Fungsi Hati
Menyaring segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh Detoksifikasi Membuang bakteri dan bahan beracun dari darah Detoksifikasi Menyimpan energi untuk menggerakkan otot Metabolisme Mengatur Kadar gula darah, kolesterol, hormon dan enzim Metabolisme
Infeksi : bakteri, virus, protozoa Radang pada hati Non Infeksi: obat, jamu, alkohol
HBsAg Positive, % Taiwan Vietnam China Africa Philippines Thailand Japan Indonesia 10.0-13.8 5.7-10.0 5.3-12.0 5.0-19.0 5.0-16.0 4.6-8.0 4.4-13.0 4.0 2.6-5.1 2.4-4.7 1.4-8.0 0.2-0.5
HBsAg Prevalence
High ( 8%) Intermediate (2% to 8%) Low (< 2%) Mast EE, et al. MMWR Recomm Rep. 2006;55:1-33. Custer B, et al. J Clin Gastroenterol. 2004;38(10 suppl):S158-S168.
Protein inti: HBcAg Protein permukaan: HBsAg Protein lain dari inti: HBeAg
Transmisi vertikal
Ibu
Perinatal
Jarum terkontaminasi Seksual Pekerja pelayan kesehatan Transfusi 6% yang terinfeksi setelah usia 5 tahun menjadi infeksi kronis
Infant
90% infant yang terinfeksi menjadi infeksi kronis
CDC Fact Sheet. 2004; Lee. N Engl J Med. 1997; Lavanchy. J Viral Hepat. 2004.
Infeksi Hepatitis B Kronis meningkatkan Risiko Sirosis dan Karsinoma Hati, Kebutuhan Transplantasi Hati, dan Kematian Prematur
Risiko 30-40%
Karsinoma Hati
Sirosis
Fase-Fase Penyakit
Fase yang optimal untuk dilakukan terapi adalah fase II dan fase IV
Lok AS, et al. Hepatology. 2007;45:507-539. Pungpapong S, et al. Mayo Clin Proc. 2007;82:967-975.
Immune Tolerance
Immune Clearance
Reactivation Phase
<
><
>
> 2000 IU/mL < 2000 IU/mL
Immune Tolerance
Immune Clearance
Reactivation Phase
<
><
>
> 2000 IU/mL < 2000 IU/mL
ALT
Immune Tolerance
Immune Clearance
Reactivation Phase
<
><
> 2000 IU/mL < 2000 IU/mL 200,000 - 2 x 109 IU/mL
>
ALT
Normal/mild CH
Moderate/severe CH Cirrhosis
Moderate/severe CH Cirrhosis
Immune Tolerance
Immune Clearance
Reactivation Phase
<
><
> 2000 IU/mL < 2000 IU/mL 200,000 - 2 x 109 IU/mL
>
ALT
Normal/mild CH
Moderate/severe CH Cirrhosis
Petanda Serologi
y HBsAg
y Petanda umum infeksi y Petanda serologi pertama yang muncul y Bertahan > 6 bulan infeksi kronis
y Anti-HBs
y Antibodi spesifik virus hepatitis B y Kesembuhan dan/kekebalan terhadap virus hepatitis B y Satu-satunya petanda setelah imunitas kembali bekerja/adekuat
Petanda Serologi
y HBeAg
y Mengindikasikan replikasi virus yang aktif dan risiko transmisi yang tinggi y Tidak ditemui pada kasus pre-core/core promoter mutan infeksi virus hepatitis B
y Anti-HBe
y Mengindikasikan virus tidak lagi bereplikasi y Berkurangnya daya tular dan penyakit
Diagnosis Hepatitis B
yBiokimia
y y Alanine aminotransferase (ALT) Peningkatan ALT menunjukkan kerusakan hepatosit
yHBV DNA
y Petanda kuantitatif dari replikasi virus
ySerologi
y y HBeAg dan anti-HBe HBsAg dan anti-HBs
yHistologi
y Menunjukkan aktifitas fibrosis dan nekroinflamasi
Petanda Biokimia
y Nilai serum ALT/SGPT
y Suatu petanda penting infeksi kronis hepatitis B y Peningkatan serum ALT/SGPT sebagai petanda aktivitas nekroinflamasi
Berkembang biak
Sel Hati/hepatosit
SGPT/ALT meningkat
Sel Hati/hepatosit
1. Kim HC, et al. BMJ 2004;328:983-986. 2. Yuen MF, et al. Gut. 2005;54:1610-1614. 3. Lai M, et al. J Hepatol. 2007;47:760-767. 4. Lai M, et al. Hepatology 2005;42(suppl 1):720A. 5. Alberti A, et al. Ann Intern Med. 2002;137:961-964. 6. Kim WR, et al. Hepatology. 2008;47:1363-1370.
