Silabus :
1. Tujuan Mempelajari Sistem Operasi
2. Pengertian Dasar Operating Sistem
3. Pengelolaan Memory (Memory Management)
4. Pengelolaan Processor Utama (Processor Management)
5. Pengelolaan Peralatan (Device Management)
Buku Referensi :
1.Sistem Operasi Edisi kedua, Bambang Heriyanto, Ir.
2.Sistem Operasi, Abas Ali Pangera & Dony Ariyus
3.Sistem Operasi Tb Buku lengkap, Kusnadi S.T., M.Eng.Sc, Kusworo
Anindito, S.T., M.T., Y.Sigit Purnomo W.P., S.T., M.Kom
4.Sistem Operasi, SP Hariningsih
TUJUAN MEMPELAJARI
SISTEM OPERASI (SO)
• Tujuan tertinggi supaya mahasiswa dapat merancang sendiri atau
melakukan modifikasi pada sistem operasi yang telah ada sesuai
kebutuhan yang diinginkan.
• Secara umum Sistem Operasi adalah Suatu sistem yang terdiri atas
komponen-komponen kerja dan membuat metode kerja yang digunakan
untuk memanfaatkan mesin, sehingga mesin dapat bekerja sesuai
dengan yang diimpikan.
• MAKSUD
Membantu menyediakan sarana serta memberikan lingkungan dimana
pemakai (user) akhirnya dapat menjalankan/ mengeksekusi program.
Sasaran Sistem Operasi :
1.Kenyamanan, membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman
2.Efisien, penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien
3.Berevolusi, sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan
memudahkan pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang
baru.
TUJUAN
Primer : agar sistem komputer dapat digunakan sesuai dengan
kegunaannya.
Sekunder : dapat menggunakan hardware dengan efisien
Tugas Utama OS
- Sebagai Resource Manager (pengelola seluruh sumber daya sistem
komputer) agar bisa beroperasi secara mudah, benar dan efisien.
– Sebagai Penyedia sekumpulan layanan (extended/virtual machine) dan
disebut juga system calls ke user sehingga memudahkan dan
menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber daya sistem
komputer.
Sasaran SO
Agar seluruh sumberdaya komputer dapat dimanfaatkan secara efektif dan
efisien.
Sumber Daya Komputer adalah semua komponen yang terdapat pada sistem
komputer yang dapat memberikan manfaat.
• Program
Program merupakan kumpulan dari instruksi yang dapat dijalankan oleh
sistem komputer
• Perangkat keras
CPU, RAM, storage (hardisk, floppy disk, CDROM, dsb),
piranti I/O (printer, scanner,dsb)
• Operating System
Mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaan hardware
dari berbagai program aplikasi dan user
• Program-program aplikasi
Pengaturan penggunaan system resources untuk pemecahan
problem kebutuhan user (kompiler, sistem basis data, games,
dan program-program untuk bisnis)
• User
Orang, mesin, atau komputer lain
Jenis Sistem Operasi
1. Sistem Operasi berdasarkan Jumlah Pengguna dan program yang di jalankan
dapat di kategorikan :
a. Komputer PC (Desktop/Laptop)
b. Komputer server
OS
External
Processor
Memory
SUB MODUL PROGRAM SO
• Memory Management
• Processor Management
• Device Management
• Information/File Management
13
MEMORY MANAGEMENT
Fungsi :
1. Mengatur track yang ada pada memory dan mencatat status
dari memory apakah sedang digunakan atau dalam keadaan
free
2. Pada kasus multiprogramming manajemen berguna untuk
menentukan kasus mana yang dapat menggunakan memory
terlebih dahulu.
3. Mengalokasikan memory pada saat processor membutuhkan.
4. Memberitahukan pada memory saat processor tidak
membutuhkan lagi ruang memory
14
MEMORY MANAGEMENT
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam hal pengalokasian
job dalam memory diantaranya :
• SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
• PARTITION ALLOCATION
- Static Partition Allocation
- Dynamic Partition Allocation
* First Fit
* Best Fit
* Worst Fit
• RELOCATABLE PARTITION ALLOCATION
• PAGE
• DEMAND PAGE
• SEGMENT
15
SINGLE CONTIGUOUS ALLOCATION
- OS mengatur memory hanya sebagai ruang tunggal
OS (single) yang letaknya bersebelahan (contiguous)
dengan ruang yang ditempati modul program OS.
