Anda di halaman 1dari 16

PENYANDANG DISABILITASMENURUT JENIS KELAMIN DAN UMUR

PUSKESMAS…………..KAB……………………...PROVINSI……………..
BULAN………………….TAHUN…..………….

REKAPITULASI KASUS DISABILITAS


Jenis Kelamin dan Umur
No Penyandang
Total
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Afarasia (R47.0)
2 Disartria (R47.1)
3 Dysphonia (R49.0)
4 Keterlambatan Bicara (F80)
5 Gagap (Stutering/stammering) (F98.5)
6 gangguan Kognisi (R41)
7 Disfagia (R13)
8 Kesulitan makan pada anak (P92)
9 Retensi Sputum (J00-J18)
10 Retensio Urin (N33)
11 Inkontinensia Urin (N39.4)
12 Gangguan kekakuan otot (M60-M63)
13 Nyeri Muskuloskeletal (M79.6)
14 Nyeri Neuropati (G60)
15 Neoplasm Related pain Cute and Chronic (Keganasan) (G89.3)
16 Decubitus (L89)

Jenis Kelamin dan Umur


No JENIS DISABILITAS
Total
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
a. Disabilitas Fisik
b. Disabilitas intelektual
c. Disabilitas Sensorik
d. Disabilitas Mental

Mengetahui, Pengelola Program Kes.Indera


Kepala Puskesmas……... Puskesmas…………..

( ) ( )
NIP…………….. NIP……………………..
PENYANDANG DISABILITAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN UMUR
(GIF)
BULAN…………………../TAHUN…………………….

Kasus baru Penyandang Disabilitas

Jenis Kelamin dan Umur


No Penyandang
Total
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Disabilitas Fisik
a Pasca Stroke,
b post injury,
c Bibir Sumbing,
d Tuna daksa
2 Disabilitas intelektual
keterbelakangan mental
3 Disabilitas Sensorik
a Down sindrom,
b Cerebral Palsy,
c Tuna Grahita
4 Disabilitas Mental
a Tuna Netra,
b Tuna Wicara
c Tuna Rungu
PENYANDANG DISABILITAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN UMUR
(GIF)
BULAN DESEMBER TAHUN 2019

Kasus baru Penyandang Disabilitas

Jenis Kelamin dan Umur


No Penyandang
Total
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Disabilitas Fisik
a Pasca Stroke,
b post injury,
c Bibir Sumbing,
d Tuna daksa
2 Disabilitas intelektual
keterbelakangan mental
3 Disabilitas Sensorik
a Down sindrom,
b Cerebral Palsy,
c Tuna Grahita
4 Disabilitas Mental
a Tuna Netra,
b Tuna Wicara
c Tuna Rungu
DAFTAR OPERASIONAL

1 Kasus baru Kunjungan pertama kali ke puskesmas


Pasien lama yg dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan paska operasi katarak diperiksa
2
follow-up paska operasi katarak H+1,H+7, dan H+30

3
Kasus lama Kunjungan ke dua kali atau lebih dengan keluhan sama dengan kasus/kunjungan pertama

Suatu ketidakmampuan tubuh dalam melakukan suatu aktifitas atau kegiatan tertentu
4 Disabilitas sebagaimana orang normal pada umumnya yang disebabkan oleh kondisi
ketidakmampuan dalam hal fisiologis, psikologis dan kelainan struktur atau fungsi anatomi

Gangguan yang disebabkan adanya pengapuran pada lensa mata, sehingga daya
5 Katarak akomodasi dan penglihatan menjadi kabur.

Gangguan yang terjadi karena tekanan cairan di ruang depan lensa meningkat, sehingga
6 Glukoma menghambat aliran darah. Akibatnya dapat terjadi kebutaan.

Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh lensa mata terlalu cembung, sehingga
7 Rabun Jauh/Miopia bayangan benda jatuh di depan retina. Miopi disebut juga rabun jauh. Untuk menolong
penderita miopi, dipakai kacamata lensa cekung (lensa negatif).

Gangguan penglihatan yang disebabkan lensa mata terlalu cekung, sehingga bayangan
8 Rabun Dekat/Hipermetropia retina jatuh di belakang retina. Untuk menolong penderita hipermetropi, dipakai kacamata
lensa cembung (lensa positif).

Gangguan penglihatan yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi lensa mata.


9 Presbiopia Presbiopi umumnya dialami oleh orang lanjut usia. Untuk menolong penderita presbiopi,
dipakai kacamata lensa rangkap (cembung dan cekung).

Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kecembungan permukaan kornea atau


10 Astigmatisme permukaan mata yang tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak difokuskan
pada satu titik. Untuk menolong penderita astigmatisme dipakai kacamata silindris.

