Anda di halaman 1dari 4

Legenda Timun Mas

Di sebuah desa, ada seorang wanita bernama Mbok Rondo. Dia sendirian sejak suaminya
meninggal. Dia ingin seorang anak yang bisa menemani dan bermain dengannya.

Suatu hari, dia sedang berdoa ingin seorang anak. Raksasa hijau besar yang bernama Buto Ijo
mendengar doanya. Buto Ijo mendatanginya dan bertanya, “Apakah kamu benar-benar ingin
seorang anak?” Mbok Rondo takut tetapi dia mengiyakan.

Raksasa itu memberitahunya bahwa dia bisa memberinya seorang anak, tetapi ada syaratnya.
Dia berkata, “Kamu harus merawat anak itu dan memberinya makan dengan baik. Ketika dia
berumur 6 tahun, saya akan kembali untuk mengambilnya.” Mbok Rondo khawatir tapi dia
setuju.

Raksasa itu memberinya beberapa biji mentimun untuk ditanam. Mbok Rondo melakukan
apa yang diperintahkan dan menanam benih mentimun tersebut.

Setelah itu Mbok Rondo menanam bibit mentimun tersebut. Biji tersebut tumbuh sangat
cepat dan tak lama kemudian buah mentimun besar siap dipetik. Ketika Mbok Rondo akan
mengambil satu buah, dia menemukan bayi perempuan di dalamnya. Dia sangat terkejut.
Akhirnya bayi tersebut diambil dan diberi nama Timun Mas karena lahir dari pohon
mentimun yang berwarna emas.

Namun tak lama kemudian, raksasa itu datang kembali. Dia ingin membawa pergi Timun
Mas karena usianya kini sudah 6 tahun. Mbok Rondo sangat sedih dan tidak ingin Buto Ijo
memakan putrinya. Jadi dia memberi tahu raksasa itu bahwa Timun Mas terlalu kecil dan
kurus untuk dimakan dan memintanya untuk kembali dalam dua tahun lagi.

Buto Ijo mempercayainya dan pergi. Mbok Rondo khawatir tentang Timun Mas dan berdoa
untuk keselamatannya. Suatu malam, Tuhan menjawab doanya dan memberitahunya dalam
mimpi untuk bertemu seorang pertapa di gunung yang bisa membantunya.

Kemudian Timun Mas pergi mencari pertapa itu. Setelah mendaki gunung selama berhari-
hari, dia akhirnya bertemu dengannya. Dia adalah seorang lelaki tua dengan rambut putih dan
jubah putih. Dia mengatakan kepadanya bahwa jika raksasa itu kembali, Timun Mas harus
lari secepat mungkin.

“Langkah raksasa itu terlalu besar, aku akan tertangkap dengan mudah,” kata Timun Mas,
merasa khawatir.

“Jangan khawatir,” pertapa itu menimpalinya. “Ambil empat bungkusan ini dan lempar satu
per satu saat kamu melarikan diri.”

Dua tahun berlalu dan Buto Ijo kembali untuk mengambil Timun Mas. Mbok Rondo
memohon padanya untuk tidak memakannya, tetapi raksasa itu mengingatkan akan janji yang
dibuatnya.
Timun Mas membuka bungkusan pertama dan melemparkan biji mentimun ke arah Buto Ijo.

Tiba-tiba, ladang mentimun tumbuh di sekelilingnya dan raksasa itu kesulitan bergerak
karena banyak mentimun di sekitarnya.

Raksasa itu akhirnya bisa melepaskan diri. Dan dia semakin marah.

Timun Mas membuka bungkusan kedua. Isinya jarum. Kemudian dia melemparkan jarum
tersebut ke arah Buto Ijo. Jarum itu berubah menjadi pohon bambu yang tinggi, yang
menghalangi jalan si raksasa. Semakin sulit bagi Buto Ijo untuk menangkap Timun Mas.

Timun Mas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam. Ia melemparkan garam tersebut
ke arah Buto Ijo. Tiba-tiba, lautan besar muncul. Namun raksasa itu bisa berenang
melintasinya. Buto Ijo tetap bisa mengejar Timun Mas. Timun Mas semakin ketakutan, tapi
dia ingat bungkusan terakhir yang diberikan pertapa itu.

Timun Mas membuka bungkusan keempat dan isinya terasi. Dia melemparkannya ke raksasa
dan itu berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih dan panas. Raksasa itu kepleset dan
jatuh ke lumpur, dan dia tidak bisa keluar; kemudian tenggelam.

Timun Mas merasa lega dan berjalan pulang. Mbok Rondo sangat senang melihat putrinya.
Mereka berpelukan dan berterima kasih kepada Tuhan atas pertolongan-Nya. Sejak saat itu,
mereka hidup bahagia bersama.
Legend of the Timun Mas

In a village far away, there was a lady named Mbok Rondo. She was all alone since her
husband passed away. She really wanted a child to keep her company and play with.

One day, while she was praying for a child, a big green giant named Buto Ijo heard her
prayers. He came to her and asked, “Do you really want a child?” Mbok Rondo was scared
but she said yes.

The giant told her he could give her a child, but there was a condition. He said, “You have to
take care of the child and feed him well. When he is 6 years old, I will come back for him.”
Mbok Rondo was worried but she agreed.

The giant gave her some cucumber seeds to plant. Mbok Rondo did as she was told and
planted the seeds.

Once Mbok Rondo planted the cucumber seeds, they grew very fast and soon had big
cucumbers ready to pick. But when Mbok Rondo picked one, she found a baby girl inside!
She was so surprised. The baby was named Timun Mas because she was born from a golden
cucumber.

But soon, the giant came back to take Timun Mas away because she was 6 years old now.
Mbok Rondo was very sad and didn’t want the giant to eat her daughter. So she told the giant
that Timun Mas was too small and skinny to eat yet and asked him to come back in 2 years.

The giant believed her and left. Mbok Rondo was worried about Timun Mas and prayed for a
way to save her. One night, God answered her prayers and told her in a dream about a hermit
on a mountain who could help.

So Timun Mas went to find the hermit. After climbing the mountain for many days, she
finally met him. He was an old man with white hair and a white robe. He told her that if the
giant came back, she should run away as fast as she can.

“The giant’s steps are too big, I’ll be caught easily,” Timun Mas said, feeling worried.

“Don’t worry,” the hermit told her. “Take these four small packets and throw one at a time
when you’re running away.”

Two years passed and the giant came back to take Timun Mas. Mbok Rondo pleaded with
him not to eat her, but the giant reminded her of the promise she made.

Timun Mas opened the first package and threw the cucumber seeds at the giant.

Suddenly, a cucumber field grew around him and he had trouble moving because of all the
cucumbers.
The giant broke free and got even angrier. Timun Mas opened the second package and threw
the needles. They turned into tall bamboo trees, making it even harder for the giant to catch
Timun Mas.

Timun Mas opened the third package and threw the salt at the giant. Suddenly, a big ocean
appeared and the giant was able to swim across it and still chase after Timun Mas. Timun
Mas was getting scared, but she remembered the last package the hermit gave her.

Timun Mas opened the fourth package and it was filled with shrimp paste. She threw it at the
giant and it turned into a boiling hot mud sea. The giant couldn’t stop and fell into the mud
and he couldn’t get out and drowned.

Timun Mas was relieved and walked back home. Mbok Rondo was very happy to see her
daughter and they hugged and thanked God for His help. From then on, they lived happily
together.

Anda mungkin juga menyukai