Anda di halaman 1dari 100

I.

PENGGUNAAN ALAT
KUNCI / WRENCH :
Uraian :
 Kunci ukuran tetap
Socket Wrench

 Kunci ukuran tidak


tetap

Adjustable wrench
Cara Penggunaan :
 Kunci

Jaws
( mm / inc )

tarik
Tak ada
celah

Ada celah dorong

Untuk menjaga agar baut


tidak slek ( menjadi bulat )

 Gunakan sesuai Untuk menghindari kecelakaan :


dengan
ukurannya  Gunakan dengan menarik
kunci

 Jika terpaksa harus didorong


gunakan telapak tangan
Cara penggunaan yang salah
 Panjang kunci diatur sesuai dengan
ukuran
 Jika cara menggunakan salah akan
menyebabkan kunci cepat rusak

Socket Adapter
KUNCI SOCKET
Ada 2 macam ukuran
Kunci
Socket :
 Besar
Akan mendapatkan
torsi yang besar

 Kecil

Ada 2 macam panjang


Kunci
Socket :
 Standard

 Panjang
Ukuran panjangnya bisa
mencapai 2 – 3 x ukuran
Ada 2 macam model mulut kunci socket :
standard
 Segi enam
Mur / Baut menjadi tidak mudah slek / menjadi bulat

 Segi 12
KUNCI SOCKET

Rachet Handle Spinner Handle


Sliding Handle

Rachet
Rachet hanya dipakai untuk memutar Mur / Baut yang tidak
terlalu kencang
UNIVERSAL JOINT
Pemakaian universal joint :

 Jangan menggunakan
alat ini jika perubahan
sudutnya terlalu besar

 Universal Joint tidak


dibenarkan dipergunakan
bersamaan dengan “ Air
Gun “ dapat
menyebabkan rusak
karena tidak mampu
menyerap kecepatan
perubahan sudut
SCREWDRIVER ( OBENG )
Ada 2 Macam

 Minus / Flat ( - )

 Plus / Philips ( + )

Jenisnya ada 4 Macam

 Standard

 Trhough Shaft ( panjang )

 Square handle ( persegi )

 Short Shaft ( pendek / cebol )


HAMMER ( PALU )

Digunakan untuk membuka & memasang suku cadang


PLIER ( TANG )
Nedle nose Plier ( Tang lancip )

 Jika menjepit benda keras dengan tenaga yang kuat menggunakan tang ini
dapat
menyebabkan ujung dari tang menjadi bengkok

 Jika memotong kawat / kabel gunakan pangkal tang


Slip Joint Plier & Tang stel

 Lebar mulut tang ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan


GARAGE JACK & SAFETY STAND
( DONGKRAK BUAYA & JACK STAND )

Garage Jack ( dongkrak buaya )


Fungsi untuk mengangkat kendaraan
- Bila mengangkat kendaraanbagian
depan maka roda belakang harus
diganjal begitu pula sebaliknya

Safety Stand ( Jack Stand )


Fungsi untuk menunjang kendaraan
yang sedang diangkat
LOKASI PEMASANGAN DONGKRAK & JACK STAND
Posisi Pemasangan jack stand :

 Untuk kendaraan yang


menggunakan Monocoq body
pemasangan dialkukan
tempat jackstand pada ke
empat posisi

 Untuk kendaraan yang


menggunakan frame
dipasang pada frame

Posisi Pemasangan Dongkrak :

 Untuk kendaraan yang


gandan belakang
menggunakan beam tidak
dibenarkan diangkat pada
bagian beam
SPECIAL SERVICE TOOLS ( SST )
SPECIAL SERVICE TOOLS ( SST )

 Adalah khusus yang digunakan untuk :


Memasang, Menyetel, Melepas / membongkar bagian atau komponen kendaraan

SST NOMOR 09609 – 20011 ( STEERING WHELL PULLER )

Fungsinya untuk
 Melepas Pulley timing Belt bawah
Zebra, Taruna & Ceria
 Melepas roda kemudi

SST NOMOR 09301 – 87701 ( CLUTCH GUIDE TOOL )

Fungsinya untuk
 Memasang Plat Kopling ( Disc Clutch )
Zebra, Espass & Ceria
SPECIAL SERVICE TOOLS ( SST )
SST NOMOR 09217 – 87001 ( PISTON REPLACING GUIDE )
Fungsinya untuk
 Untuk memasang Piston ke blok silinder

SST NOMOR 09221 – 87704 ( PISTON PIN REMOVER & REPLACER )

Fungsinya untuk
 Untuk membuka & memasang pin Piston

SST NOMOR 09221 – 87704 ( VALVE COTER REMOVER & REPLACER )


Fungsinya untuk
 Untuk membuka & memasang pin pegas katup
JANGKA SORONG
 Nama Lainnya : Vernier Calieper (Inggris)
Scuifmat (Belanda)
 Diciptakan oleh : Pierre Vernier (Perancis)

FUNGSI JANGKA SORONG :

Mengukur benda kerja pada bagian luar.

