Kota/Kab : Nganjuk
Tahun : Januari 2021
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn
ICD X
L P L P L P
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn
ICD X
L P L P L P
No JENIS DISABILITAS
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th
L P L P L P L
a. Disabilitas Fisik
b. Disabilitas intelektual
c. Disabilitas Sensorik
d. Disabilitas Mental
Mengetahui:
Kepala Puskesmas Nganjuk
dr.Ilham Pramudani
NIP. 19621113 198901 1 001
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA
1
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur
1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th
L P L P L P L P L P
1 2 1 2 2 4 4
1 2 1 2 2 4 4
Jumlah Jumlah
45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
L P L P L P Total Dirujuk
5 4 5 4 9 9
1 2 1 2 3 3
1 2 1 2 2 4 4
1 1
Total
45-59 th >59 th Jumlah
P L P L P
Nganjuk, 04 Februari 2021
Pengelola program
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn
ICD X
L P L P L
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn
ICD X
L P L P L
No JENIS DISABILITAS
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn
L P L P L P
a. Disabilitas Fisik
b. Disabilitas intelektual
c. Disabilitas Sensorik
d. Disabilitas Mental
Mengetahui:
Kepala Puskesmas Nganjuk
dr.Ilham Pramudani
NIP. 19621113 198901 1 001
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA
1 1
1 1
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur
1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th
P L P L P L P L P L
1 1 1 1
1 1 2 3 4
1 1 1
1 1 1 1
4 1 3 4 7
Jumlah Jumlah
20-44 th 45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
P L P L P L P Total Dirujuk
1 3 3 5 4 8 12 12
1 2 3 3
1 3 3 5 4 8 12 12
1 1 2
Total
45-59 th >59 th Jumlah
L P L P L P
Nganjuk, 01 Maret 2021
Pengelola program
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) H66.3
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
Kunjungan/kasus lama (kunjungan ke puskesmas lebih dari 1 kali)
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur Jumlah Jumlah
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
ICD X
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P Total Dirujuk
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) 1 1
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) H66.3
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
J
No
JENIS DISABILITAS
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th
L P L P L P L P
a. Disabilitas Fisik
b. Disabilitas intelektual
c. Disabilitas Sensorik
d. Disabilitas Mental
Mengetahui:
Kepala Puskesmas Nganjuk
dr.Ilham Pramudani
NIP. 19621113 198901 1 001
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA
2 2 1
2 3
2
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur
1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th
P L P L P L P L P L
2 2
2 2
Jenis Kelamin dan Umur
5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th
L P L P L P L P L P
Jumlah Jumlah
45-59 th >59 th kasus baru Kasus KET.
P L P L P Total Dirujuk
2 1 3 2 5 1
1 1 3 7 8 12 12
2 1 3 2 5 1
Jumlah Jumlah
45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
P L P L P Total Dirujuk
3 1 5 3 8 8
5 1 1 3 6 9 9
3 1 5 3 8 8
Total
>59 th Jumlah
L P L P
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) H66.3
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
Kunjungan/kasus lama (kunjungan ke puskesmas lebih dari 1 kali)
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur Jumlah Jumlah
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
ICD X
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P Total Dirujuk
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) H66.3
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
J
No
JENIS DISABILITAS
0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th
L P L P L P L P
a. Disabilitas Fisik
b. Disabilitas intelektual
c. Disabilitas Sensorik
d. Disabilitas Mental
Mengetahui:
Kepala Puskesmas Nganjuk
dr.Ilham Pramudani
NIP. 19621113 198901 1 001
LAPORAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA
1 3
1
1
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur
1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th
P L P L P L P L P L
1 2
3
Jenis Kelamin dan Umur
5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th
L P L P L P L P L P
Jumlah Jumlah
45-59 th >59 th kasus baru Kasus KET.
