITUNTUT BILA
PEMERIKSAAN FORENSIK
KASUS KEJAHATAN
SEKSUAL
DITUJUKAN UNTUK
MENENTUKAN :

1. TANDA – TANDA
PERSETUBUHAN
2. PERKIRAAN UMUR
3. TANDA– TANDA KEKERASAN
4. TANDA – TANDA
KEMUNGKINAN
ADANYA KELAINAN
MENGGUMPULKAN SISA2
PSIKOLOGIS PERSETUBUHAN ( TRACE
EVIDENCE )
33
34
35
36
37
38
40
43
44
Diagram showing an acute tear of the hymen.
Reproduced with permission of J Lauridson, 2004. Redness or irritation of the hymen.
Redness or irritation of both labia and hymen
Hymenal injury along with anal redness and edema
1 day post-trauma
48
49
Diagram showing an old, healing injury to the
hymen. Reproduced with permission of J Lauridson, 2004
Robekan parsial
51
52
53
54
55
Pada pemeriksaan fisik umum sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------
a.Tinggi badan seratus lima puluh tiga sentimeter, berat badan tiga puluh empat kilogram.--------------
b.Tekanan darah seratus dua puluh enam per enam puluh tujuh milimeter air raksa,nadi delapan puluh
dua
kali permenit, frekuensi nafas dua puluh kali permenit.-------------------------------------------------------
c.Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh lainnya.-----------------------------------------
d.Pada pemeriksaan genitalia :---------------------------------------------------------------------------------------------
 Bagian luar :Tidak tampak tanda-tanda kekerasan.----------------------------------------------------
 Selaput :
dara robekan sampai------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-Tampak dasar pada arah jam satu,dua dan sembilan sesuai arah putaran jarum jam tanpa
adanya kemerahan sekitar robekan.-------------------------------------------------------------------------------------
 Bagian dalam : Tidak diperiksa.--------------------------------------------------------------------------------------

Pada korban perempuan berusia empat belas tahun ini


ditemukan robekan selaput dara akibat kekerasan tumpul yang
melewati liang senggama.Selanjutnya tidak ditemukan tanda-
tanda kekerasan pada bagian tubuh
lainnya.---------------------------------------

60
RAPE
KIT
Tahapan Pemeriksaan Yang dilakukan
NO
meliputi: Pemeriksaan Keterangan
1 Pemeriksaan umum • Perhatikan penampilan korban
(pada kasus kekerasan • Lakukan pemeriksaan terhadap keadaan
seksual lakukan pencatatan khusus) umum, kesadaran, dan tanda vital tubuh
lainnya.
• Perhatikan luka-luka yang sesuai dengan
jalannya peristiwa kekerasan seksual yang
dialami
• Catat dalam rekam medis

2 Dalam hal peristiwa kekerasan • Dapat menggunakan alat bantu rape kit
seksual belum lama terjadi dan
pakaian yang dikenakan korban
masih pakaian yang sama sewaktu
peristiwa terjadi, maka:

62
NO Pemeriksaan Keterangan
2 Dalam hal peristiwa • Bila di tubuh korban banyak menempel barang bukti (seperti
kekerasan seksual belum rumput, tanah, dll), korban dipersilahkan berdiri diatas selembar
lama terjadi dan pakaian kertas putih yang cukup besar (koran/kertas flipchart) kemudian
yang dikenakan korban baju dan rambut digeraikan sehingga barang-barang bukti yang
masih pakaian yang sama menempel pada tubuh pasien jatuh keatas kertas
sewaktu
peristiwa terjadi, maka:

• Dalam hal pada pakaian korban dicurigai adanya bercak mani


berupa bercak teraba kaku, maka pakaian tersebut diminta dan
dimasukkan ke dalam amplop, sedangkan korban diberi pakaian
pengganti.
• kertas dilipat membungkus barang bukti tersebut,
kemudian masukkan ke dalam amplop yang sudah ada identitas
pasien lalu disegel dan dibubuhkan tanda tangan si pengumpul
(dokter). 63
NO Pemeriksaan Keterangan
3 Lakukan
pemeriksaan pertumbuhan
gigi geligi dan seks
sekunder
(pertumbuhan payudara
dan rambut pubis) untuk
konfirmasi usia korban atau • Periksa gigi geligi (gigi ke 7 & 8)
kepantasan • Lakukan swab pada laring dan tonsil, dan buat sediaan hapus:
dikawin sebagaimana (a) pemeriksaan mikrobiologi (curiga IMS)
diminta oleh undang- (b) pemeriksaan sperma dan cairan mani.
undang.
4
Bila diduga
ada persetubuhan oral,
periksa adanya lecet, bintik • Kapas lidi dikeringkan dan dimasukkan kedalam amplop. Kedua
perdarahan atau memar sediaan hapus dan amplop berisi kapas lidi yang sudah kering,
pada palatum, kemudian dimasukkan ke dalam amplop besar, disegel dan bubuhkan
label identitas serta ditanda-tangan oleh pengumpul/pemeriksa
64
Pada persetubuhan oral, periksa lecet, bintik perdarahan / memar pada
palatum,