Alat Ukur / PMT-2 15


FUNGSI JANGKA SORONG :

Mengukur benda kerja bagian dalam.

Mengukur kedalaman benda

Alat Ukur / PMT-2 16


Mengukur benda bertingkat

Alat Ukur / PMT-2 17


BAGIAN-BAGIAN JANGKA
SORONG

Alat Ukur / PMT-2 18


BAGIAN-BAGIAN JANGKA
SORONG

1. Out side Jaws : yaitu bagian untuk pengukuran benda kerja


bagian luar
2. In side Jaws : yaitu bagian untuk pengukuran benda kerja
bagian dalam
3. Depth Bar : yaitu alat untuk pengukuran ketinggian lubang
pada sebuah benda kerja
4. Step : yaitu alat untuk mengukur ketinggian benda
yang bertingkat
5. Skala Utama : yaitu bagian skala yang diam dengan nilai
angka nominal (angka satuan)
6. Skala Vernier : yaitu bagian skala yang dapat bergeser
dengan nilai angka desimal (angka di belakang
koma.

Alat Ukur / PMT-2 19


1.CONTOH PEMBACAAN :
dengan ketelitian 0.02 mm

A = Skala Utama = 9,00 mm


B = Skala Vernier : 13 x 0,02 = 0,26 mm
C = Hasil Pembacaan = 9,26 mm

Alat Ukur / PMT-2 20


CONTOH
PEMBACAAN :
dengan ketelitian 0.02 mm

A = Skala Utama = 17,00 mm


B = Skala Vernier : 20 x 0,02 = 0,4 mm
C = Hasil Pembacaan = 17,4 mm

Alat Ukur / PMT-2 21


CONTOH
PEMBACAAN :
dengan ketelitian 0.02 mm

A = Skala Utama = 1,00 mm


B = Skala Vernier : 28 x 0,02 = 0,56 mm
C = Hasil Pembacaan = 1,56 mm
Alat Ukur / PMT-2 22
CONTOH
PEMBACAAN :
dengan ketelitian 0.05 mm

A = Skala Utama = 9.00 mm


B = Skala Vernier : 3 x 0,05 = 0,15 mm
C = Hasil Pembacaan = 9,15 mm

Alat Ukur / PMT-2 23


CONTOH
PEMBACAAN :
dengan ketelitian 0.05 mm

A = Skala Utama = 16,00 mm


B = Skala Vernier : 7 x 0,05 = 0,35 mm
C = Hasil Pembacaan = 16,35 mm

Alat Ukur / PMT-2 24


CONTOH
PEMBACAAN :
dengan ketelitian 0.05 mm

A = Skala Utama = 3,00 mm


B = Skala Vernier : 18 x 0,05 = 0,90 mm
C = Hasil Pembacaan = 3,90 mm

Alat Ukur / PMT-2 25


Pengukuran Benda Kerja Bagian Luar

Alat Ukur / PMT-2 26


Pengukuran Benda Kerja Bagian Dalam

Alat Ukur / PMT-2 27


Pengukuran Kedalaman Benda Kerja

Alat Ukur / PMT-2 28


Pengukuran Benda Kerja Bertingkat

Alat Ukur / PMT-2 29


PERAWATAN JANGKA SORONG
1. Sebelum dan sesudah pemakaian, bersihkan jangka sorong dari
partikel-partikel dan debu agar tidak menempel pada permukaan
bagian yang meluncur.
2. Jangan melempar jangka sorong, saat diletakkan.
3. Periksa secara berkala fungsi dari peluncur serta bidang luncur,
agar bergerak dengan lancar tanpa hambatan.
4. Tempatkan kembali jangka sorong yang sudah selesai digunakan,
pada tempatnya,(sarungnya), usahakan agar penempatan tidak
ditumpuk satu sama lain.

