Anda di halaman 1dari 23

Media Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial


untuk SMP/MTs Kelas VIII

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Bab Pembangunan Perekonomian
4 Indonesia

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan mampu:


1. enjelaskan perekonomian masyarakat pada masa awal
kemerdekaan, Orde Baru, dan Reformasi;
2. Menerangkan kerja sama ekonomi antarbangsa;
3. Menelaah kegiatan perdagangan dalam perekonomian
internasional; dan
4. menganalisis perkembangan penduduk Indonesia, dan
5. mendesain pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Perhatikan gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah


pertanyaan berikut.
1. Bagaimana perekonomian Indonesia sejak
Proklamasi Kemerdekaan hingga sekarang?
2. Mengapa terjadi kerja sama antarnegara?
3. Mengapa iptek berpengaruh terhadap
perkembangan perekonomian suatu negara?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk
menghadapi permasalahan dinamika
penduduk?

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


A. Kondisi Perekonomian
Indonesia pada Masa
Kemerdekaan

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan
Salah satu masalah yang dihadapi oleh Negara Indonesia di awal kemerdekaan adalah hiperinflasi atau angka inflasi yang tinggi
akibat peredaran uang Jepang yang tidak terkendali. Selain masalah inflasi, Indonesia juga menghadapi masalah akibat
pengepungan secara ekonomis oleh pasukan Belanda.
Upaya mengatasi kesulitan ekonomi, Pemerintah RI melakukan beberapa tindakan, antara lain sebagai berikut.
a. Menjalankan pinjaman nasional melalui persetujuan dari Badan Pekerja KNIP.
b. Pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru, yaitu Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) dan Oeang Repoeblik Indonesia Daerah
(ORIDA) pada Oktober 1946.
c. Membentuk Bank Negara Indonesi pada 5 Juli 1946.
d. Untuk menembus blokade ekonomi, pemerintah melakukan langkah politis dengan mengirim bantuan beras ke India yang
sedang mengalami bahaya kelaparan.
e. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


2. Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal
Ada dua masalah yang harus dihadapi Negara Indonesia.Pertama, masalah jangka pendek, yakni meningkatnya jumlah
uang beredar dan kenaikan biaya hidup. Kedua, masalah jangka panjang, yakni masalah pertambahan penduduk dan
tingkat kualitas hidup yang rendah. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah ini, antara lain sebagai berikut.
a. Gunting Syafruddin. Kebijakan moneter yang dijuluki ”Gunting Syafruddin, yaitu nilai mata uang Rp5,00 ke atas akan
dipotong sehingga nilainya menjadi setengah. Dasar kebijakan ini agar jumlah uang beredar di masyarakat berkurang
sehingga nilainya menjadi seimbang dengan jumlah barang.
b. Program Benteng. Pemerintah berusaha melakukan kebijakan perekonomian yang berkaitan dengan pengusaha. Para
penguasaha yang kekurangan modal dibantu pemerintah dalam bidang permodalan dan bimbingan usaha. Gagasan
tersebut dituangkan dalam Program Benteng yang dimulai bulan April 1950.
c. Nasionalisasi Perusahaan Asing. Pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi atau pengambilalihan ekonomi,
seperti De Javasche Bank yang dijadikan Bank Indonesia.
d. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT). Pada masa kabinet Ali Sastroamidjojo I, dibentuk Biro Perancang Negara
yang bertugas merancang pembangunan jangka panjang. Biro ini menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun
(RPLT) yang akan dilaksanakan pada tahun 1956–1961.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
Pada masa Demokrasi Terpimpin, struktur ekonomi Indonesia cenderung ke sistem etatisme (statism) yang menjadikan
negara sebagai pusat kekuasaan. Seluruh kegiatan perekonomian Indonesia diatur dan dikendalikan oleh pemerintah.
Berikut adalah beberapa kebijakan yang dilakukan di bidang ekonomi.
a. Pembentukan Depernas dan Bappenas. Untuk merencanakan pembangunan ekonomi, dibentuklah Dewan Perancang
Nasional (Depernas) pada tahun 1959. Depernas berhasil menyusun suatu Rancangan Dasar Undang-Undang
Pembangunan Nasional Sementara Berencana Tahapan Tahun 1961–1969. Pada tahun 1963, Depernas bergani nama
menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin langsung Presiden Soekarno.
b. Pemotongan Nilai Mata Uang. Kekacauan politik dan ekonomi pada awal masa Demokrasi Terpimpin mengakibatkan
inflasi tinggi. Pemerintah kemudian mengeluarkan Perpu No. 2 Tahun 1959 tentang Penurunan Nilai Uang Kertas
Rp500,00 dan Rp1.000,00 untuk memperbaiki perekonomian. Uang kertas pecahan senilai Rp500,00 dan Rp1.000,00
diturunkan nilainya menjadi Rp50,00 dan Rp100,00.
c. Deklarasi Ekonomi. Pada 28 Maret 1963, pemerintah mengeluarlam Deklarasi
Ekonomi (Dekon) sebagai landasan baru bagi perbaikan perekonomian negara. Pada
26 Mei 1963 dikeluarkan empat belas peraturan di bidang ekonomi. Pemerintah RI
pada 17 April 1964 mengeluarkan tiga peraturan di bidang ekonomi.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


4. Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru
Kebijakan perekonomian yang ditetapkan pada masa Orde Baru dikelompokkan menjadi program jangka pendek dan program
jangka panjang.

a. Program Jangka Pendek b. Program Jangka Panjang

1) Mengeluarkan beberapa peraturan 3 Oktober 1966, yaitu


menerapkan kebijakan anggaran belanja berimbang,
mengekang proses ekspansi kredit, penundaan
Pelaksanaan pembangunan pada masa Orde Baru bertumpu
pembayaran utang luar negeri, dan membuka investor
pada Trilogi Pembangunan, yaitu sebagai berikut.
serta penanaman modal asing.
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju
2) Mengeluarkan peraturan 28 Juli 1967 untuk menstimulasi
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
para pengusaha untuk menyerahkan sebagian hasil usaha
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
ke sektor pajak dan ekspor.
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
3) Menerapkan UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman
Pemerintah Orde Baru menyusun rencana yang dikenal
Modal Asing (PMA).
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama (PJPT I) dan
4) Menerapkan UU No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II).
Modal Dalam Negeri (PMDN).
5) Penghapusan seluruh pengendalian devisa sehingga
penukaran rupiah dengan valuta asing tanpa rintangan.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


4. Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru

c. Hasil Pembangunan
Berbagai program pembangunan yang dijalankan pada masa Orde Baru memberikan hasil yang baik, antara lain sebagai berikut.
1) Mengurangi inflasi tinggi (hiperinflasi), dari 636 persen pada tahun 1966 menjadi 9 persen pada tahun 1970.
2) Mengalirkan investasi asing, 83 juta dolar AS pada tahun 1967/1988 menjadi 271 juta dolar As pada tahun 1972.
3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu 1974–1981, dengan pertumbuhan PDB sebesar 7,7 persen per tahun.
4) Dalam bidang pangan, khususnya beras, sejak Pelita I telah disurun prioritas pada bidang pertanian melalui pelaksanaan berbagai
program.
5) Pada tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an, terjadi pertumbuhan di sektor industri.

d. Krisis Ekonomi
Pada tahun 1997, krisis keuangan melanda Asia, termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan situasi perekonomian Indonesia terus
melemah dan makin diperparah dengan perilaku KKN di instansi birokrasi pemerintah dan swasta sehingga menyebabkan ekonomi
biaya tinggi. Pada tahun 1998, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif sekitar 13,2 persen, nilai mata uang rupiah dan
bursa saham anjlok. Keadaan yang terus memburuk menimbulkan kerusuhan di mana-mana. Dimulailah gerakan reformasi yang
diawali dengan tuntutan turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


5. Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Masa Reformasi

Presiden B. J. Habibie yang menggantikan Presiden Soeharto melakukan berbagai kebijakan ekonomi. Kebijakan yang
dilakukan antara lain memisahkan Bank Indonesia dari kendali pemerintah sehingga menjadi lembaga independen,
melikuidasi atau membubarkan bank-bank bermasalah, dan mengatur ulang utang swasta.

Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, sejumlah kebijakan dilakukan, salah satunya penguatan pada
sektor usaha mikro. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, perekonomian Indonesia mulai
membaik. Sejumlah kebijakan dilakukan untuk memperkuat perekonomian Indonesia, seperti penjadwalan ulang utang
Indonesia dan restrukturisasi keuangan.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kebijakan diarahkan untuk
menjaga stabilitas pada ekonomi makro. Dilakukan pula program bantuan langsung tunai
(BLT) yang bertujuan membantu masyarakat miskin dapat tetap memenuhi kebutuhan
dasar. Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Presiden RI selanjutnya. Menurut BPS,
secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69
persen.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


B. Perdagangan
Internasional dan
Kerja sama Ekonomi
Antarnegara

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Perdagangan Internasional
a. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara adalah suatu proses tukar-menukar atau jual beli barang dan jasa yang
terjadi antara dua negara atau lebih. Perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Dalam aktivitas perdagangan antarnegara, dikenal istilah ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan
jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri.
b. Cara Transaksi Perdagangan Internasional
Pembeli dan penjual melakukan negoisasi terkait harga barang dan jasa, setelah itu menyepakati cara dan metode untuk melakukan
pembayaran.
1) Pembayaran di Muka (Advance Payment). Pembayaran uang muka terjadi ketika importir membayar eksportir sebelum barang
dikirim, metode ini digunakan ketika kelayakan kredit immportir tidak diketahui eksportir atau ketika barang dikirm. Dalan
metode ini diperlukan kontrak bisnis dengan klausul untuk melindungi dan menjamin kepentingan pembeli.
2) Letter of Credit (L/C). L/C merupakan jaminan pembayaran bersyarat dari bank importir untuk barang yang dikirim oleh eksportir.
L/C diterbitkan oleh pihak bank di negara importir. Bank tersebut menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh eksportir
barang.
3) Wesel Inkaso dengan Kondisi Document Againts Payment dan Document Against Acceptance. Wesel inkaso merupakan
pengiriman dan penagihan dokumen ekspor oleh eksportir kepada importir dengan menggunakan jasa bank. Eksportir
mengapalkan barang-barang yang diekspor dan baru dapat dikeluarkan setelah importir melakukan pembayaran.
4) Perhitungan kemudian (Open Account). Pembayaran pada perhitungan kemudian terjadi setelah barang diproduksi dan
dikirimkan oleh penjual, pembayaran dapat jatuh tempo 30, 60, atau 90 hari setelah pengiriman. Cara pembayaran ini terjadi jika
pembeli layak kredit.
5) Konsinyasi. Eksportir mengirimkan barang dagangan kepada importir dengan jangka waktu pembayaran sesuai dengan
penjualan. Importir tidak memiliki kewajiban untuk membayar sampai penjualan terjadi dan uang hasil penjualan terkumpul.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Perdagangan Internasional

c. Faktor Pendorong d. Hambatan


Ada beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan dalam
Perdagangan antarnegara dapat terjadi karena beberapa faktor,
melakukan perdagangan internasional. Faktor-faktor tersebut ,
antara lain perbedaan sumber daya alam, selera konsumen,
antara lain tidak amannya kondisi suatu negara, kebijakan
penghematan biaya produksi, dan perbedaan teknologi.
ekonomi suatu negara, tidak stabilnya kurs mata uang asing.