Kondisi dimana kurangnya persepsi visual karena faktor fisiologis (fisik) dan
11 Buta
neurologi (syaraf), yang merujuk kepada hilangnya penglihatan yang tidak dapat
dikoreksi/diobati dengan kacamata atau lensa kontak

Infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah. Yaitu pada ruang di belakang gendang
Otitis Media Supuratif Kronis
12 telinga, di mana terdapat tiga tulang kecil yang menangkap getaran dan meneruskannya
(OMSK), congek) ke telinga bagian dalam. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah radang telinga tengah.

13 Otitis Media Akut (OMA) Peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telingatengah 

Ketulian yang terjadi pada seorang bayi disebabkan faktor-faktor yang mempengaruhi
14 Tuli Kongenital
kehamilan maupun pada saat lahir. Ketulian ini dapat berupa tuli sebagian (hearing
impaired) atau tuli total (deaf).

Noise Induced Hearing Loss (NIHL) Penurunan pendengaran tipe sensorineural, yang pada awalnya tidak disadari, karena
15 Gangguan Pendengaran Akibat
belum mengganggu percakapan sehari-hari
Bising) ditempat kerja

Gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan
16 Serumen
menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu

Tuli sensorineural (saraf) pada usia lanjut akibat proses degenerasi (penuaan) organ
17 Prebikusis pendengaran. Proses ini terjadi berangsur angsur, dan simetris (terjadi pada kedua sisi
telinga).

Disabilitas fisik merupakan gangguan pada tubuh yang membatasi fungsi fisik salah satu
anggota badan bahkan lebih atau kemampuan motorik seseorang. Disabilitas fisik lainnya 
18 Disabilitas Fisik
termasuk sebuah gangguan yang membatasi sisi lain dari kehidupan sehari-hari antara
lain: Pasca Stroke, post injury, Bibir Sumbing, Tuna daksa

19 Disabilitas intelektual Mencakup berbagai kekurangan intelektual, diantaranya adalah keterbelakangan mental

Disabilitas mental secara signifikan mengganggu kinerja aktivitas hidup yang besar,
20 Disabilitas Mental misalnya saja seperti mengganggu belajar, berkomunikasi dan bekerja serta lain
sebagainya, antara laian: Down sindrom, Cerebral Palsy, Tuna Grahita
Disabilitas sensorik merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu indera. Istilah ini
biasanya digunakan terutama pada penyandang disabilitas yang mengacu pada
21 Disabilitas Sensorik
gangguan pendengaran, penglihatan dan indera lainnya juga bisa terganggu, antara lain:
Tuna Netra, Tuna Wicara, Tuna Rungu

Ketidakmampuan untuk berbicara, menulis, atau mengerti bahasa lisan atau tertulis,
kondisi ini paling sering disebabkan oleh stroke atau cedera kepala. Atau Afasia
22 merupakan kehilangan kemampuan untuk membentuk kata-kata atau kehilangan
Afarasia
kemampuan untuk menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat
berlangsung dengan baik. Anak-anak dengan afasia didapat memiliki riwayat
perkembangan bahasa awal yang normal, dan memiliki onset setelah trauma kepala atau
gangguan neurologis lain (contohnya kejang)
Suatu kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan mengendalikan atau
23 Disartria mengkoordinasi otot yang digunakan ketika berbicara, atau kelemahan otot, sering
ditandai dengan bicara cadel atau lambat dan sulit dimengerti.
Gangguan suara yang disebabkan oleh abnormal kontraksi otot-otot yang memproduksi
24 Dysphonia suara, ada saat-saat tidak ada suara dapat dibuat sama sekali dan kali ketika suara
quivery, tegang, serak.
Salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak.
25 Keterlambatan bicara Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicaradan bahasa berkisar 5 –
10% pada anak sekolah

Gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara. Terdapat
pengulangan suara, suku kata, kata, atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi
26 spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir, dan laring. Terdapat kecenderungan
Stuttering/Stammering/gagap
adanya riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh
tekanan dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak
aman, dan kepribadian anak.

Gangguan dan kondisi yang mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang sehingga


memiliki kesulitan dengan ingatan, persepsi, dan belajar. Kognisi memainkan peran
27 penting dalam kemampuan seseorang untuk belajar dan hidup sehat dan normal.Menurut
Gangguan Kognisi
Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-V), masalah kognitif bisa
masuk ke dalam kategori berikut: demensia (yang paling umum :alzheimer), gangguan
pengembangan (termasuk autisme), delirium dan amnesia.

