Anda di halaman 1dari 5

Asal Usul Timun Mas

Suasana Pedesaan ( Latar )

Pada Suatu hari, hiduplah seorang wanita paruh baya bernama Mbok Srini. Ia hidup sebatang kara
tanpa suami dan anak. Setiap hari ia selalu berdoa pada Tuhan Yang Mahakuasa agar diberi ana

Suasana Malam hari (Latar)

Pada suatu malam, ia bermimpi didatangi sesosok raksasa yang menyuruhnya pergi ke hutan untuk
mengambil sebuah bungkusan yang ada dibawah pohon besar.

Suasana Hutan ( Latar )

Saat terbangun di pagi harinya ia pergi ke hutan itu. Sesampainya dihutan, ia mencari bungkusan
tersebut yang ternyata berisi sebutir biji timun.

“Apa maksud raksasa itu memberiku sebutir biji timun?” gumam janda bertanya-tanya.

Tiba-tiba makhluk raksasa itu sudah berdiri di belakangnya sambil tertawa.

Suasana tegang (Latar)

“Ha… ha… ha…!” tawa raksasa itu.

Karena terkejut Mbok Srini membalikkan badannya dan melihat raksasa yang hadir dalam mimpinya.

“Ampun, Tuan Raksasa! Jangan memakanku, Aku masih mau hidup.” pinta Mbok Srini.

Backsound tegang dimatikan

“Jangan takut, perempuan tua! Aku tidak akan memakanmu. Bukankah kamu ingin seorang anak?”
tanya raksasa.

“Be… benar, Tuan Raksasa!” jawab Mbok Srini gugup.

“Tanam biji timun itu! kamu akan mendapatkan seorang anak perempuan. Tapi, ingat! Kamu harus
menyerahkan anak itu ketika ia sudah dewasa karena akan kujadikan santapanku,” kata raksasa itu.

Tanpa sadar Mbok Srini pun menjawab, “Baiklah, Raksasa! Aku akan menyerahkan anak itu
kepadamu.”

Setelah perginya si raksasa Mbok Srini menanam biji timun itu di ladang dan merawatnya setiap hari.
Dua bulan kemudian, tanamannya mulai berbuah tetapi anehnya hanya berbuah satu dan sangat
besar. Mbok Srini memetik buah yang berwarna kuning keemasan itu lalu dibawanya pulang ke
gubuk. Ia mendapati seorang bayi perempuan yang sangat cantik setelah membelah buah timunnya.

Kebahagiaan itu membuat ia lupa janjinya pada si raksasa. Ia merawat serta mendidik anak
yang dia beri nama Timun Mas dengan penuh kasih sayang sampai tumbuh menjadi gadis yang
cantik jelita.
Suatu malam, Mbok Srini bermimpi didatangi raksasa itu lagi dan berpesan bahwa seminggu
lagi ia akan menjemput Timun Mas. Sejak saat itu, ia selalu termenung hatinya sedih, karena ia
akan berpisah dengan anak yang disayanginya. Ia sadar bahwa raksasa itu jahat, karena ingin
menjadikan Timun Mas santapannya.
Timun Emas memberanikan diri untuk menanyakan kegundahan pada hati ibunya.

SUASANA SEDIH (LATAR)

“Bu, kenapa akhir-akhir ini Ibu selalu tampak sedih?” tanya Timun Mas..

“Maafkan Ibu, Anakku! Selama ini Ibu merahasiakan sesuatu padamu,” kata Mbok Srini dengan
sedih.

“Rahasia apa, Bu?” tanya Timun Mas yang penasaran.

“Ketahuilah, Timun Mas! Bahwa sebenarnya, kamu bukan anak kandung yang lahir dari rahim Ibu.”
Kamu adalah anak berasal dari timu, yang diberikan oleh raksasa, ketika kamu sudah dewasa saat ini,
raksasa akan datang untuk menyantapmu”

“Timun ( menangis ) tidak mau ikut dengan raksasa itu. Timun sayang pada Ibu yang telah mendidik
dan membesarkan Timun,” ucapTimun Mas.

Mbok Srini bingung mencari cara supaya anaknya selamat dari raksasa itu. Dalam kecemasannya, ia
menemukan sebuah cara dengan menyuruh Timun Mas berpura-pura sakit sehingga raksasa itu
tidak akan menyantapnya. Disaat hari mulai senja, raksasa pun datang kegubuk Mbok Srini.

SuasaNA Tegang (latar)

“Hai, Perempuan Tua! Mana anak itu? Aku akan membawanya sekarang juga,” pinta raksasa itu.

“Maaf, Tuan Raksasa! Anak itu sedang sakit keras. Dagingnya tidak enak jika disantap sekarang.
Bagaimana kalau kau datang tiga hari lagi? Saya akan menyembuhkan penyakitnya dulu,” bujuk
Mbok Srini.

