Anda di halaman 1dari 15

FORMULARIUM OBAT

DI LEMBAGA
REHABILITASI BNN
Direktorat PLRIP
Deputi Bidang Rehabilitasi BNN
Prevalensi Penyalah Guna Narkotika
METODE REHABILITASI DI BNN

Farmakoterapi adalah sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang


penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan
TUJUAN FORMULARIUM OBAT
SASARAN LEMBAGA
DASAR PENYUSUNAN FORMULARIUM
KRITERIA PEMILIHAN OBAT DALAM FORMULARIUM
PENYEDIAAN OBAT DI BERDASARKAN FORMULARIUM
PENYEDIAAN OBAT DILUAR FORMULARIUM
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring terhadap kegiatan penyusunan formularium
dilakukan secara berkala, terprogram dan menghasilkan keluaran yang
dapat digunakan untuk:
• Mengukur pencapaian optimalisasi keberhasilan layanan kefarmasian
• Menyusun perencanaan pengembangan formularium
• Menyusun perencanaan peningkatan mutu layanan farmakoterapi dalam lembaga
rehabilitasi milik BNN

Layanan rehabilitasi milik BNN wajib melakukan pelaporan setiap


semesternya, yaitu 6 (enam) bulan sekali ditujukan kepada
Deputi Rehabilitasi c.q. Ketua Tim Penyusun Formularium
FORMULARIUM BNN
Layanan Rehabilitasi Tingkat Satu (LTRS)

Rawat Jalan ( Klinik Pratama BNN/BNNP/BNNK)

Terapi Simptomatik
 Rp.400.000 (maksimal)
Pemeriksaan penujang

Berkerjasama dengan Apotik Jejaring


•Perjanjian Kerjasama (PKS)
•Standar Prosedur Operasional (SPO)
Layanan Rehabilitasi Tingkat Dua (LRTD)

Rawat Inap ( Balai Besar/Balai/Loka BNN)

Penyediaan Obat Obatan sesuai dengan Rencana Anggaran


Permenkes Nomor 09 Tahun 2014  Wajib Memiliki Apoteker
Dalam Masa Transisi  Bermitra dengan Apotik Jejaring
Layanan Rehabilitasi Instansi Pemerintah
Lainnya
-

Rawat Jalan  Puskesmas, RSUD, RS instansi Pemerintah Lainnya

Rawat Inap  Lapas, Rindam, RS Instansi Pemerintah Lainnya

Sistem Reimburse  sesuai dengan Formularium


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai