Anda di halaman 1dari 66

Sistem Operasi

Silabus :
1. Tujuan Mempelajari Sistem Operasi
2. Pengertian Dasar Operating Sistem
3. Pengelolaan Memory (Memory Management)
4. Pengelolaan Processor Utama (Processor Management)
5. Pengelolaan Peralatan (Device Management)

Buku Referensi :
1.Sistem Operasi Edisi kedua, Bambang Heriyanto, Ir.
2.Sistem Operasi, Abas Ali Pangera & Dony Ariyus
3.Sistem Operasi Tb Buku lengkap, Kusnadi S.T., M.Eng.Sc, Kusworo
Anindito, S.T., M.T., Y.Sigit Purnomo W.P., S.T., M.Kom
4.Sistem Operasi, SP Hariningsih
TUJUAN MEMPELAJARI
SISTEM OPERASI (SO)
• Tujuan tertinggi supaya mahasiswa dapat merancang sendiri atau
melakukan modifikasi pada sistem operasi yang telah ada sesuai
kebutuhan yang diinginkan.

• Agar dapat menilai sistem operasi dan memilih alternatif SO sesuai


dengan tujuan sistem berbasis komputer yang akan dibangun,
keputusan memilih sistem operasi merupakan keputusan utama dan
sangat mendasar dalam membangun sistem berbasis komputer.

• Dapat memaksimalkan penggunaan SO agar konsep dan teknik SO


dapat diterapkan pada aplikasi-aplikasi lain.

• Pemakai lebih memiliki ilmu mengapa SO bisa melakukan pekerjaan


yang dikerjakan oleh manusia.
Pengertian Dasar Operating System
• DEFENISI
Sistem operasi adalah Sebuah program yang bertindak sebagai
perantara / interface antara pemakai (user) dengan komputer
(hardware).
Komputer = tubuh, SO = roh

• Secara umum Sistem Operasi adalah Suatu sistem yang terdiri atas
komponen-komponen kerja dan membuat metode kerja yang digunakan
untuk memanfaatkan mesin, sehingga mesin dapat bekerja sesuai
dengan yang diimpikan.

• Fungsi utama Sistem Operasi adalah untuk media interaksi manusia


dengan mesin, artinya bagaimana manusia dapat memahami mesin dan
sebaliknya sehingga merupakan partner yang saling “memahami” untuk
melakukan suatu tugas.

• MAKSUD
Membantu menyediakan sarana serta memberikan lingkungan dimana
pemakai (user) akhirnya dapat menjalankan/ mengeksekusi program.
Sasaran Sistem Operasi :
1.Kenyamanan, membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman
2.Efisien, penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien
3.Berevolusi, sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan
memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang
baru.

TUJUAN
Primer : agar sistem komputer dapat digunakan sesuai dengan
kegunaannya.
Sekunder : dapat menggunakan hardware dengan efisien

Tugas Utama OS
- Sebagai Resource Manager (pengelola seluruh sumber daya sistem
komputer) agar bisa beroperasi secara mudah, benar dan efisien.
– Sebagai Penyedia sekumpulan layanan (extended/virtual machine) dan
disebut juga system calls ke user sehingga memudahkan dan
menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber daya sistem
komputer.
Sasaran SO
Agar seluruh sumberdaya komputer dapat dimanfaatkan secara efektif dan
efisien.
Sumber Daya Komputer adalah semua komponen yang terdapat pada sistem
komputer yang dapat memberikan manfaat.

Sumber daya komputer terdiri dari :


