POSBINDU PTM
LOGO
TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTM
PADA TAHUN 2025
25% Penurunan
Kematian Akibat Penurunan Penurunan Penurunan
PTM (Penyakit Konsumsi Kurang aktifitas Tekanan Darah
Jantung, Kanker, Alkohol Fisik 10% Tinggi
Diabetes atau 10% 25%
penyakit paru
kronik) hingga
tahun 2025
LOGO
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK
MENULAR
KURANG
BUAH/SAYUR 97.9%
KURANG AKTIFITAS
FISIK 25,4%
KONSUMSI TINGGI
FAKTOR GULA 50.1%
RISIKO
YANG MEROKOK USIA > 10
HARUS TAHUN 32.7%
DIKENDA
LIKAN OBESITAS 15.2%
OBESITAS SENTRAL
26.4%
LOGO
Strategi Pengendalian PTM
Pemberdayaan dan
Peningkatan peran
serta masyarakat
Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan POSBINDU
untuk mengendalikan
faktor risiko PTM :
Dibekali pengetahuan dan
keterampilan deteksi dini, pematauan PANDU
faktor risiko PTM dan tindak lanjutnya
LOGO
KONSEP POSBINDU PTM
SASARAN KEGIATAN
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM berusia 15 th ke atas
WADAH KEGIATAN
Dapat dilakukan di lingkungan tempat tinggal dalam wadah
desa/kelurahan a/ fasilitas publik lainnya seperti sekolah/PT, tempat kerja,
tempat ibadah, pasar, terminal dl sbgnya.
PELAKU KEGIATAN
Kader , anggota dari kelompok/organisasi/lembaga/tempat kerja yg
Dilatih secara khusus/ dibina dan difasilitasi u/ melakukan pemantauan
faktor risiko PTM
Dibina o/ Puskesmas
LOGO
KLASIFIKASI Posbindu PTM
Posbindu PTM Posbindu PTM yang dilaksanakan di desa/kelurahan meliputi
Dasar pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM yang dilakukaan
dengan wawancara terarah melalui penggunaan lembar/ buku
monitoring faktor risiko PTM untuk mengidentifikasi riwayat
penyakit tidak menular dalam keluarga dan yang telah diderita
sebelumnya, faktor risiko PTM (merokok, aktivitas fisik, konsumsi
sayur dan buah, konsumsi alkohol) melalui wawancara,
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, pemeriksaan
tajam penglihatan/ pendengaran, pemeriksaan tekanan darah,
kadar gula darah dan kadar lipid darah, pemeriksaan risiko kaki
diabetes serta konseling faktor risiko PTM.
LOGO
PENGUKURAN DAN
PEMERIKSAAN FAKTOR
RISIKO PTM
LOGO
TOT POSBINDU DITJEN PPTM KEMKES RI TAHUN 2018
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN FR PTM
1. Persiapan Penyelenggaraan Posbindu PTM :
Identifikasi kelompok
potensial
Sosialisasi dan advokasi
Pelatihan petugas pelaksana
posbindu/fasilitasi teknis
Fasilitasi logistik
Pengaturan mekanisme
kerja antara petugas
pelaksana Posbindu PTM
dengan pembinanya
Sumber pembiayaan
LOGO
2. Waktu Penyelenggaraan :
LOGO
3. Tempat Penyelenggaraan
Dilaksanakan di tempat tinggal
dalam wadah desa/kelurahan.
Dapat dilaksanakan pada fasilitas
publik lainnya.
4. Pelaksanaan Posbindu pada 5 (Lima) meja:
Registrasi, Pemberian Nomor
Urut/Kode Dan Pencatatan Ulang :
Wawancara oleh Petugas Pelaksana
Posbindu :
LOGO
5. Tata Cara Pelaksanaan wawancara :
Perkenalkan diri dan
kemukakan tujuan wawancara.
Mulai wawancara dengan
pertanyaan yang ringan dan
bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung pada
persoalan
Dengarkan pendapat dan
informasi secara saksama.
LOGO
Continue..
Hindari pertanyaan yang berbelit – belit.
Harus tetap menjaga suasana agar tetap
informatif.
Harus pandai mengambil kesimpulan.
Hasil dicatat pada buku monitoring faktor
risiko PTM.
Beri kesan yang baik setelah wawancara.
Jangan lupa ucapkan terima kasih.
LOGO
PENGUKURAN & PEMERIKSAAN FR PTM:
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Tajam Penglihatan
5. Tajam Pendengaran
6. Pemeriksaan Sederhana Telinga
7. Tekanan Darah
8. Gula Darah Sewaktu
9. Kolesterol Total
LOGO
1. Berat Badan :
Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.
LOGO
2. Tinggi Badan :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana
LOGO
Continue..
Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan nilai IMT Obesitas.
Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)²
Cut off ≥ 23 penentu kategori obesitas (dewasa asia)
LOGO
Tabel 1. Klasifikasi obesitas pada orang dewasa
berdasarkan IMT menurut WHO
IMT ˂ 18,5 Berat Badan Kurang
(Underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat Badan Normal
IMT ≥ 23 Kelebihan Berat Badan
(Overweight)
IMT 23 – 24,9 Dengan risiko
IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT ≥ 30 Obesitas II
LOGO
3. Lingkar Perut :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak
ada gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
LOGO
Cara Pengukuran Lingkar Perut :
1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM
diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran
LOGO
4 Tetapkan titik tengah di antara titik tulang
rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang
pangkal paha/ panggul dan tandai titik
tengah tersebut dengan alat tulis
LOGO
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit
LOGO
4. Pemeriksaan tajam penglihatan
Alat yang diperlukan :
Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari :
• Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E
• Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible
• Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di
kedua ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter
LOGO
Metode Pengukuran Tajam Penglihatan :
Perkenalkan diri dan berikan penjelasan singkat cara pemeriksaan
Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda,
terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung pita
lainnya.
Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa
menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan.
Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter.
Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka
dilanjutkan pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil.
Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu sampai
dengan 5 kali.
Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila semua
jawaban benar di jarak 6 meter.
LOGO
Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas
apabila semua jawaban benar di jarak 3 meter.
Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak
perlu diperiksa menggunakan pinhole.
Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole,
kemudian lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai
dari besar huruf terakhir yang dapat dilihat responden.
Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya.
Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri.
Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar
responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
LOGO
Tabel 4. Definisi Berdasarkan World Health
Organization (WHO – ICD10)
Kebutaan (WHO – ICD 10)
Early visual impairment : Tajam penglihatan < 6/12 – 6/18 pada mata
(EVI) terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan
koreksi terbaik atau pinhole
Moderate visual : Tajam penglihatan < 6/18 – 6/60 pada mata terbaik
impairment (MVI) dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
Severe visual : Tajam penglihatan < 6/60 – 3/60 pada mata terbaik
impairment (SVI) dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
LOGO
Visual : Tajam penglihatan < 6/18 pada mata terbaik
impairment dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
LOGO
5.Pemeriksaan Sederhana Telinga
Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui
fungsi telinga.
1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda
pada jarak sekitar 4,5-6 meter
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup
salah satu telinga yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).
LOGO
Continue…
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang
didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan
cara yang sama.
f. Bandingkan kemampuan
mendengar pada telinga kanan dan
kiri peserta posbindu.
LOGO
2. Cara pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan
arloji :
a. Pegang sebuah arloji disamping telinga peserta posbindu
b. Minta peserta posbindu menyatakan apakah mendengar detak
arloji.
c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan menjauhi telinga dan minta
peserta posbindu menyatakannya bila tidak dapat mendengar
lagi detak arloji normalnya detak arloji masih dapat di dengar
sampai jarak 30 cm dari telinga.
d. Bandingkan telinga kanan dan kiri
LOGO
LOGO
6. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi
yang sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi.
(petugas pelaksana posbindu PTM yang terlatih dan
tenaga kesehatan).
Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan darah
padaindividu.
Alat dan Bahan:
a. Tensimeter Digital
b. Manset besar
c. Batu baterai AA
LOGO
Prosedur Pengukuran :
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan
bagian kiri klien dan memintanya untuk
tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat pengukuran.
LOGO
Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan
telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada
lekukan pada pipa mancet
Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah
LOGO
Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali
dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan
hasil pengukuran secara otomatis
Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa
untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya
dalam 5 menit.
LOGO
Tabel 5. Interpretasi Hasil Pengukuran
Tekanan Darah
LOGO
7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Alat dan bahan :
• Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)
• Test strip gula darah dan kolesterol
• Auto lancet (Autoclix)
• Lancet
• Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL
untuk single test strip
• Alkohol 70%
• Kapas
• Tissue kering
LOGO
Pemeriksaan dengan Glukometer
(disesuaikan dengan jenis gluko-meter) :
Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
Sentuhkan satu/dua tetes darah
Baca hasil glukosa darah.
LOGO
NILAI KADAR GULA DARAH
Normal IFG or IGT Diabetes
( mg/dL ) ( pre-diabetes ) ( mg/dL )
mg/dL
GD puasa < 100 100 - < 126 ≥ 126
2 jam post puasa < 140 140 - < 200 ≥ 200
GD sewaktu ≥ 200
IFG : Impaired Fasting Glucose = gula darah puasa terganggu (GDPT)
IGT : Impaired Glucose Tolerance = toleransi glukosa terganggu (TGT)
American Diabetes Association: Position statement. Screening for type 2 diabetes. Diabetes
Care 2007
03/13/2024 40 LOGO
8. Pemeriksaan Kolesterol Total:
LOGO
NILAI KADAR LIPID
DARAH
03/13/2024 42 LOGO
9. Pemeriksaan Asam urat Total:
LOGO
LOGO
TERIMA KASIH
LOGO