65
NO Pemeriksaan Keterangan
5 Kuku jari tangan dipotong dan
dimasukkan ke dalam amplop terpisah
kanan dan kiri, amplop disegel dan
bubuhkan label identitas.

6 Periksa, adakah tanda-tanda bekas


kehilangan kesadaran atau diberikan obat • Bila ada terdapat tanda needle marks, ini merupakan
bius/tidur, apakah ada ”needle marks”. indikasi untuk pemeriksaan darah dan urin.
• Darah diambil dari vena cubiti sebanyak 5 ml, sedangkan
urin diambil setidaknya sejumlah 10 ml.
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dalam Pada saat pemeriksaan dilakukan cermati apakah terdapat
7 posisi litotomi, periksa luka-luka sekitar tanda-tanda persetubuhan:
vulva, perineum dan paha Tanda-tanda penetrasi : robekan selaput dara, perlukaan
pada
mulut vagina
Tanda-tanda ejakulasi: adanya sel sperma, ada cairan sperma
Tanda-tanda akibat persetubuhan : kehamilan, Infeksi menular
seksual (IMS)
Persetubuhan positif apabila terdapat robekan selaput dara
disertai salah satu dari sperma atau kehamilan atau IMS, bila66
tidak ada maka robekan disebutkan akibat kekerasan tumpul
NO Pemeriksaan Keterangan
8 Perhatikan adanya kerak (bercak kering) o Kerak yang kering dikerok dan dimasukkan kedalam amplop,
atau bercak basah disegel dan dibubuhkan label identitas.
o Bila terdapat bercak basah, diusap dengan kapas lidi
kemudian dikeringkan dan dimasukkan kedalam amplop,
disegel dan bubuhi label identitas.

Jika ada bercak, kerok dengan skalpel


(kering, bila basah gunakan kapas lidi)
dan masukkan dalam amplop

67
NO Pemeriksaan Keterangan
9 Rambut pubis disisir o Rambut lepas yang ditemukan (mungkin milik tersangka
pelaku)
dimasukkan ke dalam amplop.

o Cabut minimal 3 sampai 10 helai rambut pubis korban dan masukkan


ke dalam amplop lain.
o Jika didapat rambut yang menggumpal, gunting dan masukkan dalam
amplop terpisah.
o Seluruh amplop disegel dan dibubuhi label identitas

68
NO Pemeriksaan Keterangan

10 Periksa adanya luka di daerah sekitar a. Microlesi yang tidak tampak dengan kasat mata dapat dilihat dengan
paha, vulva dan perineum; catat menyemprotkan cairan toluidin blue dan bilas dengan aquadest, erosi
jenisnya, lokasi, bentuk, dasar, tepi dan atau laserasi akan tampak berwarna biru.
sekitar luka.

69
NO Pemeriksaan Keterangan

Pemeriksaan selaput dara Tentukan:


• Ada atau tidaknya robekan
• Robekan baru atau lama
BAG. PERUT • Lokasi robekan tersebut tentukan pada arah jam berapa
12 • Teliti apakah sampai ke dasar atau tidak.
• Besarnya orifisium
• Swab daerah komisura posterior, buat sediaan hapus dan keringkan
dalam suhu kamar

c. Dalam hal tidak terdapat robekan, padahal diperoleh informasi terjadinya


penetrasi:
Pada perempuan dewasa, lakukan pemeriksaan besarnya lingkaran lubang
9 dengan mencoba memasukkan satu jari kelingking. Bila jari kelingking
dapat masuk tanpa hambatan dan nyeri, lakukan uji dengan satu jari
telunjuk, dan selanjutnya dengan dua jari (telunjuk dan tengah). Pada
3 anak-anak lakukan traksi lateral kiri dan kanan dengan dua jari dan ukur
diameter introitus vagina. Pada balita diameter introitus vagina tidak
lebih dari 5 mm. Dengan bertabahnya usia akan bertambah 1 mm/tahun.
Jika diameter sampai 10 mm, dicurigai telah terjadi penetrasi.

70
TERIMA
KASIH

71

Anda mungkin juga menyukai