Anda di halaman 1dari 12

PENDAPAT HUKUM

& UJI KEPATUTAN


DARI SEGI HUKUM
Oleh :
Prof. DR. H. Hambali Thalib, SH.,MH.

• Guru Besar Tetap Fakultas Hukum & Program


Pascasarjana UMI Makassar
• Ketua Lembaga Penelitian & Pengembangan
Sumberdaya UMI Makassar

Disampaikan dalam Pendidikan Khusus Profesi Advocat


(PKPA) kerjasama
Fakultas Hukum UMI – Peradi – AAI Makassar, tanggal 04 April
2016 1
ISTILAH & PENGERTIAN LEGAL OPINION
o Dalam hukum Anglo Saxon (Common Law)
dengan istilah Legal Opinion, sedangkan dalam
sistem hukum Civil Law (Eropah Continental)
dengan istilah Legal Critics.
o Dalam bahasa Latin disebut Ius Opinion, Ius
artinya hukum, dan Opinion artinya pandangan
atau pendapat.
o Pengertian Legal Opinion adalah pandangan
atau pendapat tentang masalah hukum yang
dikaji baik secara parsial, imparsial, gradual
maupun krusial menyangkut ketimpangtindihan
pelaksanaan peraturan hukum.
2
RUANG LINGKUP LEGAL OPINION

Adalah penjabaran konkrit, aktual dan


faktual terhadap suatu fenomena
polemik atau dilematis dalam
masyarakat dari implikasi hukum yang
mempunyai akses yang sangat luas
dalam masyarakat.

3
PROSEDUR & MEKANISME LEGAL OPINION
o Struktur, bentuk dan kondisi masyarakat, norma
politik, kesusilaan, sopan santun, agama,
kebiasaan serta adat istiadat, kondisi para
penegak hukum dan institusi serta aparatur
yang menerapkan peraturan.
o Tuntutan nilai dasar kepastian hukum, termasuk
sikap, tindak dan perilaku dari pemuka
masyarakat maupun institusi dan aparaturnya.
o Cara penafsiran hukum yang perlu diimplemen-
tasikan dalam membentuk opini masyarakat.
o Pandangan hukum harus berorientasi kepada
netralitas serta realitas persoalan yang objektif.
4
SISTEM HUKUM DALAM LEGAL OPINION
Dalam membuat Legal Opinion perlu
memperhatikan sistem atau struktur hukum dan
cara pembedaannya :
o Aneka perbedaan dari berbagai sudut pandang,
misalnya Ius Constitutum dengan Ius
Constituendum.
o Pertentangan yang terdapat dalam aturan
hukum, antara satu undang-undang dengan
undang-undang lainnya.
o Pemecahan masalah kontradiksi hukum.
o Mencari dan menemukan kesahihan hukum,
baik dalam konteks law in book maupun law in
action. 5
CARA PENYAMPAIAN LEGAL OPINION

o Melalui media pers (koran, majalah dan


tabloid).
o Melalui media eklektronik (audio visual).
o Melalui seminar/panel diskusi ilmiah.
o Melalui pendidikan/pelatihan (education
and training) yang diadakan oleh institusi
pemerintah maupun non pemerintah.

6
METODE ILMIAH DALAM LEGAL OPINION

o Metode induksi (induktif), yaitu metode


yang menitikberatkan suatu penelitian
data yang khusus dan berasal sumber
orisional yang asli, kemudian disimpulkan
menurut pandangan secara umum
o Metode deduksi (deduktif) yaitu metode
penarikan kesimpulan dari hal yang
umum ke hal yang khusus, dalam metode
ini dibutuhkan daya nalar (logika)

7
STRUKTUR & SISTEMATIKA LEGAL OPINION
o Summary (abstrak) yang memuat, rumusan singkat
fakta hukum dan isu hukum, serta kesimpulan.
o Fakta hukum, yang dirumuskan secara lengkap yang
dijadikan landasan untuk merumuskan isu hukum.
o Isu hukum, yang dirumuskan secara lengkap dengan
pendekatan konseptual yang diikuti dengan
pertanyaan hukum.
o Analisis isu hukum, yang didasarkan pada peraturan
perundangan dan sumber hukum yang lain.
o Kesimpulan, yaitu merumuskan pendapat hukum
berkenan dengan fakta hukum.
8
FAKTOR PENDUKUNG DALAM LEGAL OPINION

o Menggunakan bahasa yang ringkas,


aktual, ilmiah, padat dan berintikan
pokok masalah.
o Kalau melalui media dalam bentuk artikel,
bersifat aktual, faktual yang menarik
perhatian publik atas dasar pemikiran
yang objektif dan rasional.

9
BEDAH KASUS DALAM LEGAL OPINION
Yang perlu diperhatikan antara lain :
o Mencari dan menemukan kekeliruan hukum dalam putusan
pengadilan, baik pada tingkat pertama, banding, kasasi dan
putusan PK Mahkamah Agung.
o Memiliki kemampuan penguasaan materi hukum yang
multidimensional di semua lini disiplin ilmu pengetahuan hukum.
o Perlu menyusun daftar inventarisasi masalah yang dijadikan
pedoman untuk menyusun data yang berkesinambungan dari awal
sampai akhir, yang memuat tiga hal penting :
(1) Perbedaan pendapat (desinting opinion) yang berisikan
perbedaan pendapat tentang amar putusan hukum dalam suatu
kasus.
(2) Proses hukum yang berkeadilan (due proses of law), yang
merupakan pengkajian putusan pengadilan yang diduga
bertentangan dengan hukum.
(3) Putusan berkekuatan hukum tetap dapat diperdebatkan (open
to dispute), tujuannya untuk menghilangkan anggapan bahwa
putusan pengadilan tidak kebal terhadap kritik dan analisis
hukum. 10
PERSYARATAN KHUSUS DALAM LEGAL OPINION

o Melalui pendekatan akademik (academic research


approach) dengan cara merumuskan masalah melalui
hypothesis dalam praktek hukum di lapangan.
o Pencakupan substansi, yang dikemas dalam bentuk
tulisan ilmiah khususnya pertimbangan hukum
terhadap kontradiksi putusan hakim.
o Ringkasan pokok permasalahan (case summary) yang
tertuang dalam amar putusan hakim.
o Komentar, kritik dan analisis masalah atas dasar
pertimbangan hukum dalam amar putusan pengadilan.
o Tujuan memperdebatkan putusan, untuk
mempertahankan keabsahan standar hukum
berdasarkan citra penegakan hukum untuk
mewujudkan kepastian hukum.
11
SELAMAT & SUKSES

12

Anda mungkin juga menyukai