Anda di halaman 1dari 2

TIMUN EMAS

Oleh Kelompok 5 (X-5)

Nama Anggota:
1.
Suatu hari, ada seorang janda yang bernama Mbok Srini. Janda ini menginginkan seorang
anak agar bisa dijadikan teman. Hanya saja rasanya seperti tidak mungkin karena usia Mbok Srini
yang sudah tua. Namun ia masih bersikukuh berdoa agar memiliki seorang anak. Lama – lama,
keinginan janda itu diketahui sang raksasa. Raksasa tersebut mengatakan bahwa ia bisa menjadikan
keinginan Mbok Srini nyata. Akan tetapi, Mbok Srini harus mau mengikat janji dengan raksasa.

Raksasa berkata, kalau Mbok Srini mau menanam biji timun dan merawatnya maka suatu
hari nanti Mbok Srini akan menemukan bayi di dalam buah timun. Kalau sudah menemukan bayi
tersebut, Mbok Srini harus merawatnya dengan benar dan memberi makan setiap hari agar anak
tersebut sehat, sekaligus Mbok Srini harus mengembalikan anak tersebut ke raksasa ketika ia sudah
dewasa.

Mbok Srini yang ingin seorang anak menerima syarat tersebut. Ia menanam biji timun yang
diberi raksasa dan merawat dengan benar. Biji timun tadi hidup. Ternyata ada satu buah timun yang
berbeda dengan lainnya. Warnanya kuning seperti emas dan ukurannya sangat besar. Ketika buah
tersebut dibelah, Mbok Srini sangat kaget karena di dalamnya ada bayi. Ia pun menamai bayi
tersebut dengan nama Timun Mas. Tak terasa, Timun Mas beranjak dewasa. Ia menjadi anak yang
cantik, baik terhadap semua orang dan menurut terhadap ibunya.

Kemudian, raksasa datang menagih janji. Namun Mbok Srini tidak serta merta memberikan
Timun Mas kepada sang raksasa. Ia tidak ingin melihat Timun Mas dimakan raksasa saat itu juga.
Karenanya, Mbok Srini mengulur waktu dan membohongi raksasa agar si raksasa tidak mengambil
anaknya sekarang.

“Hei raksasa, pulanglah dulu kamu, datanglah kembali 2 tahun lagi. Saya jamin, dua tahun
lagi anakku sudah besar dan gemuk. Perutnya besar bahkan menyerupai perutmu. Sangat lezat kalau
kamu makan,” kata Mbok Srini.

Raksasa tersebut percaya dengan apa yang dikatakan Mbok Srini. Hal tersebut terjadi
lantaran sang raksasa benar – benar membayangkan kalau dua tahun kemudian Timun Mas akan
gemuk sehingga kalau dimakan, raksasa akan sangat kenyang.

“Hei janda, ingatlah dua tahun lagi akan akan kembali. Di waktu itu kalau Timun Mas tidak
muncul dan masih kurus maka kepalamu yang akan ku hancurkan” ungkap sang raksasa. Mbok Srini
mengiyakan apa yang dikatakan raksasa tadi sekaligus berusaha mencari cara agar bisa menipu
raksasa kembali nantinya.

Dua tahun berlalu, Mbok Srini sudah datang dari rumah seorang datuk dan diberi sesuatu
untuk dipegang Timun Mas. Ketika raksasa datang, Mbok Srini meminta Timun Mas berlari dengan
membawa sesuatu yang diberi oleh datuk.

Ketika Timun Mas lelah berlari, ia melempar biji timun ke raksasa yang mengejarnya.
Ajaibnya tiba – tiba muncul tanaman timun banyak dan besar yang melingkar ke tubuh raksasa.
Namun raksasa bisa lepas dari hal tersebut dan mengejar Timun Mas kembali. Ketika raksasa akan
sampai di dekat Timun Mas, raksasa dilempari jarum. Jarum tersebut kemudian menjadi tanaman
bambu yang sangat rapat dan menjerat kaki sang raksasa hingga ia tersandung – sandung.
Selanjutnya, Timun Mas menyebarkan garam ke raksasa yang masih bisa lolos dari jeratan bambu
tadi. Ajaibnya, garam tadi menjadi lautan. Raksasa hampir tenggelam, namun ia masih bisa
berenang. Sungguh, raksasa benar – benar tidak ada menyerahnya.

Terakhir, Timun Mas melempari raksasa dengan bumbu dapur terasi yang baunya
menyengat. Bumbu terasi tadi akhirnya menjelma menjadi lumpur panas, luas dan dalam. Sang
raksasa akhirnya tenggelam di lumpur tersebut dan tidak bisa menyelamatkan diri. Timun Mas pun
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena sudah diselamatkan. Akhirnya, Timun Mas dan mbok
Sarni hidup bahagia bersama.

Amanat dan pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah tersebut adalah kita harus selalu
waspada dan berani melawan orang yang berniat jahat. Selain itu, kita juga harus percaya bahwa
Tuhan akan memberikan pertolongan selama kita terus berusaha dan berdoa.

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai