IPE and IPC
IPE and IPC
1. Peraturan akademik
2. Struktur penghargaan akademik
3. Lahan praktik klinik
4. Masalah komunikasi
5. Bagian kedisiplinan
6. Bagian professional
7. Evaluasi
8. Pengembangan pengajar
9. Sumber keuangan , jarak geografis
• Menurut Sedyowunarso (2011) hambatan yang terjadi pada
penyelenggaraan IPE adalah :
1. Ego masing-masing profesi,
2. Beragamnya birokrasi dan kurikulum di tiap institsi pendidikan profesi
kesehatan,
3. Fasilitas fisik dan konsep pembelajaran yang belum jelas,
4. Paradigm terhadap profesi kesehatan,
5. Kekaburan identitas dan peran masing-masing profesi,
6. Belum adanya kejelasan paying hokum tiap profesi kesehatan,
7. Serta budaya
• Kemampuan bekerjasama secara interprofesi
(interprofessional team work) tidak muncul begitu saja,
melainkan harus ditemukan dan di latih sejak dini mulai dari
tahap perkuliahan agar mahasiswa mempunyai bekal
pengetahuan dan keterampilan .
• Dalam dunia kesehatan, IPE dapat terwujud apabila para
mahasiswa dari berbagai program studi di bidang kesehatan
serta disiplin ilmu terkait berdiskusi bersama mengenai
konsep pelayanan kesehatan dan bagaimana kualitasnya
dapat ditingkatkan demi kepentingan maysrakat luas
IPE CORE COMPETENSI
1. Nilai/Etika
• Saling menghormati dan berbagai nilai
2. Peran/Tanggung jawab
• Memahami peran dan tanggung jawab professional
3. Komunikasi interprofesional
• Berkomunikasi dengan cara mendukung pendekatan tim
4. Tim dan kerja tim
• Membangun hubungan , nilai-nilai dan prinsip-prinsip
• Secara spesifik, IPE dapat dimanfaatkan untuk membahas
isu-isu kesehatan maupun kasus tertentu yang terjadi
dimasyarakat supaya melalui diskusi interpersonal tersebut
ditemukan solusi-solusi yang tepat dan dapat diaplikasikan
secara efektif dan efisien
• Pengembangan IPE di institusi pendidikan kesehatan tidak
terlepas dari konsep berubah.
• Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap ( statis) menjadi
status yang bersifat dinamis.
• Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, social
maupun organisasi untuk dapat menerapkan ide atau konsep
terbaru dalam mencapai tujuan tertentu
• Kurt Lewin (1951) dalam hidapat (2008) mengungkapkan
bahwa seseorang yang akan berubah harus memiliki konsep
tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses
perubahan agar perubahan tersebut menjadi terarah dan
mencapai tujuan yang ada
Tahapan perubahan Kurt Lewin