Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 4
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 4
Tujuan Pembelajaran
c. Hasil Pembangunan
Berbagai program pembangunan yang dijalankan pada masa Orde Baru memberikan hasil yang baik, antara lain sebagai berikut.
1) Mengurangi inflasi tinggi (hiperinflasi), dari 636 persen pada tahun 1966 menjadi 9 persen pada tahun 1970.
2) Mengalirkan investasi asing, 83 juta dolar AS pada tahun 1967/1988 menjadi 271 juta dolar As pada tahun 1972.
3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu 1974–1981, dengan pertumbuhan PDB sebesar 7,7 persen per tahun.
4) Dalam bidang pangan, khususnya beras, sejak Pelita I telah disurun prioritas pada bidang pertanian melalui pelaksanaan berbagai
program.
5) Pada tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an, terjadi pertumbuhan di sektor industri.
d. Krisis Ekonomi
Pada tahun 1997, krisis keuangan melanda Asia, termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan situasi perekonomian Indonesia terus
melemah dan makin diperparah dengan perilaku KKN di instansi birokrasi pemerintah dan swasta sehingga menyebabkan ekonomi
biaya tinggi. Pada tahun 1998, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif sekitar 13,2 persen, nilai mata uang rupiah dan
bursa saham anjlok. Keadaan yang terus memburuk menimbulkan kerusuhan di mana-mana. Dimulailah gerakan reformasi yang
diawali dengan tuntutan turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan.
Presiden B. J. Habibie yang menggantikan Presiden Soeharto melakukan berbagai kebijakan ekonomi. Kebijakan yang
dilakukan antara lain memisahkan Bank Indonesia dari kendali pemerintah sehingga menjadi lembaga independen,
melikuidasi atau membubarkan bank-bank bermasalah, dan mengatur ulang utang swasta.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, sejumlah kebijakan dilakukan, salah satunya penguatan pada
sektor usaha mikro. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, perekonomian Indonesia mulai
membaik. Sejumlah kebijakan dilakukan untuk memperkuat perekonomian Indonesia, seperti penjadwalan ulang utang
Indonesia dan restrukturisasi keuangan.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kebijakan diarahkan untuk
menjaga stabilitas pada ekonomi makro. Dilakukan pula program bantuan langsung tunai
(BLT) yang bertujuan membantu masyarakat miskin dapat tetap memenuhi kebutuhan
dasar. Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Presiden RI selanjutnya. Menurut BPS,
secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69
persen.
e. Kebijakan
3) Menstabilkan harga
Kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama Berikut ini adalah beberapa tujuan dari kerja sama ekonomi
yang saling menguntungkan di bidang ekonomi, antarnegara.
dilakukan satu negara dengan negara lain. • Membebaskan negara-negara dunia dari kemiskinan,
Kerja sama ekonomi internasional mencakup: kelaparan, dan kebodohan.
• perdagangan internasional barang dan jasa, • Membebaskan negara-negara dari keterbelakangan
• pertukaran sarana atau faktor produksi, dan ekonomi.
• hubungan utang-piutang yang timbul akibat • Memajukan perdagangan internasional melalui badan-
perdagangan internasional dan pertukaran sarana badan kerja sama ekonomi.
atau faktor produksi. • Memajukan pembangunan di negara-negara yang
sedang berkembang.
d. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Regional d. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional
Association of Southeast Asian Nations
Lembaga kerja sama ekonomi internasional dalam naungan
ASEAN (ASEAN) merupakan organisasi kerja sama
PBB
regional antara negara-negara di Asia
Tenggara didirikan pada 8 Agustus 1967. • Internasional Monetary Fund (IMF)
• World Bank
Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) • World Trade Organization (WTO)
didirikan pada tahun 1989 untuk menjalin • Food and Agricultural Organization (FAO)
APEC kerja sama di bidang perdagangan, investasin • Internationnal Labour Organization (ILO)
pariwisata negara-negara di kawasan Asia • United Nations Development Programme (UNDP)
dan Pasifik.
Asian Development Bank (ADB) didirikan Lembaga kerja sama ekonomu internasional di luar naungan
pada 19 Desember 1966 untuk meminjamkan PBB
ADB dana dan memberikan bantuan teknis kepada
• Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
negara-negara yang sedang membangun.
• Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
1) Memperkuat posisi dan daya tawar Indonesia. 1) Dapat membuat produk dalam negeri kalah
2) Indonesia bisa berspesialisasi dalam memproduksi bersaing dengan produk luar negeri.
barang dan jasa. 2) Dapat menyebabkan matinya industri dalam
3) Barang-barang yang tidak bisa dihasilkan dalam negeri negeri akibat tidak sanggup bersaing.
dapat didatangkan dari luar negeri. 3) Dapat menimbulkan ketergantungan suatu
4) Indonesia bisa mendapatkan bahan baku. negara kepada negara lain.
