Anda di halaman 1dari 4

Kelompok : IV

Prodi : Ilmu Falak

Nama : Ckamilatun Nikmah

Nim : C06219009

Materi : "Sengketa Pers"

Jawaban :

“Tugas Individu membuat Legal Opinion Perkara Sengketa Pers


sesuai dengan

kronologi yang diberikan”

Legal Opinion

“Tentang Pemberitaan yang Tidak Sesuai Terhadap Narasumber Haji


Ryan Terkait Tata Kelola Surabaya”

I. Kasus Posisi
Pada awal tahun 2019 majalah koran bulanan Surabaya
telah melakukan wawancara terhadap Haji Ryan terkait dengan
persoalan tata kelola Surabaya, dalam wawancara tersebut Haji
Ryan menyampaikan banyak hal terkait persoalan tata kelola
Surabaya. Haji Ryan telah melihat bahwa produk pers tersebut
juga menuliskan apa yang tidak dirinya sampaikan dalam
wawancara, sehingga ia menganggap bahwa produk pers
tersbeut telah di tambah-tambahi dan tidak murni pandangan
Haji Ryan.
II. Isu Hukum
1. Produk pers yang dikeluarkan oleh majalah koran bulanan
Surabaya telah di tambah-tambahi dan tidak murni dari
pandangan Haji Ryan (atau dapat dikatakan tidak sesuai
dengan fakta yang ada).
III. Analisa Hukum
Dengan melihat fakta hukum dari kasus di atas dapat
diketahui bahwa upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Haji
Ryan dalam menghadapi persoalan ini yakni dengan
mengajukan gugatan ke Pengadilan atas ketidaksesuaian
pernyataan atau hasil wawancara pada produk pers yang
diterbitkan.
Dengan mengacu fakta di atas juga dapat dianalisis dasar
hukum apa saja yang terdapat dalam kasus tersebut, yang
mana dapat digunakan sebagai alat bukti dalam mengajukan
gugatan ke Pengadilan atas ditemukannya penambahan
informasi yang tidak murni dari pandangan Haji Ryan pada
produk pers. Adapun dasar hukum tersebut antara lain:
• Pasal 10 Peraturan Dewan Pers Nomor:
6/PeraturanDP/V/2008 Tentang Pengesahan Surat
Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006 Tentang
Kode Etik Jurnalistik sebagai Peraturan Dewan Pers.
“Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan
memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai
dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan
atau pemirsa”.
• Pasal 18 Undang-Undang Pers.
1) Setiap orang yang secara melawan hukum dengan
sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat
atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2)
dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00
(Lima ratus juta rupiah).
2) Perusahaan pers yang melanggar ketentuan Pasal 5
ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 13 dipidana dengan pidana
denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta
rupiah).
3) Perusahaan pers yang melanggar ketentuan Pasal 9
ayat (2) dan Pasal 12 dipidana dengan pidana denda paling
banyak Rp. 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah).
• Pasal 5 jo.
1) Pers Nasional berkewajiban memberitakan
peristiwa dan opini dengan menghormati norma-
norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat
serta asas praduga tak bersalah.
2) Pers wajib melayani Hak Jawab.
3) Pers wajib melayani Hak Koreksi.

Berdasarkan beberapa dasar hukum di atas dapat


dianalisis bahwa dalam Pasal 5 jo telah disebutkan dengan
tegas bahwasannya setiap pers wajib memberitakan suatu
peristiwa dan opini dengan menghormati norma agama dan
kesusilaan. Pada kasus di atas terdapat adanya
penambahan pernyataan yang tidak sesuai dengan apa
yang disampaikan oleh Haji Ryan, yang mana hendaknya
menjadikan pihak majalah koran bulanan Surabaya segera
melakukan pencabutan, peralatan, perbaikan atau
pembetulan atas produk pers yang telah diterbitkan.
Sekaligus menyatakan permohonan maaf terhadap Haji
Ryan atas kesalahan tersebut. Dimana hal tersebut sesuai
dengan yang dijelaskan dalam Pasal 10 Peraturan Dewan
Pers.
Apabila pihak pers majalah koran bulanan Surabaya
telah terbukti melakukan pelanggaran atas penambahan
pernyataan yang tidak sesuai dengan pandangan Haji Ryan
dan juga tidak melakukan kewajibannya atas pelanggaran
tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan dalam
beberapa ketentuan hukum di atas, maka majalah koran
bulanan Surabaya dapat dikenakan sanksi hukum
sebagaimana yang telah disebutkan dalam Pasal 18
UndangUndang Pers.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan uraian fakta dan juga analisis hukum dari kasus
“Pemberitaan yang Tidak Sesuai Terhadap Narasumber Haji Ryan
Terkait Tata Kelola Surabaya” di atas dapat disimpulkan
bahwasannya terdapat dasar hukum yang kuat untuk dapat
mengajukan gugatan ke Pengadilan kepada pihak majalah koran
bulanan Surabaya. Dari beberapa dasar hukum di atas dapat
menjadi alat bantu untuk membuktikan apakah yang dilakukan
pihak penerbit produk pers tersebut memang terbukti melakukan
pelanggaran dan juga menyalahi ketentuan-ketentuan hukum yang
ada. Oleh karenanya, kami menyarankan kepada Majalah Koran
Bulanan Surabaya untuk segera mengambil langkah lebih lanjut
mengenai kasus ini, baik dimulai dari melakukan pencabutan
terhadap produk pers yang bersangkutan sekaligus melakukan
perbaikan dan juga pembetulan atas produk pers tersebut. Hingga
meminta maaf kepada Haji Ryan atas kesalahan yang telah
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai