Penalaran Hukum
Kelompok 6 :
Basmah Ahmad Masykur
Fadlan Ridha Zainulhaq
Faisal Ahmad Maulana
Lailatul Andini
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Penalaran Hukum
Penalaran
Suatu proses, suatu kegiatan dalam akal budi manusia yang
didalamnya berlansung gerakan/alur dari suatu premis ke
premis-premis lainnya untuk mencapai suatu kesimpulan
Penalaran Hukum
Proses menalar dalam kerangka dan berdasarkan tata hukum
positif mengidentifikasi hak-hak dan kewajiban-kewajiban
yuridik dari subyek subyek hukum tertentu
- Rhetoric
Tujuan atau inti dari rhetoric (retorika) adalah persuasi, yaitu Kemampuan
Untuk menemukan sarana-sarana persuasi yang tersedia
- Craft
Merupakan kemampuan atau kapasitas yang tinggi untuk mem-
buat atau menciptakan sesuatu
Kegunaan Legal Reasoning
(Penalaran Hukum)
1. Hakim
Legal reasoning berguna dalam mengambil pertimbangan
untuk memutuskan suatu perkara.
2. Praktisi Hukum
Legal reasoning berguna untuk mencari dasar bagi suatu peristiwa
atau perbutuan hukum dengan tujuan untuk menghindari terjadinya
pelanggaran hukum dan untuk menjadi bahan argumentasi jika terjadi
sengketa mengenai peristiwa atau perbuatan hukum tersebut.
1. Tahap yang pertama adalah penciptaan konsep hukum yang terjadi yaitu
dengan membandingkan suatu kasus dengan kasus-kasus yang lain,
2 . Tahap yang kedua adalah periode di mana konsep tersebut sedikit banyaknya
menjadi suatu yang tetap, meskipun reasoning melalui contoh terus
berlangsung untuk mengklasifikasikan hal-hal yang ada di luar dan di dalam
konsep tersebut.
Proposisi/Argumentasi
Tiap premis dan kesimpulan mewujudkan diri sebgai sebuah pernyataan
02 yang dalam logika disebut proposisi. Dalam logika produk kegiatan itu
disebut argumentasi
Premis/Argumen
Sebuah argumentasi tersusun atas sekelompok pernyataan pernyataan lainnya
03 dari kelompok pernyataan tersebut yang masing-masing disebut premis atau ar-
gumen
Argumentasi Yuridik/Pendirian Hukum
Produk dari penalaran hukum (legal reasonsing) Disebut argumentasi yuridik.
04 Kesimpulanya disebut pendirian hukum atau pendapat hukum, yakni substansi
putusan hukum. Premis-premis terdiri atas kaidah-kaidah hukum positif dan
fakta-fakta
Penafsiran Hukum (Interpretasi)
01 Analogi
Adalah Penerapan sesuatu ketentuan hukum bagi keadaan yang pada dasarnya
sama dengan keadaan yang secara eksplisit diatur dalam ketentuan hukum
tersebut, Tetapi penampilan atau bentuk perwujudan ( Bentuk Hukum lainya)
Yaitu dengan tidak menerapkan atau menerapkan hukum secara lain daripada
ketentuan hukum tertulis yang ada atau memperlakukan hukum sedemekian
rupa ( Secara halus) sehingga seolah olah tidak ada pihak yang disalahkan
03 Argumentum A contrario
04
Adalah ungkapan pengingkaran terhadap hal yang sebaliknya
Asas-asas Hukum Berpikir
The Laws of thought