“Baiklah, kalau begitu! Tapi, kamu harus berjanji untuk menyerahkan anak itu padaku,” kata raksasa
itu.

Setelah Mbok Srini berjanji, raksasa itu pun menghilang. Mbok Srini mencari cara lain lagi dengan
meminta bantuan seorang pertapa yang tinggal di gunung.

NO BACKSOUND

“Anakku! Besok pagi sekali Ibu akan pergi ke gunung untuk menemui seorang pertapa,semoga dia
dapat membantu kita menghentikan niat jahat raksasa itu,” jelas Mbok Srini.

Keesokan harinya, Mbok Srini pergi ke gunung itu untuk menemui si pertapa dan menyampaikan
tujuannya.

“Maaf, Tuan Pertapa! Kedatangan saya kemari ingin meminta bantuan pada Tuan,” kata Mbok Srini.

“Apa yang dapat kubantu, Mbok Srini?” tanya pertapa itu.

Setelah mendengar cerita Mbok Srini, pertapa itu pun bersedia untuk membantu.

“Baiklah, kamu tunggu di sini !” seru pertapa.

Ia masuk ke ruang rahasianya dan kembali sambil membawa empat buah bungkusan kecil, kemudian
diserahkan pada Mbok Srini.

“Berikanlah keempat bungkusan ini pada anakmu. bungkusan ini berisi biji timun, jarum, garam serta
terasi. apabila raksasa itu mengejarnya, suruh sebarkan isi bungkusan ini!” ungkap pertapa itu.
Setelah itu mbok srini pulang dan menyerahkan bungkusan tersebut pada timun mas dan
menjelesakannya.

Dua hari kemudian, Raksasa itu pun datang lagi.

SUASANA Tegang (Latar)

“Hai, perempuan tua! Kali ini kamu harus menepati janji. Apabila tidak, kamu juga akan jadi
santapanku!” ancam raksasa.

Dengan tenang, Mbok Srini memanggil Timun Mas dan berdiri di sampingnya.

“Jangan takut, Anakku! Jika raksasa ingin menangkapmu, segera lari dan ikuti petunjuk yang telah
kejelaskan padamu,” Mbok Srini berbisik pada Timun Mas.

“Baik, Bu!” jawab Timun Mas.

Ketika raksasa akan menangkapnya, Timun Mas berlari kencang. Sehingga raksasa pun
mengejarnya. Timun Mas mulai merasa lelah, namun raksasa itu semakin mendekat. Akhirnya, ia
mengeluarkan bungkusan pemberian pertapa itu.

Timun Mas mulai menebar biji timun dari ibunya. Hutan di sekelilingnya tiba-tiba berubah jadi
ladang timun yang batangnya menjalar dan meilit raksasa itu. Tetapi, raksasa itu bisa melepaskan
diri dan mengejar Timun Mas lagi.

Timun Emas melempar bungkusan yang kedua berisi jarum yang berubah menjadi rerumbunan
pohon bambu yang tinggi dan runcing. Tetapi, raksasa itu bisa melewatinya dan terus mengejar
Timun Mas.

Lalu Timun Mas membuka bungkusan ketiga yang berisi garam lalu menebarkannya seketika
berubah menjadi lautan luas dan dalam, tapi raksasa itu tetap berhasil melaluinya dengan mudah.
Timun Emas mulai cemas, tetapi dengan penuh keyakinan, ia pun melemparkan bungkusan
terakhir yang berisi terasi yang berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih. Sehingga raksasa
pun tercebur dan tewas.

Lalu Timun Emas berjalan menuju ke gubuk untuk menemui ibunya. Melihat anaknya selamat,
Mbok Srini pun langsung bersyukur pada Tuhan Yang Mahakuasa. Akhirnya Mbok Srini dan Timun
Mas hidup Bahagia
NASKAH DONGENG SANGKURIANG
( ASAL MUASAL TANGKUBAN PERAHU)
(backsound suasana sawah : https://www.youtube.com/watch?v=to1aMC3yQd8)

Di suatu desa pada zaman dahulu hiduplah wanita cantik bernama Dayang Sumbi. Ia memiliki
seorang anak laki laki bernama Sangkuriang. Keduanya tinggal di sebuah rumah bersama
dengan seekor anjing setia yang selalu menjaga anak dan ibu tersebut. Tidak ada yang tau
bahwa sebenarnya Dayang Sumbi sebenarnya adalah seorang dewi dari khayangan. (*ada
yangtau tidak dewi itu apa?) dan ternyata anjing yang dipelihara itu adalah suami dayang sumbi
yang dikutukn menjadi seekor anjing dan diberi nama Tumang. Mereka dikutuk ke bumi karena
melakukan kesalahan.

