Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

ANGGOTA
• Dimas Pratama Putra

• Afiv Ardylan Finando

• Fauzan Thoriq Alauddin

• Dhany Dwi Prastiyo


HIKAYAT TIMUN
MAS
Cerita Timun Mas bermula dari kehidupan seorang
janda tua bernama Mbok Sarni yang hidup seorang
diri. Mbok Sarni sangat mendambakan seorang anak
untuk menemaninya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga bisa mengurangi rasa kesepiannya.
Suatu sore, Mbok Sarni pergi ke hutan untuk
mengumpulkan kayu bakar. Tanpa diduga, dia bertemu
dengan raksasa. Sosok tersebut meminta seorang anak
manusia kepada Mbok Sarni kalau ia mau lewat
dengan selamat.

Mbok Sarni lantas menjawab bahwa dirinya tak


memiliki anak dan sebenarnya ingin sekali memiliki
anak. Mendengar hal tersebut, si raksasa memberinya
biji mentimun. Dia mengatakan kepada Mbok Sarni
untuk menanam biji tersebut di depan rumahnya.
Dalam dua minggu, kata raksasa, Mbok Sarni akan
memiliki anak.
Namun, raksasa tak memberinya dengan cuma-cuma.
Dia memiliki persyaratan yang diajukan kepada Mbok
Sarni. Si raksasa meminta agar anak tersebut harus
diserahkan kepadanya ketika telah berusia 6 tahun.
Benar saja, setelah dua minggu biji mentimun ditanam,
Mbok Sarni menemukan seorang bayi cantik yang
lahir dari salah satu buah mentimun besar. Bayi
tersebut lantas diberi nama Timun Mas. Lantas,
bagaimana nasib Timun Mas selanjutnya?

Awalnya, Timun Mas dan Mbok Sarni hidup seperti


biasa dengan melakukan pekerjaan sehari-hari.
Namun, ketenangan mereka mulai terusik ketika
raksasa datang untuk mengambil Timun Mas.
Mbok Sarni pun tak memberikan Timun Mas begitu saja.
Mbok Sarni meminta penundaan selama dua tahun dengan
dalih agar Timun Mas lebih sedap saat disantap oleh
raksasa.

Selama periode itu, ia terus mencari cara untuk melindungi


anaknya dari cengkeraman raksasa. Kemudian, Mbok
Sarni mendapat mimpi yang memberikannya petunjuk
untuk menemui seorang petapa di gunun
g.
Esok harinya, Timun Mas menemui petapa tersebut dan
menyampaikan tujuannya. Sang Petapa kemudian
memberikan empat bungkusan kecil berisi biji mentimun,
jarum, garam, dan terasi. Petapa memerintahkan untuk
melemparkan bungkusan-bungkusan tersebut saat dikejar
oleh raksasa.

Bermula dari situ, akhirnya Timun Mas dan Mbok Sarni


dapat hidup bersama selamanya. Keduanya saling
mengasihi satu sama lain sepanjang hidupnya.
TERIMA KASIH
Atas perhatian kalian semua

Anda mungkin juga menyukai