P L P L P Total Dirujuk
1 1 2 1 3 3
1 3 4 4 4 4
1 1 2 1 3 3
1 1
Jumlah Jumlah
45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
P L P L P Total Dirujuk
1 1 3 2 5
10
1 1 2 3 5
1 1 1 1
1 1 3 2 5
2 2
Total
>59 th Jumlah
L P L P
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek)
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) H66.3 1 1
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Konginital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
Kunjungan/kasus lama (kunjungan ke puskesmas lebih dari 1 kali)
Jumlah Kunjungan Menurut Golongan Umur Jumlah Jumlah
Kode
NO KEGIATAN 0-7 hr 8-28 hr 1-11 bn 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 tn 20-44 th 45-59 th >59 th Kunjungan Kunjungan KET.
ICD X
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P Total Dirujuk
a. Otitis
Media
Supurati
f Kronik
(OMSK/
Congek) 1 1
b. Serumen
c. Presbikusis
d. Tuli Akibat Bising (NIHL)
e. Tuli Kongenital (tuli sejak lahir)
f. lain-lain (sebutkan):
1 Kasus baru
2
follow-up paska operasi katarak
3 Kasus lama
4 Disabilitas
5 Katarak
6 Glukoma
7 Rabun Jauh/Miopia
8 Rabun Dekat/Hipermetropia
9 Presbiopia
10 Astigmatisme
11 Buta
14 Tuli Kongenital
17 Prebikusis
18 Disabilitas Fisik
19 Disabilitas intelektual
20 Disabilitas Mental
21 Disabilitas Sensorik
22 Afarasia
23 Disartria
24 Dysphonia
25 Keterlambatan bicara
26 Stuttering/Stammering/gagap
27 Gangguan Kognisi
28 Disfagia
30 Retensi Sputum
31 Retensio Urin
32 Inkontinensia Urin
35 Nyeri Neuropati
37 Decubitus
DAFTAR OPERASIONAL
Penurunan pendengaran tipe sensorineural, yang pada awalnya tidak disadari, karena
belum mengganggu percakapan sehari-hari
Gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan
menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu
Tuli sensorineural (saraf) pada usia lanjut akibat proses degenerasi (penuaan) organ
pendengaran. Proses ini terjadi berangsur angsur, dan simetris (terjadi pada kedua sisi
telinga).
Penyandang Disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak antara lain meliputi
amputasi; lumpuh layuh (flaksid) atau kaku (spastik hingga kontraktur);
paraplegi/hemiplegi/monoplegi/triplegi/tetraplegi; akibat stroke, cerebral palsy dan PTM
lainnya; akibat kusta; orang kecil/kerdil.
Penyandang disabilitas intelektual adalah fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di bawah
rata-rata antara lain meliputi lambat belajar; disabilitas grahita; sindroma down.
Penyandang disabilitas mental adalah terganggunya fungsi pikir, emosi dan perilaku
antara lain meliputi psiko-sosial, seperti skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan
gangguan kepribadian; dan disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada
kemampuan interaksi sosial, seperti autis dan hiperaktif.
Penyandang Disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi dari panca indera
antara lain meliputi: disabilitas netra; disabilitas rungu; disabilitas wicara; disabilitas rasa.
Ketidakmampuan untuk berbicara, menulis, atau mengerti bahasa lisan atau tertulis,
kondisi ini paling sering disebabkan oleh stroke atau cedera kepala. Atau Afasia
merupakan kehilangan kemampuan untuk membentuk kata-kata atau kehilangan
kemampuan untuk menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat
berlangsung dengan baik. Anak-anak dengan afasia didapat memiliki riwayat
perkembangan bahasa awal yang normal, dan memiliki onset setelah trauma kepala atau
gangguan neurologis lain (contohnya kejang)
Suatu kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan mengendalikan atau
mengkoordinasi otot yang digunakan ketika berbicara, atau kelemahan otot, sering
ditandai dengan bicara cadel atau lambat dan sulit dimengerti.
Gangguan suara yang disebabkan oleh abnormal kontraksi otot-otot yang memproduksi
suara, ada saat-saat tidak ada suara dapat dibuat sama sekali dan kali ketika suara
quivery, tegang, serak.
Salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak.
Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicaradan bahasa berkisar 5 –
10% pada anak sekolah
Gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara. Terdapat
pengulangan suara, suku kata, kata, atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi
spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir, dan laring. Terdapat kecenderungan
adanya riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh
tekanan dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak
aman, dan kepribadian anak.