- Sumber daya fisik
- Sumber daya abstrak

Contoh Sumber Daya Fisik


• Perangkat induk (motherboard) merupakan tempat semua komponen-
komponen saling berinteraksi.
• Perangkat masukan : Keyboard, microphone dan sebagainya.
• Perangkat Pointing : mouse, joystick, light-pen, track-ball, touch screen.
• Perangkat Penyimpan Sekunder : Floppy disk, harddisk, tape drive, flash
disk, card reader, optical disk seperti : Laser disc, Compact Disc (cd-rom :
CD-R, CD-RW), MiniDisc dll.
• Perangkat penampil Layar : Monitor CRT (Cathoda Ray Tube), LCD(Liquid
Cristal Display) terdapat pada Laptop dan perangkat display
• Perangkat pencetak : Printer, Plotter
• Perangkat Komunikasi : Modem, eternet card dll.
• Perangkat Memori : Ram, Cache memory, register dsbnya
• Perangkat multimedia : kamera digital, sound card, radio, tv tunner dsbnya.
• Perangkat grafik : digitizer, scanner dsbnya
• Perangkat pengendalian proses yang terhubung ke komputer seperti sensor
(terdapat pada printer) dan aktuator dsbnya.
• Fungsi modem adalah mengubah sinyal analog ke digital dan sebaliknya sinyal
digital ke analog (modulasi de modulasi)
• Fungsi ethernet card adalah sebagai penyambung kabel UTP dalam pembuatan
LAN
Contoh Sumber daya Abstrak :
•Data
- Semaphore (berguna untuk mengendalikan sinkronisasi proses)
- PCB (Process Control Block)
- Tabel Segmen
- Tabel Page
- FAT (File Allocation Table)
Berguna untuk menyimpan informasi tentang isi harddisk.
Contoh : FAT 16, FAT 32.
FAT disimpan dalam harddisk, semakin besar harddisk, maka FAT
semakin besar.
Data yang telah dihapus bisa kembali lagi karena yang dihapus itu
terdapat didalam FAT dan dapat dipanggil lagi dengan program sofware
seperti “Get Data Back”
- Berkas

• Program
Program merupakan kumpulan dari instruksi yang dapat dijalankan oleh
sistem komputer

Program aplikasi yang berguna untuk tujuan tertentu :


- Mengolah kata : Microsoft Word
- Mengolah angka/aritmatik/logika : Microsoft Exccell
Komponen-komponen Sistem Komputer

• Perangkat keras
CPU, RAM, storage (hardisk, floppy disk, CDROM, dsb),
piranti I/O (printer, scanner,dsb)

• Operating System
Mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaan hardware
dari berbagai program aplikasi dan user

• Program-program aplikasi
Pengaturan penggunaan system resources untuk pemecahan
problem kebutuhan user (kompiler, sistem basis data, games,
dan program-program untuk bisnis)

• User
Orang, mesin, atau komputer lain
Jenis Sistem Operasi
1. Sistem Operasi berdasarkan Jumlah Pengguna dan program yang di jalankan
dapat di kategorikan :

a. Single user – Single Tasking :


Satu Komputer hanya bisa digunakan oleh satu user dan hanya bisa menjalankan
satu program di satu waktu, contohnya : DOS (Disk Operating System)

b. Multi User-Single Tasking :


Satu Komputer dapat digunakan oleh banyak user namun tiap user hanya bisa
menjalankan 1 program (aplikasi) di satu waktu, contoh Novell Netware yang
menjalankan SO Network berbasis DR-DOS.

c. Single User – Multi Tasking :


Satu komputer dipakai oleh satu user dan dapat menjalankan banyak program
di satu waktu, contohnya :Windows, MacOS, BeOS, JDS, dll.

d. Multi User – Multi Tasking :


Satu komputer dipakai bersamaan oleh banyak user yang dapat menjalankan
banyak program di satu waktu, contohnya : Unix, Linux, FreeBSB (SO turunan
unix) atau Windows dengan aplikasi Citrix Meta frame, dll.
2. Sistem Operasi berdasarkan hardware komputer yang digunakan, dibedakan
untuk :

a. Komputer PC (Desktop/Laptop)
b. Komputer server

3. Sistem Operasi berdasarkan jenis software dapat dibedakan berdasarkan :


a. Perangkat Lunak Bebas (Free Software)
b. Perangkat Lunak Open Source
c. Perangkat Lunak Public Domain
d. Perangkat Lunak Copylefted
e. Perangkat Lunak Bebas Non-Copylefted
f. Perangkat Lunak GPL-covered
g. Perangkat Lunak GNU
h. Perangkat Lunak Semi Bebas
i. Perangkat LunakBerpemilik
j. Freeware
k. Shareware
l. Perangkat Lunak Komersial
Sistem Komputer dibagi menjadi 4 (empat) komponen : Hardware, Sistem
Operasi, Program Aplikasi dan User.

