Anda di halaman 1dari 34

ICS ROLE IN COPD,

MANAGEMENT BASED ON
GOLD 2023

PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025


DEFINISI, PENYEBAB
& FAKTOR RESIKO
PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Definisi PPOK
◦ PPOK merupakan kondisi paru heterogen yang ditandai dengan
gejala kronik saluran napas (Sesak napas, batuk, produksi sputum
dan/atau eksaserbasi) karena abnormalitas dari saluran napas
(bronkitis dan bronkiolitis) dan/atau alveoli (empisema) yang
menyebabkan obstruksi saluran napas yang persisten dan terkadang
progresif

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Faktor Penyebab PPOK
Faktor Penyebab PPOK adalah interaksi Faktor Gen dan Lingkungan yang belangsung selama
jangka panjang pada individu yang dapat merusak dan/atau merubah perkembangan normal paru

Eksposure lingkungan yang menyebabkan PPOK terbanyak adalah asap rokok dan inhalasi partikel
dan gas toksik dari polusi udara dan rumah tangga

Faktor Genetik paling relevan pada PPOK adalah mutasi gen SERPINA1 yang menyebabkan
defisiensi -1 anti tripsin

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
SPIROMETRI
Peran Spirometri
◦ Diagnosis
◦ Penilaian tingkat keparahan dan obstruksi saluran napas (untuk prognosis)
◦ Penilaian lanjutan
◦ Keputusan terapetik
◦ Farmakologis pada beberapa keadaan
◦ Pertimbangkan diagnosis alternative jika gejala tidak sesuai dengan tingkat obstruksi saluran napas
◦ Non-farmakologis
◦ Identifikasi penurunan fungsi paru yang cepat

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Progresi FEV1 sejalan dengan waktu

TR1: Normal
TR2: Paru kecil tanpa PPOK
TR3: FEV1 inisial normal dengan penurunan cepat mengarah ke
PPOK
TR4: Paru kecil mengarah ke PPOK
FEV1: Forced expiratory volume in one second
© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
FEV1 – Normal v. penyakit obstuktif

FEV1: Forced expiratory volume in one second


FVC: Forced vital capacity

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
PENILAIAN GEJALA
Modified MRC-skala dyspnea &
penilaian CAT

CAT: COPD Assessment Test


mMRC: modified Medical Research Council

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
DIAGNOSIS PPOK
Diagnosis PPOK
Gejala Faktor risiko
• Sesak napas • Faktor host
• Tembakau
• Batuk kronis • pekerjaan
• Sputum • Polusi dalam & luar ruangan

Spirometri
• Diperlukan untuk
menegakkan diagnosis

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Penilaian ABE
Diagnosis melalui Penilaian gejala/risiko
Penilaian limitasi aliran udara
spirometri eksaserbasi

Riwayat
eksaserbasi

FEV1
(% prediksi) ≥2
Post-bronkodilator
FEV1/FVC<0.7
GOLD 1 ≥80
atau
≥1 mengarah
ke rawat inap
E
GOLD 2 50-79
GOLD 3 30-49
GOLD 4 <30
0 atau 1 (tidak
mengarah ke
rawat inap)
A B
FEV1: Forced expiratory volume in one second mMRC 0-1 mMRC ≥ 2
FVC: Forced vital capacity
CAT: COPD Assessment Test CAT < 10 CAT ≥ 10
mMRC: modified Medical Research Council

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease Gejala


Diagnosis diferensial PPOK
◦ Asma
◦ Congestive heart failure
◦ Bronchiectasis
◦ Tuberculosis
◦ Obliterative bronchiolitis
◦ Diffuse panbronchiolitis

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
MANAJEMEN PPOK
STABIL
Tujuan pengobatan PPOK
◦ Mengurangi gejala
◦ Meningkatkan toleransi terhadap olahraga MENGURANGI GEJALA
◦ Meningkatkan status kesehatan
dan
◦ Mencegah perkembangan penyakit
◦ Mencegah dan mengobati eksaserbasi MENGURANGI RESIKO
◦ Mengurangi angka kematian

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Pengobatan farmakologis inisial

Note: LABA+LAMA+ICS as initial therapy is not yet approved in Indonesia


CAT: COPD Assessment Test
mMRC: modified Medical Research Council

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
ICS PADA
PENGOBATAN PPOK
ICS pada PPOK
◦ ICS dikombinasikan dengan LABA lebih efektif dibandingkan komponen masing-
masing dalam hal perbaikan fungsi paru dan status Kesehatan serta mengurangi
eksaserbasi pada pasien PPOK sedang hingga berat. (Bukti A)

◦ Terapi Kombinasi Tripel dari LAMA+LABA+ICS memperbaiki fungsi paru, gejala,


status Kesehatan dan mengurangi eksaserbasi lebih baik dibandingkan kombinasi
ICS + LABA, LABA + LAMA atau Monoterapi LAMA (Bukti A)