Alat Ukur / PMT-2 30


MIKROMETER
Mempunyai ketelitian dengan sampai 0,01 mm

A. BATAS UKUR PADA MIKROMETER

1. Mikro meter 0-25 mm


Mikro meter untuk mengukur benda kerja dengan jarak
maksimum : 25 mm.
2. Mikro meter 25-50 mm
Mikro meter untuk mengukuran benda kerja dengan jarak
maksimum : 50 mm.
3. Mikro meter 50-75 mm.
Mikro meter untuk mengukur benda kerja dengan jarak
maksimum : 75 mm.
Alat Ukur / PMT-2 31
BAGIAN-BAGIAN MIKROMETER

Alat Ukur / PMT-2 32


BAGIAN-BAGIAN
MIKROMETER
1. Skala Sleeve
Yaitu bagian skala yang diam, dengan
nilai angka nominal (angka satuan).

Pada skala sleeve terdapat dua bagian skala yaitu,


a. Skala bagian atas ; dengan nilai setiap ruasnya adalah 1 mm.
b. Skala bagian bawah ; dengan nilai setiap ruasnya adalah 0,5 mm.

Alat Ukur / PMT-2 33


2. Skala Thimble

Yaitu bagian skala yang berputar, dengan


nilai angka desimal.

Skala Thimble terdiri dari 50 ruas dengan nilai setiap ruasnya


adalah 0,01 mm.

Apabila skala thimble berputar dari angka nol sampai kembali lagi
ke angka nol, akan didapatkan jarak pergeseran sejauh
0,01 x 50 =0,5 mm:

Alat Ukur / PMT-2 34


3. Ratchet

Alat untuk mengontrol tekanan ujung mikro


meter saat menjepit/menekan benda kerja
yang sedang diukur.
Lakukan putaran sebanyak 5 klik dari
Ratchet, saat ujung mikro meter mulai
menjepit (menekan) benda kerja.

Jangan menggunakan tangkai mikro meter untuk memutar, saat


ujung mikro meter pada posisi menjepit benda kerja yang sedang
diukur. Hal ini akan menyebabkan kerusakan yang lebih dini
terhadap mikro meter tersebut.

Alat Ukur / PMT-2 35


1.CONTOH PEMBACAAN :

A = Skala Sleeve = 6,00 mm


B = Skala Thimble = 0,15 mm
C = Hasil Pembacaan = 6,15 mm
Alat Ukur / PMT-2 36
CONTOH PEMBACAAN :

A = Skala Sleeve = 6,50 mm


B = Skala Thimble = 0,14 mm
C = Hasil Pembacaan = 6,64 mm
Alat Ukur / PMT-2 37
DIAL GAUGE

Alat Ukur / PMT-2 38


CARA PEMAKAIAN DIAL
GAUGE

Mengukur Kerataan Sebuah Bidang

Alat Ukur / PMT-2 39


CARA PEMAKAIAN DIAL
GAUGE
Mengukur Kebulatan Sebuah Poros

Alat Ukur / PMT-2 40


Contoh Pembacaan Kebulatan Sebuah Poros

Alat Ukur / PMT-2 41


CYLINDER GAUGE

Alat Ukur / PMT-2 42


BAGIAN-BAGIAN CYLINDER
GAUGE
1. Dial gauge :
Dial yang digunakan pada cylinder gauge, fungsinya
sama dengan dial gauge yang sudah diterangkan
sebelumnya,. Hanya ada perbedaan pada bagian yang
berhubungan dengan tangkai gauge.

2. Tangkai gauge :
Bagian untuk memegang /mengikat
Dial.

Alat Ukur / PMT-2 43


3. Rod/Anvil :
Alat untuk menambah panjang bidang
sentuh cylinder, yang akan menyentuh
bidang ukur pada cylinder. Alat ini terdiri dari
6 buah, dengan panjang masing-masing =60
mm, 55mm, 50 mm, 45 mm, 40 mm, 35 mm.

4. Washer :
Alat untuk manambah kepanjangan Rod, alat
ini terdiri dari 4 buah, dengan tebal masing-
masing = 3 mm,2 mm, 1 mm, 0,5 mm.