Gambar Komponen Sistem Komputer


Main Memory

OS

External
Processor
Memory
SUB MODUL PROGRAM SO

• Memory Management
• Processor Management
• Device Management
• Information/File Management

13
MEMORY MANAGEMENT

Memory management bertujuan untuk optimalisasi penggunaan ruang-


ruang main memory di dalam mengalokasikan job-job atau proses.

Fungsi :
1. Mengatur track yang ada pada memory dan mencatat status
dari memory apakah sedang digunakan atau dalam keadaan
free
2. Pada kasus multiprogramming manajemen berguna untuk
menentukan kasus mana yang dapat menggunakan memory
terlebih dahulu.
3. Mengalokasikan memory pada saat processor membutuhkan.
4. Memberitahukan pada memory saat processor tidak
membutuhkan lagi ruang memory
14
MEMORY MANAGEMENT
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam hal pengalokasian
job dalam memory diantaranya :
• SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
• PARTITION ALLOCATION
- Static Partition Allocation
- Dynamic Partition Allocation
* First Fit
* Best Fit
* Worst Fit
• RELOCATABLE PARTITION ALLOCATION
• PAGE
• DEMAND PAGE
• SEGMENT
15
SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
- OS mengatur memory hanya sebagai ruang tunggal
OS (single) yang letaknya bersebelahan (contiguous)
dengan ruang yang ditempati modul program OS.
- Memory hanya ditempati oleh 1 job saja yang
Free Area bersebelahan dengan OS (bukan multi
programming)

Bagan Memory Diketahui :

OS Ukuran memory 1 MB = 1024 Kb


Misalnya dimasukan :
Job A
Job A = 485 Kb

Free area Job B = 100 Kb


Job C = 50 Kb
16
SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
Kelemahan SCA :
1. Pemakaian memory tidak optimal karena banyak terjadinya
fragmentasi
2. Banyak menimbulkan waiting time (waktu tunda)
3. Tidak bisa untuk kasus multi programming
4. Kerja processor tidak optimal
Fragmentasi
Merupakan sisa memory yang terbentuk setelah pengalokasian job,
yang dikenal dengan istilah :
• Internal fragmentasi OS
Fragmentasi terjadi karena kapasitas
job yang akan masuk ke dalam ruang Free area
Job 2 KB
memory berkapasitas lebih kecil dari (1 MB)
ruang memory itu sendiri

• Eksternal fragmentasi OS
Fragmentasi terjadi karena kapasitas
job yang akan masuk ke dalam ruang Free area
memory berkapasitas lebih besar dari (1 KB) Job 2 KB
ruang memory itu sendiri

18
Partition Allocation
• Memory disekat/dibagi ke dalam beberapa ruangan (PARTISI)
Untuk mengatasi kelemahan SCA maka dibuatlah sistem pembagian
memory dalam bentuk partisi-partisi.
OS Ada 2 (dua) teknik pembentukan partisi :
Partisi 1 - Static
- Dynamic
Partisi 2 Kelebihan PA :
…… • Dapat digunakan untuk kasus multi programming
Partisi n • Mengurangi terjadinya fragmentasi
• Mengurangi Waiting Time

Kelemahan PA :
• Kinerja Processor menjadi lambat
• Banyak terjadi fragmentasi internal karena penggunaan partisi
tidak optimal
• Pekerjaan SO menjadi lebih rumit 19
Static Partition Allocation
 Pembentukan Partisi sebelum terjadinya penglokasian job
 Jumlah dan ukuran partisi tetap
 Satu job hanya dalam satu partisi
 Satu partisi hanya untuk 1 job
 Kemungkinan fragmentasi sangat besar  job <> partisi
Contoh :
Akan dialokasikan job-job dengan ukuran :
OS
- Job A = 75 Kb
P1 100 Kb
- Job B = 120 Kb

P2 180 Kb - Job C = 140 Kb


Bagaimanakah keadaan memory setelah job-job
P3 80 Kb tersebut dialokasikan.

P4 20 Kb

20
Static Partition Allocation
Contoh :
Sebuah memory dengan kapasitas 700 Mb akan dialokasikan job-job
sebagai berikut : Job A = 150 Mb, Job B = 200 Mb, Job C = 100 Mb, dan
Job D = 50 Mb. Kapasitas Memory untuk OS = 100 Mb, sedang sisa
ruang memory terbentuk 3 (tiga) partisi dengan ukuran yang sama besar.

a. Tentukan besarnya kapasitas fragmentasi internal dan fragmentasi


eksternal
b. Job apa saja yang terdapat pada antrian?

Dynamic Partition Allocation
Keadaan awal memory seperti Single Contiguous Allocation (SCA)
• Pembentukan partisi terjadi bersamaan dengan teralokasinya job
• Jumlah Partisi dan ukuran tidak tetap
• First Fit  pengalokasian berdasarkan alamat terendah
• Best Fit  berdasarkan sisa memory terkecil
• Worst Fit  berdasarkan sisa memory terbesar
Contoh :

Bagaimana keadaan memory berukuran 1000 Kb jika


OS
terjadi pengalokasian dan dealokasi (terminated) job-job
sebagai berikut : Job A = 100 Kb, Job B = 45 Kb, Job C
= 200 Kb, Job B terminate, Job D = 20 Kb, Job E=300
1000 Kb Kb,Job C terminate dan Job F = 210 Kb

22
Latihan :
1. Suatu memori berkapasitas 2 MB dibagi atas 6 partisi yang masing-
masing berukuran 275 Kb (sisa ruang memory digunakan oleh OS).
Ada beberapa job/proses yang akan antri masuk kedalam memori
yaitu Job1 = 205 Kb, Job2 = 175 Kb, Job3 = 197 Kb, Job4 = 250 Kb,
Job 2 terminated, Job5 = 88 Kb, Job6 = 136 Kb, Job 1 terminated,
Job7 = 275 Kb dan Job8 = 126 Kb. Tentukan bagan memory dengan
metode pemartisian statis. Berapa besar internal fragmentasi
terbentuk?

2. Gambarkan perubahan memory yang terjadi jika pengalokasian job


yang digunakan oleh sistem operasi adalah dynamic partition
allocation (first fit, best fit, worst fit), dimana ukuran memory adalah
sebesar 1000 kb dan sistem operasi membutuhkan memory sebesar
150 kb, dimana event yang terjadi adalah sebagai berikut :
a. Job E = 200 kb
b. Job B = 250 kb
c. Job A = 50 kb
d. Job B termanated
e. Job D = 150 kb
f. Job C = 75 kb
3.
Relocatable Partition Allocation
• Mengumpulkan semua partisi
Contoh :
yang berisikan job ke sebuah
area yang berdekatan, OS OS
sehingga seluruh partisi
kosong juga terkumpul dalam Job 1 (20 Kb) Job 1 (20 Kb)
area yang lain
• Proses ini disebut dengan Job 2 (50 Kb) Job 2 (50 Kb)
proses “COMPACTION” atau
Compaction Job 3 (25 Kb)
“RECOMPACTION” jika Free 30 Kb
dilakukan berulang
• Mengakibatkan free area Job 3 (25 Kb) Job 4 (45 Kb)
yang tersedia lebih besar
Free 15 Kb
• Namun tidak selalu menjamin
bahwa semua job yang Free 45 Kb
Job 4 (45 Kb)
tadinya tidak bisa
dialokasikan, akan langsung
bisa dia alokasian setelah
proses compaction
25
Relocatable Partition Allocation
Kelemahan :
1. Instruksi operating system lebih rumit, karena harus memindahkan
alamat.
2. Memperlambat waktu pemrosesan karena menyita waktu processor
3. Ada kemungkinan free partisi yang terbentuk tetap tidak bisa
ditempati, karena job yang akan dialokasikan relatif lebih besar.