- Memory hanya ditempati oleh 1 job saja yang
Free Area bersebelahan dengan OS (bukan multi
programming)
• Eksternal fragmentasi OS
Fragmentasi terjadi karena kapasitas
job yang akan masuk ke dalam ruang Free area
memory berkapasitas lebih besar dari (1 KB) Job 2 KB
ruang memory itu sendiri
18
Partition Allocation
• Memory disekat/dibagi ke dalam beberapa ruangan (PARTISI)
Untuk mengatasi kelemahan SCA maka dibuatlah sistem pembagian
memory dalam bentuk partisi-partisi.
OS Ada 2 (dua) teknik pembentukan partisi :
Partisi 1 - Static
- Dynamic
Partisi 2 Kelebihan PA :
…… • Dapat digunakan untuk kasus multi programming
Partisi n • Mengurangi terjadinya fragmentasi
• Mengurangi Waiting Time
Kelemahan PA :
• Kinerja Processor menjadi lambat
• Banyak terjadi fragmentasi internal karena penggunaan partisi
tidak optimal
• Pekerjaan SO menjadi lebih rumit 19
Static Partition Allocation
Pembentukan Partisi sebelum terjadinya penglokasian job
Jumlah dan ukuran partisi tetap
Satu job hanya dalam satu partisi
Satu partisi hanya untuk 1 job
Kemungkinan fragmentasi sangat besar job <> partisi
Contoh :
Akan dialokasikan job-job dengan ukuran :
OS
- Job A = 75 Kb
P1 100 Kb
- Job B = 120 Kb
P4 20 Kb
20
Static Partition Allocation
Contoh :
Sebuah memory dengan kapasitas 700 Mb akan dialokasikan job-job
sebagai berikut : Job A = 150 Mb, Job B = 200 Mb, Job C = 100 Mb, dan
Job D = 50 Mb. Kapasitas Memory untuk OS = 100 Mb, sedang sisa
ruang memory terbentuk 3 (tiga) partisi dengan ukuran yang sama besar.
22
Latihan :
1. Suatu memori berkapasitas 2 MB dibagi atas 6 partisi yang masing-
masing berukuran 275 Kb (sisa ruang memory digunakan oleh OS).
Ada beberapa job/proses yang akan antri masuk kedalam memori
yaitu Job1 = 205 Kb, Job2 = 175 Kb, Job3 = 197 Kb, Job4 = 250 Kb,
Job 2 terminated, Job5 = 88 Kb, Job6 = 136 Kb, Job 1 terminated,
Job7 = 275 Kb dan Job8 = 126 Kb. Tentukan bagan memory dengan
metode pemartisian statis. Berapa besar internal fragmentasi
terbentuk?
Kelebihan :
Mengurangi fragmentasi, sehingga banyak job yang bisa
dialokasikan.
Latihan :
d. Proses Compaction
e. Dealokasi Job F dan Job I
f. Alokasi Job K dan L dengan ukuran
masing-masing 240 kb dan 450 Kb
•
PAGE
Page job yang dibagi kedalam ukuran yang sama
• Block memory yang dibagi ke dalam ukuran yang sama
• Satu block hanya untuk satu page
• Sebuah page dapat dialokasikan ke dalam lebih dari satu block
• Page Map Table (PMT) tabel yang berisikan informasi tentang
alamat PAGE di dalam memory untuk menghubungkan page dan
block
PMT Memory
Job A P B OS
Page 0 p0 3 Free area Block 0
Page1 p1 7
Page 1 Block 1
Job B Page 0 Block 2
Page0 p0 2 Page 0 Block 3
Page1 p1 1
Page2 p2 4 Page 2 Block 4
Free area Block 5
Free area Block 6
Page 1 Block 7
29
PAGE
Kelebihan :
1. Mengurangi fragmentasi
2. Meningkatkan level multiprogramming
3. Penggunaan processor dan memory lebih optimal
Kekurangan :
1. Ruang memory banyak ditempati oleh PMT
2. Pemrosesan relatif lebih lambat (slow down) atau overhead
processor banyak terpakai untuk menangani (mengubah) isi PMT
PAGE
Pada teknik page ini masih terdapat masalah fragmentasi, khususnya internal
fragmentasi. Fragmentasi yang terjadi karena :
1. Ukuran page lebih kecil dari ukuran block
32
Teknik Pengalokasian Block pada Demand Page
• First In First Out (FIFO)
Yaitu : Page yang harus digantikan posisinya oleh page lain yang
dibutuhkan oleh processor / dikembalikan ke Auxiliari Memory (AM)
adalah page yang pertama kali masuk ke dalam block.