Alat Ukur / PMT-2 44


CARA PENGGUNAAN CILYNDER GAUGE
1. Ukur garis tengah cylinder dengan menggunakan jangka sorong
pada posisi cylinder berdiri tegak.
Umpamanya saja didapatkan hasil ukuran : 47 mm
2. Set cylinder gauge dengan posisi jarum pendek pada angka satu.

3. Pasangkan Rod yang mempunyai panjang 45 mm ditambah dengan


washer dengan tebal 3 mm, sehingga panjang keseluruhan dari alat
sentuh mempunyai jarak :48 mm.

Alat Ukur / PMT-2 45


CARA PENGGUNAAN CILYNDER GAUGE
4. Masukkan bidang sentuh yang bergerak
cylinder gauge ke dalam lubang cylinder.

Alat Ukur / PMT-2 46


CARA PENGGUNAAN CILYNDER GAUGE
5. Masukkan cylinder gauge tegak lurus dengan garis sumbu cylinder,
posisi a (potongan melintang) dan posisi e (potongan membujur).

Alat Ukur / PMT-2 47


CARA PENGGUNAAN CILYNDER GAUGE
6. Lakukan pengukuran diameter cylinder pada 3 tempat, yaitu : bagian
atas, tengah dan bawah. Pada saat mengukur setiap bagian, lakukan
gerakan kekir dan kekanan dari cylinder gauge sambil melihat
maksimal pergerakan jarum panjang.

Alat Ukur / PMT-2 48


7. Langkah berikutnya adalah mengukur cylinder gauge pada bagian bidang
sentuh dengan menggunakanmicro meter dengan ukuran 25-50 mm,
sampai jarum panjang pada cylinder gauge menunjukan angka 72.
(Angka maksimal pergerakan jarum panjang cylinder).

Selanjutnya dilihat pada mikro meter berapa hasil ukuran yang tepat,
umpamanya saja didapatkan angka 47,720 mm, maka itulah ukuran yang
sebenarnya dari garis tengah cylinder.

Alat Ukur / PMT-2 49


CONTOH : HASIL PENGUKURAN

Alat Ukur / PMT-2 50


MEASUREMENT TOOLS
( Alat – alat ukur )
VENIER CALIPER
KETELITIAN :
Alat ukur ini mempunyai ketelitian sampai
denga 5/ 100 mm
FUNGSI :
 Untuk mengukur kedalaman
 Diameter luar
 Diameter dalam

CARA PEMBACAAN .
Skala dalam mm, dalam hal ini adalah “ A “
Belakang koma nya dihitung dari berapa garis
Kolom yang lurus antara skala utama & skala vernier
“ B “ Kemudian dikalikan 0,05 mm
OUT SIDE MICROMETER
FUNGSI.
Mengukur “ Diamter luar “
Ketelitian yang didapat dari
o,o1 s/d 0,001 mm

UKURAN YANG
ADA.
 0 - 25 mm
 25 – 50 mm
 50 – 75 mm
 75 – 100 mm
 dst.
OUT SIDE MICROMETER

CARA MENGKALIBRASI.

 Ambil alat penera ( standard


Gauge ) sesuai ukuran
 Putar Ratcher Stopper sampai
anvil & spindel bersentuhan
 Jika kesalahan < dari 0,02 mm
( 2 kolom ) putar outer sleeve
sampai “ O “ lurus
 Jika kesalahan > dari 0,02 mm
kunci lock clam & lepaskan racher
stoper, lepaskan thimble dan
luruskan tanda “ O “ pada thimble
dan sleeve
OUT SIDE MICROMETER
CARA MEMBACANYA

 Jarak strip atas outer sleeve 1mm


 Jarak strip bawah outer sleeve 0,5 mm
 Nilai satu kolom pada thimble 0,01 mm

CONTOH
Seperti gambar
 Skala pada outer sleeve atas
menunjuk pada angka “ 55 mm )
 Sklala pada outer sleeve bawah
menunjuk pada angka 0,50 dari
angka 55 ( bagian atas )
 Skala pada Thimble menunjuk pada
angka 45
 Jadi total nilainya adalah : 55 mm +
0,50 + 0,45 = 55,95 mm
DIAL GAUGE
FUNGSI
Untuk mengukur Kerataan
Untuk mengukur kebengkokan Poros
CARA PEMBACAAN DIAL