Kelebihan :
Mengurangi fragmentasi, sehingga banyak job yang bisa
dialokasikan.
Latihan :

OS Gambarkan perubahan yang terjadi pada memory jika


terjadi event-event seperti di bawah ini dengan
Job P 100 Kb menggunakan metode dynamic partition allocation
(First Fit, Best Fit dan Worst Fit) :
Free Area
250 Kb 1. Job A = 200 Kb
Job Q 100 Kb 2. Job B = 100 Kb
Job R 75 Kb 3. Job R terminated
4. Job C = 50 Kb
Job S 200 Kb
5. Compaction
Free Area 225 Kb
6. Job D = 100 Kb
Job T 100 Kb
7. Job U terminated
Job U 150 Kb
8. Job E = 225 Kb
3.

d. Proses Compaction
e. Dealokasi Job F dan Job I
f. Alokasi Job K dan L dengan ukuran
masing-masing 240 kb dan 450 Kb

PAGE
Page  job yang dibagi kedalam ukuran yang sama
• Block  memory yang dibagi ke dalam ukuran yang sama
• Satu block hanya untuk satu page
• Sebuah page dapat dialokasikan ke dalam lebih dari satu block
• Page Map Table (PMT)  tabel yang berisikan informasi tentang
alamat PAGE di dalam memory untuk menghubungkan page dan
block
PMT Memory
Job A P B OS
Page 0 p0 3 Free area Block 0
Page1 p1 7
Page 1 Block 1
Job B Page 0 Block 2
Page0 p0 2 Page 0 Block 3
Page1 p1 1
Page2 p2 4 Page 2 Block 4
Free area Block 5
Free area Block 6
Page 1 Block 7

29
PAGE
Kelebihan :
1. Mengurangi fragmentasi
2. Meningkatkan level multiprogramming
3. Penggunaan processor dan memory lebih optimal

Kekurangan :
1. Ruang memory banyak ditempati oleh PMT
2. Pemrosesan relatif lebih lambat (slow down) atau overhead
processor banyak terpakai untuk menangani (mengubah) isi PMT
PAGE
Pada teknik page ini masih terdapat masalah fragmentasi, khususnya internal
fragmentasi. Fragmentasi yang terjadi karena :
1. Ukuran page lebih kecil dari ukuran block

Page 0 (100 Kb) OS

Page 1 (100 Kb) Page 0 (100 Kb) Block 0


Free

Page 1 (100 Kb)


Block 1
Free

2. Ukuran page lebih besar dari ukuran block

Page 0 (150 Kb) OS


Page 0 Block 0

Page 1 (150 Kb) Page 0


Block 1
Free
Block 2
Page 1
Page 1
Block 3
Free

DEMAND PAGE
Page yang dialokasikan ke dalam block hanyalah page yang
dibutuhkan oleh processor
• Page yang tidak dibutuhkan akan disimpan di dalam auxilliary
memory
AM MM CPU

• Sering terjadi PAGE REMOVAL


• Page Reference Contoh : 1 0 2 1 3 1 2 0 3 2 0 1
• Page Fetch
• Page Replacement
• Page Faulted
• Page Successive

32
Teknik Pengalokasian Block pada Demand Page
• First In First Out (FIFO)
Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang
dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM)
adalah page yang pertama kali masuk ke dalam block.
block

• Least Recently Used (LRU)


Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang
dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM)
adalah page yang telah lama digunakan oleh processor.
processor

• Optimal Replacement (OR)


Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang
dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM)
adalah page yang masih lama lagi akan dialokasikan /
digunakan oleh processor.
processor Perbandingan tersebut dilakukan
dengan melihat page reference yang ada.
33
Contoh :
1. Main memory yang berkapasitas 2 MB (1 MB = 1024 Kb) digunakan oleh
OS sebesar 98 Kb. Sisa memory dibagi dalam bentuk block-block yang
sama besar sebanyak 13 Block. Terdapat 3 antrian job-job yaitu : Job X(600
Kb) = 4 page, Job Y (300 Kb) = 2 page, Job Z (450 Kb) = 3 page.
Dimana PMT masing-masing job adalah :
a. PMT Job X alokasi page pada block 11, 3, 5, 1
b. PMT Job Y alokasi page pada block 2, 0
c. PMT Job Z alokasi page pada block 4, 6, 8
Gambarkan bentuk bagan memory setelah dialokasikan Job X, Y dan Z.
Tentukan berapakan jumlah block kosong dan total ukuran block kosong
tersebut.