28 Disfagia Gejala kesulitan menelan karena gangguan pada esofagus (kerongkongan).


Masalah makan adalah ketidak mampuan untuk makan atau penolakan terhadap
29 makanan tertentu sebagai akibat disfungsi neoromotorik, lesi obstruktif, atau faktor
Kesulitan Makan Pada Anak
psikososial yang mempengaruhi makan, atau kombinasi dua atau lebih penyebab
tersebut.
30 Retensi Sputum Obstruksi jalan nafas akibat sumbatan sputum
Suatu keadaan penumpukan urin di kandung kemih dan tidak punya kemampuan untuk
31 Retensio Urin mengosongkannya secara sempurna, sedangkan urin merupakan hasil dari ekskresi
manusia yang dihasilkan dari penyaringan darah yang dilakukan di ginjal.
Ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol kandung kemih (bladder), dapat terjadi
32 akibat dampak dari infeksi saluran kemih, sembelit, minum obat jenis tertentu, stroke, dan
Inkontinensia Urin
prostat yang membesar. Tergantung dari penyebabnya, inkontinensia urin dapat bersifat
sementara (akut) atau berkelanjutan (kronis).

33 Ketidakmampuan otot untuk mempertahankan massa dan atau kekuatan dan atau fungsi
Gangguan Kekuatan Otot
motoriknya.
Nyeri pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis
34 Nyeri Muskuloskeletal secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.
nyeri yang dipicu atau disebabkan oleh lesi primer atau disfungsi dari sistem saraf dan
dapat disebabkan oleh kompresi atau infiltrasi dari nervus oleh suatu tumor, tergantung di
35 Nyeri Neuropati mana lesi atau disfungsi terjadi. Nyeri neuropatik pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
yaitu berdasarkan asalnya yaitu perifer dan sentral, juga berdasarkan waktunya, yakni
nyeri neuropatik akut dan kronik. 
Kanker, neoplasma, atau tumor yang tumbuh secara tidak terkontrol, dan dapat
36 Neoplasm related pain acute and
menyerang jaringan di dekatnya dan bermetastasis, atau menyebar ke area lain dari
chronic (keganasan)
tubuh.

Kerusakan / kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan sampai menembus otot
37 Decubitus sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GAN

Puskesmas : KERTASEMAYA
Kecamatan : KERTASEMAYA
Kota/Kab : INDRAMAYU
Bulan / Tahun : ……………... 2019

NO KEGIATAN Jumlah Kasus Baru Menurut Golonga


0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th
1 2 L P L P L P L P L P L P

I Jenis Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (H00-H59)


a. Katarak: > 3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
≤3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Kelainan Refraksi
- Miopi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Hipermetropia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Presbiopia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Astigmatisme 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Glaukoma 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (sebutkan):
- Hordeolum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Konjungtivitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

e. Jumlah operasi katarak


f. Follow up pasca operasi katarak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tajam penglihatan: 6/12 - 6/18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/18 - 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II Jenis Gangguan Pendengaran dan Ketulian (H60-H95)


a. Otitis Media Supuratif Kronik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(OMSK/Congek)
b. Serumen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Presbikusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Tuli akibat Bising (NIHL) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f. lain-lain (sebutkan): 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kertasemaya

H.CARBADI,SKM
NIP.19710101 199803 1 001
LAPORAN
GRAM GANGGUAN INDERA

urut Golongan Umur Jumlah Jumlah Total Jumlah


15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th kasus baru kasus lama Kunjungan Kasus KET.
L P L P L P L P L P Total L P Total L P Total Dirujuk

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Indramayu, ………………. 2019


Pengelola laporan,

SRI HARTATI
NIP.19661025 198703 2 008
LAP
KEGIATAN PROGRA

Puskesmas : KERTASEMAYA
Kecamatan : KERTASEMAYA
Kota/Kab : INDRAMAYU
Bulan / Tahun : AGUSTUS 2019

NO KEGIATAN Jumlah Kasus Baru Menurut


0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th
1 2 L P L P L P L P L

I Jenis Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (H00-H59)


a. Katarak: > 3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0
≤3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Kelainan Refraksi
- Miopi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Hipermetropia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Presbiopia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Astigmatisme 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Glaukoma 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (sebutkan):
- Hordeolum 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Konjungtivitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0

e. Jumlah operasi katarak


f. Follow up pasca operasi katarak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tajam penglihatan: 6/12 - 6/18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/18 - 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II Jenis Gangguan Pendengaran dan Ketulian (H60-H95)


a. Otitis Media Supuratif Kronik 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(OMSK/Congek)
b. Serumen 0 0 0 0 0 0 0 1 1
c. Presbikusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Tuli akibat Bising (NIHL) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f. lain-lain (sebutkan): 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kertasemaya

