Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK PERSIDANGAN

DI SAMPAIKAN PADA :
BASIC TRAINING LATIHAN KADER – I

BADAN PENGELOLA LATIHAN


HMI CABANG SAMBAS
TEKNIK PERSIDANGAN

a. Pengertian Persidangan
Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan
keputusan sebagai sebuah kebijakan.
• Macam-Macam Sidang
• Ditinjau dari segi pesertanya (Instansi Pengambilan keputusan)
Sidang, Sebagai Berikut:
• Sidang Pleno
• Sidang Komisi
• Sidang Sub Komisi
• Sidang ditinjau dari struktur (Jabatan) organisasi terbagi
menjadi beberapa macam antara lain, sebagai berikut:
• Kongres / Muktamar / Munas / Mubes
• Musyawarah Daerah (MUSDA)
• Konferensi
• Rapat Tahunan Anggota / Rapat Anggota Komisariat
• Rapat Kerja
• Rapat Presidium
SYARAT-SYARAT / UNSUR-UNSUR
PERSIDANGAN
• Tempat / Ruang sidang
• Waktu sidang
• Acara sidang
• Peserta sidang
• Perlengkapan sidang
• Tata tertib sidang
• Pimpinan dan sekretaris sidang
• Kesimpulan/ keputusan sidang
• Perlengkapan Sidang
Dalam melaksanakan persidangan, yang harus diperhatikan
adalah beberapa perlengkapan yang sering dilakukan dalam
persdiangan antara lain sebagai berikut:
• Palu Sidang
• Kursi dan Meja Sidang
• Podium
• Pengeras Suara dan lain-lain
• Tata Tertib Sidang
Agar acara persidangan berjalan dengan lancar, maka diperlukan
tata tertib yang mendukung terciptanya kelancaran tersebut.
Dengan demikian perlu disusun tata tertib yang menyangkut:
• Hak dan kewajiban peserta sidang
• Peraturan mengenai keputusan sidang
• Peraturan hak suara dalam persidangan
• Peraturan pemilihan pemimpin sidang dan sebagainya
SRUKTUR DI PERSIDANGAN

Di dalam persidangan terdiri dari :


- Pimpinan Sidang Sementara
- Pimpinan Sidang Tetap
Unsur pimpinan sidang yaitu :
- Pimpinan sidang 1
- Pimpinan sidang 2
- Pimpinan sidang 3
Pimpinan sidang dapat bergiliran atau diganti dengan alasan yang jelas.
TUGAS PIMPINAN SIDANG
• Pimpinan sidang adalah salah seorang yang memimpin jalannya
persidangan, dan dipilih dari dan oleh pengurus serta anggota. Sehingga
sukses tidaknya sebuah persidangan tergantung dengan pimpinan sidang
yang memimpin persidangan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh pimpinan sidang, antara lain sebagai berikut:
• Mengarahkan sidang dalam menyelesaikan masalah
• Menjelaskan masalah yang akan dibahas
• Memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan
pendapat atau gagasan serta menyalurkan aspirasinya
• Peka terhadap masalah yang berkembang
• Tidak mudah terpancing (emosional) dan tidak memaksakan kehendaknya
• Menyimpulkan dan menjelaskan hasil-hasil keputusan yang diambil serta
mengusahakan untuk mendapat kesepakatan dalam pengambilan keputusan
• Syarat-syarat pimpinan sidang
- Mempunyai sikap leadership
- Mempunyai pengetahuan yang cukup
- Bijaksana dan bertanggung jawab
- Peka terhadap situasi dan cepat untuk mengambil inisiatif dalam situasi
kritis

• Sikap Pimpinan Sidang


- Simpatik dan menarik
- Disiplin
-Sopan dan hormat dalam kata-kata dan perbuatan
- Bersikap adil dan bijaksana terhadap peserta
- Menghargai pendapat orang lain (peserta)
• Sebab-Sebab menjadi Pimpinan Sidang
- Karena jabatan atau kedudukan
- Hasil rekomendasi dan keputusan pengurus harian/presidium
- Di pilih oleh peserta siding

