Anda di halaman 1dari 24

SKENARIO 1

RUANG 8

P2A0,

24 thn, datang dgn keluhan keluar AKDR yg baru dipasang. Penderita baru saja melahirkan dgn persalinan normal 1 minggu yg lalu & sementara ini belum merencanakan untuk hamil lagi. Pemeriksaan masa nifas dalam batas normal.

KALIMAT KUNCI
Wanita, 24 thn, P2A0 Keluhan AKDR yg baru dipasang

ANAMNESIS
Identitas -Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama Keluhan utama : keluar AKDR yg baru dipasang Keluhan penyerta Riwayat persalinan sebelumnya Riwayat penyakit dahulu Siklus haid Riwayat pengobatan Riwayat hubungan seks

PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital Mengukur TB, BB Mengukur TD, denyut nadi, suhu dan respirasi. 2. Tanda umum Kepala dan leher -Periksa terjadi edem pada wajah

-Periksa mata a. pucat pada kelopak bagian bawah b. berwarna kuning c. konjungtivitas - Periksa ada rahang pucat dan pemeriksaan gigi - Periksa dan meraba leher untuk mengetahui: a. Pembesaran kelenjar tiroid b. Pembesaran pembuluh limfe

Dada

-Paru-paru Inspeksi: kesimetrisan bentuk, gerak pernafasan, warna kulit dada, retraksi, jaringan perut. Palpasi: gerakan dinding dada. Perkusi: batas-batas paru secara sistematis. Aukultasi: bagian anterior.

-Jantung Nilai bunyi jantung -Payudara Bentuk, ukuran simetris atau tidak. Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam. Adanya retraksi atau tidak pada saat pasien mengangkat tangan ke atas kepala.

3. Pemeriksaan keadaan reproduksi Perubahan ligamen Perubahan pada serviks Lokia Perubahan pada vulva, vagina & Perineum Pemeriksaan pada kontrasepsi khususnya kontrasepsi oral (pil KB)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG Pemeriksaan kadar gula darah Pemeriksaan kadar kolesterol Pemeriksaan tekanan darah dan fungsi hati (tes komponen SGOT dan SGPT)

ETIOLOGI

Penyebab ekspulsi
AKDR dalam kavum uteri Reaksi radang Lokal pada endometrium

Kontraksi uretus

prostaglandin meningkat

EKSPULSI AKDR

EKSPULSI DIPERNGARUHI JUGA OLEH:


Umur dan paritas umur wanita muda > wanita tua paritas paritas rendah > paritas lebih tinggi Jenis dan ukuran Ekspulsi dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai, makin elastis sifatnya makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi. Ukuran yang terlalu besar atau kecil juga dpt mempengaruhi ekspulsi (Ukuran AKDR kecil > besar) Faktor psikis motilitas uterus dapat dipengaruhi oleh faktor psikis, terutama pada wanita yang emosional, ketakutan dan psikis labil.

EPIDEMIOLOGI Berdasarkan data dari SDKI 2002 2003, angka pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) mengalami peningkatan dari 57,4% pada tahun 1997 menjadi 60,3% pada tahun 2003. Menurut SDKI 2002-2003 Pada tahun 2003, kontrasepsi yang banyak digunakan adalah metode suntikan (49,1 persen), pil (23,3 persen), IUD/spiral, (10,9 persen), implant (7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP (0,7 persen).

MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI


1. 2. 3. 4. 5. 6.

AKDR Suntikan Implant Pil Kontrasepsi Mantap Cara Sederhana (Metode Kelender)

TEKNIK PEMASANGAN AKDR


Persiapan calon akseptor Persiapan alat-alat pemasangan - IUD - Alat-alat pemasangan lainnya Persiapan pemasang (operator)

MEKANISME KERJA AKDR


Teori reaksi radang nonspesifik dengan serbukan leukosit Teori reaksi benda asing yang membentuk sejumlah besar sel-sel makrofag pada permukaan mukosa rahim yang menelan sperma atau ovum Teori perubahan hormonal Teori efek mekanik Teori perubahan sekresi biokimia

PENATALAKSANAAN
Pemantapan kembali pemakaian AKDR. Tindakan medis : AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR baru yang sesuai dengan ukuran rahim dan cara pemasangan yang baik. Bila AKDR terlalu kecil ganti yang lebih besar. Bila AKDR terlalu besar ganti yang lebih kecil.

Catatan : Kemungkinan teradinya ekspulsi ini sangat dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai. Makin elastis sifatnya makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi Pada wanita muda dengan paritas rendah lebih sering tedadi ekspulsi dibanding dengan wanita yang lebih tua dengan paritas lebih tinggi

KOMPLIKASI
Nyeri dan mulas Perdarahan Keputihan (flour albus, leukorea) Dismenorea Disparenia Ekspulsi Infeksi Translokasi-Dislokasi Kehamilan dengan IUD insitu IUD tertanam dalam dinding rahim

Pencegahan

Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pada pemakain AKDR. Melakukan kontrol dan konseling dengan baik. Sesuai kasus, tidak boleh memasang AKDR pada (WHO 2004) :
y y y y y y y

Adanya kehamilan Kanker serviks dan perdarahan vagina Pelvik Tuberculosis Penyakit Trofoblas Distorsi uterus Infeksi Abortus

Pencegahan
Persiapan menghadapi kehilangan AKDR Dokter: Jika benangnya tidak mudah dilihat pada in spekulo, maka ia sering dapat ditemukan pada kanalis endoserviks. Jika dicurigai hamil, maka pencarian harus dihentikan saat itu juga Bila tidak terdapat kehamilan, maka AKDR sering dapat diraba dalam cavitas uteri dengan suatu sonde. Pemeriksaan sinar X pelvis / sonografi AKDR melokalisasi

EDUKASI

Dapat disampaikan pengarahan, pesan, informasi, manfaat tentang KB KIE Tujuan KIE :
Dapat memilih kontrasepsi yang diinginkan y Mengidentifikasi metode kontrasepsi yang cocok untuk klien
y

Meyakinkan keamanan penggunaan KB tersebut Calon akseptor diberi penjelasan tentang keuntungan dan kerugian masing-masing alat kontrasepsi. Keluarga berencana dapat dimasukkan ke dalam pelayanan kesehatan reproduksi serta pelayanan kesehatan primer.
y

FOLLOW UP
Kelemahan dari penggunaan IUD adalah perlunya kontrol kembali untuk memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu. Waktu kontrol IUD yang harus diperhatikan adalah : a. 1 bulan pasca pemasangan b. 3 bulan kemudian c. setiap 6 bulan berikutnya d. bila terlambat haid 1 minggu e. perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

Anda mungkin juga menyukai