◦ Terapi Kombinasi Tripel dalam 1 alat lebih mudah digunakan dan efektif
dibandingkan Terapi Kombinasi Tripel dalam alat hirup multipel

Note: LABA+LAMA+ICS sebagai terapi awal belum disetujui di Indonesia


© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Rekomendasi penggunaan ICS pada
PPOK
 Riwayat rawat inap karena eksaserbasi PPOK#
Sangat  > 2 eksaserbasi PPOK derajat sedang per tahun#
Direkomendasikan  Eosinofil Darah > 300 sel/µL Ambang batas
 Riwayat atau asma konkomitan <100 sel/µL &
≥300 sel/µL harus
dianggap sebagai
Penggunaan  1 eksaserbasi PPOK derajat sedang per tahun#
perkiraan, bukan nilai
direkomendasikan  Eosinofil Darah 100 hingga < 300 sel/µL
pasti yang tepat.

 Insiden pneumonia berulang


Tidak  Eosinofil Darah < 100 sel/µL
direkomendasikan  Riwayat infeksi Mikobakteri

#Meski sedang mendapat terapi maintenance bronkodilator kerja panjang yang tepat

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
SERETIDE DISKUS secara bermakna menurunkan angka kejadian
eksaserbasi selama 3 tahun
25% rate reduction

1.2

1.13
Annualised exacerbation rate

1.0
0.97 0.93
0.8
0.85
0.6

0.4

0.2

0.0
Placebo SAL 50 FP 500 SFC 50/500

Treatment effect P-value 95% CI The primary endpoint


of the effect of SFC
SFC vs. placebo 25% <0.001 0.69–0.81 on mortality did not
SFC vs. SAL 12% 0.002 0.81–0.95 achieve statistical
SFC vs. FP 9% 0.02 0.84–0.99 significance
(P=0.052)
This study compared SFC 50/500 μg twice daily (combination regimen; n=1533), with placebo (n=1524),
SAL alone (n=1521), or FP alone (n=1534) in patients with COPD for a period of 3 years
*Exacerbations were defined as a symptomatic deterioration requiring treatment with antibiotics, systemic corticosteroids, hospitalisation, or a combination of these
CI: Confidence interval; FP: Fluticasone propionate; SAL: Salmeterol; SFC: Salmeterol/Fluticasone propionate combination

The same results were first published in Calverley PM, et al. N Engl J Med. 2007;356:775–89. This graph has been independently created by GSK from the original. PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
SERETIDE DISKUS secara bermakna memperbaiki kualitas hidup pasien

0.5
0.2

0
Series1 Treatment P-value (95%
difference CI)
-0.5
Adjusted mean change from
baseline SGRQ total score

<0.001
SFC 50/500 vs Placebo −3.1
-1 -0.8 (-4.1, -2.1)
<0.001
SFC 50/500 vs SAL 50 −2.2
-1.5 (-3.1, -1.2)
0.02
-1.8 SFC 50/500 vs FP 500 −1.2
-2 (-2.1, -0.2)
For the SGRQ the minimal clinically important difference is
-2.5 −4 units

-3
-3.0

-3.5
The primary endpoint of the effect of SFC on mortality
Placebo SAL 50 FP 500 SFC 50/500 did not achieve statistical significance (P=0.052)
-4

This study compared SFC 50/500 μg twice daily (combination regimen; n=1533), with placebo (n=1524),
SAL alone (n=1521), or FP alone (n=1534) in patients with COPD for a period of 3 years

CI: Confidence interval; FP: Fluticasone propionate; SAL: Salmeterol; SFC: Salmeterol/fluticasone propionate combination; SGRQ: St George’s Respiratory Questionnaire

The same results were first published in Calverley PM, et al. N Engl J Med. 2007;356:775–89. This graph has been independently created by GSK from the original. PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
DATA TERBARU
KOMBINASI TRIPEL
PADA PPOK
T R E L E G Y E L L I P TA : P E R B A I K A N F U N G S I PA R U YA N G B E R M A K N A
VS. BUDESONIDE/FORMOTEROL1-3
K O M B I N A S I M O L E K U L M E N D U K U N G E F E K S E L A M A 2 4 J A M TA N PA H E N T I 4 - 1 2

Perbaikan fungsi paru vs. Symbicort Turbuhaler yang nyata dapat dirasakan pasien, secara berkelanjutan selama 24 minggu* 1-3
Perubahan rerata LS trough VEP1 dari
baseline, mL (95% CI)

Baseline
+171 ml
peningkatan
(p<0,001)

Kunjungan (minggu)

TRELEGY Ellipta FF/UMEC/VI 100/62,5/25 mcg OD (n=911)


Symbicort Turbuhaler BUD/FOR 400/12 mcg BD (ICS/LABA) (n=899)

Diadaptasi dari Lipson et al. 2017.1


*Perbedaan minimal yang penting secara klinis (MCID): peningkatan trough VEP1 sebesar 100 mL dari baseline.3
BUD, budesonide; FF, fluticasone furoate; LS, least square; UMEC, umeclidinium; VI, vilanterol.

