Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INTERMEDIATE TRAINING

JUDUL MAKALAH

TEMA A/B/C (sesuaikan)


Makalah ini diajukan sebagai persyaratan untuk mengikuti Intermediate Training
(LK II) HMI Cabang Sambas

Disusun Oleh :

NAMA KADER
08123456789/blablabla@gmail.com

HMI Komisariat …..

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG SAMBAS
1444H/2022M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan


nikmat serta karunianya yang tiada tara kepada kita semua, sehingga sampai pada
saat ini kita masih diberikan kekuatan untuk tetap mampu melaksanakan perintah
dan kewajibannya serta tetap mampu menjauhi segala larangannya. Shalawat dan
salam semoga selalu terlantunkan kepada junjungan kita baginda Muhammad
SAW, juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman, dan semoga
kita selalu mendapat syafaatnya di yaumul kiyamah nanti. Aamiin.
Apresiasi serta dukungan kami berikan kepada penyelenggara Latihan
Kader Dua (LK 2), segenap aktivis dan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
yang masih istiqomah dan selalu konsisten terhadap perjuangan-perjuangan
sebagai seorang mahasiswa sebagaimana status yang sudah kita emban dan
diletakkan kepada kita yakni sebagai agent of change dan social of control yang
dituntut untuk selalu melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan zamannya.
Mengabdikan dirinya untuk kemaslahatan umat dan bangsa yang kali ini akan di
implementasikan melalui wadah perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sebagai basis intelektual dan juga basis mahasiswa Islam, Kader
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diharapkan mampu memberi dan berbagi
kontribusi nyata, baik itu ide dan gagasannya ditengah-tengah masyarakat dan
juga bangsa ini. Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran, koreksi, dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan dari kawan-kawan. Meskipun makalah
ini disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti Intermediate Training (LK
2), semoga makalah ini bermanfaat sebagai penambah wawasan kita tentang peran
kita sebagai kader HMI dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang
diridhai Allah SWT.

Billahittaufiq Wal Hidayah


Wassalamu’alaikum Wr.Wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4

A. PENGERTIAN BLA BLA BLA........................................................................4


B. KONSEP DAN TEORI BLA BLA BLA............................................................5
C. POIN SELANJUTNYA......................................................................................9
D. POIN SELANJUTNYA......................................................................................10
E. POIN SELANJUTNYA......................................................................................13

BAB III PENUTUP........................................................................................................21

A. KESIMPULAN`.................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sejak berdirinya pada 14 Rabiul Awal 1366 H atau bertepatan
dengan 5 Februari 1947 M, HMI mengidentifikasi dirinya sebagai
organisasi independen yang berbasis kemahasiswaan dengan
mengutamakan kebebasan berpikir dan bertindak sesuai hati nurani
masing-masing. Prinsip dan komitmen pada perjuangan Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah idealisme yang selalu
dipegang teguh dan utuh oleh para kader HMI, hal tersebut disebutkan
secara padat dalam tujuan awal pembentukan HMI, yaitu mempertahankan
Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia,
serta menegakkan dan mengembangkan Agama Islam. Tujuan tersebut
dikembangkan menjadi lebih universal yaitu pada Bab 3 Pasal 4
anggaran dasar HMI yang berbunyi ”terbinanya insan akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu
Wata’ala.”
Selain tujuan di atas, ada 3 faktor yang dijadikan sebagai alasan
didirikannya organisasi mahasiswa berbasis Islam tersebut, yaitu yang
pertama adalah situasi kebangsaan terdiri dari dua, yakni internal dan
eksternal, internal ditandai dengan kehadiran Partai Komunis Indonesia
(PKI) yang dengan terang-terangan ingin mengganti ideologi Pancasila
menjadi ideologi komunis, sedangkan eksternal ditandai dengan ancaman
dan Agresi Militer Belanda II pada kisaran tahun 1948, yang kedua adalah
pergolakan umat Islam di tanah air juga menjadi tanda kelahiran HMI
dimana pada fase tersebut tepat pasca kemerdekaan Republik Indonesia
organisasi bernafaskan Islam muncul dengan kepentingan yang berbeda-
beda, terutama golongan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah yang
berselisih paham. Oleh karena itu, masyarakat menjadi bingung memilih
aliran yang paling tepat, yang ketiga adalah situasi kampus dan