y Perubahan kadar virus digunakan untuk memonitor respon terapi y Peningkatan kadar virus mengindikasikan munculnya varian resisten selama terapi antivirus y Kadar virus berhubungan dengan progresi penyakit
Petanda Histologi
y Biopsi hati
y Lebih sensitif dan akurat dari pada ALT sebagai indikasi penyakit hati y Penentu baseline penyakit sebelum terapi dimulai (hepatitis activity and fibrosis stage) y Memisahkan penyebab lain pada penyakit hati y Memperkirakan respon pengobatan terhadap anti virus dan mengevaluasi dampak terapi
2006 US Algorithm
y Siapa yang diterapi?
y HBV DNA 2000 IU/mL dan ALT > ULN* y Pertimbangkan biopsi jika ALT normal dan usia > 35-40 tahun; terapi bila sakit
*ULN = 30 IU/mL untuk laki-laki 19 IU/mL untuk perempuan. Lok AS, et al. Hepatology. 2007;45:507-539. Keeffe EB, et al. Clin Gastroenterol Hepatol. 2006;4:936-962.
Anna S. F. Lok and Brian J. McMahon. HEPATOLOGY, Vol. 50, No. 3, 2009
Anna S. F. Lok and Brian J. McMahon. HEPATOLOGY, Vol. 50, No. 3, 2009
y HBeAg dan anti-HBe dicek pada minggu ke 24 dan 48 terapi serta minggu ke 24 setelah terapi y HBsAg dievaluasi pada bulan ke-6 setelah serokonversi HBeAg jika HBV DNA tidak terdeteksi
ALT Normal
Biopsi jika:Fibrosis lanjut / Sirosis
Terapi
Yun FL.al.Liver Int 2005;25:472 Yun FL. Guidelines for HBV management, APASL 2008
42
Kepatuhan buruk
Kepatuhan baik
Lanjutkan
Konsultasi
Modifikasi Terapi
Terapi Inisiasi Minggu ke-12: Penilaian kegagalan primer keMinggu ke-24: Prediksi efektifitas awal ke-
Respon penuh didefinisikan sebagai penurunan HBV DNA < 300 kopi/mL atau 60 IU/mL Monitor tiap 6 bulan (atau sesuai anjuran Dokter) Pasien dengan penyakit lanjut, monitor tiap 3 bulan atau lebih sering (atau sesuai anjuran Dokter)
Penghentian Terapi
6 month
-Continue -Add on or switch
6 month
Stop Therapy
Check ALT & HBV DNA / 3 month
HBV DNA (-) (6 month HBV DNA (-) (6 month HBV DNA (-) (Stop terapi
Cek ALT & HBV DNA /3 bulan
6 month
Kesimpulan
y APASL, penghentian terapi:
y HBeAg(+): bila tercapai serokonversi HBeAg dan tidak terdeteksi HBV DNA pada dua kali pemeriksaan berturut-turut berjarak masing-masing 6 bulan y HBeAg(-): jika HBV DNA tidak terdeteksi pada tiga kali pemeriksaan berturutturut masing-masing berjarak 6 bulan.
y Konsep Roadmap memungkinkan untuk diterapkan bagi pasienpasien yang diterapi dengan Analog Nukleosida y Konsep Roadmap efektif dalam monitor manajemen pasien hepatitis B kronis
56
Terima Kasih