2. Berdasarkan soal no. 1, setelah job X, Y, dan Z dialokasikan ada Job W


datang yang terdiri dari 5 page (0, 1, 2, 3, 4) dengan ukuran yang sama
masing-masing 150 Kb. Job tersebut juga akan dialokasikan pada block
kosong menggunakan Demand Page dengan Page Reference sebagai
berikut : 0 1 3 4 2 0 1 2 3 0 4 2 1 3 1 4 3 2 1 3. Tentukan jumlah Page
Successive dan Page Faulted yang terjadi dengan menggunakan salah satu
teknik (FIFO/LRU/OR).
34
SEGMENT
Pada teknik ini digunakan cara program overlays, artinya ketika program
ditulis, dibagi-bagi menjadi suatu program utama (main program) dan
beberapa program bagian (program overlay)

Main memory dibagi ke dalam beberapa area yang disebut dengan


SEGMENT yaitu :
* Main program area  untuk program utama
* Program Overlay Area  untuk program overlay, dapat dipakai
bergantian dengan program overlay lain.
Program Memory

Program OS
Utama

Program Main
Segment
Overlay Program Area

Program Program
Segment
Overlay Overlay Area
35
PROCESSOR MANAGEMENT
• Long Term Scheduler (LTS)
 penjadwalan Job
 jarang, karena jarak kedatangan job bisa dalam waktu bermenit-menit

• Short Term Scheduller (STS)


 penjadwalan processor
 paling sedikit setiap 10 milidetik

Fungsi Komputer
Pengolahan Instruksi pada sistem komputer terdiri dari 2 (dua) langkah yaitu :
1. Instruksi baca (fetch) CPU ke Memory
2. CPU mengeksekusi setiap instruksi yang ada.
36
PROCESS STATE-DIAGRAM
PROCESSOR MANAGEMENT
Sistem Penjadwalan Processor
• First Come First Serve (FCFS)
• Shortest Job First (SJF)
• Preemptive Shortest Job First (PSJF)
• High Penalty Ratio Next (HPRN)
• Round Robin (RR)
• Penjadwalan untuk lingkungan mutli programming

Variabel yang digunakan dalam penjadwalan


• Arrival Time (AT)  Waktu kedatangan
• Start Time (ST)  Waktu sebuah job mulai diproses
• Run Time (RT)  Lamanya sebuah job diproses
• Wait Time (WT)  Waktu tunggu sebuah job
• Finish Time (FT)  Waktu proses selesai dikerjakan
• Turn Arround Time (TAT)  Lamanya job berada dalam memory
• Average Turn Arround Time (Avr TAT)  Waktu rata-rata job berada dalam
Memory
38
First Come First Serve
• Job yang pertama datang akan dilayani pertama kali
• Jika datang bersamaan, processor akan melayani salah satu di
antaranya

Job AT RT ST FT TAT ∑TAT


A 8.00 20’ AVR TAT =
∑Job
B 8.15 15’
C 8.10 25’
Job
25
C-
*
15
B- *

20
A -*

‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘
800 10 20 30 40 50 ‘ 900 Waktu

39
Shortest Job First
• Job yang memiliki run time terkecil dalam antrian akan dilayani pertama
kali
• Jika run time sama FCFS
Job AT RT ST FT TAT ∑TAT
AVR TAT =
A 8.00 20’ ∑Job
B 8.15 15’
C 8.10 25’
Job
25
C-
*
15
B-
*
20

A -*

‘ ‘ ‘ ‘ ‘
800 10 20 30 40 50 9‘ 00 Waktu

40
Preemptive Shortest Job First
• Berdasarkan Run time terkecil, yang dibandingkan pada 2 masa :
- Di awal kedatangan
- Saat job lain datang

• Hak preemptive  hak sebuah job menghentikan proses job lain

• Jika sisa RT Job yang sedang diproses (mis : Sisa RT Job A > RT
Job B yang baru datang)  Job A masuk ke dalam antrian dan
Job B diproses.

• Sebaliknya (mis : Sisa RT Job A < RT Job B yang baru datang) 


Job B masuk ke dalam antrian dan proses terhadap Job A
dilanjutkan.

