Datang
Di persentasi kami !!
Kelompok 2
1. Arya meica pratama
2. Bianca Nadine callysta
3. Kinanti setia anggraeni
4. Keyna jasmine Avicenna
5. Raysa syifa salsabila
6. Ronald ramdhan
timun mas
Timun Mas menjadi salah satu cerita
rakyat populer di Jawa Tengah.
Alkisah di sebuah desa di daerah Jawa Tengah,
hidup seorang janda paruh baya yang bernama
Mbok Srini.
Karena kesepian, ia sangat mengharapkan kehadiran
seorang anak, namun sayangnya harapan itu pupus
karena suaminya telah meninggal dunia.
Tiap hari ia tiada henti Mbok Srini selalu berdoa
agar bisa diberikan seorang anak untuk menemani
hidupnya.
Suatu hari, raksasa hijau (buto ijo) yang kebetulan lewat
mendengar doa Mbok Srini. Dengan suaranya yang menggelegar,
raksasa itu bertanya,
👹 : Hei wanita tua! Apakah kau sungguh-sungguh menginginkan seorang anak
🙎 : Mbok Srini terkejut. Dengan gemetar, ia menjawabia mendambakan seorang
anak yang bisa menemaninya.
👹 : Ha… ha… ha… aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi
tentu ada syaratnya. Apakah kau bersedia?”
👹 : “Peliharalah anak yang kuberikan padamu nanti. Beri ia makan yang bangak
supaya gemuk. Aku akan menjemputnya saat ia berusia 6 tahun,”
Tidak ada pilihan lain, Mbok Srini menerima syarat tersebut.
Raksasa itu memberinya segenggam biji mentimun untuk ditanam. Biji itu
tumbuh dan berbuah dalam waktu singkat, dalam beberapa hari saja pohon
mentium tumbuh dengan buahnya yang sangat besar siap untuk dipanen.
🧙:“Oh, kau yang bernama Timun Mas? Ya, aku memang mendatangi
ibumu lewat mimpi. Cucuku, jika raksasa itu kembali, berlarilah dengan
kencang,”
Pertama …
Timun Mas segera membuka bungkusan pemberian kakek pertapa itu.
Bungkusan pertama, ternyata berisi biji mentimun. Ia melemparkannya ke
arah raksasa. Keajaiban pun terjadi. Biji mentimun itu berubah menjadi
ladang timun yang buahnya sangat banyak. Langkah raksasa tertahan oleh
ladang timun itu. Namun, ia berhasil meloloskan diri. Ia bertambah marah
Kedua…
Kemudian bungkusan kedua itu berisi jarum. Timun Mas
melemparkan jarum- jarum itu.
Jarum-jarum itu berubah menjadi pohon-pohon bambu yang
tinggi dan berdaun lebat. Raksasa harus bekerja keras
menerobos pohon-pohon bambu itu.
Ketiga…
Timun Mas membuka bungkusan ketiga. Sambil terus berlari, ia me
lemparkan isi bungkusan itu, yaitu garam. Lagi-lagi keajaiban terjadi.
Garam itu berubah menjadi lautan yang luas.
Namun, lautan itu tak menjadi penghalang bagi raksasa. Ia berenang
melintasi lautan itu, dan berhasil mencapai tepi. Raksasa mulai
kelelahan, tapi mengingat lezatnya daging Timun Mas, ia kembali
bersemangat berlari
Terakhir..
Bungkusan ter akhir adalah harapan satu-satunya. Sambil
berdoa, Timun Mas membuka bungkusan keempat. Isinya
terasi.
Sekuat tenaga, Timun Mas melemparkan terasi itu ke arah
raksasa. Apa yang terjadi? Terasi itu berubah menjadi lautan
lumpur yang panas mendidih.
Raksasa yang berlari kencang tak dapat menghentikan
langkahnya. Ia pun terperosok ke dalam lumpur. Ia berteriak
dan meronta. Namun semakin ia meronta, semakin dalam
lumpur itu mengisap tubuhnya. Ia akhirnya tenggelam ke dalam
lumpur panas.
Timun Mas menghentikan langkahnya. Ia lega karena berhasil
menyelamatkan diri. Dengan kelelahan ia berjalan pulang ke
rumahnya.
Mbok Srini, yang terus menangis sepeninggal Timun Mas,
sangat bahagia melihat kepulangan putrinya. Mereka berpelukan
dan mengucap syukur pada Tuhan atas pertolonganNya.