Oleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2022
Daftar isi
Daftar isi...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
Rumusan Masalah..............................................................................................11
Tujuan Penelitian................................................................................................11
Manfaat Penelitian..............................................................................................11
Pengertian Penggelapan……………………………………………………….,12
Unsur-Unsur Tindak Pidana Penggelapan……………………………………..14
Keadilan Restoratif ( Restoratif Justice )...........................................................17
Tipe Penelitian....................................................................................................41
Lokasi Penelitian................................................................................................41
Daftar pustaka........................................................................................................44
BAB I
PENDAHULUAN
2. Manfaat Praktis :
Dengan adanya penelitian ini diharapkan
a. Memberi manfaat bagi instansi untuk kepentingan penegakan hukum,
sehingga dapat dijadikan masukan dalam cara berfikir dan cara
bertindak dalam mengambil keputusan guna mewujudkan tujuan
hukum.
b. Memberikan masukan kepada masyarakat agar lebih mengerti dan
memahami masalah dan hambatan apa yang dihadapi bila terjadi
peristiwa penggelapan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Pencabutan Laporan Perkara di Kepolisian
Maka Pada dasarnya dalam suatu perkara pidana, proses dari
sehubungan dengan pemrosesan perkara itu, yaitu pada delik aduan dan juga
delik biasa, dalam delik biasa perkara tersebut dapat di proses tanpa adanya
aduan delik yang hanya diproses apabila ada pengaduan dari orang yang
pelapor, karena ada aturan khusus dan juga perihal dokumen tersebut. Sama
pencabutannya memiliki cara yang tersendiri. Ini dibuat agar setiap orang
semuanya berjalan sesuai dengan prosedurnya. Dan jika Ketika pelapor sudah
mencabut laporannya, dan setiap pelapor juga memiliki hak untuk mencabut
laporannya tersebut., sesuai dengan ketentuan dalam KUHP Pasal 75. Polisi
pelaporannya.
Karena di dalam hukum, biasanya proses mediasi lebih didahulukan
artinya, pihak pelapor tidak ingin melanjutkan perkara atau masalah tersebut
apakah delik biasa atau delik aduan. Karena kedua hal ini berbeda dalam segi
tidak akan dipungut biaya apa pun. Seperti yang sudah disebutkan
hal aturan yang penting dan juga harus diketahui dalam pencabutan laporan
Jadi sebelum lewat batas waktu 3 Bulan tersebut, Anda bias membatalkan
bahwa pelapor masih bias mencabut laporannya meski sudah lewat batas
waktu 3 Bulan.
tersebut maka haknya harus dihormati, oleh sebab itu penegak hokum akan
ketentuan Undang-undang.
lakukan jika masih berada dalam tahap proses di peradilan, seperti proses
persidangan sudah selesai maka, laporan tersebut tidak bisa lagi dicabut.
laporan yang sifatnya delik aduan. Jika laporan tersebut merupakan delik
biasa, penegak hukum dalam hal ini juga pihak Kepolisian akan tetap
memproses tersebut. Hal ini juga sudah diatur dalam KUHP Pasal 338,
Pasal 379 dan pasal lainnya di KUHP. Dan jika pelapor ingin mencabut
jika perkara tersebut tergolong delik aduan, maka bisa mengikuti prosedur
penegak hukum.
a. Pengaduan/Laporan
Pengaduan atau laporan merupakan proses diadukan atau
b. Tindakan
apapun.
dan alamat.
Waktu kejadian, Tempat dari kejadian, Apa yang terjadi, Siapa pelaku
diadukan.
sifat Deliknya adalah delik aduan, sehingga bila pengaduan itu dicabut
penuntutan.
c. Pengertian Penggelapan
orang untuk menyebut jenis kejahatan yang di dalam Buku II Bab XXIV
berkualifikasi, atau bisa juga yang bernama penggelapan ini diatur dalam
Pasal 372-376 KUHPidana. Pengertian Penggelapan dalam Kamus Besar
sebagai berikut:
Belanda diberikan secara arti luas (figurlijk), bukan diartikan seperti arti
hukum atas barang yang Sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain
yang hampir sama dengan pencurian Pasal 362. Bedanya ialah pada pencurian
barang yang dimiliki itu belum berada di tangan pencuri dan masih harus
ada di tangan si pembuat tidak dengan jalan kejahatan” (KUHP) yang berbunyi
barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencaharian atau
karena mendapat upah usntuk itu”.2 M. Sudrajat memberikan pengertian tindak
yang harus dibawah kekuasaan si pelaku, dengan cara lain dari lain dari pada
dengan melakukan kejahatan. Jadi barang itu oleh yang punya dipercayakan
Dapat kita lihat C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil mendefenisikan
“Penggelapan yaitu barang siapa secara tidak sah memiliki barang yang
seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain dan yang ada padanya bukan
