Defenisi
Semua penyakit keganasan di paru, baik primer dari paru maupun metastase tumor ke paru Primer Epitel bronkus ( bronkogenik karsinoma ) Ca Mamae Ca prostat Osteo sarcoma Tumor ovarium ( meigh sindrom )
Sekunder (metastase )
Epidemiologi
dunia
1/3 dari kematian ok keganasan terjadi pada laki-laki Jepang penyebab kematian utama keganasan pada laki-laki
Indonesia
Belum ada
RS persahabatan
Urutan ke 3 dari 10 penyakit keganasan
Tumor sekunder
Patogenesis
Etiologi dan patogenesis? Teori-teori
Herediter Genetik Vairal carcinogenesis ( hepatitis B ) Ketidak seimbangan antara tumor gen supresor dan protoonkogen Protoonkogen adalah gen yg berperan terjadinya dysregulasi atau mengasilkan protein abnormal sehingga terjadi gangguan perkembangan sel normal menjadi proses keganasan ( K-ras, c-myc, bel-2) Gen supresor adalah gen yang merubah/mengontrol sehingga tidak terjadi pembentukan sel yang abnormal (Rb, P53,3p LOH)
Proses perubahan dari sel normal sampai metastasis ada beberapa tahap Yaitu hyperplasia, metaplasia, dysplasia, carcinoma in situ, invasive cancer, dan metastase jauh.
Pertumbuhan tumor di nilai dengan menggunakan istilah doubling time Adeno carcinoma 183 hari Squmous sel 100 hari Large sel 100 hari Small sel 30 hari
Faktor resiko
Laki-laki : perempuan ( 3-5:1) Usia > 40 th Work place exposure
Nickel, arsenic, asbes, beryllium dll
Ada riwayat keluarga kanker paru Perokok pasif Perokok resiko kanker meningkat 26%
Kira kira 85-90% insiden kanker paru pada orang perokok Mengandung zat karsinogenesis
DIAGNOSIS`
TUJUAN
Menentukan jenis histopatologi
Menentukan derajat kanker paru Menentukan lokasi tumor Menentukan performan status Menentukan terapi yang akan dipilih
DIAGNOSIS CA PARU
1. Gambaran klinis ( anamnesis, PF ) 2. Radiologis Ro ( torak PA, Lat, CT Scan torak) 3. Patologi anatomi (Sitologi sputum, bilasan bronkus, TTB, BAJH, sitologi cairan pleura, biopsi pleura ) 4. Tumor marker P53, 5. Bronkoskopi ( diagnosis dan terapi )
2. Palpasi
Normal Premitus melemah ( atelektasis, efusi pleura ) Premitus meningkat ( massa tumor )
3. Perkusi
Normal - Pekak / redup
Dipengaruhi oleh besar massa tumor Dipengaruhi oleh ada tidaknya komplikasi Dipengaruhi oleh luasnya kelainan Dipengaruhi oleh pengalaman pemeriksa
2.Radiologis
Ro PA torak
Gambaran masa tumor baru jelas bila diameter > 1 cm Perselubungan dengan batas tegas Destruksi iga Diapragma letak tinggi Efusi pleura Atelektasis
Ro pa lateral
Posisi / lokasi tumor
Ct scan
Ukuran massa tumor < 1cm Mengetahui KGB hilus
RONTGEN TORAKS
T1 N0 M0 - IA
T1 N0 M0 - IA
T2 N0 M0 - IB
T2 N0 M0 - IB
T1 N1 M0 - IIA
T 2 N1 M0 - IIB
T3 N0 M0 - IIB
T3 N0 M0 - IIB
CT SCAN TORAK
3.Patologi anatomi
Sitologi sputum BAJH atau biopsi ( KGB ) supra klavikula TTB ( Trans torakal biopsi ) Tumor dekat dinding dada Tumor di perifer
Komplikasi TTB Pneumotorak
Minimal untuk melakukan terapi secara PA harus membedakan non small cell ca atau bukan
4. Tumor marker
Belum di sepakati Cyfra 21.1, NSE , SCC Baru di gunakan sebagai follow up pengobatan
5. Bronkoskopi
Diagnosis
Diagnosis makroskopis/penampakan Dapat melihat sumber perdarahan Mengambil bahan dengan bilasan, sikatan, biopsi trasbronkial Menentukan derajat tumor ( T )
Terapiotik
Pemasangan sten Mengambil korpus alienum
BRONKOSKOPI
T4, Sembarang N, Mo
IV M1
LUNG CANCER
Stage Ia/Ib
T1 N0 M0
> 2 cm
T2
N0
M0
T 3 cm T 3 cm
OR
No lobar bronchus involvement T + visceral pleura involved
OR
T + atelectasis
LUNG CANCER