• Keputusan Sidang/Kesimpulan
Keputusan atau kesimpulan sidang merupakan hasil dari seluruh
proses dan pelaksanaan persidangan setelah diformulasikan dari
semua pendapat peserta sidang yang kemudian disepakati
bersama. Dan keputusan inilah yang kemudian dijadikan bahan
atau landasan bagi anggota organisasi dalam pengembangannya.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Agar keputusan tidak bertentangan dengan kehendak dan tujuan organisasi,
maka keputusan harus diambil dengan jalan musyawarah dan mufakat.
Karena itu langkah-langkah untuk mengambil keputusan bisa dilakukan dengan
sistem demokrasi (suara terbanyak), prinsip aklamasi dan berdasarkan
kompromi (Lobying), yaitu dimana para peserta dan pimpinan sidang terdapat
kesepakatan. Untuk mengacu kearah prinsip-prinsip diatas, dalam siding
dilakukan proses :

• Kualifikasi : Saling menyatakan pendapat diantara peserta


• Interpretasi : Penafsiran pendapat agar diperoleh kejelasan
• Motivikasi : penggunaan alasan yang logis
• Integrasi : Pernyataan semua pendapat, sebagai kesimpulan yang dapat
diterima oleh peserta sidang, serta dijadikan sebagai keputusan sidang
TINDAKAN PERSIDANGAN
• Dalam persidangan bisa muncul tindak yang dapat meramaikan
persidangan, bahkan digunakan sebagai alat untuk
memenangkan siding, seperti:
a. Schorsing (Penundaan) untuk sementara atau dalam waktu
tertentu
b. Lobying (obrolan-obrolan) antara peserta dan pimpinan
sidang dalam waktu tertentu, untuk mencari kesesuaian paham
yang tidak dapat diambil dalam persidangan. Kedua poin ini juga
dilakukan apabila dalam persidangan mengalami jalan buntu, atau
peserta sidang mengalami kelelahan maka dilakukan schorsing.
c. Interuption (Memotong pembicaraan)
TAHAPAN INTERUPSI PERSIDANGAN
a. Interruption poin of order (meminta kesempatan untuk berbicara).
Istilah ini digunakan oleh peserta sidang manakala yang di intrupsi, baik
peserta atau pimpinan sidang, dipandang melakukan pembicaraan yang
menyimpang dari masalah yang dibicarakan/kondisi membahayakan.
b. Interruption poin of information (meminta atau memberikan
penjelasan), Pemotongan seperti ini dapat dilakukan peserta terhadap
peserta lain atau pimpinan sidang, untuk diberikan atau memberikan
informasi sebagai pelengkap dari apa yang telah disampaikan.
c. Interruption poin of clarification (minta diperjelas/ meluruskan), hal
ini dilakukan untuk memperjelas masalah, agar tidak terjadi perdebatan
pendapat yang menajam dalam persidangan.
d. Interruption poin of personal prevelage/ private (permintaan untuk
pembersihan nama).
PENGGUNAAN KETUKAN PALU SIDANG
Satu kali (1x) ketukan digunakan untuk :
• Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
• Mengesahkan keputusan poin per-poin
• Menschorsing atau mencabut kembali schorsing sidang yang
hanya 1x15 menit
• Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru / peninjauan kembali (PK)
Dua kali (2x) ketukan digunakan untuk :
• Menschorsing atau mencabut kembali schorsing diatas 1x15
menit
Tiga kali (3x) ketukan digunakan untuk :
- Membuka dan menutup persidangan
- Mengesahkan hasil keputusan sidang

Ucapan Sidang HMI :


“dengan mengucap bismilahirrahmanirrahim dan senantiasa mengharap
rahmat dan ridho Allah Swt, maka ....... Saya nyatakan di buka/palu
sidang saya terima” (ucapan untuk membuka sidang/menerima palu
sidang/ mencabut skorsing sidang)

“dengan mengucap Alhamdulillahirrabbil’alamin dan senantiasa


mengharap rahmat dan ridho Allah Swt, maka ....... Saya nyatakan di
tutup/palu sidang saya serahkan pada pimpinan selanjutnya” (ucapan
untuk menutup sidang/menyerahkan palu sidang/ menskorsing sidang)
TERIMA KASIH

BERSYUKUR, IKLAS, YAKIN, USAHA,


SAMPAI.

BPL HMI
CABANG SAMBAS

Anda mungkin juga menyukai