41
Preemptive Shortest Job First

Job AT RT ST FT TAT ∑TAT


A 8.00 40’ AVR TAT =
∑Job
B 8.15 15’
C 8.10 25’

Job
C

800 10 20 30 40 50 900 10 20 30 40 Waktu

42
High Penalty Ratio Next
• Job dengan nilai Penalty Ratio tertinggi akan mendapat prioritas
untuk terlebih dahulu diproses

• Penalty Ratio = TAT / RT

• Penalty Ratio = (RT + WT) / RT

• Jika nilai PR sama  FCFS

43
High Penalty Ratio Next

Job AT RT ST FT TAT ∑TAT


A 8.00 20’ AVR TAT =
∑Job
B 8.15 15’
C 8.10 25’

Job
C

800 10 20 30 40 50 900 Waktu

44
Round Robin
• Setiap Job seolah-olah memiliki hak preemptive

• Setiap Job memiliki TIME SLICING (QUANTUM WAKTU) yang


sama

• Job yang telah habis quantum waktunya, akan masuk ke dalam


antrian untuk selanjutnya proses dilanjutkan oleh job lain dengan
quantum waktu yang sama

45
Round Robin

Job AT RT ST FT TAT Quantum Waktu = 10


A 8.00 20’
∑TAT
B 8.15 15’ AVR TAT =
C 8.05 25’ ∑Job

Job
25
C-
*
15
B- *

20
A -*

‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘
800 05 10 20 30 40 50 900 Waktu

46
Latihan/PR :
Job D datang pada jam 08.20 dengan runtime
sebesar 30 menit, 10 menit sebelum Job D telah
datang job E dengan runtime 20 menit lebih besar
daripada runtime job D. Job A datang pada jam
08.40 dengan runtime sama besar dengan runtime
Job D. Ternyata 5 menit sebelum job E datang
telah datang pula Job C dengan runtime 20 menit,
sedangkan job B datang lebih awal 40 menit dari
job A dengan runtimenya 40 menit.
Tentukan Average Turn Arround Time (AVR-TAT)
dari job-job di atas dengan metode : FCFS, SJF,
PSJF, HPRN dan RR (Q=10 Menit).
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming

• Multiprogramming  processor dapat melayani pemrosesan lebih


dari satu job pada saat yang bersamaan
• Diterapkannya teknik Time Slicing
• Disebut juga dengan Elapsed Time
 setiap satu satuan waktu processor akan terbagi-bagi untuk job
yang ada.
 mis : dalam 10 menit, jika ada 1 job, maka keseluruhan waktu
processor adalah untuk job tsb. Jika ada 2 job, maka
masing-masing job akan mendapat ½ dari 10 menit, jika
ada 3 job, masing-masing job akan mendapat 1/3 dari 10
menit, dst
Bagian-bagian tersebut dikenal dgn istilah HEADAWAY PER JOB

48
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Contoh :

Job AT RT ST FT TAT ∑TAT


AVR TAT =
A 8.10 40’ ∑Job
B 8.00 60’
C 8.30 50’

Job
C-
B-

A-

‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ 00 ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ 00 ‘ ‘ ‘
08. 00
10 20 30 40 50 09. 10 20 30 40 50 10. 10 20 30 Waktu
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Tabel Informasi :

Jam Even Jml. Job yang Elapsed Headway/ Job RT/Sisa


di Proses Time Job RT
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Di dalam melakukan penjadwalan pada lingkungan multi programming
perlu diperhatikan jumlah memory yang dibutuhkan oleh job dan
disesuaikan dengan jumlah memory yang tersedia.

Ada kemungkinan sebuah job yang sudah datang tidak dapat langsung
diproses karena memory yang dibutuhkan tidak tersedia atau sedang
digunakan oleh job lain, sehingga job tersebut harus menunggu
sampai ada job yang selesai dan melepas ruang memory yang
digunakan.