1
2

kemahasiswaan di Indonesia khususnya di Yogyakarta ditandai dengan


menyebarnya virus-virus sosialisme dan komunisme di kalangan
masyarakat dan mahasiswa.
Belajar dari sejarah pembentukan HMI, terdapat banyak faktor
yang menyebabkan timbulnya inisiatif mahasiswa terutama Lafran Pane,
seorang mahasiswa yang baru menempuh tingkat atau semester satu. HMI
hadir sebagai bentuk solusi dari permasalahan yang ada di Indonesia. HMI
adalah suatu gerakan pembaharuan untuk membebaskan umat Islam dan
bangsa Indonesia dari keterbelakangan. Pemikiran keislaman dan
keindonesiaan HMI menampilkan Islam yang bercorak khas Indonesia.
Masuk jelaskan munculnya Era Disrupsi
Kemudian jelaskan kemunduran HMI di Era Disrupsi
Kemudian jelaskan hubungannya dengan tema yang diambil
Berdasarkan paparan di atas, HMI sebagai organisasi perjuangan
yang mana harus memperjuangkan pribadinya agar mencapai nilai kualitas
yang sudah ditentukan, merupakan sebuah kesiapan serta memiliki
kemampuan dengan beragam ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai
dengan predikat yang disandangnya, HMI harus mampu menampilkan
sikap dan perilaku yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan-
permasalahan yang terjadi khususnya pada kondisi terkini yakni dalam Era
Disrupsi. Untuk menjawab semua itu maka pada makalah ini, pemakalah
akan membahas tentang “JUDUL MAKALAH ANDA.”

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian dan pemaparan diatas maka pemakalah mencoba
merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari …………?
2. Apa yang dimaksud dengan ………….. dan bagaimana konsepnya?
3. Apa saja peran ……………………?
4. Bla bla blab la bla bla?
5. Bla bbla blab la bla bla?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN…..
Hidup di dunia ini pasti tidak terlepas dari yang namanya masalah.
Namun, dengan adanya masalah tersebut membuat manusia bisa
berkembang lebih baik lagi dan tentunya lebih berhati-hati dalam
menjalani kehidupan. Tidak ada pekerjaan yang tidak melibatkan keahlian
problem solving dalam kegiatan sehari-hari. Problem solving adalah
kemampuan untuk menyelesaikan segala masalah dan mengambil
keputusan yang sulit. Problem solving sendiri merupakan salah satu
softskill yang wajib untuk dimiliki setiap orang untuk mempermudah
dalam menjalani kehidupan.1 (Contoh)
Lanjutkan pembahasan sesuai dengan materi yg kamu ambil.2
Footnote-footnote perhalaman jangan lupa (contoh footnote ada di bawah)

B. KONSEP DAN TEORI…..


Kondisi di atas lebih dikenal dengan istilah Era Post Truth. The
Cambridge Dictionary mendefinisikan era post truth sebagai situasi di
mana orang lebih cenderung menerima argumen berbasis emosi dan
keyakinan mereka, daripada argumen berdasarkan fakta.3 Dalam kata post-
truth, kebenaran menjadi semakin sulit untuk dicari, untuk diraih, kita
dihadapkan dengan segudang informasi yang belum tentu benar, dan
informasi tersebut bukannya berisi fakta objektif tetapi menyandarkan
argumennya melalui pendekatan emosional dan kepercayaan. Konsep
inilah yang sekiranya merupakan kebalikan dari “Truth”. Masyarakat di
era post truth saat ini tidak mencari kebenaran, tetapi mencari affirmasi,
konfirmasi, dan dukungan terhadap keyakinan yang dimilikinya. (Contoh)
Lanjutkan pembahasannya…………

1
Risma Anita Puriani dan Ratna Sari Dewi, Konsep Adversity & Problem Solving Skill,
(Palembang: Bening Media Publishing, 2021), hlm. 23.
2
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
103.
3
Budi Gunawan dan Barito Mulyo Ratmono, Demokrasi di Era Post Truth, (Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia, 2021), hlm. 139.
C. POIN SELANJUTNYA……
Mengingat fungsi HMI sebagai organisasi kader, maka seluruh
aktivitasnya harus dapat memberi kesempatan berkembang bagi kualitas-
kualitas pribadi anggota-anggotanya. Sifat kader HMI dipertegas dalam
Pasal 4 Anggaran Dasar HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta,
pengabdi, yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. Tujuan
HMI ini telah memberi tuntunan kemana perkaderan HMI diarahkan.
Anggota HMI yang merupakan human material yang dihadapi HMI untuk
dibina dan dikembangkan menjadi kader HMI. (Contoh)
Peran HMI di setiap zaman berbeda-beda mengikuti perkembangan
zaman. Namun secara umumnya Peran HMI yang harus diabadikan
sepanjang waktu tercantum dalam Pasal 8 Anggaran Dasar HMI yaitu
HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan. HMI sebagai organisasi
perjuangan adalah organisasi yang selalu berjuang melakukan dan
membentuk kader bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional
dimana outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan,
sehingga insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh golongan
yang ada di masyarakat selama tidak bertentangan dengan koridor misi
HMI. (Contoh)
Lanjutkan pembahasannya