e. Kebijakan

Kebijakan di Bidang Impor Kebijakan di Bidang Ekspor


a) Tarif. Menetapkan tarif atau pajak untuk barang- a) Diskriminasi harga. Penetapan harga yang berbeda di suatu
barang impor untuk meningkatkan devisa dan negara dengan negara lain untuk barang yang sama.
melindungi industri dalam negeri. b) Pemberian premi. Memberi bantuan biaya produksi dan
b) Kuota. Pembatasan kuantitas barang yang dapat pembebasan pajak.
diimpor dalam waktu tertentu, berupa pembatasan c) Dumping. Kebijakan pemerintah menetapkan harga barang
nilai, berat, volume, atau jumlah barang. ekspor lebih murah dari harga di dalam negeri.
c) Subsidi. Bantuan keuangan oleh pemerintah d) Politik dagang bebas. Kebijakan masing-masing pemerintah
kepada produsen untuk meningkatkan daya saing. dalam kebebasan ekspor impor.
d) Larangan impor. Kebijakan yang dibuat untuk e) Larangan ekspor. Melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar
mencegah masuknya barang-barang berbahaya. negeri dengan alasan ekonomi, politik, dan sosial budaya.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Perdagangan Internasional
f. Manfaat Perdagangan Internasional

1) Mendapatkan devisa 4) Meningkatkan kualitas konsumsi

2) Memperluas kesempatan kerja 5) Mempercepat alih teknologi

3) Menstabilkan harga

2. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara


a. Pengertian b. Tujuan

Kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama Berikut ini adalah beberapa tujuan dari kerja sama ekonomi
yang saling menguntungkan di bidang ekonomi, antarnegara.
dilakukan satu negara dengan negara lain. • Membebaskan negara-negara dunia dari kemiskinan,
Kerja sama ekonomi internasional mencakup: kelaparan, dan kebodohan.
• perdagangan internasional barang dan jasa, • Membebaskan negara-negara dari keterbelakangan
• pertukaran sarana atau faktor produksi, dan ekonomi.
• hubungan utang-piutang yang timbul akibat • Memajukan perdagangan internasional melalui badan-
perdagangan internasional dan pertukaran sarana badan kerja sama ekonomi.
atau faktor produksi. • Memajukan pembangunan di negara-negara yang
sedang berkembang.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


2. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
c. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Peran Indonesia dalam kerja sama ekonomi antarnegara, antara lain
sebagai berikut.
1) Sebagai pelopor dan pendiri organisasi kerja sama ekonomi
antarnegara. Hal ini terlihat antara lain pada pembentukan Asia-
Pasific Economic Cooperation (APEC) pada tahun 1989 dan Asean
Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992.
2) Sebagai anggota aktif organisasi kerja sama ekonomi antarnegara.
Hal tersebut antara lain terlihat dari keikutsertaan Indonesia secara
aktif dalam pertemuan keja sama ekonomi.
3) Sebagai pelaku dalam kerja sama ekonomi antarnegara. Hal
tesebut terlihat salah satunya dari kegiatan ekspor dan impor yang
dilakukan oleh Indonesia.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


2. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara

d. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Regional d. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional
Association of Southeast Asian Nations
Lembaga kerja sama ekonomi internasional dalam naungan
ASEAN (ASEAN) merupakan organisasi kerja sama
PBB
regional antara negara-negara di Asia
Tenggara didirikan pada 8 Agustus 1967. • Internasional Monetary Fund (IMF)
• World Bank
Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) • World Trade Organization (WTO)
didirikan pada tahun 1989 untuk menjalin • Food and Agricultural Organization (FAO)
APEC kerja sama di bidang perdagangan, investasin • Internationnal Labour Organization (ILO)
pariwisata negara-negara di kawasan Asia • United Nations Development Programme (UNDP)
dan Pasifik.
Asian Development Bank (ADB) didirikan Lembaga kerja sama ekonomu internasional di luar naungan
pada 19 Desember 1966 untuk meminjamkan PBB
ADB dana dan memberikan bantuan teknis kepada
• Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
negara-negara yang sedang membangun.
• Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)