Berdasarkan bunyi pasal 372 KUHP diatas, diketahui bahwa secara yuridis
barang milik orang lain yang dirumuskan dalan pasal undang-undang melalui kata
3
4. Unsur Sebagian atas seluruhnya ilmiah milik orang;dan
5. Unsur benda tersebut ada padanya bukan karena kejahatan.
Jadi dapat diartikan bahwa penggelapan adalah suatu perbuatan
menyimpang yang menyalahgunakan kepercayaan orang lain yang diberikan
padanya dari awal barang itu berada ditangannya bukan karena dari hasil
kejahatan. Perkara penggelapan merupakan suatu delik atau tindak pidana biasa
dan juga bukan delik aduan. Menurut R. Tresna, istilah pengaduan (klacht)
tidak Sama artinya dengan pelaporan (aangfte), bedanya adalah :
4
ini unsur tersebut tidak perlu terlaksana pada saat perbuatan yang
dilarang (yaitu mengambil barang itu) selesai. Dalam hal ini harus
barang itu untuk dirinya sendiri, tanpa perlu terbukti barang itu benar-
dan/atau bergerak.
sangat erat dengan barang itu, dia dapat juga melakukannya secara
langsung tanpa harus melakukan perbuatan terhadap bend aitu, dia juga
berwujud dan juga bergerak saja, dan juga tidak mungkin terjadi
penggelapan, tidak menjadi syarat sebagai orang itu adalah korban, atau
Unsur barang itu yang harus sudah ada dalam kekuasasaannya bukan
Unsur secara melawan hukum, suatu benda yang milik orang lain
‘’Penggelapan’’. 5
yang harus ditujukan pada semua unsur yang ada dibelakangnya itu
5
Konsep keadilan restorative pertama kali diperkenalkan oleh Albert
yang sama yaitu suatu konsep pemikiran terkait dengan system pemidanaan
yang tidak hanya menitik beratkan pada kebutuhan dan penjatuhan hukuman
yang kerja system peradilan pidana yang berlaku pada saat ini. Beberapa
lain:
dengan tempatnya.
bukan pembalasan.
Istilah tindak Pidana berasal dari istilah yang dikenal dalam hukum
yakni straf, baar, dan feit straf diterjemahkan dengan Pidana dan hukum,
“.
6
Walaupun terdapat dalam Wetboek van Starfrecht (Wvs) Belanda
starfbaarfeit.
7
4. Dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab.
5. Diancam pidana.8
E. Pencabutan Hak-hak Tertentu
kehormatan dan juga yang paling berat ialah pidana kematian perdata,
a. Bentuk pokok
8
Pasal 372 : Barangsiapa dengan sengaja dan dengan melawan
hukum memiliki barang yang seluruhnya atau Sebagian kepunyaan
orang lain dan yang ada padanya bukan kejahatan duhukum karena
penggelapan dengan hukuman penjara paling lama penjara selama-
lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya 15 kali enam
puluh rupiah.
b. Bentuk Gequalifseerd
tidak ada namanya. Ada juga yang memberi nama penggelapan khusu.
hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari
dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
KUHAP ).
Penyedikan ini dimulai setelah terjadinya tindak pidana untuk
lakukan kapan tindak pidana itu dilakukan ; dengan apa tindak pidana itu
pelakunya.
sanksi atau resume berita acara pemeriksaan tersangka atau berita acara
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
meliputi:
a. Penyelidikan
b. Pengiriman SPDP;
c. Upaya jaksa;
d. Pemeriksaan;
e. Gelar perkara;
f. Penyelesaian berkas perkara;
g. Penyerahan berkas perkara ke penuntut umum;
h. Penyerahan tersangka dan barang bukti; dan
i. Penghentian Penyidikan.
Pasal 24 Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2012 tentang
kegiatan :
a. Pengolahan TKP;
b. Pengamatan (0bservasi);
c. Wawancara (interview)
d. Pembuntutan (surveillance);
e. Pelacakan (tracking);
f. Penyamaran (undercover)
g. Penelitian dan analisi dokumen.