H.CARBADI,SKM
NIP.19710101 199803 1 001
LAPORAN
ATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA

asus Baru Menurut Golongan Umur Jumlah Jumlah Total


5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th kasus baru kasus lama Kunjungan
P L P L P L P L P L P L P Total L P Total L

0 0 0 0 0 0 0 3 4 3 0 3 4 3 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 1 3 2 4 0 0 0 0

0 0 0 0 0 1 2 1 2 0 0 2 4 4 0 0 0 0
0 0 2 0 1 4 5 3 5 3 2 7 13 15 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 2 2 0 1 1 2 5 4 7 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0 3 1 0 1 2 2 5 7 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Indramayu, 31 Juli 2019
Pengelola laporan,

SRI HARTATI
NIP.19661025 198703 2 0
Total Jumlah
Kunjungan Kasus KET.
P Total Dirujuk

0 0 6
0 0 0

0 0 0
0 0 11
0 0 0
0 0 0
0 0 0

0 0 0
0 0 3

0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0

0 0 0

0 0 4
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
Indramayu, 31 Juli 2019
Pengelola laporan,

SRI HARTATI
NIP.19661025 198703 2 008 P
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA

Puskesmas : KERTASEMAYA
Kecamatan : KERTASEMAYA
Kota/Kab : INDRAMAYU
Bulan / Tahun : SEPTEMBER 2019

NO KEGIATAN Jumlah Kasus Baru Menurut Golongan Umur Jumlah Jumlah Total Jumlah
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th kasus baru kasus lama Kunjungan Kasus KET.
1 2 L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P Total L P Total L P Total Dirujuk

I Jenis Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (H00-H59)


a. Katarak: > 3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4 3 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
≤3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Kelainan Refraksi
- Miopi (H52.1) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Hipermetropia (H52.0) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 3 2 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
- Presbiopia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Astigmatisme 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Glaukoma 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (sebutkan):
- Hordeolum (H00) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Konjungtivitis (H10) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

e. Jumlah operasi katarak


f. Follow up pasca operasi katarak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tajam penglihatan: 6/12 - 6/18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/18 - 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II Jenis Gangguan Pendengaran dan Ketulian (H60-H95)


a. Otitis Media Supuratif Kronik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(OMSK/Congek)
b. Serumen 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
c. Presbikusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Tuli akibat Bising (NIHL) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f. lain-lain (sebutkan): 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mengetahui, Indramayu, 30 September 2019


Kepala UPTD Puskesmas Kertasemaya Pengelola laporan,

H.CARBADI,SKM SRI HARTATI


NIP.19710101 199803 1 001 NIP.19661025 198703 2 008
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GANG

Puskesmas : KERTASEMAYA
Kecamatan : KERTASEMAYA
Kota/Kab : INDRAMAYU
Bulan / Tahun :DESEMBER 2019

NO KEGIATAN Jumlah Kasus Baru Menurut Golongan U


0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn
1 2 L P L P L P L P L P L P L

I Jenis Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (H00-H59)


a. Katarak: > 3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
≤3/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Kelainan Refraksi
- Miopi (H52.1) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Hipermetropia (H52.0) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
- Presbiopia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Astigmatisme 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Glaukoma 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Lain-lain (sebutkan):
- Hordeolum (H00) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Konjungtivitis (H10) 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 2 0

e. Jumlah operasi katarak


f. Follow up pasca operasi katarak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tajam penglihatan: 6/12 - 6/18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/18 - 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
< 6/60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II Jenis Gangguan Pendengaran dan Ketulian (H60-H95)


a. Otitis Media Supuratif Kronik 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 1
(OMSK/Congek)
b. Serumen 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1
c. Presbikusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Tuli akibat Bising (NIHL) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f. lain-lain (sebutkan): 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kertasemaya

H.CARBADI,SKM
NIP.19710101 199803 1 001
RAN
GANGGUAN INDERA

longan Umur Jumlah Jumlah Total Jumlah


15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th kasus baru kasus lama Kunjungan Kasus KET.
P L P L P L P L P Total L P Total L P Total Dirujuk

0 0 0 5 6 5 6 0 0 0 0 0 0 10 12 22 18
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 2 0 7 2 1 0 0 0 0 0 0 5 10 15 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 6 4 0 6 5 0 0 0 0 0 0 0 14 13 27 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 4 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 7 10 17 0

0 4 3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 5 14 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Indramayu, 31 Desember 2019


Pengelola laporan,

SRI HARTATI
NIP.19661025 198703 2 008

Anda mungkin juga menyukai