Asian Productivity Organization (APO)


didirikan tahun 1961 untuk meningkatkan
produktivitas di kawasan Asia dan Pasifik
APO melalui kerja sama mneguntungkan.
Produktivitas berkaitan dengan aspek
pembangunan nasional.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


2. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara

f. Manfaat g. Dampak Negatif

1) Memperkuat posisi dan daya tawar Indonesia. 1) Dapat membuat produk dalam negeri kalah
2) Indonesia bisa berspesialisasi dalam memproduksi bersaing dengan produk luar negeri.
barang dan jasa. 2) Dapat menyebabkan matinya industri dalam
3) Barang-barang yang tidak bisa dihasilkan dalam negeri negeri akibat tidak sanggup bersaing.
dapat didatangkan dari luar negeri. 3) Dapat menimbulkan ketergantungan suatu
4) Indonesia bisa mendapatkan bahan baku. negara kepada negara lain.
5) Membuka lapangan pekerjaan. 4) Dapat membuat nilai mata uang negara yang
6) Kegiatan ekonomi dalam negeri meningkat. berada dalam lingkup kerja sama ekonomi
7) Indonesia memperoleh peluang besar untuk menimba internasional menjadi tidak stabil.
pengetahuan dan alih teknologi.
8) Permintaan barang dan jada dari dalam dan luar
negeri yang tinggi menekan harga pokok per unit
produksi.
9) Perekonomian meningkat.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Pengaruh Perkembangan Iptek terhadap Perekonomian Suatu Negara
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang kegiatan ekonomi dapat dikelompokkan
berdasarkan sisi produksi, distribusi, dan konsumsi.

a. Produksi

Peran iptek pada kegiatan produksi salah satunya adalah penciptaan dan pengembangan mesin-mesin produksi yang dapat memudahkan dan
mempercepat proses produksi secara efisien. Contohnya, pengembangan mesin pembajakan sawah, mesin penanam padi, dan bibit unggul.
Dengan teknologi tersebut, proses budi daya padi dapat dilakukan secara efisien dan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.

b. Distribusi
Salah satu peran iptek pada aktivitas distribusi adalah mempermudah penjualan hingga pengiriman barang. Kemajuan iptek yang berpengaruh
terhadap aktivitas distribusi adalah pengembangan teknologi Global Positioning System (GPS) untuk menentukan letak lokasi secara akurat,
mengukur jarak lokasi, dan mengetahui rute yang harus dilalui. Selain GPS, pengembangan aplikasi kurir online atau daring dapat memudahkan
kegiatan pengiriman barang dan jasa.

c. Konsumsi

Contoh peran iptek pada aktivitas konsumsi adalah pengembangan teknologi pembelian barang dan jasa secara daring. Penciptaan aplikasi
teknologi pembelian barang dan jasa dapat diakses melalui gawai memungkinkan calon pembeli melakukan transaksi dari lokasi berbeda.
Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer antarbank, uang elektronik, atau kartu debit/kredit.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


C. Dinamika Penduduk

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Dinamika Kependudukan Indonesia
Menurut Sensus Penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Terjadi penambahan sebanyak
32,56 juta jiwa dari jumlag penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010. Walaupun jumlah penduduk Indonesia cukup tinggi,
kepadatannya masih tergolong rendah, yaitu 141 penduduk per kilometer persegi. Hal ini terjadi karena Indonesia memiliki
daratan yang luas. Meskipun angka kepadatan penduduk Indonesia tergolong rendah, tetapi sebaran penduduk Indonesia
tidak merata di seluruh wilayah. Dengan luas geografis sekitar tujuh persen dari seluruh wilayah Indonesia, jumlah penduduk
yang mendiami Pulau Jawa mencapai 56,10 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
a. Faktor yang Memengaruhi Dinamika Penduduk
Keterangan:
Kelahiran disebut juga dengan natalitas atau fertilitas. CBR = angka kelahiran kasar
Angka Kelahiran Klasifikasi angka kelahiran adalah angka kelahiran kasar (crude CBR = x k B = jumlah bayi lahir dihidup
birth rate [CBR]), yaitu banyaknya kelahiran dalam satu tahun P = jumlah penduduk
tertentu per seribu penduduk di suatu wilayah. K =konstanta, biasanya 1.000
Keterangan:
Kematian disebut juga dengan mortalitas. Klasifikasi angka CDR = angka kematian kasar
kelahiran adalah angka kematian kasar (crude death rate CDR = x k B = jumlah kematian
Angka Kematian [CDR]), yaitu jumlah kematiann dari setiap seribu penduduk P = jumlah penduduk
dalam periode waktu tertentu di suatu wilayah. K =konstanta, biasanya 1.000

