Anda di halaman 1dari 5

RESUME :

BAB IV

LANGKAH PEMECAHAN MASALAH HUKUM DAN LEGAL OPINION

1. STRUKTUR ARGUMENTASI HUKUM

Tiga lapisan argumentasi hukum yang rasional adalah :

1) Lapisan logika

Lapisan ini masuk wilayah logika tradisional. Isu utama dalam lapisan ini
adalah apakah alur premis sampai kepada konklusi dari suatu argumentasi itu logis.
Langkah penalaran deduksi, analogi, abduksi, dan induksi menjadi fokus.

2) Lapisan dialektik

Dengan dialektik, suatu argumentasi tidak monoton. Suatu argumentasi


diuji terutama dengan argumentasi pro-kontra. Proses dialektik dalam argumentasi
menguji kekuatan nalar suatu argumentasi. Kekuatan nalar terletak pada kekuatan
logika. Dengan demikian dialektik berkaitan dengan logika.

3) Lapisan prosedur

Hukum acara merupakan aturan main dalam proses argumentasi dalam


penanganan perkara di pengadilan. Dengan demikian prosedur dialektik di
pengadilan diatur oleh hukum acara.

2. LANGKAH - LANGKAH ANALISIS HUKUM (PEMECAHAN MASALAH


HUKUM)

Fakta hukum bisa berupa perbuatan, peristiwa, atau keadaan. Pengumpulan


fakta hukum didasarkan pada ketentuan tentang alat bukti. Pencarian kebenaran
fakta hukum harus didasarkan pada ketentuan-ketentuan dan asas-asas hukum yang
relevan.

Kemudian dengan pengklasifikasian hakekat permasalahan hukum.


Pertama-tama berkaitan dengan pembagian hukum positif. Hukum positif
diklasifikasikan dalam hukum publik dan hukum privat, hakekat permasalahan
hukum dalam sistem peradilan kita berkaitan dengan lingkungan pengadilan yang
dalam penanganan perkara berkaitan dengan kompetensi absolut pengadilan.

Identifikasi dan pemilihan isu hukum yang relevan membantu dalam


menyimpulkan fakta hukum. Isu hukum yang berisi pertanyaan fakta dan
pertanyaan tentang hukum. Pertanyaan tentang fakta pada akhirya menyimpulkan
fakta hukum yang sebenarnya yang didukung oleh alat bukti. Dengan demikian
identifikasi isu hukum berkaitan dengan konsep hukum. Dari konsep hukum
menjadi dasar, dipilah-pilah elemen pokok.

Dalam penemuan hukum yang berkaitan dengan isu hukum tidak cukup
hanya dengan berdasarkan norma hukum yang tertulis langsung diterapkan pada
fakta hukum. Maka dibutuh langkah rechtsvinding yang menggunakan 2 teknik,
yang pertama adalah teknik interpretasi dan yang kedua adalah teknik penalaran
atau konstruksi hukum yang meliputi analogi, penghalusan atau penyempitan
hukum, dan argumentum a contrario. Fungsi dari rechtsvinding adalah menemukan
norma konkrit untuk diterapkan pada fakta hukum terkait.

Setelah menemukan norma konkrit maka langkah berikutnya adalah


menerapkan norma konkrit tersebut kepada fakta hukum.

3. MENULIS LEGAL OPINION

Dalam menulis legal opini, terdapat kerangka susunan yang dapat dijadikan
dasar penulisan legal opini, kerangka susunan tersebut yaitu :
Summary

Didalam summary harus memuat rumusan singkat fakta hukum, daftar isu
hukum, dan ringkasan legal opini.

1. Ditempatkan pada awad (max. 1 halaman)


2. Harus memuat rumusan singkat fakta hukum, daftar isu hukum, dan
summary legal opinion.

Fakta hukum

Fakta harus dirumuskan secara lengkap tetapi tidak perlu terlalu panjang yang
berisi intisari dari fakta hukum tersebut.

1. Identifikasi fakta hukum dan bukan fakta hukum.


2. Fakta hukum menjadi dasar/obyek analisis kasus.

Isu hukum

Isu hukum harus dirumuskan secara lengkap dan berurutan. Setiap isu hukum
diikuti dengan pertanyaan hukum.

Analisis isu hukum

Analisis dimulai dengan urutan isu hukum, pada tiap isu ditelusuri ketentuan
hukum, yurisprudensi, dan pendapat akademis. Lalu menuliskan ketentuan hukum
yang ditemukan terkait isu hukum tersebut. Kemudian melakukan identifikasi
problematika hukum dan memberikan pendapat atas bagaimana ketentuan hukum
tersebut diterapkan dalam isu hukum tersebut.

1. Mulai dengan isu pertama, dst


2. Tiap isu telusuri ketentuan hukum, yurisprudensi, pendapat akademis yang
diberikan dengan isu tersebut.
3. Tulis ketentuan hukum dan yurisprudensi yang ditemukan.
4. Identifikasi problematic hukum yang relevan dengan kasus yang
dianalisis.
5. Memberikan pendapat dan bagaimana ketentuan hukum tersebut
diterapkan dalam kasus itu sendiri.

Kesimpulan

Kesimpulan berisi tentang rumusan pendapat hukum yang berkenaan dengan


fakta hukum tersebut.

1. Menarik kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan.


2. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan permasalahan hukum,
bertentangan atau tidak, diperbolehkan atau tidak, berdasar hukum atau
tidak.
3. Berikan kesimpulan tentang posisi klien.
4. Rumuskan sejumlah rekomendasi yang harus dilakukan klien.
5. Rumuskan rekomendasi strategi yang bisa dijalankan dalam penanganan
perkara kedepan.
6. Harus dihindari memberikan janji-janji.

KESIMPULAN :

PENDAPAT :

Legal opinion merupakan jawaban atas isu hukum, sehingga pendapat


hukum adalah tulisan berupa pendapat hukum yang dibuat oleh advokat atau
paralegal untuk kepentingan kliennya. Biasanya pendapat ini dimaksudkan untuk
memberikan keterangan segala sesuatu yang berkenaan dengan permasalahan yang
dihadapi, maka isinya harus memenuhi harapan orang yang meminta sepanjang
jujur dan beritikad baik. Sehingga pendapat hukum tidak cukup hanya
mengemukakan segi substantif saja. Legal Opinion sangat diperlukan sebagai
bahan pertimbangan bagi para pihak yang berkepentingan dan sedang mengalami
permasalahan hukum agar dapat membuat dan mengambil suatu keputusan atau
tindakan yang tepat berkenaan dengan masalah yang dihadapi.

PERTANYAAN :

1. Apa saja Prinsip-Prinsip dalam pembuatan Legal Opinion ?


2. Apa hubungan Legal Opinion dengan Ilmu Hukum ?

Anda mungkin juga menyukai