Pasal 26 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
sub system atau bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Peradilan Pidana
Sebagaimana juga dijelaskan dalam Pasal 109 butir (1) KUHAP) penyidik
adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri
untuk mencabut aduan tersebut adalah tiga bulan semenjak hari pertama
penjelasan umum UU No. 19 tahun 2016 Dan perlu di ingat pula bahwa
Delik Aduan merupakan suatu delik yang dimana perkaranya hanya di
konsep tersebut.
kejahatan yang hampir sama dengan pencurian dan juga dalam Pasal 362,
hanya saja bedanya kalau dalam pencurian barang yang diambil tersebut
itu sudah berada di tangannya si pelaku tidak dengan jalan kejahatan atau
sudah berada di tangannya sin pelaku tidak dengan jalan kejahatan atau
harus dibuktikan dan mencocoki semua unsur dari Tindak Pidana. Apabila
9
salah satu unsur tindak pidana terpenuhi atau tidak dapat dibuktikan, maka
terdapat dalam pasal 372 dapat dibedakan dua macam, yaitu: unsur subjektif
termasuk dalam kategori ini adalah keadaan jiwa atau batin dari si pelaku.
a. Kemampuan bertanggungjawab.
b. Kesalahan.10
Menurut Leden Marpaung mengemukakan asas hukum pidana
10
kesengajaan (intention/opzet/dolus) dan kealpaan meliputi dua bentuk, yaitu;
sebagai berikut:11
11
a. Unsur objektif
sebagai berikut:
objektif merupakan unsur yang dilarang dan daincam pidana oleh Undang-
a. Suatu tindakan.
b. Suatu akibat.
c. Keadaan (Omstandigheid)
Akan tetapi, penulis lebih cenderung mengikuti unsur-unsur objektif
Sifat ini dapat di hukum dari sifat yang melawan hukum. Sifat dapat
hukuman.
atau suatu kehendak untuk menguasai barang atau kekuasaannya yang telah
nyata dan merupakan Tindakan sebagai pemilik barang, yang tidak memberi
perbuatan memiliki.
dengan keadilan, terlepas apakah perbutan itu akan diancam pidana dalam
suatu Undang-undang atau tidak. Sekalipun tidak dirumuskan sebagai delik
Tindak pidana juga dibedakan atas tindak pidana formil, dan tindak
dititikberatkan pada akibat yang dilarang yaitu tindak pidana ini baru di
anggap telah terjadi atau di anggap telah selesai apabila akibat dilarang itu
terjadi.
pidana berganda, Tindak pidana tunggal adalah tindak pidana yang cukup
Tindak pidana yang dibedakan atas delik aduan dan delik biasa. Delik
aduan adalah perbuatan pidana yang penuntutnya hanya dilakukan jika ada
pengaduan dari pihak yang terkena atau di yang rugikan. Delik aduan
dibedakan dalam dua jenis, yaitu delik aduan absolute dan delik aduan
relative adalah delik yang dilakukan masih dalam lingkungan keluarga. Delik
penuntutnya.
yang tidak berlangsung terus menerus adalah perbuatan pidana yang memiliki
ciri bahwa keadaan yang terlarang tersebut itu tidak berlangsung terus
Jenis tindak pidana juga dibedakan atas delik komisi dan juga delik
omisi. Delik komisi tersebut adalah delik yang berupa pelanggaran terhadap
berbuat sesuatu yang diperintah. Tindak pidana juga dibedakan atas delik
dolus dan delik culpa. Delik dolus adalah delik yang memuat kesengajaan,
sedangkan delik culpa sendiri adalah delik yang memuat unsur kealpaan.
Jenis tindak pidana yang dibedakan di atas biasa dan delik kualifikasi.
Delik biasa adalah bentuk tindak pidana yang paling sederhana, tanpa adanya
para ahli hukum pidana telah mengadakan pembedaan antara berbagai macam
2. Pelanggaran ialah perbuatan yang oleh umum baru disadari sebagai tindak
disebut pelanggaran.
akibat yang tidak dikehendaki. Delik ini baru selesai apabila akibat yang
saksi dimuka pengadilan (Pasal 522 KUHP), tidak menolong orang yang
8. Delik dolus yaitu delik yang memuat unsur kesengajaan, misalnya Pasal
187 KUHP.
9. Delik culpa yaitu Delik yang memuat kealpaan sebagai salah satu unsur,
10. Dari sudut berapa kali perbuatan untuk menjadi suatu larangan.
11. Delik tunggal yaitu delik yang cukup dilakukan dengan perbuatan satu
kali.
12. Delik berangkai yaitu delik yang merumuskan sedemikian rupa sehingga
menyembunyikannya.
14. Delik berlangsung yaitu delik yang mempunyai ciri bahwa keadaan
15. Delik selesai yaitu delik tiada lebih dari suatu perbuatan yang mencakup
17. Delik aduan yaitu delik yang penuntutnya hanya dilakukan apabila ada
KUHP).
18. Delik biasa yaitu tindak pidana yang untuk dilakukannya penentuan pidana
berhak.
b. Teori Terjadinya Tindak Pidana tersebut
buruk, berasal dari kata jahat yang memiliki arti sangat tidak baik, sangat
umum memiliki arti perbuatan yang tidak sesuai dengan hukum yang
berlaku. Berdasarkan arti kejahatan berasal dari kata jahat yang mendapat
nilai dan norma yang berlaku yang telah disahkan oleh hukum tertulis. Ada
oleh masyarakat.
sebagai berikut:12
secara hukum.
kejahatan memiliki arti suatu perilaku yang dilarang oleh Negara karena
dimengerti dari pada sekedar melihat kejahatan Sebagai label atau etiket.
pemburuh dan sebagainya. Kejahatan dari sudut pandang lain, misalnya dari
12
sudut pandang sosiologis, kejahatan dipandang sebagai perbuatan yang
kepada masyarakat luas bahwa mereka terikat oleh seperangkat norma dan
kasus perkara penggelapan yang tercantum dalam pasal 372 KUHP yang
barang sesuatu yang seluruhnya atau Sebagian adalah kepunyaan orang lain,
karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
tertentu bagi barang siapa yang melanggar aturan tersebut. Dapat dikatakan
perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh suatu aturan hukum dilarang
dan diancam pidana asal saja dalam pada itu diingat bahwa larangannya itu
barang yang sama sekali atau sebagainya termasuk kepunyaan orang lain
dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, dihukum
yang hamper sama dengan pencurian dalam pasal 362 KUHP. Bedanya
ialah bahwa pada pencurian barang yang dimiliki itu masih belum berada
waktu dimilikinya barang itu sudah ada di tangan si pembuat tidak dengan
jalan kejahatan.
menemui uang di Jalan lalu diambilnya, Jika pada waktu mengambil itu
sudah ada maksud (niat) untuk memilili uang tersebut, maka peristiwa ini
uang itu akan saya serahkan ke kantor polisi dan betul diserahkannya, maka
A tidak berbuat suatu peristiwa pidana, akan tetapi jika sebelum sampai
dikantor polisi kemudian timbul maksud untuk memiliki uang itu dan
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
disebut juga studi hukum terhadap norma/aturan (law in books) dan dalam
13
B. Lokasi Penelitian
Dalam penulis ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu
a. Data Primer
b. Data Sekunder
penelitian.
untuk mengumpulkan data dari salah satu mengumpulkan data dari salah
satu atau beberapa sumber yang telah ditentutakan oleh peneliti dalam
a. Study Lapangan
wawancara langsung kepada pihak yang terkait dalam hal ini Kepolisian
b. Study Kepustakaan
Study kepustakaan adalah Teknik pengumpulan data yang
Deskriptif tersebut, meliputi isi dan struktur hukum positif, yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi atau makna
objek kajian.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
R. Tresna azas-azas Hukum Pidana Disertasi Beberapa Perbuatan Pidana
Andi Hamzah, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hlm
88.
387/Pid.B/2012/PN.Wp).
Yogyakarta,2013,hlm.78
Isnu Gunaidi, Jonaedi Efendi, Cepat Dan Mudah Memahami Hukum Pidana,
Kencana,Jakarta,2014,hlm. 140
101-102.
Zulfan Kurnia Ainun Najib ‘’Akibat Hukum Penghentian Penyidikan Perkara
Mahkamah Agung dan Hoge Raad, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007)
hlm 406.
Politea,h.
111-146.
Undang-undang
Undang-undang Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.
Sumber-sumber lain
Kepolisian dalam
http://m.hukumonline.com/klinik/detail/It4fc5cd6d05cd/adakah-biaya-untuk-
pencabutan-pengaduan-di-kepolisian.
Bripka Ali Y Lasonago BA Unit Harda Sat Reskrim Polres Ternate Selaku
Yogkyakarta 2017.
http://id.portalgaruda, org/?ref=browse&mod=viewarticle=75031.
Akses http://www.negarahukum.com/hukum/urgensi-penyidikan-dan-
kewenangan-penyidik-dalam-kuhap,html.
https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/view/11090/992.
http://www.lektur.id//
http://pengacaramuslim.com//tindak-pidana-penggelapan/
http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=
http://m.hukumonline.com/klinik/detail/lt4e4a1ff607e98/apakah-penuntutan-
kasus-penggelapan-akan-dihentikan-n-jika-laporan-dicabut.