 Jarum panjang mempunyai nilai 0,01mm

 Jarum pendek mempunyai nilai 1,0 mm

 Satu putaran jarum panjang = 1 kolom


jarum pendek
CYLINDER BORE GAUGE

 Alat ukur ini hanya dapat dikalibrasi


menggunakan Outside Micrmeter

CARA MENGKALIBRASI
 Set Out side micrometer
sesuai dengan standar
pengukuran
 Fungsikan lock clam
 Masukkan rod pengukur ke
dalam out side micrometer
( seperti gambar )
 Set jarum panjang
padaangka nol

FUNGSI.
Untuk mengukur diameter silinder
Ketelitian alat ukur ini sampai 0,01 mm
CARA MENDAPATKAN NILAI STANDAR PENGUKURAN

Standar pengukuran didapat


dari pengukuran silinder bore
Standar pengukuran, diukur
menggunakan vernier calipper
Untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang tepat,
pembacaan dilakukan dengan
tanpa melepas caliper dari
silinder bore

Fungsi stadar pengukuran.


1. Sebagai dasar untuk memilih
panjang Replacement rod
2. Standard pengukuran berfungsi
sebagai awal untuk mulai
menghitung “ Berapa “
besarnya keausan dari silinder
Menentukan panjang rod
Panjang rod = nilai standar pengukuran + ( 0,5 ~ 1,0 mm )
HASIL PENGUKURAN

CARA MELAKUKAN PENGUKURAN

 Untuk mendapatkan hasil pengukuran


yang benar maka goyangkan batang
cylinder bore hingga mendapatkan
pengukuran terkecil.
 Pengukuran bagian atas diambil 10 – 12
mm dari permukaan atas silinder blok
 pengukuran pada bagian bawah kira –
kira 10 – 12 mm dari bawah silinder blok
 Pengukuran dilakukan pada 3 posisi
atas, tengah & bawah
 Pembacaan diambil pada jarum panjang
paling jauh bergerak ke arah kanan
HASIL PENGUKURAN
CARA MEMBACA DIAL
Jika jarum panjang bergerak searah jarum
jam, maka besarnya nilai hasil
pengukuran adalah = standar
pengukuran -- berapa kolom yang
ditunjuk jarum panjang
Jika jarum panjang bergerak berlawanan
arah jarum jam, nilai pengukuran =
standar pengukuran + berapa kolom
yang ditunjuk jarum panjang

MENENTUKAN KEOVALAN / TIRUS


Keovalan ditentukan oleh selisih ukuran
arah A & B
 Jika A tidak sama dengan B maka
silinder dinyatakan oval
 Jika ukuran atas tidak sama dengan
ukuran bawah maka disebut tirus
MULTITESTER
( DIGITAL )

Fungsi
Untuk mengukur Tegangan, Arus,
Tahanan, Amper dll
MULTITESTER
( ANALOG )
Skala Ohm
Skala Volt DC

Pointer

Volt AC Range

Volt DC Range

Selector
Mili Amper Range

Ohm range

Fungsi
Untuk mengukur Tegangan, Arus, Tahanan, Amper dll
FOURGAS ANALIZER

Fungsi
Untuk mengukur kepekatan, CO, HC, Jumlah Nitrogen Oksida ( Nox ), dan Kandungan O2
didalam Gas buang
INTELLIGENT TESTER
( SCAN TOOL )

Fungsi

• Untuk mendeteksi adanya kerusakan pada


sistim kontrol electronic ( EFI, ABS, ECT, ITC,
Imobilizer, EBD, Airbag, )
• Berfungsi sebagai osiloskop
• Berfungsi sebagai multitester
• Untuk menghapus memori kesalahan pada
sistim kontrol ( ECU )
• Untuk membaca kondisi kerja mesin ( current
data )
• Jenis jenis MultiTester
• Bagian bagian penting dari MultiTester.
• Hal hal yang harus diperhatikan saat pemakaian.
• Pembacaan nilai scala pengukuran.
• Praktek pengukuran dengan multi Tester.
(Tahanan=,Tegangan= dan Arus=).
• Evaluasi.

HWA/98 AVOmeter 65
1. ANALOG TYPE. 2. DIGITAL TYPE.

HWA/98 AVOmeter 66
Scala
Pointer

Zero position adj.


Ø  Adjuster knob.
Range selector knob.
+ Jack.

- Jack.

Test pins. Test leads


(Red & Black).