5) Membuka lapangan pekerjaan. 4) Dapat membuat nilai mata uang negara yang
6) Kegiatan ekonomi dalam negeri meningkat. berada dalam lingkup kerja sama ekonomi
7) Indonesia memperoleh peluang besar untuk menimba internasional menjadi tidak stabil.
pengetahuan dan alih teknologi.
8) Permintaan barang dan jada dari dalam dan luar
negeri yang tinggi menekan harga pokok per unit
produksi.
9) Perekonomian meningkat.
a. Produksi
Peran iptek pada kegiatan produksi salah satunya adalah penciptaan dan pengembangan mesin-mesin produksi yang dapat memudahkan dan
mempercepat proses produksi secara efisien. Contohnya, pengembangan mesin pembajakan sawah, mesin penanam padi, dan bibit unggul.
Dengan teknologi tersebut, proses budi daya padi dapat dilakukan secara efisien dan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
b. Distribusi
Salah satu peran iptek pada aktivitas distribusi adalah mempermudah penjualan hingga pengiriman barang. Kemajuan iptek yang berpengaruh
terhadap aktivitas distribusi adalah pengembangan teknologi Global Positioning System (GPS) untuk menentukan letak lokasi secara akurat,
mengukur jarak lokasi, dan mengetahui rute yang harus dilalui. Selain GPS, pengembangan aplikasi kurir online atau daring dapat memudahkan
kegiatan pengiriman barang dan jasa.
c. Konsumsi
Contoh peran iptek pada aktivitas konsumsi adalah pengembangan teknologi pembelian barang dan jasa secara daring. Penciptaan aplikasi
teknologi pembelian barang dan jasa dapat diakses melalui gawai memungkinkan calon pembeli melakukan transaksi dari lokasi berbeda.
Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer antarbank, uang elektronik, atau kartu debit/kredit.
Keterangan:
Mi = angka migrasi masuk
Migrasi merupakan faktor nonalami yang memengaruhi Mi = x k Mo = angka migrasi keluar
Migrasi perubahan atau dinamika penduduk, terdiri dari migrasi masuk I = jumlah migran masuk
dan migrasi keluar. O = jumlah migran keluar
P = jumlah penduduk
Mo = x k K =konstanta, biasanya 1.000
Keterangan:
P = jumlah pertumbuhan penduduk total di akhir tahun perhitungan
Po = jumlah penduduk di tahun awal
L = jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M = jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
I = jumlah imigrasi dalam periode tahun tertentu
E = jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu
a. Dampak Positif
1) Perkembangan penduduk memungkinkan penambahan jumlah tenaga kerja dari masa ke masa.
2) Perkembangan penduduk dapat menyebabkan terjadinya perluasan pasar karena adanya peningkatan permintaan.
3) Perkembangan penduduk dapat mendorong sektor produksi untuk meningkatkan kegiatannya.
4) Pertambahan penduduk dapat mendorong pengembangan teknologi.
b. Dampak Negatif
1) Meningkatkan beban ketergantungan apabila jumlah penduduk usia produktif lebih kecil dibandingkan penduduk usia nonproduktif.
2) Meningkatkan angka pengangguran jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan lapangan pekerjaan dan kualitas
sumber daya manusia.
3) Terjadi penyebaran penduduk yang tidak merata akibat proses migrasi ke wilayah-wilayah yang dianggap lebih baik.
4) Berkurangnya ketersediaan lahan untuk berbagai sarana dan prasarana penunjang hidup layak.
5) Terjadinya kerusakan alam akibat eksploitasi yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
6) Meningkatkan limbah dan polusi, baik dari aktivitas rumah tangga maupun dari kegiatan ekonomi dan sosial.
1 3
Meningkatkan kualitas penduduk dengan perluasan
Menentukan batas terendah usia perkawinan
akses pendidikan bagi seluruh warga negara melalui
pertama. Menurut UU RI No. 16 tahun 2019, batas
pembangunan berbagai fasilitas pendidikan,
terendah usia perkawinan bagi laki-laki dan
peningkatan kualitas pembelajaran, dan penyediaan
perempuan adalah 19 tahun.
dana bagi penduduk yang kurang mampu.
2 4
Menerapkan program Keluarga Berencana (KB). UU RI Berupaya mengatasi masalah persebaran penduduk
No. 10 tahun 1992 menjelaskan keluarga berencana yang tidak merata antara lain melalui program
sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran transmmigrasi dan pemerataan pembangunan sebagai
serta masyarakat melalui pendewasaan usia strategi untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi.
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga.