Anda di halaman 1dari 16

ARGUMENTASI HUKUM

(SEBUAH PENGANTAR)

ISTIQFAR ADE NOORDIANSYAH, S.H.

DISAMPAIKAN DALAM PRAKTIK KEMAHIRAN HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UINSA-SURABAYA
TAHUN 2022
PENGERTIAN UMUM

Argumentation/ Reasoning:

• Arti Luas : Proses Psikologis PENALARAN

• Arti Sempit : Giving Reason ARGUMENTATION

“Jadi Legal Reasoning (Dalam Arti Sempit) dapat disebut


sebagai Legal Argumentation…….”
PENGERTIAN UMUM

“Merupakan keterampilan ilmiah


(Arc) dalam rangka mencari
pemecahan atas masalah-
masalah hukum (Legal Problem
Solving)”
HAKEKAT ARGUMENTASI HUKUM

• ARGUMENTASI adalah suatu proses akal yg digunakan sebagai


landasan untuk menyampaikan suatu keteguhan Ide dan gagasan ;
• Pada komunitas praktisi hukum, penguasaan dan implementasi yang
baik terhadap argumentasi hukum dalam setiap aktivitas profesinya
dapat menjadi parameter untuk membedakan mana praktisi hukum yang
berdebat yuridis dan mana praktisi hukum yang berdebat kusir ;
• Untuk mendapatkan pemahaman yang baik di dalam merumuskan
Argumentasi Hukum, maka dituntut untuk memahami Berbagai macam
ilmu yang digunakan sebagai pengantar yang diantaranya adalah ilmu
Logika Dasar, ilmu Mantiq dan Logika Praktis, yang kesemuanya dapat
memberikan pemahaman awal bagi setiap orang untuk dapat
mengembangkan Argumentasi Hukum ;
• Pengunaan istilah yang berbeda dalam memahami Argumentasi Hukum
hanya merupakan faktor bahasa, sehingga Argumentasi Hukum sering
juga disebut sebagai Legal Reasoning atau biasa dikenal sebagai
penalaran hukum.
FUNGSI DAN PERANAN
ARGUMENTASI HUKUM

Justifikasi Proses
dalam bernalar yang Argumentasi
pengambilan Baik Dapat diterima
keputusan (logika formal)

Conditio Sine
Qua Non
(Hubungan Sebab-Akibat)
JENIS-JENIS ARGUMENTASI

Berbasis
Berbasis Dialektik/ Berbasis
logika Dialogis Retorika
ARGUMENTASI DAN LOGIKA

1. Argumentasi tidak bisa dilepaskan dari peran


Logika ;
2. Apakah logika itu? Logika Bukanlah Ilmu
Pengetahuan, Sehingga Berfikir menggunakan
Logika dengan demikian adalah Berfikir Secara
Filsafat. Berfikir secara mendetail hingga ke akar
masalah ;
3. Pentingnya Belajar Logika: Berpikir Lurus, Tepat,
Sistematis dan Teratur (Logic dan Validitas)
MERUMUSKAN ARGUMENTASI HUKUM

PENEMUAN
HUKUM

MASALAH ARGUMENTASI PENERAPAN


HUKUM HUKUM
HUKUM

ANALISA
HUKUM
PENEMUAN HUKUM

• PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING)


1. Pada Civil Law: based on rules, penelusuran peraturan perundang-
undangan.
(UU No.10/2004 UU No. 12/2011) : perUUan: hukum tertulis, dibuat
oleh lembaga/pejabat yang berwenang, isinya mengikat umum 
statute approach;
2. Melakukan Identifikasi Norma (norma = proposisi, yang
merupakan rangkaian konsep  karena itu harus difahami
konsepnya;
3. Pendekatan Conceptual approach,
Sebagai Contoh : Psl 1365 KUHPer : setiap PMH yang menimbulkan
kerugian bagi orang lain, mewajibkan yang menimbulkan kerugian itu
untuk membayar ganti rugi.
LANJUTAN

• Dalam norma di Pasal 1365 KUHPer ini, konsep yang


harus dipahami dan dapat dijelaskan adalah:
1. Konsep perbuatan (harus dijelaskan  ingat : akan
menjelaskan perbuatan siapa dan siapa yang harus
bertanggung jawab);
2. Konsep melanggar hukum (melanggar hak orang lain,
bertentangan dengan kewajiban, melanggar kepatutan,
kesusilaan).
3. Konsep kerugian (kerusakan yang diderita, keuntungan
yg diharapkan, biaya keluar).
LANJUTAN

Sebagai Catatan:
Berdasarkan Konsep yang telah dijelaskan diatas, terkadang untuk
melakukan penemuan hukum tidaklah cukup dengan hanya
memahami dan menerapkan norma hukum tertulis langsung pada
sebuah fakta hukum. Hal ini dikarenakan norma pada dasarnya
bersifat abstrak, sedangkan konsep norma merupakan konsep yang
terbuka / kabur. Dengan kondisi tersebut maka yang dapat dilakukan
dalam penemuan hukum agar menjadi terukur adalah dengan cara
menggunakan dua Teknik, yaitu :
1. Cara Interpretasi (Menafsirkan Norma) ;
2. Membuat Konstruksi Hukum, yang meliputi: analogi, penghalusan
dan penyempitan norma hukum & penggunaan argumentum a
contrario. (fungsi rechtsvinding adalah untuk menemukan norma
kongkrit untuk diterapkan pada fakta)
ALUR PENEMUAN HUKUM

Langkah Penemuan Hukum:


1. Statute approach Abstract, terbuka,kabur
2. Identifikasi norma
3. conceptual approach

Rechtsvinding:
Teknik Dan Pendekatan :
1. Interpretasi
2. Konstruksi Hukum: Analogi, Penghalusan Hukum/ Penyempitan hukum
3. Argumentum a Contrario
Setelah menemukan norma konkrit diterapkan pada fakta hukum menjadi
sebuah rangkaian Argumentasi
ANALISA HUKUM
• PENGUMPULAN FAKTA YURIDIS
1. Memahami Perbuatan, Peristiwa atau Keadaan Sebagai Sebuah Fakta
Hukum ;
2. Mengumpulkan Fakta Hukum Didasarkan pada ketentuan tentang alat
bukti sebagaimana yang telah diatur di dalam Peraturan Perundang-
Undangan.

• MELAKUKAN KLASIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM


(Berkaitan dengan hukum positif  klasifikasi hukum publik atau privat).
 Jika hukum Publik: HTN, HAN & Hkm Internasional Publik,
 Jika hukum Privat: perdata, dagang dan lain lain (hali ini akan terkait dengan
kompetensi absolut pengadilan).
ANALISA HUKUM

• IDENTIFIKASI ISU HUKUM YANG RELEVAN.


(question of fact & question of law)
Pernyataan tentang fakta akan menyimpulkan fakta hukum (jika didukung alat-
alat bukti). Identifikasi isu hukum adalah berkaitan dengan konsep hukum yang
menjadi dasar dan kemudian dipilah-pilah elemen-elemen pokok.
• Contoh: Malpraktek Dokter, apakah bisa disebut sebagai Wanprestasi atau
PMH?
Analisis atas Konsep Wanprestasi:
1. Adakah Hubungan Kontraktual Dokter  Pasien ?
2. Adakah Cacat Prestasi Dalam Tindakan Dokter Terhadap Pasien?
ANALISA HUKUM

• Analisis isu PMH:


1. Apakah Tindakan Dokter Dapat Dikatakan Sebagai Tindakan Hukum?
2. Apakah Tindakan Dokter apakah PMH ? Apa kriteria melanggar hukum?
3. Apa Kerugian Yang Diderita Pasien ? Apakah kerugian tersebut merupakan
akibat lanngsung perbuatan dokter?
• Masing-masing isu, baik wanpretasi atau PMH dibahas berdasarkan pada
fakta (hubungan dokter-pasien) dan dikaitkan dengan hukum, teori serta asas
hukum yang berlaku, selanjutnya ditarik kesimpulan (opini) tiap isu untuk
dapat merumuskan sebuah argumentasi. Berdasarkan rumusan tersebut
kemudian dapat ditarik kesimpulan atas pokok masalah: ada atau tidaknya
wanprestasi dan/atau PMH.
SELAMAT
BERDISKUSI

Anda mungkin juga menyukai