D. POIN SELANJUTNYA
Lanjutkan pembahasannya

E. POIN SELANJUTNYA
Kita bisa mengambil sebuah pelajaran dari petunjuk al-Qur’an
dalam rangka menghadapi derasnya informasi yang beredar di media
sosial. Seperti dalam firman Allah SWT di bawah ini:
‫صبِ ُحوا َعلَ ٰى َما‬ ٍ ِ َ‫يا َُّأيها الَّ ِذين آمنُوا ِإ ْن جاء ُكم ف‬
ِ ُ‫اس ٌق بِنَبٍإ َفتَبَّينُوا َأ ْن ت‬
ْ ُ‫صيبُوا َق ْو ًما بِ َج َهالَة َفت‬ َ َ ْ ََ َ َ َ َ
‫ين‬ ِ ِ
َ ‫َف َعلْتُ ْم نَادم‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang


fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu
tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. al-Hujurat [49]: 6)

Poin penting dalam ayat ini adalah term fatabayyanū yang berarti
tabbayun atau klarifikasi. Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir al-Quran al-
Aẓim, Juz 7: 370, menerangkan bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada
manusia apalagi orang beriman untuk melakukan klarifikasi secara teliti
segala berita (apalagi dari orang fasik) yang diterimanya. Sikap ini selaras
dengan QS. al-Isra [17]: 36, yaitu tidak ikut berkomentar perihal sesuatu
yang belum diketahui.

‫ان َع ْن ُه‬ َ َ‫ص َر َو ْالفَُؤ ا َد ُك ُّل ُأو ٰل‬


َ ‫ِئك َك‬ َ ‫ك ِب ِه عِ ْل ٌم ۚ ِإنَّ السَّمْ َع َو ْال َب‬ َ ‫َواَل َت ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬
‫َمسْ ُئواًل‬
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu
ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu
akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. al-Isra [17]: 36)

Kemudian al-Qur’an juga memberikan tuntunan untuk manusia


agar mengutamakan kejujuran dan perkataan yang baik. Hal ini seperti
dalam firman Allah SWT:
‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْوال َس ِدي ًدا‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا َُّأي َها الذ‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada
Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,” (QS. al-Ahzab [33]: 70)

ِ ِ ِ ِ ‫ي‬
ً ‫صل ْح لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َو َيغْف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ‬
‫يما‬ ُْ
Artinya: “niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan
mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-
Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.” (QS.
al-Ahzab [33]: 71)

CONTOH
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kader HMI sebagai bagian dari pemuda mempunyai tanggung
jawab yang besar dalam membangun umat dan bangsa. Dia mempunyai
kesempatan dan peluang yang lebih dikarenakan semua tingkah laku yang
dilakukan kader HMI selalu menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan
berlandaskan Islam.
Saat ini kita sedang berhadapan dengan Era Disrupsi di
mana……………… Lanjutkan…..
Untuk mengakhiri kesimpulan ini, izinkan pemakalah mengutip
kata-kata bijak yang disampaikan oleh ………………, yaitu
“……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...”
Dengan demikian semoga di masa yang sekarang dan yang akan
datang generasi bangsa ini menjadi lebih baik lagi, lebih khusus kepada
para kader HMI agar senantiasa menjaga independensinya diatas
segalanya, bukan kepentingan sesaat, golongan, dan yang lain-lain
sehingga mampu memberikan solusi terhadap segala permasalahan yang
menerpa baik isu regional, nasional dan bahkan internasional. (Harapan)
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka


Cipta.

Gunawan, Budi dan Barito Mulyo Ratmono. (2021). Demokrasi di Era Post
Truth. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Kayam, Umar. (2002). Titipan Umar Kayam: Sekumpulan Kolom di Majalah


Tempo. Jakarta: Pusat Data Analisa Tempo.

Pengurus dan Peserta Intermediate Training Tingkat Nasional HMI Cabang


Makassar. (2018). HMI; 2019, 2030, 2045. Makassar: Nas Media Pustaka.

Prasetyo, Hendro dkk. (2002). Islam & Civil Society. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Puriani, Risma Anita dan Ratna Sari Dewi. (2021). Konsep Adversity & Problem
Solving Skill. Palembang: Bening Media Publishing.

Puryanto, Hendra. (2018). Mahasiswa Zaman Now. Pontianak: Razka Pustaka.

Sitompul, Agussalim. (2008). 44 Indikator Kemunduran HMI. Jakarta: Misaka


Galiza.

Suwatno. (2019). Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi Publik dan


Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Tokan, P. Ratu Ile. (2016). Sumber Kecerdasan Manusia. Jakarta: Grasindo.

Wiwoho, R. H. (2010). Pemimpin dengan Suara Emas. Jakarta: INDONLP.

23

Anda mungkin juga menyukai