block
Program OS
Utama
Program Main
Segment
Overlay Program Area
Program Program
Segment
Overlay Overlay Area
35
PROCESSOR MANAGEMENT
• Long Term Scheduler (LTS)
penjadwalan Job
jarang, karena jarak kedatangan job bisa dalam waktu bermenit-menit
Fungsi Komputer
Pengolahan Instruksi pada sistem komputer terdiri dari 2 (dua) langkah yaitu :
1. Instruksi baca (fetch) CPU ke Memory
2. CPU mengeksekusi setiap instruksi yang ada.
36
PROCESS STATE-DIAGRAM
PROCESSOR MANAGEMENT
Sistem Penjadwalan Processor
• First Come First Serve (FCFS)
• Shortest Job First (SJF)
• Preemptive Shortest Job First (PSJF)
• High Penalty Ratio Next (HPRN)
• Round Robin (RR)
• Penjadwalan untuk lingkungan mutli programming
20
A -*
‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘
800 10 20 30 40 50 ‘ 900 Waktu
39
Shortest Job First
• Job yang memiliki run time terkecil dalam antrian akan dilayani pertama
kali
• Jika run time sama FCFS
Job AT RT ST FT TAT ∑TAT
AVR TAT =
A 8.00 20’ ∑Job
B 8.15 15’
C 8.10 25’
Job
25
C-
*
15
B-
*
20
A -*
‘ ‘ ‘ ‘ ‘
800 10 20 30 40 50 9‘ 00 Waktu
40
Preemptive Shortest Job First
• Berdasarkan Run time terkecil, yang dibandingkan pada 2 masa :
- Di awal kedatangan
- Saat job lain datang
• Jika sisa RT Job yang sedang diproses (mis : Sisa RT Job A > RT
Job B yang baru datang) Job A masuk ke dalam antrian dan
Job B diproses.
41
Preemptive Shortest Job First
Job
C
42
High Penalty Ratio Next
• Job dengan nilai Penalty Ratio tertinggi akan mendapat prioritas
untuk terlebih dahulu diproses
43
High Penalty Ratio Next
Job
C
44
Round Robin
• Setiap Job seolah-olah memiliki hak preemptive
45
Round Robin
Job
25
C-
*
15
B- *
20
A -*
‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘
800 05 10 20 30 40 50 900 Waktu
46
Latihan/PR :
Job D datang pada jam 08.20 dengan runtime
sebesar 30 menit, 10 menit sebelum Job D telah
datang job E dengan runtime 20 menit lebih besar
daripada runtime job D. Job A datang pada jam
08.40 dengan runtime sama besar dengan runtime
Job D. Ternyata 5 menit sebelum job E datang
telah datang pula Job C dengan runtime 20 menit,
sedangkan job B datang lebih awal 40 menit dari
job A dengan runtimenya 40 menit.
Tentukan Average Turn Arround Time (AVR-TAT)
dari job-job di atas dengan metode : FCFS, SJF,
PSJF, HPRN dan RR (Q=10 Menit).
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
48
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Contoh :
Job
C-
B-
A-
‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ 00 ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ 00 ‘ ‘ ‘
08. 00
10 20 30 40 50 09. 10 20 30 40 50 10. 10 20 30 Waktu
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Tabel Informasi :
Ada kemungkinan sebuah job yang sudah datang tidak dapat langsung
diproses karena memory yang dibutuhkan tidak tersedia atau sedang
digunakan oleh job lain, sehingga job tersebut harus menunggu
sampai ada job yang selesai dan melepas ruang memory yang
digunakan.
51
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Contoh :
Job
C-
B-
A-
‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ 00 ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘
08. 00
10 20 30 40 50 09. 10 20 30 40 50 10.00
10 20 30 Waktu
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Tabel Informasi :
Jam Even Jml. Job yang Elapsed Headway/ Job Memory RT/
di Proses Time Job Need Sisa RT
Pemrosesan di Lingkungan Multi Programming
Latihan :
Job AT RT MN ST FT TAT
A 8.40 30’ 10 kb
B 8.00 40’ 50 kb
C 8.05 20’ 80 kb
D 8.20 30’ 30 kb
E 8.10 50’ 90 kb
56
DEVICE MANAGEMENT
Karena tugas utama ke empat modul os adalah melakukan sinkronisasi,
apabila tidak terjadi sinkronisasi, maka akan timbul :
1. Race Condition
Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses meminta satu
aktifitas pemrosesan resource yang sama pada waktu yang
bersamaan.
OS
Proses A
Proses B Printer
Proses N
DEVICE MANAGEMENT
2. Deadly Embrace
Yaitu suatu keadaan dimana lebih dari satu job/proses saling menunggu
dan tidak mengetahui kapan mendapatkan resource yang dibutuhkan
(device), melakukan operasi pemesanan (request) dan melepas (release)
resource/device yang ada.
• Logika :
* FCFS * Shortest Seek First
* Look * Circular-Look
* Scan * Circular-Scan
59
Management Disk
• FCFS
Yaitu Nomor track yang dilayani adalah berdasarkan urutan
terdepan pada daftar antrian track yang dibentuk oleh modul OS
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
60
Management Disk
• SHORTEST SEEK FIRST
Yaitu Head akan menuju kearah track yang berada dekat dengan
track yang sedang diakses, sehingga setiap kali melakukan
pengaksesan terhadap track berikutnya harus selalu dilakukan
perbandingan atau pembedaan track yang dilewati.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
36 20 55 70 85 12 63 46 30 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
61
Management Disk
• LOOK
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dalam daftar
urutan sehingga setiap track yang dilalui akan di akses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terbesar dalam daftar dan setiap
track yang dilalui akan langsung diakses.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
62
Management Disk
• Circular-LOOK (C-LOOK)
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terkecil dari media
penyimpanan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terbesar dari media penyimpanan
dan setiap track yang dilalui akan langsung diakses.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
63
Management Disk
• SCAN
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dalam daftar
urutan sehingga setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terkecil dalam daftar urutan dan
setiap track yang dilalui akan langsung di akses.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
64
Management Disk
• Circular-SCAN (C-SCAN)
Yaitu Head akan menuju kearah track yang terbesar dari media
penyimpanan dan setiap track yang dilalui akan diakses. Kemudian
head akan menuju ke arah track terkecil dari media penyimpanan
dan setiap track yang dilalui akan langsung di akses.
Contoh :
Lokasi/track yang akan diakses adalah :
45 20 53 70 85 12 60 47 35 75
Jumlah track seluruhnya adalah 100 (0 – 99) dan posisi awal head
pada track 50 (RWH=50).
Jawab :
65
Pada Device Management terdapat (list) lokasi/track yang akan di akses :
52, 30, 78, 83, 20, 27, 13, 95, 4, 7
Dimana track seluruhnya 100 track (0-99) dan posisi awal head pada track
(read write head = 60).
Gambarkan grafik posisi head dan tentukan total track yang dilewati dengan
teknik :
a. SSF, C-SCAN, dan LOOK serta (beri alasan yang singkat teknik mana
yang terbaik)
b. FCFS, C-LOOK dan SCAN serta (beri alasan yang singkat teknik mana
yang terbaik)