51
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Contoh :

Job AT RT MN ST FT TAT Memory yang tersedia


170 kb
A 8.10 40’ 60 kb
B 8.00 60’ 80 kb ∑TAT
AVR TAT =
C 8.30 50’ 90 kb ∑Job

Job
C-
B-

A-

‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ 00 ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘
08. 00
10 20 30 40 50 09. 10 20 30 40 50 10.00
10 20 30 Waktu
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Tabel Informasi :

Jam Even Jml. Job yang Elapsed Headway/ Job Memory RT/
di Proses Time Job Need Sisa RT
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Latihan :

Job AT RT MN ST FT TAT
A 8.40 30’ 10 kb
B 8.00 40’ 50 kb
C 8.05 20’ 80 kb
D 8.20 30’ 30 kb
E 8.10 50’ 90 kb

Tentukan Average TAT dari job-job di atas, dimana kapasitas memory


yang tersedia adalah 100 kb. Lengkapi dengan tabel informasinya.
DEVICE MANAGEMENT
• Fungsi :
- Mengirim perintah ke I/O device agar menyediakan
layanan
- Menangani interupsi I/O device
- Menangani kesalahan pada I/O device
- Menyediakan interface ke pemakai

56
DEVICE MANAGEMENT
Karena tugas utama ke empat modul os adalah melakukan sinkronisasi,
apabila tidak terjadi sinkronisasi, maka akan timbul :

1. Race Condition
Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses meminta satu
aktifitas pemrosesan resource yang sama pada waktu yang
bersamaan.

OS
Proses A
Proses B Printer

Proses N
DEVICE MANAGEMENT
2. Deadly Embrace
Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses saling menunggu
dan tidak mengetahui kapan mendapatkan resource yang dibutuhkan
(device), melakukan operasi pemesanan (request) dan melepas (release)
resource/device yang ada.

OS Jika Deadly terjadi,


Proses A maka akan timbul suatu
Request kondisi yang disebut
Proses B Printer
dengan deadlock yaitu
Proses C dimana secara
Proses D keseluruhan
pemrosesan tidak
Proses E dapat berlangsung
Proses F ase
ele Device
R
Proses G
Management Disk
• Salah satu contoh I/O Device adalah diskette yang merupakan
media penyimpanan eksternal.

• Tiap kali melakukan pengaksesan akan terjadi pergerakan mekanik


dari head drivenya untuk mencari lokasi (track/silinder) di permukaan
disk yang berisi data yang akan diakses.

• Semua ini dikendalikan oleh modul OS yaitu devive manajemen

• OS mengontrol pergerakan mekanik dari head drive untuk membaca


lokasi (track/silinder) tempat data disimpan.

• Logika :
* FCFS * Shortest Seek First
* Look * Circular-Look
* Scan * Circular-Scan
59
Management Disk
• FCFS
Yaitu Nomor track yang dilayani adalah berdasarkan urutan
terdepan pada daftar antrian track yang dibentuk oleh modul OS
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

60
Management Disk
• SHORTEST SEEK FIRST
Yaitu Head akan menuju kearah track yang berada dekat dengan
track yang sedang diakses, sehingga setiap kali melakukan
pengaksesan terhadap track berikutnya harus selalu dilakukan
perbandingan atau pembedaan track yang dilewati.

Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
36 20 55 70 85 12 63 46 30 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

61
Management Disk
• LOOK
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dalam daftar
urutan sehingga setiap track yang dilalui akan di akses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terbesar dalam daftar dan setiap
track yang dilalui akan langsung diakses.

Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

62
Management Disk
• Circular-LOOK (C-LOOK)
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dari media
penyimpanan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terbesar dari media penyimpanan
dan setiap track yang dilalui akan langsung diakses.

Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

63
Management Disk
• SCAN
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dalam daftar
urutan sehingga setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terkecil dalam daftar urutan dan
setiap track yang dilalui akan langsung di akses.

Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

64
Management Disk
• Circular-SCAN (C-SCAN)
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dari media
penyimpanan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terkecil dari media penyimpanan
dan setiap track yang dilalui akan langsung di akses.

Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).

Jawab :

65
Pada Device Management terdapat (list) lokasi/track yang akan di akses :
52, 30, 78, 83, 20, 27, 13, 95, 4, 7
Dimana track seluruhnya 100 track (0-99) dan posisi awal head pada track
(read write head = 60).

Gambarkan grafik posisi head dan tentukan total track yang dilewati dengan
teknik :
a. SSF, C-SCAN, dan LOOK serta (beri alasan yang singkat teknik mana
yang terbaik)
b. FCFS, C-LOOK dan SCAN serta (beri alasan yang singkat teknik mana
yang terbaik)

Anda mungkin juga menyukai