Anda di halaman 1dari 14

ARGUMENTASI HUKUM

(LEGAL REASONING)
oleh
DR. H. MUHAMMAD SYARIF
Pengertian
• Argumentasi adalah suatu proses akal yang
digunakan sebagai landasan untuk
menyampaikan suatu kebenaran.
• Argumentasi Hukum adalah suatu
keterampilan hukum (ars) yang berguna untuk
dijadikan pijakan oleh para ahli hukum dalam
memberikan solusi hukum.
Logika dan Argumentasi Hukum
• Logika adalah suatu ilmu yang mempelajari
cara berpikir yang masuk akal untuk
mengambil suatu keputusan yg benar.
• Oki, obyek logika adalah penalaran
(reasoning).
KEKHUSUSAN ARGUMENTASI HUKUM
• Argumentasi Hukum merupakan argumentasi
yang khusus karena didasarkan pada norma
hukum positif dan kerangka prosedural.
• AH selalu dimulai/didasarkan pada hukum
positif (tdk statis / selalu berkembang)
• AH didasarkan pada kerangka prosedural
artinya didasarkan pada argumentasi rasional.
• 3 Struktur dalam AH yang rasional
– Struktur Logika artinya alur premis menuju
konklusi dari suatu argumentasi harus logis
(pelanggaran Pasal 1365 KUHP oleh penguasa
apakah sama dengan menyalahi prosedur)
– Struktur Dialektika artinya agar argumentasi tdk
menoton maka harus diberikan sentuhan
dialektika dan didalam dialektika itu suatu
argumentasi diuji terutama pada argumentasi
prokontra (wanprestasi atau onrechtmatigdaad)
– Struktur Prosedur artinya dalam berargumentasi
selalu diatur dalam hukum acara.
Dasar-dasar Argumentasi
• Dalam logika tradisional lazimnya
menggunakan metode/argumentasi deduksi.
• Argumentasi deduksi yaitu penerapan suatu
aturan hkm pd suatu kasus. Contoh:
Norma : Pencuri hrs dihukum (Psl 362 KUHPid) Premis
Mayor
Fakta : Badu adalah pencuri Premis Minor
Kesimpulan : maka Badu hrs dihukum (Konklusi)
• Argumentasi Hukum juga menggunakan logika
induksi.
– Langkah-langkahnya:
1. Merumuskan fakta artinya merangkum semua
fakta (peristiwa, perbuatan atau keadaan) fakta
yuridis in concreto
2. Mencari hubungan kausalitas (sebab akibat)
tergantung pada jenis hkx (hk pidana, perdata,
administrasi atau tata usaha negara)
Langkah2 Analisis Hukum
• Pengumpulan fakta yuridis (perbuatan,
peristiwa dan keadaan). Pengumpulan fakta ini
didasarkan pada ketentuan ttg alat bukti.
• Klasifikasi Permasalahan Hukum (berkaitan
dengan hk positif yg berklasifikasi hk publik
atau hk privat.
• Identifikasi Isu Hukum, berkaitan dengan
konsep hk yang menjadi dasarnya.
– Contoh: malpraktek dokter, apakah wanprestasi
atau Perbuatan Melanggar Hk?
1. Analisis atas konsep wanprestasi
1. Adakah hub kontraktual dokter-pasien?
2. Adakah cacat prestasi dlm tindakan dokter terhdp pasien?
2. Analisis isu PMH
1. Apakah tindakan dokter suatu tindakan hukum?
2. Apakah tindakan dokter suatu PMH? Apakah kriteria PMH?
3. Apa kerugian yg diderita pasien?
• Masing2 isu dibahas dengan mendasarkan
pada fakta (hub dokter-pasien) dikaitkan dgn
hk, teori & asas hk yg berlaku, kemudian
ditarik simpulan tiap isu tsb. Berdasarkan
simpulan tiap isu tsb baru ditarik simpulan
atas pokok masalah yaitu ada atau tidaknya
wanprestasi atau PMH.
Penemuan Hukum
1. Menelusuri peratuarn per-unsang2an
(Statute Approach)
2. Mengidentifikasi Norma (norma proposisi yg
merupakan rangkaian konsep) krn itu harus
difahami konsepx
3. Conceptual Approach.
– Contoh : Psl 1365 KUHPer : setiap PMH yang
menimbulkan kerugian, mewajibkan yg
menimbulkan kerugian itu membayar ganti rugi.
• Dlm norma ini konsep yg harus dijelaskan
adalah:
a. Konsep perbuatan (hrs dijelaskan: perbuatan
siapa & siapa yg hrs bertanggungjawab)
b. Konsep melanggar hk (melanggar hak org lain,
bertentangan dgn kewajiban, melanggar
kepatutan, kesusilaan)
c. Konsep kerugian (kerusakan yg diderita,
keuntungan yg diharapkan, biaya keluar)
• Dgn contoh tsb, tdk cukup hanya dgn menerapkan
norma hk tertulis langsung pd fakta hk, krn norma
sifatnya abstrak dan konsep sifatnya terbuka /
kabur.
• Krn itu dilakukanlah Rechtsvinding (penemuan Hk
konkrit) dgn 2 teknik:
1. Interpretasi
2. Kontruksi hk yg meliputi : analogi,
penghalusan/penyempitan hk, argumentum a
contrario.

Anda mungkin juga menyukai