Stage II disease
T1 N1 M0
> 2 cm
T2
N1
M0
T 3 cm T 3 cm
OR
No lobar bronchus involvement T + visceral pleura involved
OR
T + atelectasis
LUNG CANCER
Stage IIIA disease
< 2 cm > 2 cm
T3 T3 T3
N0 N1 N2
M0 M0 M0
OR T2
T1 T2
N2 N2
M0 M0
T 3 cm
OR OR
T mediastinal pleura (or pericardium) T + visceral pleura involved
OR T1
T 3 cm T + atelectasis
LUNG CANCER
Stage IIIB disease
Any T, N3, M0
Scalene Supraclavicular Any N
Any N, T4, M0
T4
Any T
T= tumor
To : Tumor ( - ) Tx : ukuran t T1 : tumor < 3 cm, jaringan paru atau pleura viseral. bronk bronkus utama ( - ) T2 : tumor > 3 cm, bronkus utama > 2 cm, mengenai pleura viseral, atelektasis atau pneumonitis parsial
T3
ukuran Dinding dada ( + ) = tumor sulkus superior, pLeura mediastinum( + ), diapragma Atelektasis atau pneumonitis total Bronkoskopi BU < 2 cm
T4
Ukuran mengenai mediastinum ( jantung, trakea, esopagus, pembuluh darah besar ), vertebra, Satelit nodul tapi masih satu lobus efusi pleura ganas Bronkoskopi karina
N = KGB
Nx = Kelejar tak dapat dinilai N0 = tidak ada bukti mengenai KGB N1 = Peribronkial dan/ atau hilus ipsilat N2 = Mediastinum dan / atau ipsilat N3 =
Mediastinum atau hilus kontra lat Skalenus atau supra clavicula ipsi atau kontralat
LUNG CANCER
Spread to lymph nodes
Node involvement sequence: First Subsequent Route of spread: From upper lobe From middle lobe From lower lobe
M = Anak sebar
Mo = tak ada bukti anak sebar M1 = ada anak sebar
Satu paru lain lobus Hepar Tulang otak
TERAPI
Macam-macam terapi
Operatif Kemoterapi Radioterapi Imunoterapi Terapi Hormon Terapi gen Suportif Combined modality therapy
OPERATIF
Syarat operatif
Non small cell carcinoma Stad < IIb Toleransi/ faal paru yang tinggal
Pneumonektomi resiko ringan jika VEP1 > 60% dan KVP N Pneumonektomi resiko sedang VEP1 > 60% dan KVP > 35%
Performan status
Karnofsky ( 70-80 ) WHO (1)
Jenis operasi
Segmentek tomi Lobektomi pneumonektomi
OPERATIF
Paliatif/suportif
Dapat dilakukan pada stad > IIB untuk tjn mengecilkan masa tumor untuk
mengurangi sesak Mengurangi tekanan
KEMOTERAPI
Prinsip pemilihan jenis A Kanker
Tentukan jenis sel ( small atau non small ) Platinum based therapy ( sisplatin, carboplatin ) Tidak toksisitas Respon objektif 1 obat > 15% Tidak menggunakan satu macam obat saja Combined modality therapy
RADIO TERAPI
Radiosensitiv
Small sel ca, adeno ca, large sel ca, squamous sel ca ( radio resisten
Paliatif
Mengurangi sesak Mengurangi nyeri tu destruksi iga hemoptoe
Kuratif
5000-6000 cm rad 5 minggu
prevention
Berhenti merokok ( aktif, pasif)
Insiden 3/ 1000 / th perokok Insiden 7 / 100.000 / th tidak perokok
TUMOR MEDIASTINUM
Pembagian mediastinum
1. 2. 3. 4. Anterior Superior Posterior medial
Gambaran Klinis
Anamnesis 1. Batuk-batuk 2. Sesak nafas/ stidor 3. Disfagia 4. SVKS 5. Suara serak 6. Nyeri dinding dada
Tergantung kepada besar dan ada tidaknya penekanan pada organ med
Pemeriksaan fisik
Nadi cepat Miastenia grafis
timoma
Limadenopati SVCS
Radiologi
Foto torak Post/ Lat
Lokasi tumor
Angiografi
Menentukan keterlibatan pembuluh darah
metastase
Tumor mediastinum
Pemeriksaan lain
Bronkoskopi
Untuk menentukan ada tidaknya keterlibatan bronkus
Mediastinoskopi
Melihat langsung ke mediastinum
Esofagografi
Melihat ada tidaknya keterlibatan esofagus
2. Lympoma
Hodkin Non hodkin
3. Neurogenic
neurofibroma, neuroblastoma, ganglioma
5. Endokrin
Tiroid, para tiroid
2. Posterior
Neurogenic tumor
Terapi
Jinak
Operasi
Ganas
Limpoma kemoterapi
TERIMA KASIH