HWA/98 AVOmeter 67
MULTITESTER
( ANALOG )
Skala Ohm
Skala Volt DC

Pointer

Volt AC Range

Volt DC Range

Selector
Mili Amper Range

Ohm range

Fungsi
Untuk mengukur Tegangan, Arus, Tahanan, Amper dll
1. Scala adalah garis garis kolom yang mempunyai satuan ukur.
Contoh : scala , DCV/ACV dan DCA.

2. Zero posision adjuster screw adalah sekerup penyetelan posisi


awal keangka nol yang berada disisi kiri scala.
3.  Adjuster knob adalah Tombol penyetelan posisi awal
keangka nol yang berada disisi kanan scala.
4. Range selector knob adalah sakelar penunjuk pemakaian batas
satuan ukuran yang diinginkan.
Contoh : satuan   x1, x100, x 1k.
Satuan DCV  2.5, 10, 50, 250, 100.
Satuan ACV  2.5, 10, 50, 250, 500, 1000.
Satuan DCA  0.5A, 25mA, 50µ
5. Test lead (Red & Black) adalah sebuah stick/Tangkai kabel
pengujian yang mempunyai warna Merah dan Hitam.
Contoh : Merah ()positip sedangkan Hitam(-)negatip.

HWA/98 AVOmeter 69
RUMUS : Nilai scala garis X Bilangan satuan selektor = Nilai Pengukuran.

Penunjuk Nilai Scala

Scala 

Scala untuk pengukuran


DC V, AC V dan A.

Scala khusus untuk AC 2.5 V

Scala khusus untuk DC 1.5 V

Catatan :
Bilamana selektor dipindahkan maka bilangan satuan pengali akan berubah.

HWA/98 AVOmeter 70
 Tujuannya adalah untuk mengetahui.
a. Nilai tahanan.
b. Rangkaian terbuka atau putus.
c. Hubungan jelek.
d. Hubungan singkat.
Catatan : Sebelum pemakaian multitester
pastikan setiap proses pengukuran tahanan
harus dikalibrasi nol(Ø)

Pemeriksaan untuk kabel putus. Pemeriksaan untuk kumparan.


HWA/98 AVOmeter 71
Mengukur Tegangan(V) :
Tujuannya adalah untuk mengetahui.
A. kondisi battery.
B. Sumber arus yang keluar dari alternator.
C. Tegangan battery disalurkan atau tidak.

Contoh cara pengukuran tegangan.

HWA/98 AVOmeter 72
Mengukur Amper () :
Tujuannya adalah untuk mengetahui sebagai berikut.
a. Kemampuan pengisian battery.
b. Pemakaian energy listrik dari setiap komponen.

Contoh cara pengukuran :

HWA/98 AVOmeter 73
B. TACHOMETER
MEKANIK

Cara penggunaan :

• Menyiapkan alat
• Hidupkan mesin atau putarkan benda kerja lain yang disiapkan
• Tekankan alat pada ujung poros
• Bacalah Rpm

Jan 29, 2024 74


4. ALAT UKUR LISTRIK

1. PENGGUNAAN

Berfungsi untuk memeriksa


A. VOLT METER tegangan battery

Jan 29, 2024 75


Cara penggunaan :
• Mempersiapkan peralatan
• Siapkan battery
• Sambungkan kabel volt meter ke
battery secara paralel
• Membaca berapa voltage battery
pada volt meter

Jan 29, 2024 76


Berfungsi untuk memeriksa
B. AMPERE METER arus yang terjadi pada suatu
rangkaian

Jan 29, 2024 77


Cara penggunaan :
• Mempersiapkan peralatan
• Siapkan suatu rangkaian / circuit
sederhana
• Menyambungkan kabel ampere
meter ke komponen yang akan
diukur secara seri
• Membaca hasil pengukuran.

Jan 29, 2024 78


C. OHM METER Berfungsi untuk
memeriksa
hambatan pada
suatu komponen

Jan 29, 2024 79


Cara penggunaan :
• Mempersiapkan peralatan ohm meter
• Menyiapkan beberapa tahanan
• Menyiapkan kedua kabel ukur
• Set jarum pengukur pada angka nol
• Mengukur tahanan dengan ohm meter
• Membaca hasil pengukuran

Jan 29, 2024 80


TEMING LEAD

FUNGSI:
UNTUK MENGETAHUI SAAT
PENGAPIAN

81
D. MULTI METER Berfungsi untuk melakukan
pengukuran tegangan, arus
dan tahanan

Jan 29, 2024 82


E. HYDROMETER Berfungsi untuk melakukan
pengukuran berat jenis air
Cara penggunaan : battery

• Membuka tutup pengisian air battery


• Masukkan ujung pengisap alat ke dalam battery
• Tekan dan lepaskan balon pengisap air battery pada alat , sehingga air
battery naik ke dalam wadah alat ukur
• Membaca hasil pengukuran berat jenis (Bj) air battery

Jan 29, 2024 83


Jan 29, 2024 84
F. CDI TESTER

Cara penggunaan :
1.Mempersiapkan peralatan CDI tester
dengan posisi selektor “OFF”
2.Siapkan unit CDI
3.Masukkan plug ke sumber listrik dan
terlihat lampu pilot menyala
4.Sambungkan jek CDI ke adaptor CDI
tester

85
5.Sambungkan kabel hitam pada CDI tester dan kedua ujung kabel lainnya
sambungkan ke masa koil dan busi
6.Sambungkan kabel warna merah ke gulungan primer koil dan ujung lainnya ke
CDI tester.

7.Test komponen pengapian dengan memposisikan selektor pada posisi yang


sesuai komponen yang akan diperiksa

8.Tekanlah tombol “KILL.SW” dan apabila dilepas maka terjadilah loncatan api
pada spark display.

Jan 29, 2024 86


2. PERAWATAN

a.Hindari jangan sampai jatuh


b.Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
c.Mengikuti langkah dan prosedur penggunaan
d.Teliti dan perhatikan voltage listrik yang sesuai
dengan kebutuhan alat
e.Hindari jangan sampai air battery tercecer dan
mengenai bodi sepeda motor

Jan 29, 2024 87


f. Selesai dipergunakan , bersihkan hidrometer
dengan air bersih kemudian dilap
g. Simpanlah alat didalam lemari khusus
h. Apabila tubuh anda kena air battery segera
bersihkan dengan air

Jan 29, 2024 88


5. PERAWATAN ALAT - ALAT UKUR

• Kelompokkanlah alat - alat ukur


• Bersihkan alat - alat ukur dengan menggunakan kain lap
• Lakukan kalibrasi untuk masing - masing alat
• Simpan alat - alat ukur di dalam lemari alat secara berkelompok

Jan 29, 2024 89


PENGGUNAAN

A. TACHOMETER Berfungsi untuk


mengetahui besarnya
putaran mesin.

Jan 29, 2024 90


Cara penggunaan :
• Memasang kabel ke terminal positif dan negatif koil
• Memasang kabel masa
• menempatkan alat pada tempat yang aman
• Menghidupkan mesin
• Membaca rpm mesin
• Jangan mengebyar gas bila selektor pada skala putaran rendah.

Jan 29, 2024 91


B. TACHOMETER
MEKANIK
Cara penggunaan :
• Menyiapkan alat
• Hidupkan mesin atau putarkan benda kerja lain yang disiapkan
• Tekankan alat pada ujung poros
• Bacalah Rpm

Jan 29, 2024 92


Tune up tester
adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa
breaker point, dwell angle, putaran mesin (rpm),
tegangan battery, sistem pengisian dan
kevakuman dari intake manifold

HWA/98 AVOmeter 93
FOURGAS ANALIZER

Fungsi
Untuk mengukur kepekatan, CO, HC, Jumlah Nitrogen Oksida ( Nox ), dan Kandungan O2
didalam Gas buang
INTELLIGENT TESTER
( SCAN TOOL )

Fungsi

• Untuk mendeteksi adanya kerusakan pada


sistim kontrol electronic ( EFI, ABS, ECT, ITC,
Imobilizer, EBD, Airbag, )
• Berfungsi sebagai osiloskop
• Berfungsi sebagai multitester
• Untuk menghapus memori kesalahan pada
sistim kontrol ( ECU )
• Untuk membaca kondisi kerja mesin ( current
data )
96
97
2. ALAT UKUR TEKANAN

1. PENGGUNAAN

A. TIRE GAUGE Berfungsi untuk


mengukur tekanan di
dalam ban
Satuan ukuran dalam “ Psi “
2
atau Kg/cm

Jan 29, 2024 98


Cara penggunaan :

• Melepas penutup pentil


ban
• Menekan klep alat pada
ujung pentil
• Membaca hasil
pengukuran

Jan 29, 2024 99

Anda mungkin juga menyukai