(backsound suasana hutan : https://www.youtube.com/watch?v=sNpNkeer4Qs)


Sangkuriang sangat gemar berburu, ia selalu ditemani oleh si Tumang saat berburu, mereka
sangat pintar bekerja sama dalam hal berburu, dan setiap hasil buruannya selalu dimakan kalau
tidak dijual.

(hening)

Pada suatu hari , Sangkuriang berburu dengan Tumang untuk mendapatkan kijang, ternyata
Tumang dan Sangkuriang saat mendapatkan Kijang karena larinya terlalu cepat.

(backsound tegang :https://www.youtube.com/watch?v=u93FPXBT_Kc)

“Tumang, dimana kijang itu? Apakah kita kehilangan jejaknya?” teriak Sangkuriang sambil kesal.
Tumang hanya bisa diam sambil ketakutan. “Kau ini bagaimana sih!”Sangkuriang semakin kesal.
“Bagaimana kau kehilangan jejak kijang itu, dasar anjing bodoh!” Dengan marah diambilnya
sebuah batu dan dilemparkan kearah Tumang hingga membuat kepalanya berdarah dan
tubuhnya tersungkur.

(hening)

Sangkuriang pun kaget apa yang telah ia lakukan akhirnya ia mendekati Tumang, lalu
memanggil2 Tumang ternyata ia sudah tidak bernyawa, Sangkuriang pun menangis dan
memutuskan untuk pulang. (*jangan ada yang saling menyakiti hewan ya adik2)

(suasana pesisir pantai : https://www.youtube.com/watch?v=b-KlFkdzviQ)

Sesampainya ia di rumah ia pun mencertakan kejadian tadi kepada ibunya yaitu Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi pun kaget atas kematian Tumang langsung melampiaskan kemarahannya
kepada Sangkuriang lalu memukul Sangkuriang. “Pergi kau anak kurang ajar! Beraninya kau
membunuh Tumang yang setia kepadamu!” Dayang Sumbi pun tak kuasa menahan
kemarahannya “Jangan pernah kembali kerumah ini!”

(hening)

Ia pun pergi bertahun tahun dengan menimba banyak ilmu dari satu perguruan ke perguruan
yang lain, semakin hari kekuatannya semakin kuat dan membuat ia melupakan semua
ingatannya dahulu. Hingga suatu hari ia beristirahat sejenak di sebuah pinggir pantai

( suasana pesisir pantai :https://www.youtube.com/watch?v=b-KlFkdzviQ)


Sangkuriang bertemu dengan wanita , ia terpana akan kecantikannya dan berencana akan
menikahinya. Sangkuriang tak tahu karena wanita tersebut adalah inu kandungnya yaitu Dayang
sumbi (*adik2 jadi dayang sumbi ini keturunan dewa jadi wajahnya tidak bisa menua , wajahnya
selalu sepesrti remaja) . Sangkuriang pun mendekati dayang sumbi, pada saat itu Dayang Sumbi
belum menyadari bahwa itu Sangkuriang. “Hai gadis manis, siapa namamu?” ujar Sangkuriang.
“Nama ku dayang sumbi” ucap Dayang Sumbi. “Maukah kau menikah denganku dayang
sumbi?”. Dayang Sumbi pun terkaget dan mengamati Sangkuriang.

(hening)

Ia menyadari bahwa ada bekas luka pukulan dijidat Sangkuriang dan Dayang sumbi pun
menolak sangkuriang dan berusaha menjelaskan kepada sangkuriang bahwa wanita yg akan
dinikahinya adalah ibu kanduyngnya sendiri. “Hah? Bagaimana bisa, aku tidak peduli meski kau
ibu kandungku aku akan tetap menikahimu”. Akhirnya dayang sumbi memberikan persyaratan
agar Sangkuriang bisa menikahi ibunya yaitu dengan membuat satu perahu besar dan membuat
bendungan disekitar pantai tersebut dalam 1 malam.

(backsound malam : https://www.youtube.com/watch?v=7g171jSaq0I)

ia pun melakukannya, pada tengah malam ia hampir berhasil menyelesaikannya, Dayang Sumbi
terus berdoa agar dewata tidak mengabulkan keinginan sangkuriang untuk menikahi dirinya
(*ada yang tau dewata tidak? dewata adalah dewa). Ternyata ia hanya berhasil membuat perahu
saja.

(heing)
Sangkuriang pun kesal dan akhirnya menendang perahu tersebut sehingga tertelungkup dan
akhirnya sekarang menjadi nama gunung yaitu tangkuban perahu.

*option : tanya pesan moral? pesan moral esan Moral dari Dongeng Rakyat Jawa Barat -
Legenda Tangkuban Perahu adalah kita harus selalu menghormati dan menuruti apa kata
orangtua, serta sayang kepada hewan peliharaan kita. Juga kita tidak boleh menuruti hawa
nafsu sehingga mudah marah.

Anda mungkin juga menyukai