1. Lipson DA et al. Am J Respir Crit Care Med 2017;196:438–446. 2. Lipson DA et al. Adv Ther 2020.doi: 10.1007/s12325-020-01496-7. 3. Jones PW et al. Am J Respir Crit Care Med 2014;189:250–255.
4. Biggadike K et al. J Med Chem 2008; 51:3349–3352. 5. Daley-Yates PT et al. Br J Clin Pharmacol 2021;87(2):483–493. 6. Trelegy EU PI Version EMEA/H/C/IG1340 (16 Feb 2021) + in-use SL update.
7. Laine DI. Exp Rev Clin Pharmacol 2010;3:43–53. 8. Laine DI. J Med Chem 2009; 52:2493–2505. 9. Feldman G et al. Int J Chron Obstruct Pulmon Dis 2016;11:719–730. 10. Slack RJ et al. J Pharmacol Exp Ther 2013;344:218–
230. 11. Kempsford R et al. Pulm Pharmacol Ther 2013;26:256–264. 12. Hanania N et al. Chest 2021;142:119–127.

PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025


KEMBA
LI

T R E L E G Y E L L I P TA : P E N U R U N A N L A J U E K S A S E R B A S I YA N G B E R M A K N A
VS. BUDESONIDE/FORMOTEROL TURBUHALER1

TRELEGY Ellipta FF/UMEC/VI 100/62,5/25 mcg OD (n=210)


Symbicort Turbuhaler BUD/FOR 400/12 mcg BD (ICS/LABA) (n=220)

0,4
44% penurunan relatif

44%
Tingkat eksaserbasi tahunan

(p=0,006)
derajat sedang/berat

0,3

penurunan relatif
0,2 (p=0,006)
Penurunan laju tahunan eksaserbasi
derajat sedang/berat lebih unggul
0,1
dengan TRELEGY Ellipta vs.
Symbicort Turbuhaler1

0,0

Diadaptasi dari Lipson et al. 2017.1 Populasi perpanjangan terdiri dari subset pasien dalam populasi ITT (N=1.810) yang mendaftar dalam fase perpanjangan studi berdurasi 52 minggu dan tetap menerima terapi
tersamar hingga selama 52 minggu.

1. Lipson DA et al. Am J Respir Crit Care Med 2017;196:438–446.

PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025


KEMBA
LI
T R E L E G Y E L L I P TA : T E R A P I T R I P E L YA N G T E R B U K T I
S E C A R A S I G N I F I K A N M E N G U R A N G I E K S A S E R B A S I YA N G M E M E R L U K A N
R AWAT I N A P V S . L A M A / L A B A 1

TRELEGY Ellipta FF/UMEC/VI 92/55/22 mcg OD (n=4,145)


LAMA/LABA UMEC/VI 55/22 mcg OD (n=2,069)

0,20

34%
34% penurunan relatif
Laju tahunan eksaserbasi derajat berat

(p<0,001)
0,16
0,19
penurunan relatif
0,12
(p<0,001)
0,13
0,08
Penurunan laju tahunan eksaserbasi yang
memerlukan rawat inap lebih unggul dengan
TRELEGY Ellipta vs.
0,04 LAMA/LABA (UMEC/VI)1

0,00

Diadaptasi dari Lipson et al. 2018.1

1. Lipson DA et al. N Engl J Med 2018;378:1671–1680.

PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025


MANAJEMEN NON
FARMAKOLOGIS
Manajemen non-farmakologis PPOK
Kelompok pasien Esensial Direkomendasi Tergantung pada panduan lokal

A Berhenti merokok
(dapat diikuti dengan
Aktivitas fisik Vaksin flu
Vaksin pneumokokus
pengobatan farmakologis) Vaksin pertusis
Vaksin Covid-19
Vaksin Zoster

B dan E Berhenti merokok


(dapat diikuti dengan
Aktivitas fisik Vaksin flu
Vaksin pneumokokus
pengobatan farmakologis) Vaksin pertusis
Vaksin Covid-19
Rehabilitasi paru Vaksin Zoster

© 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
Kesimpulan
◦ Pertimbangkan pemberian ICS pada pasien dengan eos ≥ 300 or eos ≥ 100 DAN ≥ 2
eksaserbasi sedang/1 rawat inap1

◦ ICS/LABA dapat mengurangi angka kejadian eksaserbasi dan memperbaiki kualitas hidup
pasien2

◦ Kombinasi Tripel Trelegy Ellipta memberikan 171mL perbaikan fungsi paru vs Bud/Form
(p<0,001)3

◦ Kombinasi Tripel Trelegy Ellipta merupakan Terapi Tripel yang secara signifikan
menunjukkan penurunan eksaserbasi yang memerlukan rawat inap vs. LAMA/LABA dan
eksaserbasi derajat sedang/berat vs. ICS/LABA3-4
PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025
1. 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2. Calverley PM, et al. N Engl J Med. 2007;356:775–89 3. Lipson DA et al. Am J Respir Crit Care Med 2017;196:438–446. 4. Lipson DA et al. N Engl J Med 2018;378:1671–1680.
TERIMA KASIH
Seretide : Informasi Keamanan
Kontraindikasi: Seretide dikontraindikasikan bagi pasien yang hipersensitif terhadap komponen SERETIDE. Pasien alergi berat
terhadap protein susu tidak boleh memakai Diskus.
Peringatan dan perhatian khusus:
◦ Seretide tidak direkomendasikan untuk pengobatan akut. Efek sistemik yang mungkin terjadi: Cushing’s syndrome, Cushingoid
feature, supresi adrenal, keterlambatan pertumbuhan, penurunan kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma dan central serous
chorioretinopathy.
◦ Direkomendasikan bahwa tinggi badan anak-anak yang menerima terapi jangka panjang dengan kortikosteroid inhalasi dipantau
secara rutin. Dosis kortikosteroid inhalasi harus dikurangi ke dosis terendah dimana kontrol asma yang efektif dapat
dipertahankan. Efek sistemik mungkin terjadi, terutama pada dosis tinggi yang diresepkan untuk jangka panjang.
◦ Kemungkinan gangguan respons adrenal harus selalu diperhatikan dalam keadaan darurat dan situasi tertentu yang cenderung
mengakibatkan stres dan pertimbangkan terapi kortikosteroid yang tepat. Terapi dengan Seretide tidak boleh dihentikan secara
mendadak pada pasien dengan asma.
◦ Ketika gejala asma dirasa terkontrol, gunakanlah Seretide dengan dosis yang terendah
◦ Untuk pasien dengan penyakit tuberculosis paru dan jamur, atau infeksi saluran napas lainnya sebaiknya berhati-hati dalam
menggunakan Seretide
◦ Paradoxical bronchospasm mungkin muncul disertai dengan mengi yang meningkat dan kesulitan bernapas ketika baru
menggunakan Seretide
1. Seretide Inhaler PI BPOM GDS37/IPI20
2. Seretide Diskus PI BPOM GDS37/IPI22

PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025


Seretide : Informasi Keamanan
◦Penting untuk meninjau perkembangan pasien secara rutin dan dosis ICS diturunkan hingga dosis terendah dimana
kontrol asma dapat tetap terjaga. Terapi jangka panjang dengan dosis ICS yang tinggi pada pasien dapat mengakibatkan
supresi adrenal
◦Terdapat peningkatan risiko efek samping sistemik ketika mengkombinasikan salah satu dari flutikason propionate atau
salmeterol dengan inhibitor poten CYP3A.
◦Efek farmakologis dari pengobatan β2-agonist seperti tremor, palpitasi dan sakit kepala sudah dilaporkan akan tetapi efek
tersebut berkurang seiring rutinnya pengobatan.
◦Kejadian Tidak Diinginkan: Sangat umum (≥1/10): Sakit kepala; Umum (≥1/100 hingga <1/10): Kandidiasis pada mulut dan
tenggorokan, pneumonia (pada pasien PPOK), suara serak/hilang, kram otot, atralgia
◦Kehamilan dan Menyusui: Penggunaan SERETIDE selama kehamilan dan proses menyusui hanya boleh diberikan jika
pertimbangan manfaat pada ibu lebih besar daripada resiko pada janin atau anak

1. Seretide Inhaler PI BPOM GDS37/IPI20


2. Seretide Diskus PI BPOM GDS37/IPI22

PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025


PI Seretide
PI Seretide MDI PI Trelegy Ellipta
Diskus

GSK Indonesia Hanya untuk tenaga Kesehatan


Menara Standard Chartered 19th floor Merek dagang terdaftar dimiliki atau dilisensikan kepada grup perusahaan GSK.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta 12930, Indonesia ©️2023 Grup perusahaan GSK atau pemberi lisensi.
Sebelum meresepkan, harap merujuk pada Informasi Produk yang dapat disediakan sesuai permintaan
Tel. (62-21) 2553 2350
Laporkan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) ke GSK Indonesia melalui email ke yqq68540@gsk.com
PM-ID-FPS-PPT-230002 AD: Jun 2023 ED:Jun 2025

Anda mungkin juga menyukai