Keterangan:
Mi = angka migrasi masuk
Migrasi merupakan faktor nonalami yang memengaruhi Mi = x k Mo = angka migrasi keluar
Migrasi perubahan atau dinamika penduduk, terdiri dari migrasi masuk I = jumlah migran masuk
dan migrasi keluar. O = jumlah migran keluar
P = jumlah penduduk
Mo = x k K =konstanta, biasanya 1.000

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Pertumbuhan Penduduk Total Persentase Pertumbuhan Penduduk Total

P = (L–M) + (I–E) x 100 %

Keterangan:
P = jumlah pertumbuhan penduduk total di akhir tahun perhitungan
Po = jumlah penduduk di tahun awal
L = jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M = jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
I = jumlah imigrasi dalam periode tahun tertentu
E = jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Dinamika Kependudukan Indonesia
b. Piramida Penduduk
Ahli demografi menggunakan piramida penduduk untuk menganalisis struktur penduduk. Piramida penduduk sangat berguna bagi
pemerintah untuk lebih memahami struktur penduduk yang ada di wilayah pemerintahannya, terutama dalam menyusun rencana
pembangunan.

2. Dampak Dinamika Penduduk terhadap Suatu Negara

a. Dampak Positif
1) Perkembangan penduduk memungkinkan penambahan jumlah tenaga kerja dari masa ke masa.
2) Perkembangan penduduk dapat menyebabkan terjadinya perluasan pasar karena adanya peningkatan permintaan.
3) Perkembangan penduduk dapat mendorong sektor produksi untuk meningkatkan kegiatannya.
4) Pertambahan penduduk dapat mendorong pengembangan teknologi.

b. Dampak Negatif

1) Meningkatkan beban ketergantungan apabila jumlah penduduk usia produktif lebih kecil dibandingkan penduduk usia nonproduktif.
2) Meningkatkan angka pengangguran jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan lapangan pekerjaan dan kualitas
sumber daya manusia.
3) Terjadi penyebaran penduduk yang tidak merata akibat proses migrasi ke wilayah-wilayah yang dianggap lebih baik.
4) Berkurangnya ketersediaan lahan untuk berbagai sarana dan prasarana penunjang hidup layak.
5) Terjadinya kerusakan alam akibat eksploitasi yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
6) Meningkatkan limbah dan polusi, baik dari aktivitas rumah tangga maupun dari kegiatan ekonomi dan sosial.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Cara Mengatasi Permasalahan Dinamika Penduduk

1 3
Meningkatkan kualitas penduduk dengan perluasan
Menentukan batas terendah usia perkawinan
akses pendidikan bagi seluruh warga negara melalui
pertama. Menurut UU RI No. 16 tahun 2019, batas
pembangunan berbagai fasilitas pendidikan,
terendah usia perkawinan bagi laki-laki dan
peningkatan kualitas pembelajaran, dan penyediaan
perempuan adalah 19 tahun.
dana bagi penduduk yang kurang mampu.

2 4
Menerapkan program Keluarga Berencana (KB). UU RI Berupaya mengatasi masalah persebaran penduduk
No. 10 tahun 1992 menjelaskan keluarga berencana yang tidak merata antara lain melalui program
sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran transmmigrasi dan pemerataan pembangunan sebagai
serta masyarakat melalui pendewasaan usia strategi untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi.
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai